2. 01
02
03
04
Tahukah kamu? Ternyata, secara umum audiens tidak fokus
pada saat mendengarkan presentasi. Biasanya, sebanyak
28% audiens menyimak presentasi sambil berkirim
pesan, 27% sambil memeriksa email, dan 17%nya tidur.
Nah, untuk menghindari situasi seperti ini, tentu kamu harus
mengombinasikan berbagai skill saat presentasi, mulai dari
isi slide hingga penyampaian materi agar semakin menarik.
3.
4. Sesuai dengan namanya, power point idealnya hanya berisi inti atau poin penting yang akan
disampaikan.
Jika kamu menuangkan terlalu banyak teks, audiens akan berpikir “Ah, nanti juga
dapet file PPT-nya,” dan membuat mereka malas untuk menyimak materi dengan serius.
Presentasi yang menarik dan efektif dapat kamu wujudkan melalui slides dengan visual unik dan
ciamik. Pertama, kreasikan power point dengan gambar atau foto yang relevan. Untuk
menambahkan gambar, pilihlah yang kualitasnya bagus dan tidak pecah.
Selain itu, kamu bisa juga memanfaatkan beragam fitur desain lainnya seperti ikon, chart, atau
grafik.
Ingat, menurut MIS Research Center menjelaskan, audiens akan menghabiskan waktu 16,4%
lebih banyak pada presentasi yang memiliki visual daripada presentasi yang hanya berisi teks.
Jika kamu ingin menyampaikan presentasi dengan baik
dan dapat mudah dipahami oleh audiens, perhatikan
beberapa tips dan trik membuat PPT yang menarik
sebagai berikut:
Jangan terlalu banyak teks
Ciptakan Visual Yang Menarik
Satu topik bahasan per slide
Sebagai contoh, di suatu meeting dengan 10 orang, kamu akan membahas campaign terbaru untuk 2
produk. Agar ringkas, kamu jadikan 2 campaign di 1 slide. Paragraf pertama membahas campaign produk
A, dan paragraf ke 2 membahas campaign produk B.
Lalu, ada 10 orang yang melihat presentasimu. Kondisinya, di satu slide ada 2 topik. Bisa jadi, 5 orang
fokus ke topik A, dan 5 orang lagi fokus ke topik B. Padahal 2 topik ini sama-sama penting
5. Misalnya, kamu lagi menjelaskan tips poin pertama, berarti poin pertama di-highlight dan sisanya
diturunkan kontrasnya. Dengan begitu, semuanya jadi fokus ke poin 1.
Kalau nggak begitu, bisa aja pas kamu masih menjelaskan poin 1, terus ada yang nyeletuk “Tips
nomor 4 itu maksudnya apa, sih, kak?” Padahal belum sampai ke sana.
Kamu bisa mengotak-atik ini di menu animations. Ini seperti meng-highlight informasi yang sedang
disampaikan dan menyamarkan sisanya. Tujuannya untuk menuntun audiens fokus ke hal yang
sama.
Pilihlah seperangkat warna atau tema yang cerah untuk menarik perhatian audiens. Warna cerah
memiliki sifat “berani” sehingga dapat membuat informasi terkesan lebih serius.
Dalam hal ini, kamu juga bisa pilih warna yang berkaitan dengan brand dan perusahaan. Salah satu
contoh palet warna yang bisa digunakan adalah biru dan orange.
Supaya materi pembahasan dapat terbaca dengan jelas, maka akan lebih baik untuk menghindari background yang bermotif. Jangan berlebihan! PIlih latar belakang polos dengan warna yang kontras dari
teks.
Kamu harus tahu kalau kita dapat menemukan banyak pilihan font untuk membuat PPT. Cukup dengan mencari referensi nama font, kemudian cari dan unduh melalui Google Font.
Untuk font, sesuaikan dengan jenis presentasimu. Pemilihan font yang kurang tepat dapat membuat presentasi menjadi membosankan. Contoh font yang bisa digunakan adalah Inter dan Poppin.
6. Cara yang cukup mudah untuk membuat PPT jadi lebih menarik adalah dengan memastikan semua item
yang ada di dalam slide sudah sejajar.
Untuk membuat tata letak jadi lebih simteris, coba klik tombol Shift + pilih semua objek yang ingin
kamu sertakan. Setelah itu, pilih Atur pada bagian opsi, lalu tekan Alignment Type.
Ingin menambah nilai plus dari PPT? Cobalah untuk menyisipkan animasi atau transisi yang beragam.
Jangan khawatir, tentunya Microsoft Power Point sudah menyediakan fitur ini.
Transisi atau animasi bisa kamu selipkan untuk berpindah dari satu slide ke slide yang lain. Dengan
skema ini, harapannya audiens akan terus bersemangat untuk menyimak materi-materi dari presenter.
Ingat, hindari animasi dan transisi yang berlebihan ya!
Tampilan yang keren bisa diciptakan melalui desain presentasi yang konsisten. As we know, saat membuat
slide, ada banyak pilihan template yang bisa kita gunakan.
Nah, usahakan untuk tidak menggunakan desain yang berbeda-beda si setiap slides-nya. Jadi,
kemaslah materi dalam desain yang memiliki nuansa sama atau serupa. Hal ini akan membuat deck
presentasi terlihat lebih kohesif, rapi, dan profesional.
Salah satu hal yang mendorong partisipasi audiens saat presentasi adalah intonasi. Maksudnya, kamu tak perlu mencantumkan
banyak tanda baca pada slide presentasi.
Contoh, jika ingin menyampaikan sebuah statement yang bersifat penegasan atau perintah, kamu tak perlu menambahkan tanda seru
pada slide. Cukup sampaikan penegasan tersebut secara langsung.