Dokumen tersebut membahas penggunaan neuromarketing dalam industri makanan dan minuman untuk memahami preferensi dan perilaku konsumen secara tidak sadar. Beberapa temuan kunci meliputi bagaimana merek dan harga dapat mempengaruhi penilaian rasa, bagaimana imajinasi konsumen dapat mengurangi nafsu makan, serta preferensi otak terhadap produk-produk yang teratur. Secara keseluruhan, dokumen tersebut menunjukkan bagaimana il
TERBAIK, Call 0853-2262-5780, Pabrik Beras Di Indramayu Beras Wenaq
Dikelabui Otak Sendiri. Neuromarketing di Industri F & B
1. D I K E L A B U I
O T A K
S E N D I R I
NEUROMARKETING DI INDUSTRI F & B
2. Seperti saya katakan di Baader-Meinhof,
otak mampu menciptakan ilusi dan hubungan
atas tanda (termasuk kontroversi 'salib' di
logo HUT RI Ke-75).
Hampir tiap aktifitas, otak kita secara tak
sadar melakukan 'penghakiman', termasuk
saat makan dan minum. Gak percaya?
Neuromarketing membuka tabir itu.
3. Partisipan diminta meminum dua jenis soda yang
tak diberitahu mana Pepsi dan Coca Cola.
Hasilnya? vmPFC/mOFC yang mengurusi
kepuasan, tertinggi ada di Pepsi.
Tes kedua, partisipan diberitahu mereknya.
Hasilnya? Hippocampus, dlPFC/SFG yang
mengurusi memori, tertinggi ada di Coca Cola.
1.Brand image menentukan
Sumber: McClure et al - Neural Correlates of Behavioral Preference for
Culturally Familiar Drinks (2004)
4. Quiznos, sandwich asal AS meluncurkan
iklan dengan tikus sebagai tokohnya. Iklan
ini booming karena lucu dan tembus 1 Juta
pemirsa di Youtube.
Alih-alih penjualan naik, mereka malah
rontok. Sandwich dan tikus? Iyuhhh...
2.Disukai belum tentu dibeli
Sumber: Alex Hannaford - 'Neuromarketing': can science predict what we'll buy?
(2013)
5. Frito-Lay minta bantuan vendor
neuromarketing untuk menemukan apa yang
paling disukai konsumen saat makan Cheetos.
Dengan EEG, ditemukan fakta, aktifitas
'ketagihan' otak partisipan tertinggi ada
ketika jari mereka bertumpuk bumbu kuning
Cheetos dan menjilatnya.
Dari temuan ini, Cheetos membuat seri iklan
"The Orange Underground" yang diganjar
penghargaan Grand Ogilvy 2009.
3.Ketagihan yang aneh
Sumber: Carmen Nobel - Neuromarketing: Tapping Into the 'Pleasure Center' of
Consumers
6. Studi terhadap kualitas rasa wine dilakukan.
wine yang diujikan sama.
Partisipan diminta mencoba mencicipi dua
gelas wine dengan pemberitahuan wine A
harganya mahal, wine B harganya murah.
Hasilnya? Terjadi perbedaan signifikan pada
mOFC otak yang mengurusi kepuasan. Wine
'mahal' mendapat aktifitas kepuasan paling
tinggi dibanding wine 'murah'.
4.Dibikin mahal saja
Sumber: Plassmann et al. - Marketing actions can modulate neural
representations of experienced pleasantness (2008)
7. Sepertinya kita sering mendengar rekan atau kita
sendiri ngomong begitu. Nyatanya benar lho.
Keseringan membayangkan makanan justru
membuat kita semakin berkurang nafsu makannya.
Riset ini membuktikan bahwa kekuatan imajinasi
dapat menjadi stimulus yang memengaruhi
kebiasaan.
5.Bayangin doank udah
bikin kenyang
Sumber: Morewedge et al - Thought for Food: Imagined Consumption Reduces
Actual Consumption
8. Sands Research memberikan temuan menarik.
Mengapa rak soft drink di supermarket lebih
sering dikunjungi ketimbang rak permen dan
coklat?
"Otak kita menyukai sesuatu yang simpel.
Perbedaan ukuran, bentuk pada produk
permen dan coklat bikin pusing kepala."
6.Otak kita suka hal teratur
Sumber: Alex Hannaford - 'Neuromarketing':
can science predict what we'll buy? (2013)
9. Seperti pada semua ilmu pengetahuan,
neuromarketing berperan sebagai salah satu
pendekatan untuk membantu kita
membongkar apa yang konsumen pikir
tentang produk atau brand.
Bahkan lebih dalam lagi, bisa mengetahui
proses manusia berpikir sebelum akhirnya
memutuskan pembelian terhadap barang.
Apa yang ditunjukkan di slide ini hanya
sepersekian bukti dari ilmu neuromarketing
yang luasnya sama seperti jumlah neuron di
otak kita: milyaran.