SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
“Hidup itu penuh dengan pilihan, kita hidup saja sudah merupakan sebuah 
pilihan, pilihan untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda dulu. Dalam kartun-kartun 
anime sudah banyak menjelaskan tentang betapa sulitnya kita 
menentukan pilihan dalam hidup ini. Kadang ada saat dimana kita memilih untuk 
menjadi sesuatu yang kita anggap baik tetapi orang lain menanggapinya berbeda, 
kadang ada saat dimana kita memilih menjadi sesuatu yang diinginkan orang lain 
tetapi hati kita mengatakan tidak ingin menjadi seperti ini, dan kadang ada saat 
dimana kita berusaha untuk tidak memilih menjadi seperti apa, tetapi karena 
kerasnya kehidupan kita tetap harus memilih”, begitulah kata teman masa 
sekolahku linda yang selalu memiliki mimpi yang tinggi untuk menjadikan 
hidupnya baik. 
Sementara aku, hanyalah seseorang yang disadarkan oleh seorang gadis 
yang fantastis, dimana dulu hidupku penuh dengan aturan-aturan dari kedua 
orang tuaku. Sehingga aku merasa seperti robot, digerakkan oleh microchip, dan 
tidak pernah dibiarkan untuk hidup bebas, semua ditentukan oleh apa yang telah 
deprogram oleh kedua orang tuaku. 
Dimulai dari aku sd, orang tua ku sudah menuntunku untuk selalu belajar, 
belajar dan belajar. Yang ada dipikiran mereka hanya menjadikan anaknya 
sebagai seorang PNS. Sampai SMA hidupku masih di atur, sampai suatu ketika aku 
bertemu dengannya. Linda seorang gadis cantik dengan beribu ide dikepalanya. 
Setiap hari aku bergaul dengannya, entah kenapa aku merasa nyaman disisinya. 
Perlahan hidupku berubah, sampai suatu hari guruku bertanya tentang ingin 
menjadi apa kami nanti, “ Anak-anak coba sebutkan dan jelaskan apa keinginan 
kalian nanti kalo sudah menyelesaikan sekolah kalian? “. Semua temanku bingung
ingin menjawab, mungkin mereka rada-rada malu untuk menyampaikan mimpi 
besar mereka, sampai suatu ketika seorang gadis yang aku kagumi menjawab, “ 
Saya ingin menjadi seseorang yang bebas, menjalani hidup dengan penuh suka 
cita menggapai mimpi-mimpi besar saya pak”. Mendengar jawabannya aku mulai 
memikirkan hidupku sendiri. 
“Berusaha menjadi orang lain yang bukan diri kita adalah hal sulit 
dilakukan, mungkin tidak akan bisa dilakukan, karena hidup kita kita yang 
menjalani bukan orang lain”. Linda memberiku nasihat, yang sampai saat ini selalu 
kujadikan penyemangat untuk menjalani karirku. Mendengar nasihat itu aku 
memberanikan diri untuk bicara dengan orang tua ku, “Bu, Pak, aku tidak ingin 
menjadi pegawai, aku ingin melanjutkan sekolahku dengan jurusan teknologi”. 
Mendengar aku berbicara begitu mereka marah besar, “ Apa? Kenapa kamu 
bicara seperti itu? Apa yang merasuki kamu? Sekarang pergi ke kamar!!!” Aku 
tidak berani untuk menjawab deraan pertanyaan itu, dengan kepala menunduk 
sembari menahan kesedihan aku pergi ke kamar. Aku tidak akan menyerah 
merayu orang tuaku untuk mebiarkanku memilih jalan hidupku sendiri, pikirku 
berkata. 
Perlahan-lahan aku bicara dengan orang tuaku, meski setiap hari hanya 
mendapat marah aku tetap berusaha, sampai saat tanggal dibukanya pendaftaran 
universitas aku berkata pada orang tuaku,” Bu, Pak, aku benar-benar tidak mau 
menjadi seorang pegawai, aku ingin menjalani hidupku dengan penuh 
kebahagiaan, mungkin kelak saat bekerja aku tidak mendapat gaji besar tapi aku 
akan menikmatinya, mungkin kelak semua temanku akan punya mobil mewah, 
dan aku hanya mengendarai motor aku tidak apa-apa, mungkin bapak dan ibu
akan bahagia jika aku menjadi pegawai, tetapi apakah kalian pernah berpikir 
tentang hidupku? Apakah kalian pernah bertanya apakah anakku akan bahagia 
menjadi seorang pegawai? Tolong sekali ini biarkan aku memilih untuk hidupku 
sendiri, biarkan aku bahagia menjalani hidup dengan pilihanku sendiri pak, bu…”. 
Air mata kedua orang tuaku menetes dan berkata, “ Apa benar kamu akan 
bahagia nak? Jika memang teknologi membuatmu senang, jalanilah, maafkan 
kami berdua yang selama ini mengatur hidupmu nak, bapak dan ibu baru sadar 
kalau yang menjalani hidup itu kamu, jadi kamu berhak memilih”. Mendengarnya 
aku sangat senang dan memeluk kedua orang tuaku, “Terimakasih pak, bu”. 
Akhirnya aku memilih melanjutkan study dengan jurusan teknologi, aku 
dengan senang pergi kuliah dan menuntut ilmu untuk membalas kepercayaan 
orang tuaku kepada anaknnya ini. Tidak pernah sekalipun aku bolos kuliah sampai 
akhirnya aku menjadi seperti sekarang ini. Menjalani pekerjaanku dengan penuh 
kebanggaan dan dukungan orang tua, berusaha untuk mencapai yang terbaik. 
Jadi ingatlah satu hal, “ Kita tidak akan pernah merasa senang menjadi 
seseorang yang bukan diri kita sendiri, jangan pernah mau menjalani hidup 
seperti orang lain, tegaslah dalam memilih dan kuatlah menjalani pilihan itu agar 
tidak sia-sia”.

More Related Content

What's hot

Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Titisnur
 
Text amanat pembina upacara berbahasa inggris
Text amanat pembina upacara berbahasa inggrisText amanat pembina upacara berbahasa inggris
Text amanat pembina upacara berbahasa inggrisriani yoshania
 
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknas
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknasTeks amanat pembina upacara upacara hardiknas
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknasDe Buch
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwellonessfee
 
Curriculum v
Curriculum vCurriculum v
Curriculum vpentolan
 
Artikel Penyemangat Begal prestasi
Artikel Penyemangat Begal prestasiArtikel Penyemangat Begal prestasi
Artikel Penyemangat Begal prestasiikarahma97
 
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)nurfaikoh
 
Daftar riwayat hidup merita
Daftar riwayat hidup meritaDaftar riwayat hidup merita
Daftar riwayat hidup meritaAngga Slankers
 
Kenangan vi cairo alumni 2015
Kenangan vi cairo alumni 2015Kenangan vi cairo alumni 2015
Kenangan vi cairo alumni 2015Rachmah Safitri
 
Materi ajar pkn kelas 1
Materi ajar pkn kelas 1Materi ajar pkn kelas 1
Materi ajar pkn kelas 1asyafiul
 

What's hot (16)

Nindia ppt
Nindia pptNindia ppt
Nindia ppt
 
Perjalanan hidup
Perjalanan hidupPerjalanan hidup
Perjalanan hidup
 
Perjalanan hidup
Perjalanan hidupPerjalanan hidup
Perjalanan hidup
 
Pengalamanku
PengalamankuPengalamanku
Pengalamanku
 
Pp akidah akhlak 2
Pp akidah akhlak 2Pp akidah akhlak 2
Pp akidah akhlak 2
 
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
Tugas tik titis nur cahyanti kelas xii (ipa 4)
 
Text amanat pembina upacara berbahasa inggris
Text amanat pembina upacara berbahasa inggrisText amanat pembina upacara berbahasa inggris
Text amanat pembina upacara berbahasa inggris
 
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknas
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknasTeks amanat pembina upacara upacara hardiknas
Teks amanat pembina upacara upacara hardiknas
 
1st love never die camarillo maxwell
1st love never die   camarillo maxwell1st love never die   camarillo maxwell
1st love never die camarillo maxwell
 
Curriculum v
Curriculum vCurriculum v
Curriculum v
 
Artikel Penyemangat Begal prestasi
Artikel Penyemangat Begal prestasiArtikel Penyemangat Begal prestasi
Artikel Penyemangat Begal prestasi
 
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)
Pkn kelas 1 MI (semester 1 dan 2)
 
Daftar riwayat hidup merita
Daftar riwayat hidup meritaDaftar riwayat hidup merita
Daftar riwayat hidup merita
 
Kenangan vi cairo alumni 2015
Kenangan vi cairo alumni 2015Kenangan vi cairo alumni 2015
Kenangan vi cairo alumni 2015
 
Teks pembina upacara
Teks pembina upacaraTeks pembina upacara
Teks pembina upacara
 
Materi ajar pkn kelas 1
Materi ajar pkn kelas 1Materi ajar pkn kelas 1
Materi ajar pkn kelas 1
 

Similar to Hidup

Similar to Hidup (20)

Success story pengalaman menjadi guru berprestasi tingkat nasional
Success story  pengalaman menjadi guru berprestasi tingkat nasionalSuccess story  pengalaman menjadi guru berprestasi tingkat nasional
Success story pengalaman menjadi guru berprestasi tingkat nasional
 
Hikmah kehidupanku
Hikmah kehidupankuHikmah kehidupanku
Hikmah kehidupanku
 
Kelompok borobudur
Kelompok  borobudurKelompok  borobudur
Kelompok borobudur
 
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
Presentation1 ( cerpen , novel,  roman) Presentation1 ( cerpen , novel,  roman)
Presentation1 ( cerpen , novel, roman)
 
Nindia anyar ppt
Nindia anyar pptNindia anyar ppt
Nindia anyar ppt
 
zaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.doczaidan maulana_XTMK1.doc
zaidan maulana_XTMK1.doc
 
Inspirasi untuk Banyumas.
Inspirasi untuk Banyumas.Inspirasi untuk Banyumas.
Inspirasi untuk Banyumas.
 
Autobiografi joni kece badai
Autobiografi joni kece badaiAutobiografi joni kece badai
Autobiografi joni kece badai
 
Bordes success with passion
Bordes success with passionBordes success with passion
Bordes success with passion
 
Biodata maulana muhammad nurul huda
Biodata maulana muhammad nurul hudaBiodata maulana muhammad nurul huda
Biodata maulana muhammad nurul huda
 
Berhijab dalam hati
Berhijab dalam hatiBerhijab dalam hati
Berhijab dalam hati
 
Tugas ppt tik gita ariska
Tugas ppt tik gita ariskaTugas ppt tik gita ariska
Tugas ppt tik gita ariska
 
My biodata
My biodataMy biodata
My biodata
 
Our Feeling To You (in Indonesian)
Our Feeling To You (in Indonesian)Our Feeling To You (in Indonesian)
Our Feeling To You (in Indonesian)
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
cerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Laycerita tentag Eksel. Lay
cerita tentag Eksel. Lay
 
Bedah buku Totto chan
Bedah buku Totto chan Bedah buku Totto chan
Bedah buku Totto chan
 
K3
K3K3
K3
 
Post 1
Post 1Post 1
Post 1
 
Krisna Ari Pratama
Krisna Ari PratamaKrisna Ari Pratama
Krisna Ari Pratama
 

Hidup

  • 1. “Hidup itu penuh dengan pilihan, kita hidup saja sudah merupakan sebuah pilihan, pilihan untuk melanjutkan perjalanan yang tertunda dulu. Dalam kartun-kartun anime sudah banyak menjelaskan tentang betapa sulitnya kita menentukan pilihan dalam hidup ini. Kadang ada saat dimana kita memilih untuk menjadi sesuatu yang kita anggap baik tetapi orang lain menanggapinya berbeda, kadang ada saat dimana kita memilih menjadi sesuatu yang diinginkan orang lain tetapi hati kita mengatakan tidak ingin menjadi seperti ini, dan kadang ada saat dimana kita berusaha untuk tidak memilih menjadi seperti apa, tetapi karena kerasnya kehidupan kita tetap harus memilih”, begitulah kata teman masa sekolahku linda yang selalu memiliki mimpi yang tinggi untuk menjadikan hidupnya baik. Sementara aku, hanyalah seseorang yang disadarkan oleh seorang gadis yang fantastis, dimana dulu hidupku penuh dengan aturan-aturan dari kedua orang tuaku. Sehingga aku merasa seperti robot, digerakkan oleh microchip, dan tidak pernah dibiarkan untuk hidup bebas, semua ditentukan oleh apa yang telah deprogram oleh kedua orang tuaku. Dimulai dari aku sd, orang tua ku sudah menuntunku untuk selalu belajar, belajar dan belajar. Yang ada dipikiran mereka hanya menjadikan anaknya sebagai seorang PNS. Sampai SMA hidupku masih di atur, sampai suatu ketika aku bertemu dengannya. Linda seorang gadis cantik dengan beribu ide dikepalanya. Setiap hari aku bergaul dengannya, entah kenapa aku merasa nyaman disisinya. Perlahan hidupku berubah, sampai suatu hari guruku bertanya tentang ingin menjadi apa kami nanti, “ Anak-anak coba sebutkan dan jelaskan apa keinginan kalian nanti kalo sudah menyelesaikan sekolah kalian? “. Semua temanku bingung
  • 2. ingin menjawab, mungkin mereka rada-rada malu untuk menyampaikan mimpi besar mereka, sampai suatu ketika seorang gadis yang aku kagumi menjawab, “ Saya ingin menjadi seseorang yang bebas, menjalani hidup dengan penuh suka cita menggapai mimpi-mimpi besar saya pak”. Mendengar jawabannya aku mulai memikirkan hidupku sendiri. “Berusaha menjadi orang lain yang bukan diri kita adalah hal sulit dilakukan, mungkin tidak akan bisa dilakukan, karena hidup kita kita yang menjalani bukan orang lain”. Linda memberiku nasihat, yang sampai saat ini selalu kujadikan penyemangat untuk menjalani karirku. Mendengar nasihat itu aku memberanikan diri untuk bicara dengan orang tua ku, “Bu, Pak, aku tidak ingin menjadi pegawai, aku ingin melanjutkan sekolahku dengan jurusan teknologi”. Mendengar aku berbicara begitu mereka marah besar, “ Apa? Kenapa kamu bicara seperti itu? Apa yang merasuki kamu? Sekarang pergi ke kamar!!!” Aku tidak berani untuk menjawab deraan pertanyaan itu, dengan kepala menunduk sembari menahan kesedihan aku pergi ke kamar. Aku tidak akan menyerah merayu orang tuaku untuk mebiarkanku memilih jalan hidupku sendiri, pikirku berkata. Perlahan-lahan aku bicara dengan orang tuaku, meski setiap hari hanya mendapat marah aku tetap berusaha, sampai saat tanggal dibukanya pendaftaran universitas aku berkata pada orang tuaku,” Bu, Pak, aku benar-benar tidak mau menjadi seorang pegawai, aku ingin menjalani hidupku dengan penuh kebahagiaan, mungkin kelak saat bekerja aku tidak mendapat gaji besar tapi aku akan menikmatinya, mungkin kelak semua temanku akan punya mobil mewah, dan aku hanya mengendarai motor aku tidak apa-apa, mungkin bapak dan ibu
  • 3. akan bahagia jika aku menjadi pegawai, tetapi apakah kalian pernah berpikir tentang hidupku? Apakah kalian pernah bertanya apakah anakku akan bahagia menjadi seorang pegawai? Tolong sekali ini biarkan aku memilih untuk hidupku sendiri, biarkan aku bahagia menjalani hidup dengan pilihanku sendiri pak, bu…”. Air mata kedua orang tuaku menetes dan berkata, “ Apa benar kamu akan bahagia nak? Jika memang teknologi membuatmu senang, jalanilah, maafkan kami berdua yang selama ini mengatur hidupmu nak, bapak dan ibu baru sadar kalau yang menjalani hidup itu kamu, jadi kamu berhak memilih”. Mendengarnya aku sangat senang dan memeluk kedua orang tuaku, “Terimakasih pak, bu”. Akhirnya aku memilih melanjutkan study dengan jurusan teknologi, aku dengan senang pergi kuliah dan menuntut ilmu untuk membalas kepercayaan orang tuaku kepada anaknnya ini. Tidak pernah sekalipun aku bolos kuliah sampai akhirnya aku menjadi seperti sekarang ini. Menjalani pekerjaanku dengan penuh kebanggaan dan dukungan orang tua, berusaha untuk mencapai yang terbaik. Jadi ingatlah satu hal, “ Kita tidak akan pernah merasa senang menjadi seseorang yang bukan diri kita sendiri, jangan pernah mau menjalani hidup seperti orang lain, tegaslah dalam memilih dan kuatlah menjalani pilihan itu agar tidak sia-sia”.