Sebenernya saya pengin menyampaikan di konten kali ini soal analisis kluster dengan contoh mudah dan tidak njelimet ala-ala statistik. Semoga studi kasus si bapak marketing 'saos spaghetti' ini bisa mewakili.
2. perwakilan Pepsi secara khusus memohon
bantuan kepada lulusan Harvard, food
scientist sekaligus psikofisikawan (profesi
apa ini???), Howard Moskowitz.
Suatu hari di 1970an...
Sumber: Alchetron.com
3. Temukan level manis yang pas dan
disukai semua orang untuk produk
kami 'Diet Pepsi'
Mereka meminta ini
kepada Howard:
4. Singkat cerita, Howard melakukan
serangkaian ujicoba rasa Pepsi
kepada banyak orang. Hasilnya?
Data terkumpul tidak
menunjukkan level
manis tertentu.
Diet Pepsi Scatter Plot
Holy
crap...
5. Apa yang salah? Apa yang salah? Pikirnya.
Sampai akhirnya, ketika sedang makan di
sebuah restoran, dia tiba-tiba mendapat
ilham:
Tidak ada satu Diet
Pepsi yang sempurna.
Lalu dia melanjutkan ini...
Yang ada hanyalah
varian yang sempurna.
6. Dengan teorinya itu, dia dianggap gila oleh
Pepsi, tapi Howard tetap percaya.
Tahun 1980an Prego, merek saus spaghetti
datang berkonsultasi:
Ragu (kompetitor) mulai mencaplok market
share kami, tolong improvisasi produk ini.
Lagi, Howard mengucapkan hal serupa
kepada kliennya:
Tidak ada satu pun saus spaghetti yang
sempurna, yang ada hanyalah varian saus
spaghetti yang sempurna.
7. Prego cuma punya satu produk. Howard lalu
mengetes 45 eksperimen saus. Masing-
masing berbeda komposisi dan level pedas
manisnya.
Sampel diujikan kepada ratusan orang AS.
Customer yang suka rasa orisinil
Customer yang suka pedas
Customer yang suka 'chunky' (dengan
potongan daging kecil, sayur, rempah)
Dia menemukan tiga kluster besar ini:
8. Prego setuju dengan temuan Howard.
Akhirnya mereka, dari yang cuma satu
produk, keluar beberapa varian.
10 Tahun kemudian, Prego balik mencaplok
market share Ragu, hanya dari varian 'chunky'.
Total revenue mencapai USD 600 Juta.
Sumber: Malcolm Gladwell - Choice, happiness, spaghetti sauce; David Huffman - A Content Marketing
Lesson from the Study of Spaghetti Sauce.
Happy customers, happy marketers.
Case closed.
9. Kemungkinan konsumenmu masih bisa
dibagi lagi ke horizontal segmentation.
Konsumen sebenarnya tidak tahu apa
yang mereka inginkan.
Saya biasa melakukannya via cluster
analysis, melalui survei dengan pertanyaan
psikografis.
Cara terbaik sejauh ini adalah membuat
prototipe produk, seperti chunky sauce
tadi dan mengetesnya ke potential
customer.
Apa yang bisa dipelajari ?
10. There was no one perfect level.
Only perfect levels.
aktifkan notifikasi
untuk mendapat
kabar business &
consumer insights
terbaru
Simpan buat
diliat lagi
Tap jika dirasa
bermanfaat