Ketiga kalimat berikut merangkum poin utama dokumen tersebut:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memiliki budaya berinovasi dalam dunia digital dengan memperhatikan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, serta bagaimana digitalisasi dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan usaha melalui berbagai platform digital seperti marketplace dan media sosial.
2. Eko Junirianto, S.Kom., M.Cs.
• Ketua APTIKOM Kaltim / Dosen Politani Samarinda
• Anggota RTIK Kalimantan Timur
• Dosen dan Praktisi Pengembangan Sistem
• Instagram : @eko.britech
3. #MakinCakapDigital
LATAR BELAKANG PILAR: TANTANGAN DIGITALISASI INOVASI USAHA
Lunturnya wawasan kebangsaan
Menipisnya sopan santun dalam dalam budaya ketimuran
Menghilangnya budaya Indonesia, media digital menjadi panggung budaya asing
Kurangnya pemahaman masyarakat umum tentang hak-hak digital
Kebebasan berekspresi yang kebablasan
Hilangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan
Tidak adanya privasi
Pelanggaran hak cipta dan karya intelektual
4. #MakinCakapDigital
BUDAYA
Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta buddhayah yang
merupakan bentuk jamak dari kata buddhi dan daya. Buddhi memiliki
arti budi atau akal atau akal pikiran. Sedangkan “daya” mempunyai
arti usaha atau ikhtiar. Budaya adalah cara hidup yang berkembang
dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi namun tidak turun temurun
5. #MakinCakapDigital
KOMPETENSI INOVASI USAHA DITENGAH
PESATNYA DIGITALISASI
Budaya Berinovasi Dalam
Dunia Digital
merupakan kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam inovasi usahanya
dengan memanfaatkan digitalisasi.
Pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila
dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan
kecakapan digital dalam kehidupan
berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
Menjadi pelaku usaha melalui pemanfaatan
TIK
Pengetahuan dasar yang mendorong
perilaku mencintai produk dalam negeri dan
kegiatan produktif lainnya.
Pengetahuan akan hak-hak digital dan nilai
kesopanan
6. #MakinCakapDigital
Menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
landasan melakukan inovasi dengan memanfaatkan platform digital.
Mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai
panduan karakter dalam berinovasi di ruang digital.
BUDAYA BERINOVASI DALAM DUNIA
DIGITAL,BUDAYA PANCASILA
13. Nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
dalam berinovasi di ruang digital
Sila Pertama:
Nilai utamanya adalah cinta kasih, saling menghormati perbedaan
kepercayaan di ruang digital
Sila Kedua:
Nilai utamanya adalah kesetaraan, memperlakukan orang lain dengan adil
dan manusiawi di ruang digital
Sila Ketiga:
Nilai utamanya adalah harmoni, mengutamakan kepentingan Indonesia di
atas kepentingan pribadi atau golongan di ruang digital
Sila Keempat:
Nilai utamanya adalah demokratis. Memberi kesempatan setiap orang
untuk bebas berekspresi, dan berpendapat di ruang digital
Sila Kelima:
Nilai utamanya adalah gotong royong. Bersama-sama membangun ruang
digital yang aman dan etis bagi setiap pengguna
14. #MakinCakapDigital
Inovasi Usaha dengan Digitalisasi Budaya
Jatidiri kita dalam ruang budaya digital
TAK BERBEDA dengan budaya non digital
Digitalisasi Budaya memungkinkan kita
menjual produk lokal pada platform
digital
Digitalisasi Budaya dapat menjadi
peluang untuk mewujudkan kreativitas
tanpa menghilangkan budaya ketimuran
15. #MakinCakapDigital
Cinta Produk Dalam Negeri
MENDUKUNG PRODUK DALAM NEGERI, caranya:
• MENGUTAMAKAN dan BANGGA menggunakan
produk dalam negeri
• Memberi FEEDBACK POSITIF
• Turut MEMPROMOSIKAN
• MENJADI PELAKU USAHA
• TIDAK MENGONSUMSI BERLEBIHAN
16. #MakinCakapDigital
Kesimpulan
Dunia Digital adalah dunia kita sekarang ini.
Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang untuk
menciptakan inovasi-inovasi usaha yang lebih maju dengan tetap
menjaga dan melestarikan budaya yang memiliki harkat dan
martabat sebagai bangsa Indonesia.