2. PERKUATAN
Bangunan atau rumah yang belum
rusak, dan belum direncanakan
terhadap gempa bumi harus
diperkuat.
Alternatif perkuatan antara lain
dengan balutan kawat anyam
ferosemen.
3.
4. URUTAN PEKERJAAN
1. Kupas plesteran
2. Siram air semen jika spesi tidak baik
3. Pasang dudukan kawat anyam (paku payung)
4. Siapkan kawat anyam yang diperlukan (sesuai
dengan gambar kerja)
5. Pasang kawat anyam
6. Pengeboran dinding
7. Pasang kawat ikat
8. Masukan mortar kedalam lubang bor
menggunakan bantuan botol kecap
9. Plester kembali
5. Retak dengan celah lebih dari
5mm, celah retak diisi dengan
adukan 1 semen : 3 pasir
tambahkan air secukupnya aduk
rata
Lumuri permukaan bata dengan
air semen agar retak kecil yang
ada tertutupi dan kondisi
pasangan bata menjadi lebih
kokoh. Proses pemberian air
semen menggunakan gayung
kecil.
6. METODE PENGERJAAN
1. MENGGUNAKAN PAKU PAYUNG SEBAGAI
DUDUKAN KAWAT ANYAM
2. MEMBUAT KEPALA PLESTERAN TIAP JARAK 20 CM
SEBAGAI DUDUKAN KAWAT ANYAM
3. MEMBUAT PLESTERAN SETEBAL 1 CM SEBAGAI
DUDUKAN KAWAT ANYAM
7. Pada lokasi tempat pemasangan
kawat, siapkan paku payung
tempat dudukan kawat dengan
dengan hasil jarak antara kepala
paku dengan dinding 1,5 cm.
Agar lebih akurat gunakan
bantuan papan kayu dengan tebal
1 cm.
Paku yang digunakan adalah paku
payung dengan panjang 5 cm
diikat dengan kawat pengikat
diameter 1 mm yang nantinya
berfungsi untuk mengikat kawat
anyam
1. MENGGUNAKAN PAKU PAYUNG SEBAGAI DUDUKAN KAWAT
ANYAM
8.
9.
10. Pada dinding dengan ukuran lebih dari 6m2
perkuatan kawat anyaman diberikan dengan arah
diagonal bentang dinding.
11. Untuk mengikat kawat anyam pada
dinding, lubangi dinding dengan bor
hingga tembus.
12. Setelah semua terikat tutupi lubang
bor adukan pasir 1 semen : 3 pasir
tambah air secukupnya aduk hingga
rata. gunakan botol kecap agar
adukan dapat masuk menutupi
lubang dengan baik.
Masukan kawat pengikat dan ikat
pada kedua sisi dinding, Jarak antar
paku payung adalah 15-20 cm.
13. Tahapan akhir adalah dengan pemlesteran kembali.
Alat yang digunakan untuk pemlesteran adalah sendok
semen/cetok, sendok semen cekung, wadah adukan ditempat
pemlesteran, coscap, dan balok kayu yang berfungsi untuk
meratakan permukaan plesteran. Aduk pasir dengan
perbandingan 1 semen dan 4 pasir lalu tambahkan air sedikit-
sedikit hingga aukan pulen. Adukan yang encer akan
mengurangi kekuatan plesteran. Buat adukan secukupnya
tidak langsung banyak karena adukan yang terlalu lama akan
mengering sehingga saat ditambahkan air malah mengurangi
kekuatanya. Setelah adukan merata lakukan pemlesteran.
14. 2. MENGGUNAKAN KEPALA PLESTERAN TEBAL 1 CM
TIAP JARAK 20 CM SEBAGAI DUDUKAN KAWAT
ANYAM
15.
16. 1) Pasang acuan/mal untuk plesteran 1cm
2. Plester dinding setebal 1cm dan kasarkan
dengan alat garukan /alat yang praktis
3. KAWAT ANYAM DIPASANG DIATAS PLESTERAN 1 CM
17. 3) Pasang kawat anyam dan dipaku ±40menit
setelah plesteran 1cm selesai
Plester
Kawat
anyam
Plester
4. Bor dan pasang 4 buah kawat pengikat setiap jarak
±40cm untuk mengikat kawat anyam bagian luar
dan kawat anyam bagian dalam
5. Ganti mal 1cm dengan mal 2cm, lalu
kawat anyam segera ditutup dengan
plesteran 1 cm