SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Metabolisme:keseluruhan reaksi yang
terjadi di dalam sel, meliputi proses
penguraian & sintesis molekul kimia
yang menghasilkan & membutuhkan
panas (enegi) serta dikatalisis oleh
enzim
Metabolisme meliputi:
1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)
 menggabungkan molekul-molekul kecil
menjadi makromolekul yang lebih kompleks;
memerlukan energi yang disuplai dari
hidrolisis ATP
2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)
 memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
• Proteios: ”yg pertama” atau ”yg sangat penting”.
• Kelompok senyawa organik kompleks, yg
mengandung unsur C, H, O, N dan biasanya
mengandung pula unsur S serta P.
• Penting pada struktur & fungsi semua sel makhluk
hidup
• Berat molekul tinggi, terdiri atas asam amino yg
dihubungkan oleh ikatan peptida.
 Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi
terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang
disebut asam amino.
 Suatu protein dapat diibaratkan sebagai seuntai kalung
yang terbuat dari manik-manik yang bentuk dan
ukurannya tidak sama akan tetapi dapat membentuk
kalung yang serasi.
 Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat
diperlukan pd masa pertumbuhan
 Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein
lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pd
masa dewasa & manula
 Pd masa dewasa & manula protein dibutuhkan untuk
mempertahankan jaringan2 tubuh & mengganti sel-
sel yg telah rusak.
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks
dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara
bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar.
Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa
energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut,
selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-
senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih
kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan
tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk.
MACAM ASAM AMINO
ESSENSIAL
 ARG*
 HIS*
 ILE
 LEU
 LYS
 MET
 PHE
 THR
 TRP
 VAL
*SEMI-ESSENSIAL KARENA
DAPAT DISINTESIS TUBUH
TETAPI TAK MENCUKUPI
UTK PERTUMBUHAN
ANAK
NON ESSENSIAL
ALA
ASN
ASP
CYS
GLU
GLN
PRO
SER
TYR
HYDROXYPROLIN**
HYDROXYLYSIN**
**TERBENTUK SELAMA
PROSESING KOLAGEN
SESUDAH DITRANSLASI
Essential Nonessential
Argininea Methionineb Alanine Glutamine
Histidine Phenylalaninec Aspartate Glycine
Isoleucine Threonine Asparagine Proline
Leucine Tryptophan Cysteine Serine
Lysine Valine Glutamate Tyrosine
a Arg is synthesized in the urea cycle, but the rate is too slow to meet
the needs of growth in children
b Met is required to produce cysteine if the latter is not supplied
adequately by the diet.
c Phe is needed in larger amounts to form tyr if the latter is not
supplied by the diet.
SINTESIS ASAM AMINO NON ESSENSIAL
Transamination of α-keto acids
Pyruvate Alanine
Oxaloacatate Aspartate
α-keto glutarat Glutamate
Amidation
Glutamate Glutamine by glutamine synthetase
Aspartate Asparagine by asparagine synthetase
Synthesis from other amino acids
3-phospoglycerate 3-phospopyruvate serine
Glutamate prolin by cyclization and reduction reactions
Serine glycine by removal of hydroxymethil group and by hydroxymethyl
transferase
Metionin cysteine
Fenilalanin tyrosine by phenylalanine hydroxylase
Hipoproteinemia
 Sebab :
 Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
 Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
 Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus,
juga pada penyakit ginjal
Hipo dan Agammaglubulinemia
Ada 3 jenis :
1. Hipoagammaglobulinemia kongenital
 Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn
 Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
 Plasma darah tidak mengandung gamma protein
 Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn
tubuh tidak dapat membentuk Ig
2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat
 Pada pria dan wanita pada semua usia
 Penderita mudah terkena infeksi
 Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum →
mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali
3. Hipoagammaglobulinemia sementara
 Hanya ditemukan pada bayi
 Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang
didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma
globulin sendiri
 Jalur katabolisme adalah proses penguraian
molekul kompleks menjadi senyawa
sederhana. Katabolisme protein, hidrolisis
protein menjadi asam amino.
Asam-asam amino tidak dapat disimpan
oleh tubuh. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kekurangan sumber
energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh
akan menggunakan asam amino sebagai
sumber energi. Tidak seperti karbohidrat
dan lipid, asam amino memerlukan
pelepasan gugus amin. Gugus amin ini
kemudian dibuang karena bersifat toksik
bagi tubuh.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam
amino, yaitu:
1) Reaksi Transaminasi asam amino
2) Reaksi Deaminasi Asam amino
Protein yang terdapat di dalam sel dan makanan
didegradasi menjadi monomer penyusunnya (asam
amino) oleh enzim protease yang khas. Protease
tersebut dapat berada di dalam lisosom maupun dalam
lambung dan usus.
Katabolisme protein makanan pertama kali
berlangsung di dalam lambung. Di tempat ini protease
khas (pepsin) mendegradasi protein dengan
memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi NH2 bebas
dari asam amino aromatik, hidrofobik, atau
dikarboksilat.
Kemudian di dalam usus protein juga
didegradasi oleh protease khas seperti tripsin,
kimotripsin, karboksipeptidase dan elastase.
Hasil pemecahan ini adalah bagian-bagian kecil
polipeptida. Selanjutnya senyawa ini dipecah
kembali oleh aktivitas aminopeptidase menjadi
asam-asam amino bebas. Produk ini kemudian
melalui dinding usus halus masuk ke dalam
aliran darah menuju ke berbagai organ
termasuk ke dalam sel.
1. Reaksi Transaminasi asam amino
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi
yang melibatkan pemindahan gugus amino secara enzimatik
dari satu asam amino ke asam amino lainnya. Enzim yang
terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau
aminotransaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat
sebagai penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi
asam amino sebagai pemberi gugus amino.
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat,
pada sisi aktifnya yang berfungsi sebagai senyawa antara
pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini
mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk
aldehidanya ( piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus
amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat), yang
dapat memberikan gugus aminonya seperti terlihat pada reaksi
berikut.
transaminase
Asam L-amino + ketoglutrat ==== Asam keto + L-glutamat
alanin transaminase
Alanin + ketoglutarat ======= piruvat + glutamat
Aspartat transaminase
Aspartat + ketoglutarat ======= oksaloasetat + glutamat
leusin transaminse
Leusin + ketoglutarat ==== ketoisokaproat +glutamat
tirosin transaminase
Tirosin + ketoglutarat === hidroksifenilpiruvat +glutamat
2) Reaksi Deaminasi Asam amino
Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara
oksidatif dan non oksidatif. Contoh asam amino
yang mengalami proses deaminasi oksidatif adalah
asam glutamat. Reaksi degradasi asam glutamat
dikatalis oleh enzim L- glutamat dehidrogenase
yang dibantu oleh NAD atau NADP.
Tiga tahap katabolisme
1. DEGRADASI BIOMOLEKUL BESAR MENJADI
MOLEKUL “BUILDING BLOCK”
2. DEGRADASI MOLEKUL “BUILDING BLOCK” MENJADI
SENYAWA UMUM HASIL DEGRADASI
3. DEGRADASI SENYAWA UMUM HASIL DEGRADASI
MENJADI SENYAWA HASIL AKHIR YANG SEDERHANA
Deaminasi non oksidatif ditunjukkan pada gambar
di bawah ini, yaitu penghilangan gugus amino dari
asam amino serin yang dikatalis oleh enzim serin
dehidratase. Asam amino treonin juga dapat
mengalami deaminasi non oksidatif dengan katalis
treonin dehidratase menjadi keto butirat.
Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain dalam
degradasi asam amino penyusun protein. Reaksi ini
menghasilkan senyawa amin. Contoh reaksi
dekarboksilasi adalah sebagai berikut :
histidin dekarboksilase
Histidin - Histamin + CO2
Proses dekarboksilasi histidin ini dikatalis oleh enzim
histidin dekarboksilase. Triptofan dapat juga
mengalami proses dekarboksilasi seperti di atas
menjadi triptamin.
MOLEKUL
“BUILDING
BLOCK”
MOLEKUL
BESAR
Protein
Poli
sakarida
Lipida
Asam amino
Glukosa
Gliserol,
Asam Lemak
HASIL
UMUM
DEGRADASI
MOLEKUL
“BUILDING
BLOCK”
Katabolisme tahap II
Asam amino
Glukosa
Gliserol,
Asam Lemak
Asam Piruvat Asetil ko-A
HASIL AKHIR
YANG
SEDERHANA
HASIL
UMUM
KATABOLISME TAHAP III
Asam
Piruvat
Asetil ko-A
CO2
H2O
Katabolisme asam amino protein menghasilkan
limbah nitrogen berupa amonia. Senyawa ini
bersifat racun bagi organisme tertentu. Agar
tidak beracun biasanya gugus amino diekskresi
dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu suatu
senyawa yang larut dalam air bersifat
nontoksik sebagai bentuk ekskresi nitrogen.
Urea disintesis pada daur urea
KETERKAITAN PROSES KATABOLISME DAN ANABOLISME
Protein
makanan
Asam
amino
Protein
tubuh
Aseti co-A
Produksi ATP
Senyawa
kerangka karbon
Asam piruvat atau
intermediet siklus
Krebs
Senyawa lain yang
mengandung nitrogen
Urea
NH4
+
Disekresi
kan
Glukosa
As.Amino dlm Sel


protein.ppt

More Related Content

Similar to protein.ppt

Similar to protein.ppt (20)

Makalah asam amino
Makalah asam aminoMakalah asam amino
Makalah asam amino
 
Biokimia muslimin
Biokimia musliminBiokimia muslimin
Biokimia muslimin
 
Biokimia_Metabolisme_Protein_2.ppt
Biokimia_Metabolisme_Protein_2.pptBiokimia_Metabolisme_Protein_2.ppt
Biokimia_Metabolisme_Protein_2.ppt
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Metabolisme+protein
Metabolisme+proteinMetabolisme+protein
Metabolisme+protein
 
Met as amino.ppt
Met as amino.pptMet as amino.ppt
Met as amino.ppt
 
Pencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi proteinPencernaan dan absorpsi protein
Pencernaan dan absorpsi protein
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
METABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEINMETABOLISME PROTEIN
METABOLISME PROTEIN
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme lipid.ppt
Metabolisme lipid.pptMetabolisme lipid.ppt
Metabolisme lipid.ppt
 
Kelompok-5-Ikhtisar-metabolisme-protein.ppt
Kelompok-5-Ikhtisar-metabolisme-protein.pptKelompok-5-Ikhtisar-metabolisme-protein.ppt
Kelompok-5-Ikhtisar-metabolisme-protein.ppt
 
Soal - jawab biokimia
Soal  -  jawab biokimiaSoal  -  jawab biokimia
Soal - jawab biokimia
 
Metabolisme protein
Metabolisme proteinMetabolisme protein
Metabolisme protein
 
Metabolisme protein 2
Metabolisme protein 2Metabolisme protein 2
Metabolisme protein 2
 
Metabolisme Protein
Metabolisme Protein Metabolisme Protein
Metabolisme Protein
 
Biosintesis Asam Lemak.pptx
Biosintesis Asam Lemak.pptxBiosintesis Asam Lemak.pptx
Biosintesis Asam Lemak.pptx
 
protein
proteinprotein
protein
 

protein.ppt

  • 1.
  • 2. Metabolisme:keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meliputi proses penguraian & sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi) serta dikatalisis oleh enzim
  • 3. Metabolisme meliputi: 1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)  menggabungkan molekul-molekul kecil menjadi makromolekul yang lebih kompleks; memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis ATP 2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)  memecah molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana; melepaskan energi yang dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
  • 4. • Proteios: ”yg pertama” atau ”yg sangat penting”. • Kelompok senyawa organik kompleks, yg mengandung unsur C, H, O, N dan biasanya mengandung pula unsur S serta P. • Penting pada struktur & fungsi semua sel makhluk hidup • Berat molekul tinggi, terdiri atas asam amino yg dihubungkan oleh ikatan peptida.
  • 5.  Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-unsur pembentuk protein yang disebut asam amino.  Suatu protein dapat diibaratkan sebagai seuntai kalung yang terbuat dari manik-manik yang bentuk dan ukurannya tidak sama akan tetapi dapat membentuk kalung yang serasi.
  • 6.  Fungsi utamanya sebagai zat pembangun sangat diperlukan pd masa pertumbuhan  Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pd masa dewasa & manula  Pd masa dewasa & manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan2 tubuh & mengganti sel- sel yg telah rusak.
  • 7.
  • 8. Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa- senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
  • 9. MACAM ASAM AMINO ESSENSIAL  ARG*  HIS*  ILE  LEU  LYS  MET  PHE  THR  TRP  VAL *SEMI-ESSENSIAL KARENA DAPAT DISINTESIS TUBUH TETAPI TAK MENCUKUPI UTK PERTUMBUHAN ANAK NON ESSENSIAL ALA ASN ASP CYS GLU GLN PRO SER TYR HYDROXYPROLIN** HYDROXYLYSIN** **TERBENTUK SELAMA PROSESING KOLAGEN SESUDAH DITRANSLASI
  • 10. Essential Nonessential Argininea Methionineb Alanine Glutamine Histidine Phenylalaninec Aspartate Glycine Isoleucine Threonine Asparagine Proline Leucine Tryptophan Cysteine Serine Lysine Valine Glutamate Tyrosine a Arg is synthesized in the urea cycle, but the rate is too slow to meet the needs of growth in children b Met is required to produce cysteine if the latter is not supplied adequately by the diet. c Phe is needed in larger amounts to form tyr if the latter is not supplied by the diet.
  • 11. SINTESIS ASAM AMINO NON ESSENSIAL Transamination of α-keto acids Pyruvate Alanine Oxaloacatate Aspartate α-keto glutarat Glutamate Amidation Glutamate Glutamine by glutamine synthetase Aspartate Asparagine by asparagine synthetase Synthesis from other amino acids 3-phospoglycerate 3-phospopyruvate serine Glutamate prolin by cyclization and reduction reactions Serine glycine by removal of hydroxymethil group and by hydroxymethyl transferase Metionin cysteine Fenilalanin tyrosine by phenylalanine hydroxylase
  • 12. Hipoproteinemia  Sebab :  Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih  Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati  Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit ginjal Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis : 1. Hipoagammaglobulinemia kongenital  Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 thn  Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi  Plasma darah tidak mengandung gamma protein  Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) krn tubuh tidak dapat membentuk Ig
  • 13. 2. Hipo/ (a) gammaglobulinemia didapat  Pada pria dan wanita pada semua usia  Penderita mudah terkena infeksi  Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan splenomegali 3. Hipoagammaglobulinemia sementara  Hanya ditemukan pada bayi  Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan anak harus membentuk gamma globulin sendiri
  • 14.  Jalur katabolisme adalah proses penguraian molekul kompleks menjadi senyawa sederhana. Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
  • 15. Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
  • 16. Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: 1) Reaksi Transaminasi asam amino 2) Reaksi Deaminasi Asam amino
  • 17. Protein yang terdapat di dalam sel dan makanan didegradasi menjadi monomer penyusunnya (asam amino) oleh enzim protease yang khas. Protease tersebut dapat berada di dalam lisosom maupun dalam lambung dan usus. Katabolisme protein makanan pertama kali berlangsung di dalam lambung. Di tempat ini protease khas (pepsin) mendegradasi protein dengan memutuskan ikatan peptida yang ada di sisi NH2 bebas dari asam amino aromatik, hidrofobik, atau dikarboksilat.
  • 18. Kemudian di dalam usus protein juga didegradasi oleh protease khas seperti tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan elastase. Hasil pemecahan ini adalah bagian-bagian kecil polipeptida. Selanjutnya senyawa ini dipecah kembali oleh aktivitas aminopeptidase menjadi asam-asam amino bebas. Produk ini kemudian melalui dinding usus halus masuk ke dalam aliran darah menuju ke berbagai organ termasuk ke dalam sel.
  • 19. 1. Reaksi Transaminasi asam amino Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi yang melibatkan pemindahan gugus amino secara enzimatik dari satu asam amino ke asam amino lainnya. Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau aminotransaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino. Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya ( piridoksal fosfat), yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat), yang dapat memberikan gugus aminonya seperti terlihat pada reaksi berikut.
  • 20. transaminase Asam L-amino + ketoglutrat ==== Asam keto + L-glutamat alanin transaminase Alanin + ketoglutarat ======= piruvat + glutamat Aspartat transaminase Aspartat + ketoglutarat ======= oksaloasetat + glutamat leusin transaminse Leusin + ketoglutarat ==== ketoisokaproat +glutamat tirosin transaminase Tirosin + ketoglutarat === hidroksifenilpiruvat +glutamat
  • 21. 2) Reaksi Deaminasi Asam amino Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif dan non oksidatif. Contoh asam amino yang mengalami proses deaminasi oksidatif adalah asam glutamat. Reaksi degradasi asam glutamat dikatalis oleh enzim L- glutamat dehidrogenase yang dibantu oleh NAD atau NADP.
  • 22. Tiga tahap katabolisme 1. DEGRADASI BIOMOLEKUL BESAR MENJADI MOLEKUL “BUILDING BLOCK” 2. DEGRADASI MOLEKUL “BUILDING BLOCK” MENJADI SENYAWA UMUM HASIL DEGRADASI 3. DEGRADASI SENYAWA UMUM HASIL DEGRADASI MENJADI SENYAWA HASIL AKHIR YANG SEDERHANA
  • 23. Deaminasi non oksidatif ditunjukkan pada gambar di bawah ini, yaitu penghilangan gugus amino dari asam amino serin yang dikatalis oleh enzim serin dehidratase. Asam amino treonin juga dapat mengalami deaminasi non oksidatif dengan katalis treonin dehidratase menjadi keto butirat.
  • 24. Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain dalam degradasi asam amino penyusun protein. Reaksi ini menghasilkan senyawa amin. Contoh reaksi dekarboksilasi adalah sebagai berikut : histidin dekarboksilase Histidin - Histamin + CO2 Proses dekarboksilasi histidin ini dikatalis oleh enzim histidin dekarboksilase. Triptofan dapat juga mengalami proses dekarboksilasi seperti di atas menjadi triptamin.
  • 26. HASIL UMUM DEGRADASI MOLEKUL “BUILDING BLOCK” Katabolisme tahap II Asam amino Glukosa Gliserol, Asam Lemak Asam Piruvat Asetil ko-A
  • 27. HASIL AKHIR YANG SEDERHANA HASIL UMUM KATABOLISME TAHAP III Asam Piruvat Asetil ko-A CO2 H2O
  • 28. Katabolisme asam amino protein menghasilkan limbah nitrogen berupa amonia. Senyawa ini bersifat racun bagi organisme tertentu. Agar tidak beracun biasanya gugus amino diekskresi dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu suatu senyawa yang larut dalam air bersifat nontoksik sebagai bentuk ekskresi nitrogen. Urea disintesis pada daur urea
  • 29.
  • 30. KETERKAITAN PROSES KATABOLISME DAN ANABOLISME Protein makanan Asam amino Protein tubuh Aseti co-A Produksi ATP Senyawa kerangka karbon Asam piruvat atau intermediet siklus Krebs Senyawa lain yang mengandung nitrogen Urea NH4 + Disekresi kan Glukosa As.Amino dlm Sel