Rencana bisnis diperlukan untuk menjelaskan rencana usaha secara terstruktur dan komprehensif serta memenuhi kebutuhan investor. Rencana bisnis harus singkat, jelas, dan praktis serta mencakup program-program konkret untuk mencapai tujuan yang dapat diukur."
2. Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha di
awal usaha mereka adalah akibat tidak
mampu merancang perencanaan bisnis
(business plan) yang baik. Maka, begitu
memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak
terduga muncul dan tak tahu apa yang harus
dilakukan.
Rhenald Khasali
3. Pengertian Rencana Bisnis
• Rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis
yang terdiri dari ide bisnis dasar, rencana
pemasaran, dan semua yang berhubungan dengan
pertimbangan dalam mengelola usaha
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Rencana Bisnis
4. •Peta jalan (Roadmap)
Berperan dalam menyediakan jalur dengan tanda perkembangan
peningkatan perusahaan dalam perjalanan usahanya.
•Cetak biru (Blueprint)
Berperan dalam menginformasikan desain keseluruhan aksi
perusahaan dalam perjalanan usahanya.
•Pola baku (Template).
Berperan dalam menginformasikan rencana-rencana kecil tiap
komponen yang bekerja. Sederhananya, pola baku adalah cetak
birunya tiap komponen.
Rencana bisnis berfungsi sebagai roadmap, blueprint, dan
template bagi pihak intern perusahaan:
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Rencana Bisnis
5. 1. Membantu pengusaha dalam mendapatkan dana
(modal)
2. Membantu pengusaha dalam menentukan apakah
suatu usaha layak untuk dilanjutkan ataupun
dihentikan.
3. Membantu pengusaha agar tidak keluar jalur (keep on
track)
Manfaat yang dapat kita ambil yang akan didapat karena kita
menulis rencana bisnis.
Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Rencana Bisnis
6. • Dalam membuat rencana bisnis, kita harus berpikir
bagaimana investor berpikir tentang usaha kita.
• Perbedaan cara pandang: pengusaha lebih fokus pada
keuntungan yang optimis dengan memulai usaha
(positive thinking), sedangkan investor akan berpikir
lebih hati-hati, ragu-ragu, bahkan skeptis akan
keberhasilan suatu usaha.
• Rencana bisnis yang kita buat harus dapat meyakinkan
investor bahwa usaha yang dijalankan:
Kebutuhan Investor Akan Suatu Rencana bisnis
• Aman dan legal secara hukum.
• Mampu mengembalikan investasi.
• Menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang
7. • Rencana bisnis tidak terlalu panjang, tidak lebih dari 40
halaman (tidak baku, disesuaikan dengan kebutuhan) dan
tidak terlalu mendetail di seluruh bagian, dan disusun
secara padat dan sistematis
• Rencana bisnis cenderung lebih fokus pada orientasi pasar
dibandingkan orientasi produk (market orientation).
Investor memiliki karakteristik spesifik yang disebut “The
five minute reader” atau “pembaca lima menit”, oleh karena
itu:
Kebutuhan Investor Akan Suatu Rencana bisnis
8. • Adanya bukti penerimaan pelanggan terhadap produk
tersebut (adanya kepastian pasar)
• Kemampuan usaha tentang pengembalian modal
• Konsentrasi usaha penuh / fokus pada jumlah (jenis)
produk yang terbatas.
• Posisi perusahaan yang baik yang dinyatakan dalam
bentuk paten, hak cipta dan merk dagang.
Faktor-faktor yang menarik perhatian investor adalah
Kebutuhan Investor Akan Suatu Rencana bisnis
9. • Rencana bisnis diperlukan oleh bisnis besar/kecil baik yang baru
maupun lama, berisi sasaran dan prioritas, dapat digunakan untuk
peninjauan ulang dan perbaikan secara periodik
• Rencana bisnis harus singkat, jelas, praktis dan komprehensif.
• Rencana bisnis berisi program-program konkret untuk mencapai tujuan
yang spesifik dan dapat diukur
• Rencana bisnis yang baik menetapkan tugas-tugas kepada orang-orang
dan atau bagian-bagian (departemen) serta batas waktu untuk
menyelesaikan tugas-tugas itu.
• Rencana bisnis yang baik memuat tahap-tahap yang harus dilakukan
untuk memaksimalkan peluang keberhasilan
• Suatu rencana bisnis harus bersifat praktis (praktek tidak sulit)
Kerangka Penulisan Rencana Bisnis
Hal pokok atau kunci dalam penyusunan rencana bisnis.
10. I. Ringkasan Eksekutif
II. Latar Belakang Perusahaan
III. Aspek Produk/jasa
IV.Aspek Pasar
V. Aspek Produksi
VI.Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan
VII.Aspek Keuangan
VIII.Pengembangan Perusahaan
Kerangka penulisan rencana bisnis yang biasa
digunakan, salah satunya adalah sebagai berikut:
Kerangka Penulisan Rencana Bisnis
11. • Ringkasan eksekutif dari sebuah rencana bisnis merupakan
uraian yang singkat dan padat berisikan tentang elemen-elemen
kunci yang dapat menggambarkan keseluruhan rencana usaha
yang dapat menarik perhatian pimpinan perusahaan, dan atau
pihak-pihak luar yang mungkin dapat membantu dalam
pembiayaan modal perusahaan
• Isi dari ringkasan eksekutif ini harus dapat memunculkan
perbedaan/keunggulan usaha yang anda buat dengan usaha
yang lain (yang juga bersaing dalam pasar atau bantuan
pembiayaan).
• Sebaiknya ringkasan eksekutif ini berdiri sendiri dan dibuat
dengan jelas (clear), menarik (attractive), dan juga efektif
menjelaskan keseluruhan rencana bisnis
Ringkasan eksekutif
12. • Ringkasan tentang penjelasan usaha anda dan pasar untuk
produk/jasa yang dihasilkan.
• Ringkasan tentang kekuatan tim managemen perusahaan
anda. Beri tekanan pada pengalaman dan keahlian yang
relevan dengan tujuan perusahaan.
• Ringkasan dari proyeksi keuangan untuk beberapa tahun ke
depan.
• Tujuan dari rencana bisnis ini secara jelas. Apakah untuk
mengamankan kegiatan usaha (mis: mengamankan arus kas
perusahaan), pengembangan usaha, atau mencari tambahan
pembiayaan modal.
Isi dari ringkasan eksekutif adalah sebagai berikut:
Ringkasan eksekutif
13. A. Penjelasan singkat tentang jenis usaha yang dijalankan
B. Visi dan Misi perusahaan anda dalam melakukan usaha Penjelasan
tentang sejarah perusahaan/usaha
C. Penjelasan tentang organisasi perusahaan
D. Penjelasan mengenai posisi perusahaan
E. Penjelasan mengenai rencana ke depan
Latar Belakang Perusahaan (company overview)
• Latar belakang perusahaan sangat penting dalam membangun
kepercayaan pihak luar
• Isi dari bab Latar belakang perusahaan adalah:
14. Produk dan Jasa (Products and Services)
• Pada dasarnya isi pada bagian Produk dan Jasa ini adalah
penjelasan mengenai apa yang perusahaan tawarkan untuk
dapat memenuhi permintaan pasar
• Penjelasan secara rinci tentang produk/jasa mutlak perlu
dilakukan dengan anggapan pembaca (pengguna) tidak tahu-
menahu tentang produk yang akan kita tawarkan.
15. • Apa produk yang ditawarkan?
• Apa karakteristik produk ini? Apa manfaat yang dapat diambil
konsumen dari produk ini?
• Apa yang membedakan produk ini dengan yang lain? Apa
keistimewaannya? Apa yang membuat produk ini unik?
• Apa hak istimewa yang melekat pada produk ini? Seperti hak cipta,
hak paten, merk dagang, HAKI.
• Penjelasan mengenai status terkini dari produk atau jasa perusahaan.
Hal ini meliputi. Posisi produk pada siklus produk, apakah pada tahap
awal (introduction), tumbuh (growing), dewasa (mature), atau
menurun (decline)? Atau bahkan produk masih dalam tahap riset?
Pertanyaan-pertanyaan yang harus dapat dijelaskan pada bagian
“produk dan jasa” :
Produk dan Jasa (Products and Services)
16. Aspek Pasar
Bagian ini menggambarkan kepada para pembaca mengenai
pasar dimana produk/jasa yang ditawarkan perusahaan akan
bersaing. Tulisan pada bagian ini memberikan informasi hasil
identifikasi peluang-peluang pasar yang belum dimasuki, dan
meyakinkan pembaca bahwa perusahaan dapat mengambil
peluang tersebut.
Analisis-analisis yang dilakukan pada Aspek Pasar adalah:
1. Segmentasi dan Target Pasar
2. Analisis Pasar yang terdiri dari:
a) Ukuran Pasar
b) Pangsa Pasar
3. Analisis Persaingan
4. Strategi Pemasaran
17. Aspek Pasar
Segmentasi pasar merupakan gambaran umum dari
konsumen yang menjadi target pasar dari
produk/jasa perusahaan. Melalui segmentasi pasar,
perusahaan berusaha untuk membagi pasar yang
luas dan heterogen ke segmen yang lebih kecil yang
dapat dilayani lebih efisien dengan produk/jasa yang
pas dengan kebutuhan spesifik konsumen.
18. • Geografis
• Demografis
• Psikografis
• Perilaku
• Wilayah
• Ukuran kota
• Iklim
• Topografis
• dll
Variabel
Aspek Pasar
19. Dasar segmentasi pasar
• Geografis
• Demografis
• Psikografis
• Perilaku
• Usia
• Ukuran keluarga
• Siklus hidup keluarga
• Jenis kelamin
• Penghasilan
• Pekerjaan
• Pendidikan
• Agama
• Ras
• Generasi
• Kewarganegaraan
• Kelas sosial
Variabel
Aspek Pasar
20. Dasar segmentasi pasar
• Geografis
• Demografis
• Psikografis
• Perilaku
• Gaya hidup
• Kepribadian
Variabel
Aspek Pasar
21. Dasar segmentasi pasar
• Geografis
• Demografis
• Psikografis
• Perilaku
• Status pemakai
• Tingkat pemakaian
• Status kesetiaan
• Tahap kesiapan pembeli
• Sikap terhadap produk
Variabel
Aspek Pasar
22. • Ukuran pasar diukur dari total volume dan atau nilai dari
semua penjualan di dalam pasar.
• Mengetahui ukuran pasar adalah langkah pertama dalam
mengukur pangsa pasar dan mengidentifikasi pesaing
• Dalam usaha agribisnis, yang pada umumnya adalah
usaha komoditas, bisa mengukur ukuran pasar dengan:
Ukuran Pasar (Market Size)
• data komoditas di basis data statistik
• estimasi dari perkiraan jumlah komoditas yang
dikonsumsi oleh target pasar per orang dikalikan
dengan jumlah konsumen.
Aspek Pasar
23. • Market share adalah prosentase (share) yang dapat kita
capai dari jumlah keseluruhan konsumen (market) yang
bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu
wilayah tertentu.
Pangsa Pasar (Market Share)
Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x 100 %
Penjualan Industri
Aspek Pasar
24. • Market share adalah prosentase (share) yang dapat kita
capai dari jumlah keseluruhan konsumen (market) yang
bisa memakai/atau membeli produk kita pada suatu
wilayah tertentu.
Pangsa Pasar (Market Share)
Pangsa Pasar = Penjualan Perusahaan x 100 %
Penjualan Industri
Aspek Pasar
25. Sebagai contoh jumlah penjualan perusahaan indofood untuk
produk mi instan adalah Rp 900 M, sedangkan nilai penjualan
industri mi instan (seluruh perusahaan mi instan) adalah Rp
1.8 Trilyun, maka pangsa pasar indofood untuk produk mi
instan adalah:
Pangsa Pasar (Market Share)
Pangsa Pasar = 900.000.000.000 x 100 % = 50%
1.800.000.000.000
Aspek Pasar
26. • melihat pengaruh dari lini produk perusahaan, sistem
distribusi, penetapan harga dan promosi terhadap
market share
• untuk melihat tingkat persaingan dengan perusahaan
lain.
• Mengetahui kedudukan perusahaan dipasaran,
apakah sebagai pemimpin pasar (market leader) atau
pengikut pasar (market follower)
Pangsa Pasar (Market Share)
Perlunya menganalisa market share adalah untuk:
Aspek Pasar
27. • Persaingan usaha yang dianalisis difokuskan kepada persaingan
usaha produk sejenis.
Analisis Persaingan
• Siapa yang menjadi pesaing utama ?
• Dimana pesaing-pesaing itu berlokasi ?
• Berapa lama pesaing-pesaing itu telah berada dalam pasar
(menjalankan bisnis) ?
• Berapa besar pesaing-pesaing utama itu ?
• Apakah pesaing-pesaing utama itu sedang berkembang, stabil, atau
menurun, & mengapa pesaing-pesaing itu demikian ?
• Berapa pangsa pasar yang diambil atau diraih oleh pesaing-pesaing
utama itu ?
• Mana dari antara pesaing-pesaing itu menjadi, & mengapa pesaing itu
menjadi terbaik ?
• Pertanyaan yang harus bisa dijawab dari paparan di bagian ini adalah:
Aspek Pasar
28. Matriks Analisis Persaingan
No Faktor Perusahaan anda
Pesaing Pesaing Pesaing
1 2 3
1 Produk
2 Penetrasi pasar
3 Reputasi
4 Ongkos produksi
5 Harga
6 Marjin keuntungan
7 Fasilitas
8 Tenaga kerja
9 Manajemen
10 Teknologi
11 Kekuatan keuangan
12 Sumber material
13 Distribusi
14 Kemampuan promosi
15 Jaminan produk
16 Pendekatan penjualan
17 Trend pertumbuhan
Keterangan:
beri tanda :
+ (lebih baik)
= (sama dgn)
- (lebih buruk)
Dibandingkan
dgn perusahaan
anda.
Aspek Pasar
29. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
• Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar
sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin
dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu upaya
pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran
tersebut.
• Strategi pemasaran merupakan jawaban dari analisis pasar dan
persaingan pasar yang sudah dipetakan sebelumnya.
Pengertian Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
30. A. Strategi Produk (Product)
B. Strategi Harga (Price)
C. Strategi Tempat (Place)
D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
31. A. Strategi Produk (Product)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
• Apa spesifikasi/karakteristik produk anda yang akan memenuhi
kebutuhan pelanggan?
• Apa yang membedakan produk anda dengan kompetitor? Kelebihan
dan kekurangannya?
• Mengapa pelanggan akan lebih memilih produk anda daripada
kompetitor?
• Seberapa cepat dan efektif kompetitor akan bereaksi terhadap
kehadiran produk Anda?
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh strategi produk
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
32. A. Strategi Produk (Product)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Klasifikasi produk (Product Classifications)
2. Atribut produk (Product Attributes)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
33. A. Strategi Produk (Product)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Klasifikasi produk
(Product Classifications)
2. Atribut produk (Product
Attributes)
a. Produk/jasa
istimewa (special
goods)
b. Produk belanjaan
(shopping goods)
c. Produk/jasa
kebutuhan sehari-
hari (daily goods)
d. Produk spontan
(impulse)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
34. A. Strategi Produk (Product)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Klasifikasi produk
(Product Classifications)
2. Atribut produk (Product
Attributes)
1. Merek (Branding)
2. Kemasan (Packaging
Decisions)
3. Pelabelan (Labelling
Decisions)
4. Pelayanan produk
(Product-Support
Services Decisions)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
35. B. Strategi Harga (Price)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
• Apa strategi penentuan harga dan mengapa
dipilih?
• Perbedaannya dengan strategi harga kompetitor?
• Adakah bukti bahwa harga tersebut akan
diterima oleh target pasar/pelanggan?
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh strategi harga
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
36. B. Strategi Harga (Price)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penetapan harga untuk produk baru
•Strategi harga bauran produk (Product-Mix Pricing Strategies)
•Strategi penyesuaian harga (Price-Adjustment Strategies)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
37. B. Strategi Harga (Price)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penetapan harga untuk produk
baru
•Strategi harga bauran produk
(Product-Mix Pricing Strategies)
•Strategi penyesuaian harga
(Price-Adjustment Strategies)
a. Penetapan harga
dengan tujuan
menyaring pasar
(Market-Skimming
Pricing)
b. Strategi harga dengan
tujuan menembus
pasar (Market-
Penetration Pricing)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
38. B. Strategi Harga (Price)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penetapan harga untuk produk
baru
•Strategi harga bauran produk
(Product-Mix Pricing Strategies)
•Strategi penyesuaian harga
(Price-Adjustment Strategies)
a. Strategi harga lini
produk
b. Strategi harga produk
tambahan
c. Strategi harga untuk
produk pelengkap
d. Harga produk
sampingan
e. Harga paket produk
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
39. B. Strategi Harga (Price)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penetapan harga untuk produk
baru
•Strategi harga bauran produk
(Product-Mix Pricing Strategies)
•Strategi penyesuaian harga
(Price-Adjustment Strategies)
a. Harga diskon dan bonus
b. Harga segmentasi
c. Harga psikologis
d. Harga promosi
e. Harga berdasarkan nilai
produk
f. Harga bedasarkan lokasi
g. Harga Internasional
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
40. C. Strategi Tempat (Place)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
• Dimana, atau pada level mana produk akan di pasarkan?
• Bagaimana cara mendistribusikan produk ke pelanggan?
• Saluran distribusi yang mana yang akan digunakan dan
mengapa menggunakan itu?
• Bagaimana caranya Anda mendapatkan akses untuk
mendapatkan saluran dimaksud?
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh strategi tempat
• strategi tempat ini artinya bagaimana cara kita menjangkau
atau menyampaikan barang yang kita jual ke konsumen,
atau dalam kata lain strategi tempat = distribusi
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
41. C. Strategi Tempat (Place)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penjualan langsung (Direct selling)
•Penjualan tidak langsung (Indirect selling)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
42. C. Strategi Tempat (Place)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penjualan langsung
(Direct selling)
•Penjualan tidak
langsung (Indirect
selling)
penjualan langsung ke konsumen
tanpa bantuan pihak ketiga.
Produsen ====➔ Konsumen
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
43. C. Strategi Tempat (Place)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
•Penjualan langsung
(Direct selling)
•Penjualan tidak
langsung (Indirect
selling)
Penjualan/distribusi dilakukan
dengan memanfaatkan pihak
ketiga yang berfungsi sebagai
perantara dalam
menyampaikan produk.
Produsen ==➔Perantara==➔Konsumen
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
44. D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
• Bagaimana kita mempromosikan dan mengiklankan
produk kita? iklan? personal selling? katalog? atau
saluran promosi yang lain?
• Mengapa strategi itu akan efektif bagi pasar dan
pelanggan kita?
Pertanyaan yang dapat dijawab oleh strategi promosi
• Promosi merupakan cara kita sebagai produsen
berkomunikasi dengan konsumen.
• Fungsi utama dari promosi ini adalah menciptakan
pengetahuan konsumen dan menarik perhatian konsumen
untuk selalu mengkonsumsi produk kita.
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
46. D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Iklan (Advertising)
2. Promosi penjualan
(Sales Promotion)
3. Publikasi
4. Penjualan Individu
(Personal Selling)
• untuk menjangkau jumlah
konsumen yang banyak dan
tersebar.
• Melalui media massa (audio,
visual, dan audio visual)
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
47. D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Iklan (Advertising)
2. Promosi penjualan
(Sales Promotion)
3. Publikasi
4. Penjualan Individu
(Personal Selling)
• Untuk menaikkan angka
penjualan dalam jangka waktu
pendek.
• Menurunkan harga ataupun
dengan memberikan hadiah-
hadiah.
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
48. D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Iklan (Advertising)
2. Promosi penjualan
(Sales Promotion)
3. Publikasi
4. Penjualan Individu
(Personal Selling)
• Untuk menanamkan citra yang
baik terhadap masyarakat
(membentuk opini publik) yang
pada akhirnya agar konsumen
loyal dlm mengkonsumsi
produk/jasa kita.
• melakukan kegiatan yang menjadi
sorotan perhatian masyarakat.
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
49. D. Strategi promosi (Promotion)
4 P’s Bauran pemasaran (marketing mix) (Kottler)
1. Iklan (Advertising)
2. Promosi penjualan (Sales
Promotion)
3. Publikasi
4. Penjualan Individu
(Personal Selling)
Untuk melayani konsumen lebih
ekslusif dan dapat melihat secara
langsung respon konsumen akan
produk yang coba kita tawarkan.
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
51. Pengaruh daur hidup produk terhadap penjualan, biaya, keuntungan,
dan pesaing
Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan
Penjualan Rendah Meningkat pesat Puncak Menurun
Biaya Tinggi Menengah Rendah Rendah
Keuntungan Rendah (tidak ada) Meningkat Tinggi Menurun
Pesaing Sedikit Ada Tinggi Menurun
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
52. Pengaruh daur hidup produk terhadap tujuan penjualan dan 4P’s
Pengenalan Pertumbuhan Dewasa Penurunan
Tujuan
Penjualan
Menarik perhatian pasar thd
produk kita.
Memperbesar pangsa
pasar
Memaksimalkan
keuntungan & mem-
pertahankan pangsa
pasar.
Memperbaharui
produk atau meng-
hilangkan biaya yg
tidak penting
Product Kualitas tinggi Kualitas tinggi Kualitas tinggi dgn
penambahan (inovasi
produk)
Kualitas menengah
(diturunkan),kecuali
ada inovasi produk
Price Tinggi atau rendah (tergan-
tung segmen pasar)
Rendah (diturunkan) Disamakan de-ngan
harga pesa-ing
Harga diturunkan
Place Selektif (area penjualan masih
sempit)
Area penjualan diper-
luas dan intensif)
Area penjualan sa-
ngat luas dan Intensif
Selektif, area penju-
alan dipersempit
Promotion Gencar Menengah Gencar Minimal
Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)
53. Pengembangan (Development)
1. Tujuan Pengembangan (Objectives)
2. Strategi pengembangan (Development Strategy)
4. Jadwal pengembangan (Development Timeline)
3. Biaya pengembangan (Development Expenses)
54. Rencana Produksi / Operasi (Operation)
• Bagaimana Anda akan menghasilkan produk?
• Apa yang Anda produksi diproduksi sendiri atau
dibeli dari luar? Ataukah gabungan keduanya?
• Bagaimana aspek operasional dimanfaatkan untuk
meningkatkan daya saing? biaya? mutu? tepat
waktu?flexibilitas?
• Keuntungan komparatif apa yang Anda punyai
dari aspek desain operasi?
• Bagaimana hubungan Anda dengan vendor,
supplier, partner dan mitra lainnya?
Secara umum pertanyaan minimal yang harus dapat dijawab
dalam bagian ini adalah:
55. RENCANA PRODUKSI / OPERASI
HRS MEMPERHATIKAN FAKTOR-FAKTOR:
LOKASI:
• LETAK
• PETA/DENAH/TATA LETAK
• FAKTOR PENDUKUNG:
- GEOGRAFIS
- KECOCOKAN LAHAN
- PEMENUHAN BAHAN
BAKU/TAMBAHAN
- SARANA & PRASARANA
TRANSPORTASI
- PASAR
TANAH/LAHAN:
• LUAS
• STATUS
BANGUNAN:
• UKURAN
• BENTUK
• MANFAAT
PERALATAN:
• KETERSEDIAAN
• KAPASITAS
• HARGA
• SUMBER ALAT
BAHAN BAKU/PEMBANTU:
• KEMUDAHAN
• KONTINYUITAS PASOKAN
(JUMLAH & MUTU)
• PENGANGKUTAN
• SISTEM PEMBELIAN
• HARGA BELI
• BENTUK PASAR
PROSES PRODUKSI:
• JENIS/MUTU PRODUK
• TEKNOLOGI
• MESIN/PERALATAN
• BAGAN ARUS PRODUKSI
• TENAGA KERJA
Rencana Produksi / Operasi (Operation)
56. Manajemen
• Bagaimana struktur kepemilikan perusahaan?
• Siapa yang memegang jabatan direksi, komisaris dan apa peran
mereka?
• Kemampuan unik apa yang mereka bawakan ke dalam usaha?
• Bagaimana kompensasi mereka?
Pertanyaan yang harus dijawab di bagian Manajemen ini adalah
57. •Tunjukkan bahwa perusahaan anda memiliki tim manajeman
yang kuat
•Sering kali ide bisnis yang hebat gagal karena tim manajemen
yang lemah
”the right man on the right place”
“the important thing is not the sophisticated gun, but the man
who pulls the trigger”
Manajemen
59. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan catatan pengeluaran dan
peneriman perusahaan yang dibagi dalam periode waktu
tertentu.
Kegunaan laporan arus kas :
1. Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan kas tunai setiap waktunya
2. Menilai sampai sejauhmana kemampuan perusahaan
dalam mencapai targetnya
3. Memperhitungkan kapan perusahaan layak
mengeluarkan biaya untuk investasi baru
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
60. Laporan arus kas terdiri dari :
Saldo awal : sisa kas
Penerimaan : penjualan produk, pembayaran
piutang, pinjaman, dll
Pengeluaran : biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi
Saldo akhir : akumulasi dari saldo awal
dengan selisih Penerimaan dan
Pengeluaran
)
( n
Pengeluara
Penerimaan
SaldoAwal
SaldoAkhir −
+
=
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
61. Contoh laporan arus kas
Bulan 1 Bulan 2 Bulan..n Total
Saldo Kas Awal (1)
Arus Kas Masuk
(Pendapatan):
Pinjaman (2)
Penjualan Produk (3)
Total Arus Kas Masuk (4)=2+3
Saldo Kas di Tangan (5)=1+4
Arus Kas Keluar
(Pengeluaran):
Investasi
Lahan (6)
Mesin (7)
Gudang penyimpanan (8)
Peralatan (9)
Pengeluaran investasi (10)=6+7+8+9
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
62. Bulan 1 Bulan ..n Total
Biaya Variabel
Benih (11)
Pupuk (12)
Pestisida (13)
Upah tenaga kerja (14)
biaya transportasi (15)
Pengeluaran biaya variabel (16)=11+12+13+14+15
Biaya Overhead
Bunga pinjaman (17)
Pajak (18)
Listrik, Air, Telepon (19)
Tenaga kerja administrasi (20)
Pengeluaran biaya overhead (21)=17+18+19+20
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
63. Bulan 1 Bulan ..n Total
Biaya Operasional Pemasaran
Administrasi (22)
Distribusi pemasaran (23)
Lainnya (24)
Pengeluaran biaya operasional (25)=22+23+24
Total Arus Kas Keluar (26)=10+16+21+25
Saldo Kas Akhir (27) = 5 - 26
Laporan Arus Kas
Laporan Keuangan
64. Laporan Rugi Laba
Penerimaan dan pengeluaran dalam laporan arus kas diringkas
dalam laporan keuangan yang disebut laporan rugi laba
Laporan tersebut dapat dibuat dalam jangka waktu bulanan,
tahunan, atau periode produksi tertentu sesuai dengan
kebutuhan
Dalam laporan rugi laba ditampilkan total penerimaan, biaya
dan laba/rugi (pendapatan)
Laporan Rugi Laba
Laporan Keuangan
65. Laporan rugi laba
Penerimaan
Produksi (Kg) 30,000
Harga 2,000
Total Penerimaan 60,000,000
Biaya Penjualan
Komisi 750,000
Retur 600,000
Total Biaya Penjualan 1,350,000
Penjualan Bersih 58,650,000
Biaya Variable
Sarana Produksi 18,696,000
Tenaga Kerja 5,750,000
Total Biaya Variabel 24,446,000
Laporan Rugi Laba
Laporan Keuangan
66. Biaya Overhead (Tetap)
Sewa Lahan 1,500,000
Penyusutan 1,800,000
Total Biaya Overhead 3,300,000
Laba Kotor 30,904,000
Beban Operasional
Administrasi 600,000
Distribusi penjualan 2,400,000
Total Beban Operasional 3,000,000
Laba Bersih Sebelum Pajak 27,904,000
Pajak 4,185,600
Laba Bersih Setelah Pajak 23,718,400
Laporan Rugi Laba
Laporan Keuangan
67. Laporan Neraca
Selain laporan rugi laba pada periode tertentu, hal
lain yang harus diketahui adalah posisi atau kondisi
keuangan perusahaan yang disajikan dalam laporan
neraca.
Laporan neraca menunjukan jumlah asset, hutang,
persediaan barang, piutang dan kewajiban
perusahaan
Laporan Neraca
Laporan Keuangan
68. Unsur dalam laporan neraca :
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Modal
Aktiva terdiri dari :
a) Aktiva lancar (uang kas, deposito, surat berharga)
b) Aktiva tetap (tanah, bangunan, mesin, dll)
c) Aktiva tidak berwujud(hak paten, merek dagang)
Laporan Neraca
Laporan Keuangan
69. Kewajiban terdiri dari :
a) Kewajiban jangka pendek (utang dagang, utang
pajak, utang dividen )
b) Kewajiban jangka panjang
Hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu lebih
dari satu tahun
Laporan Neraca
Laporan Keuangan
70. Modal
Merupakan selisish antara aktiva dengan hutang perusahaan.
Modal terdiri dari dua jenis yaitu, modal pemilik yang
disetorkan dengan tujuan memperoleh saham dan laba
ditahan yaitu total laba bersih yang ditahan perusahaan
Dalam laporan neraca harus seimbang antara aktiva dan
pasiva
Modal
Kewajiban
Aktiva +
=
Laporan Neraca
Laporan Keuangan
71. AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar Kewajiban
Kas 12,000,000 Hutang Dagang 24,000,000
Piutang 7,800,000 Hutang Pajak 5,300,000
Persediaan bahan 5,500,000 Total Kewajiban 29,300,000
Total aktiva lancar 25,300,000
Aktiva Tetap Modal
Bangunan 44,000,000 Modal saham 30,000,000
(akumulasi penyusutan) (2,000,000) Laba ditahan 14,600,000
42,000,000 Total Modal 44,600,000
Mesin 6,600,000
(akumulasi penyusutan) (1,200,000)
5,400,000
Peralatan 2,200,000 Total Pasiva 73,900,000
(akumulasi penyusutan) (1,000,000)
1,200,000
Total aktiva tetap 48,600,000
Total Aktiva 73,900,000
Laporan Neraca
Laporan Keuangan
72. Kriteria Investasi
1. Net Present Value
2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
4. Internal Rate of Return (IRR)
5.Payback Periode (PP)
6.Sensitivity Analysis
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
73. Time Value of Money
Suatu preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejaumlah sumber yang
tersedia lebih disenangi orang untuk dinikmati saat ini, daripada sejumlah
yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan datang.
Alasan : Inflasi, dikonsumsi dan resiko penyimpanan.
Time Preference
Annuity (Uniform Series)
Annuity adalah jumlah yang dibayar atau jumlah yang diterima secara
berturut-turut dari suatu periode waktu tertentu
Sifat Annuity :
1. Jumlah angsurannya sama (equal payments)
2. Jarak periode angsuran sama (equal period between payments)
3. Angsuran pertama pada akhir periode pertama
Semacam ANGSURAN
74. Mencari nilai yang akan datang (F = Future) dari nilai
uang saat ini (P = Present) jika diketahui besarnya bunga
(i) dan lamanya periode investasi (n)
Future Value (FV)
Compounding
1
)
/
( n
P
F
n
i
P
F )
1
( +
=
Time Value of Money
75. Mencari nilai yang akan datang (F = Future) jika telah
diketahui sejumlah uang tertentu yang akan dipinjamkan
atau ditanamkan pada setiap akir tahun selama umur
proyek dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan
lamanya periode investasi (n)
Compounding for 1 per annum
i
i
A
F
n
1
)
1
( −
+
=
76. Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai yang akan
datang (F = Future), tingkat bunga (i) dan lamanya periode
investasi (n).
Sinking Fund juga untuk mencari jumlah uang yang harus
ditanam pada setiap akhir tahun dengan memperhatikan
tingkat bunga, agar investasi yang ditanamkan berjumlah F
pada waktu yang akan datang
Sinking Fund
1
)
1
( −
+
= n
i
i
F
A
77. Kebalikan dari Compounding
Mencari nilai sekarang (P = Present) dari nilai uang pada
waktu yang akan datang (F = Future) jika diketahui besarnya
tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi (n)
Discounting
i
n
F
P )
/
(
n
i
F
P
)
1
(
1
+
=
78. Mencari nilai saat ini (P = Present) jika telah diketahui
sejumlah uang tertentu yang akan dipinjamkan atau
ditanamkan pada setiap akir tahun selama umur proyek (A)
dan juga diketahui besarnya bunga (i) dan lamanya periode
investasi (n)
Present Worth / Value of an Annuity
n
n
i
i
i
A
P
)
1
(
1
)
1
(
+
−
+
=
79. Mencari nilai A (Annuity) jika telah diketahui nilai sekarang
(P = Present), tingkat bunga (i) dan lamanya periode investasi
(n).
Capital Recovery
i
n
P
A )
/
(
1
)
1
(
)
1
(
−
+
+
= n
n
i
i
i
P
A
80. Pembayaran periode pertama dihitung tersendiri dan
selebihnya dihitung dengan memperhatikan Discount Rate
Annuity Due
i
n
A
P
A
A
P )
/
(
+
=
n
i
A
A
P
)
1
(
1
+
+
=
Annuity yang dibayarkan setelah periode pertama.
Sering digunakan dalam pembayaran hutang dengan
pemberian kelonggaran (grace peiode)
81. Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan
sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu
proyek atau gagasan usaha merupakan nilai
sekarang (present value) dari selisih antara benefit
(manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate
tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit
(manfaat) dibandingkan dengan cost /biaya (A.
Choliq dkk, 1994).
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
82. Net Present Value (NPV)
=
= +
−
=
n
t
t
t
t
t
i
C
B
NPV
0 )
1
(
NPV = Net Benefit x Discount Factor
Keterangan:
NPV : Net Present Value
B : Benefit
C : Biaya (Cost)
t : waktu (tahun)
i : tingkat suku bunga bank
apabila NPV > 0 berarti proyek / gagasan usaha tersebut
menguntungkan atau layak untuk diusahakan
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
83. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
• Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif
dengan jumlah NPV negatif.
• Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat
manfaat (benefit) yang kita peroleh dari biaya (cost) yang
kita keluarkan.
• Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha
yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian
pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau
gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk
dilaksanakan.
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
84. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
=
= −
−
=
n
t
t t
t
t
t
DF
B
C
DF
C
B
C
NetB
0 )
)(
(
)
)(
(
/
=
=
=
n
t
t DF
Negatif
NetBenefit
DF
Positif
NetBenefit
C
NetB
0 )
)(
(
)
)(
(
/
)
(
)
(
/ −
+
=
NPV
NPV
C
NetB
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
85. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
• Gross B/C merupakan perbandingan antara
Present Value Benefit dengan Present Value
Cost.
• Apabila Gross B/C > 1, proyek layak untuk
dilaksanakan. Sebaliknya Gross B/C < 1,
proyek tidak layak untuk dilaksanakan
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
86. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C)
=
=
+
+
= t
t
t
t
t
t
t
t
i
C
i
B
C
GrossB
0
0
)
1
(
)
1
(
/
=
=
= t
t
t
t
t
t
DF
C
DF
B
C
GrossB
0
0
)
(
)
(
/
=
=
= t
t
t
t
C
PV
B
PV
C
GrossB
0
0
)
(
)
(
/
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
87. • Tujuan perhitungan IRR adalah untuk mengetahui
persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun.
• IRR juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam
mengembalikan bunga pinjaman.
• Pada dasarnya IRR menunjukkan tingkat bunga yang
menghasilkan NPV sama dengan Nol. Dengan demikian
untuk mencari IRR kita harus menaikkan discount factor
(DF) sehingga tercapai nilai NPV sama dengan nol.
Internal Rate of Return (IRR)
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
88. Langkah-langkah menghitung IRR
1. Terlebih dahulu disiapkan tabel cash flow dari proyek atau
gagasan usaha.
2. Tujuannya perhitungannya adalah memilih discount factor
tertentu untuk mencapai NPV = 0
3. Tentukan suku bunga tertentu agar mendapatkan NPV positif
dan negatif, maka kita harus membuat interpolasi antara
tingkat suku bunga (i1) di mana NPV positif dengan tingkat
suku bunga (i2) di mana NPV sama dengan negatif agar
tercapai NPV = 0.
Internal Rate of Return (IRR)
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan
89. Langkah-langkah menghitung IRR
4. Untuk mendapatkan nilai IRR digunakan rumus interpolasi
sebagai berikut.
Internal Rate of Return (IRR)
)
( 1
2
)
(
)
(
)
(
1 I
I
NPV
NPV
NPV
I
IRR −
−
+
= −
+
+
Keterangan :
i1 = tingkat bunga di mana diperoleh NPV positif.
i2 =tingkat bunga di mana diperoleh NPV negatif
5. jika IRR hasil perhitungan > bunga bank yang berlaku maka
proyek atau gagasan usaha tersebut layak untuk diusahakan.
Kriteria Investasi
Laporan Keuangan