Lagu anak "Gundhul Pacul" berasal dari Jawa Tengah dan memiliki makna filosofis tentang kepemimpinan. Lagu ini dinyanyikan dengan iringan alat musik tradisional Sunda yaitu angklung, yang terbuat dari bambu dan menghasilkan bunyi getar saat digoyangkan.
3. Ashwat Maulana Putera
Fajar Hari Arofah
Gina Chairunnisa
Safira Azra Larasati
Salim Lukman Hakim
4.
5. Ghundul pacul
Gundhul Pacul adalah sebuah lagu yang berasal dari Jawa
Tengah
Gundhul Pacul adalah lagu anak-anak berbahasa Jawa.
Terdapat dua sumber yang menyebut pengarang lagu ini,
yaitu Sunan Kalijaga pada tahun 1400an dan R.C.
Hardjosubroto
6. Lagu ini dianggap mengandung nilai filosofis yang dalam sebagai berikut:
Gundul gundul pacul, gembelengan
Gundul adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang
kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota
lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah
kehormatan yang tanpa mahkota.Pacul adalah cangkul, alat pertanian yang
terbuat dari lempeng besi segi empat, merupakan lambang rakyat kecil yang
kebanyakan adalah petani. Orang Jawa mengatakan bahwa pacul
adalah papat kang ucul (lit. "empat yang lepas"), dengan pengertian
kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang
tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal
itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas.
Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
Telinga digunakan untuk mendengar nasehat.
Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.
7. Gembelengan artinya "besar kepala, sombong, dan bermain-main"
dalam menggunakan kehormatannya.Dengan demikian, makna
kalimat ini adalah bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan
orang yang diberi mahkota, tetapi pembawa pacul untuk mencangkul
(mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya). Namun, orang yang
sudah kehilangan empat indera tersebut akan berubah sikapnya
menjadi congkak (gembelengan).
Nyungi nyunggi wakul kul, gembelengan
Nyunggi wakul' (membawa bakul di atas kepala) dilambangkan
sebagai menjunjung amanah rakyat. Namun, saat membawa bakul,
sikapnya sombong hati (gembelengan)Wakul ngglimpang segane
dadi sak latar
Wakul ngglimpang (bakul terguling) melambangkan amanah dari
rakyat terjatuh, akibat sikap sombong saat membawa amanah
tersebut.Segane dadi sak latar (nasinya jadi sehalaman)
melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia,
tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
8. Alat Musik yang dimainkan adalah Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang
secara tradisional berkembang dalam
masyarakat Ssunda di pulau jawa bagian barat. Alat musik ini
dibuat dari bbambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan
(bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga
menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3,
sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Dictionary of the Sunda Language karya Jonathan Rigg, yang
diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia, menuliskan bahwa
angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu,
yang dipotong ujung-ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam
suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai,
digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Angklung terdaftar
sebagai karya agung warisan budaya lisan dan non bendawi
dari UNESCO sejak November 2010.
9.
10. 5. SALIM LUKMAN HAKIM
ANIMATOR :
FAJAR HARI AROFAH
EDITOR :
FAJAR HARI AROFAH
SPONSOR :