1. Yogyakarta memiliki berbagai potensi bisnis terkait pariwisata seperti kuliner, penginapan, dan kerajinan tradisional serta menjadi tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
2. Salah satu ciri khas Yogyakarta adalah kebudayaan dan makanan tradisional seperti Gudeg dan Bakpia Pathok serta peninggalan bersejarah seperti Candi Borobudur dan Prambanan.
3. Yogyak
2. Kota Yogyakarta terletak pada koordinat 07o
48o LS -110o 21o BT dengan ketinggian rata-
rata 114 m diatas permukaan laut dan memiliki
luas wilayah tersempit dibandingkan dengan
daerah tingkat II lainnya, yaitu 32,5 km yang
berarti 1,025% dari luas wilayah Propinsi DIY.
Yogyakarta terdiri atas satu kota dan empat
Kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Gunung
Kidul, Kulon Progo dan Bantul. Secara
Demografi pertumbuhan penduduk di wilayah
Kota Yogyakarta dari tahun ke tahun semakin
meningkat.
3. Yogyakarta adalah daerah yang kaya akan budaya, bahkan
menjadi daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Program
pariwisata Kota Yogyakarta sendiri memang selalu dikaitkan
dengan daerah sekitarnya. Pariwisata merupakan salah satu
elemen yang mampu membuat perekonomian tumbuh pesat
di yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari wisata yang ada di
Yogyakarta sangat beragam. Dari wisata pantai, gunung,
wisata budaya, sejarah, wisata edukasi serta tempat- tempat
rekreasi yang menarik lainnya. Bahkan wisatawan
mancanegara menjadi terpesona akan wisata dan budaya
dikota ini.
Satu hal yang popular dan menjadi ciri khas serta julukan bagi
Kota Yogyakarta ialah sebagai kota pelajar, karena
banyaknya sekolah-sekolah atau perguruan tinggi yang
mempunyai mutu pendidikan yang baik.
4. 1. Peluang bisnis baik dari segi kuliner,
penginapan, souvenir, dll.
2. Sebagai salah satu daerah penghasil
kerajinan tradisional
3. Mempunyai potensi pariwisata bagi
pendatang
4. Mempunyai potensi ekonomi bagi
masyarakat Yogyakarta
5. 1. Memiliki bermacam macam budaya.
Salah satu ciri khas kota Yogyakarta adalah
kebudayaan dari leluhur yang masih
melekat pada kebiasaan dan adat istiadat
masyakarat asli, contohnya upacara
sekaten, upacara garebeg, upacara
labuhan.
6. Salah satu ciri khas kota Yogyakarta adalah
makanan khas atau kuliner Khas jawa, Berbicara
soal pelesiran , tentu tidak terlepas dari yang
namanya oleh-oleh yang dibeli dari kota tujuan
wisata . Memandang dari kebiasaan para
turis secara berulang-ulang dari tahun ke tahun
yang berkunjungi ke suatu daerah, tentu ada saja
oleh-oleh yang senantiasa mereka bawa pulang
ke rumah tidak berubah dari waktu ke waktu
karena memang ciri khas sebuah daerah itu salah
satunya Gudeg dan Bakpia Pathok
7. Peninggalan bersejarah yang biasa dikunjungi
wisatawan atau turis yaitu candi Borobudur
dengan corak budha, candi prambanan dengan
corak hindu, museum para pahlawan, dan
tugu.
8. 1. Sebagai kota yang memiliki sejarah penting
Yogyakarta memiliki kisah sejarah yang teramat
penting berkenaan dengan peran Yogyakarta dalam
konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada zaman
kolonial Belanda, zaman penjajahan Jepang, maupun pada
zaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Hal ini
menyebabkan Yogyakarta sering disebut sebagai kota
perjuangan dan kota revolusi. Kota ini pernah menjadi
ibu kota Indonesia pada masa revolusi. Antara awal tahun
1946 sampai akhir tahun 1949, selama lebih kurang empat
tahun, Yogyakarta menjadi Ibukota Negara RI. Pada masa
itu para pimpinan bangsa Indonesia berkumpul di kota
perjuangan ini.
9. Yogyakarta sebagai kota pendidikan yang berkembang
dengan multikulturalisme. Predikat sebagai
kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini
dalam dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai pendidikan
di setiap jenjang pendidikan tersedia di Provinsi Yogyakarta
ini, sehingga banyak terdapat mahasiswa dan pelajar dari
seluruh daerah di Indonesia. Dalam hal ini, walaupun
terdapat banyak pendatang dari luar daerah,
namun Yogyakarta memiliki masyarakat yang memiliki
tengang rasa tinggi terhadap sesama. Hal inilah yang
menyebabkan Yogyakarta dapat berkembang sebagai kota
yang menghargai multikulturalisme. Multikulturalisme adalah
kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai
kesatuan, tanpa memperdulikan perbedaan budaya, etnik,
jender, bahasa, ataupun agama. Multikulturalisme menjadi
semacam respons terhadap keragaman yang ada.