Dokumen tersebut membahas tentang penguatan ketahanan keluarga petani garam di Kabupaten Pamekasan melalui kemitraan gender. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain: 1) Pentingnya identifikasi tingkat ketahanan keluarga petani garam untuk mengetahui gejala rapuhnya ketahanan keluarga, 2) Keluarga utuh dinyatakan tahan dalam aspek kemitraan gender sedangkan keluarga tunggal cukup tahan, 3) Disar
2. 2
LATAR
BELAKANG
Pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional dengan penekanan pada
pentingnya penguatan ketahanan keluarga.
Al-Quran juga memerintahkan bagi keluarga dan masyarakat luas untuk menyiapkan generasi yang
memiliki daya tahan yang dapat menjaga eksistensi dan kesejahteraan mereka
Kesadaran akan kemitraan gender juga berperan dalam mengidentifikasi tingkat kesadaran
keluarga terhadap hak dan kewajiban anggotanya
Kesadaran peran masing-masing anggota keluarga dapat menghasilkan kontribusi besar terhadap
pencapaian program ketahanan Negara Indonesia.
ENELITIAN
EBELUMNYA
Membangun ketahanan keluarga dengan komunikasi interpersonal oleh Muhammad Thari (2017)
berbicara mengenai relasi dan tindakan keluarga yang positif atas dasar percakapan, konformitas,
ketergantungan serta distribusi kekuasaan yang berasal dari orangtua dan anak sehingga
terbangun relasi hangat dan suportif dicirikan dengan saling menghormati, memperhatikan satu
sama lain
Neni Rohaeni, Mirna Purnama Ningsih, Yoyoh Jubaedah (2018) menyebut bahwa model
pendidikan kehidupan keluarga berbasis life skill dalam meningkatkan ketahanan keluarga layak
diimplementasikan dalam memberikan layanan keluarga di masyarakat sebagai upaya membantu
mengembangkan ketahanan keluarga untuk mencapai keluarga sejahtera dan bahagia
3. 3
PENELITIAN
SEBELUMNYA
Skripsi Ade Antika (2018) mengenai studi komparasi ketahanan keluarga antara keluarga penerima
dan bukan penerima program keluarga harapan (PKH) menyimpulkan bahwa keluarga PKH
memiliki tingkat ketahanan keluarga yang lebih baik jika dibandingkan keluarga bukan penerima
PKH dengan tingkat ketahanan keluarga yang sedang. hal ini menandakan bahwa dukungan atau
bantuan berupa bantuan yang diterima oleh keluarga PKH berhubungan signifikan dengan tingkat
ketahanan keluarga
Rizqi Maulida Amalia, M. Yudi Ali Akbar, dan Syariful (2017) menyebutkan bahwa
faktor ketidak harmonisan di dalam keluarga yang disebabkan oleh pergeseran nilai
perkawinan menjadi salah satu sebab terjadinya perceraian keluarga. Hasil kajian
menuliskan (1) diperlukan pemahaman kepada masyarakat tentang ketahanan
keluarga agar setiap individu pasangan memahami konsep dan tujuan berumah
tangga. (2) optimalisasi lembaga BP4 dalam menjembatani penyelesaian konflik rumah
tangga. (3) penguatan sendi keluarga dari berbagai aspek baik ekonomi maupun sosial
dan lainnya agar dapat meminimalisir tingkat perceraian
Achmad Badarus Syamsi dan Galuh Widitya Qomaro (2018) dalam Kajian Ekonomi Islam tentang
Pola Bagi Hasil serta Dampaknya terhadap Perlindungan dan Kesejahteraan Petani Garam di
Kabupaten Pamekasan, menyampaikan hasil penelitian bahwa Tingkat kesejahteraan rata-rata para
petani penggarap garam Kabupaten Pamekasan memiliki nilai 15,11. Jumlah skor diperoleh dari
hasil penilaian mengenai kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf
dan pola konsumsi, perumahan dan lingkungan, sosial dan lain-lain. Skor 15,11 menurut range skor
BPS mengindikasikan bahwa para petani penggarap garam masuk dalam kategori sejahtera
4. 4
URGENSI
Upaya identifikasi tingkat ketahanan keluarga petani garam di
Kabupaten Pamekasan penting dilakukan untuk mengetahui gejala
rapuhnya ketahanan keluarga sehingga mampu disusun metode
tertentu dalam usaha penguatan ketahanan keluarga
Keberfungsi dari institusi keluarga menjadi tolok ukur kebahagiaan
suatu masyarakat. Apabila fungsi ini tidak berjalan dengan baik,
maka akan muncul persoalan-persoalan sosial yang tidak hanya
berdampak pada keluarga tetapi juga pada masyarakat secara umum
5. 5
Ketahanan
Keluarga
Ketahanan fisik yaitu
terpenuhinya kebutuhan
pangan, sandang,
perumahan, pendidikan
dan kesehatan
Ketahanan Sosial-
Psikologis meliputi
kemampuan
penanggulangan
masalah nonfisik,
pengendalian
emosi secara
positif, konsep diri
positif, dan
kepedulian suami
terhadap istri
ketahanan sosial-
Budaya yaitu
berorientasi pada
kepedulian sosial
dan ketaatan
beragama
Ketahanan Ekonomi
yaitu berorientasi
pada Kelayakan
papan, kemampuan
pembiayaan
pendidikan , dan
tabungan
Landasan Legalitas
dan Keutuhan
Keluarga yaitu
berorientasi pada
aspek kepatuhan
hukum dan kemitraan
gender
Kementrian
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan
Anak, 2016
8. 8
Tabel
Indikator
Pernyataan
Pengukur
Tingkat
Ketahanan
Keluarga
dalam
Kemitraan
Gender
Kemitraan Gender (KG)
Keluarga Utuh (N=212) Keluarga Tunggal (N=78)
Tidak Ya Total Tidak Ya Total
1
Ayah menyisihkan waktu khusus bersama
anak
3,30 96,70 100,00 21,79 78,21 100,00
2
Ibu menyisihkan waktu khusus bersama
anak
0,94 99,06 100,00 21,79 78,21 100,00
3 Suami dan istri berbagi peran dengan baik
0,94 99,06 100,00 25,64 74,36 100,00
4
Suami dan istri bersama-sama mengelola
secara terbuka keuangan keluarga,
merencanakan keuangan, salingmelapor
keadaan keuangan, dan berdiskusi apabila
ada masalah keuangan & lainnya
0,94 99,06 100,00 25,64 74,36 100,00
5 Suami dan istri merencanakan bersama
jumlah anak yang diinginkan atau alat
kontrasepsi yang dipakai
7,08 92,92 100,00 33,33 66,67 100,00
9. 9
• Waktu bersama anak didapat melalui
keterlibatan anak dalam membantu orang tua
• Kebiasaan berkumpul di teras setelah maghrib
• Kebersamaan suami istri terlihat saat bekerja
bersama maupun momen makan, nonton
televise bersama, maupun saat istirahat
Kebersamaan
dalam
Keluarga
• Pelaksanaan pekerjaan rumah tangga yang tidak
diatur pembagiannya secara khusus
• Pekerjaan rumah tangga merupakan kewajiban istri
karena suami sudah berperan dalam mencari uang
untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga
• Istri dianggap lebih telaten dan sabar dalam
menghadapi tingkah anak dalam belajar maupun
interaksi lainnya
Kemitraan
Suami Istri
10. 10
• Mon alake reng madhure, belenjhena ngalak
dibik e dompet
• Mayoritas wanita petani garam hanyalah
membantu pendapatan keluarga dan bukan
sebagai penyokong utama kebutuhan keluarga
Keterbukaan
Pengelolaan
Keuangan
• Konflik pada keluarga petani garam
diselesaikan melalui musyawarah
• Laki-laki tetaplah sebagai pengambil
keputusan dalam keluarga
Pengambilan
Keputusan
Keluarga
11. 11
Kesimpulan:
• Klasifikasi keluarga utuh dinyatakan TAHAN dalam aspek
kemitraan gender
• Keluarga tunggal dinyatakan CUKUP TAHAN pada aspek
kemitraan gender
• Model penguatan ketahanan keluarga yang disarankan adalah
dengan memperkuat fungsi Pesantren sebagai lembaga pendidikan
dalam mengkaji kitab terkait pendidikan pranikah dan pengetahuan
mengenai kehidupan keluarga bagi santri
• kerjasama antara unsur pemerintah dengan institusi pendidikan
wajib dilaksanakan melalui proses pendidikan nonformal maupun
informal dalam rangka penguatan pengetahuan mengenai
kehidupan berkeluarga.