1. Yosua mengalami kegagalan dalam perang melawan orang Ai yang menyebabkan kekalahan pasukannya
2. Yosua merasa gagal dan sujud memohon penjelasan kepada Tuhan
3. Tuhan menjawab dengan menyuruh Yosua bangkit dan berhenti merasa gagal karena masih ada pelajaran yang akan diberikan Tuhan di kemudian hari
3. Yosua 7 : 4 – 10
7:4 Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa
itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-
orang Ai.
7:5 Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh
enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari
depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan
dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat
sangat.
7:6. Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia
dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN
hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel,
sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
4. 7:7 Dan berkatalah Yosua: "Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa
Engkau menyuruh bangsa ini menyeberangi sungai Yordan?
supaya kami diserahkan kepada orang Amori untuk
dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk
tinggal di seberang sungai Yordan itu!
7:8 O Tuhan, apakah yang akan kukatakan, setelah orang
Israel lari membelakangi musuhnya?
7:9 Apabila hal itu terdengar oleh orang Kanaan dan seluruh
penduduk negeri ini, maka mereka akan mengepung kami dan
melenyapkan nama kami dari bumi ini. Dan apakah yang akan
Kaulakukan untuk memulihkan nama-Mu yang besar itu?"
7:10. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah!
Mengapa engkau sujud demikian?
5.
6. Yosua mengalami masa
ia merasa gagal
Jawaban Tuhan ?
Bangunlah! Mengapa engkau
sujud demikian?
12. 2 Korintus 10 : 12
Memang kami tidak berani
menggolongkan diri kepada atau
membandingkan diri dengan orang-orang
tertentu yang memujikan diri sendiri.
Mereka mengukur dirinya dengan ukuran
mereka sendiri dan membandingkan
dirinya dengan diri mereka sendiri.
Alangkah bodohnya mereka!
13. KEDUA :
Jangan pernah membandingkan diri
dengan orang lain.
Cara Alah berbeda-beda menolong
kita dengan orang lain.
Setiap orang khusus dan spesial
dimata Tuhan.
14. Pengkhotbah 3 : 11
Ia membuat segala sesuatu indah
pada waktunya, bahkan Ia
memberikan kekekalan dalam hati
mereka. Tetapi manusia tidak dapat
menyelami pekerjaan yang dilakukan
Allah dari awal sampai akhir.
15. KETIGA :
Waktunya Tuhan bukan waktu kita.
Kita jangan pakai ukuran waktu
manusia.
Saat kita merasa gagal, peganglah
teguh bahwa bukan pasti gagal tapi
belum berhasil.
16. Filipi 4 : 6-7
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang
apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan
ucapan syukur. Damai sejahtera Allah,
yang melampaui segala akal, akan
memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus.
17. KEEMPAT :
Jadikan masa kegagalan, bukan sebagai
masa kekuatiran, tapi sebagai masa
mendekat kepada Tuhan.
Kekuatiran membuat kita menjauh dari
Tuhan karena kecewa Tuhan tidak tolong.
18. Yosua 7 : 11
Orang Israel telah berbuat dosa, mereka
melanggar perjanjian-Ku yang
Kuperintahkan kepada mereka, mereka
mengambil sesuatu dari barang-barang
yang dikhususkan itu, mereka
mencurinya, mereka
menyembunyikannya, dan mereka
menaruhnya di antara barang-barangnya.
19. KELIMA :
Ada saatnya Tuhan ingin mengajarkan
sesuatu, memperbaiki sesuatu,
membentuk sesuatu, oleh sebab itu
berikanlah diri kita dibentuk, cari waktu
tenang untuk benar benar bersekutu
dengan Tuhan.