Dokumen tersebut membahas peran orang tua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet kepada anak. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah pentingnya orang tua mengajarkan anak tentang mengamankan identitas digital, berhati-hati terhadap penipuan digital, serta membatasi akses anak pada konten pornografi dan media sosial untuk mencegah bullying.
Peran ORANG TUA dalam Memberikan Ajaran tentang KEAMANAN INTERNET kepada ANAK.pdf
1. “Peran ORANG TUA dalam Memberikan Ajaran
tentang KEAMANAN INTERNET kepada ANAK”
Satria Andika
#MakinCakapDigital
Digital Safety
2. Satria Andika
• Relawan TIK Jawa Barat
• Dosen STAI Darul Falah
• Diksi Kreasi Crative Hub
@satriandika09
3. #MakinCakapDigital
1
PENGANTAR
2
Perubahan gaya hidup menjadi serba
digital menawarkan kemudahan dan
kepraktisan dalam melakukan berbagai
aktivitas.
Perkembangan teknologi informasi di
dunia terus berkembang secara masif.
Pengguna Internet Indonesia mencapai
202juta pengguna*
3
Masyarakat semakin nyaman dan
percaya dalam melakukan aktivitas
keuangan digital yang selama ini dianggap
berisiko tinggi
4
Di sisi lain tingginya aktivitas digital juga
membuka potensi buruk, seperti
penipuan dan pencurian akun
5
Diperlukan pemahaman masyarakat
terkait keamanan digital
*Hootsuite, 2022
4. #MakinCakapDigital
Sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik
secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman
Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki melainkan juga
melindungi data pribadi yang bersifat rahasia
KEAMANAN DIGITAL
10. #MakinCakapDigital
Keamanan Digital
bagi Anak
Kebanyakan anak-anak tidak terlalu memahami
atau bahkan tidak peduli akan bahaya yang dapat
mengancam mereka. Selain itu, anak-anak dapat
dengan mudahnya saling berbagi informasi
termasuk data yang sifatnya pribadi, bahkan
dengan orang yang baru dikenalnya.
(Monggilo, Kurnia, & Banyumurti, 2020).
Informasi Pribadi
1 Nama Lengkap
2 Alamat Rumah
3 Nomor Kartu Identitas
4 Nama Ibu Kandung
5 Nomor Telepon; dsb.
12. #MakinCakapDigital
Perundungan
Bullying
Kasus perundungan di media digital terjadi karena unggahan konten yang sifatnya pribadi.
Konten tersebut kemudian viral lalu dibagikan berkali-kali oleh banyak orang ke berbagai
media sosial. Bermacam komentar bermunculan, mulai dari isi konten sampai ke keluarga,
teman, sekolah, tempat kerja dan sebagainya. Korban perundungan biasanya menjadi
depresi, mengurung diri, kehilangan kepercayaan diri hingga keinginan untuk mengakhiri hidup.
(Samsoerizal, 2020)