Dokumen ini membahas tentang perkembangan teknologi komunikasi seluler dari generasi pertama hingga kelima (5G). 5G diharapkan mampu mentransmisikan data hingga 1 gigabit per detik dan mengurangi latensi hingga 1 milidetik. Hal ini membuka peluang besar untuk teknologi virtual dan augmented reality serta otomatisasi seperti kendaraan berkendara sendiri. Namun, implementasi 5G membutuhkan perubahan teknis seperti penggunaan frekuensi
1. “Welcome to 5G Era” Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma Auditorium D462, Kampus D,
Gedung 4 Lantai 6, Depok 22 Maret 2019
2. Pembicara
>> Dr. Tubagus Maulana Kusuma, S.Kom., MEngSc. (Director of Postgraduate
Studies of Engineering and Technology)
>> Mouldie Satria (Youtuber Gadget : Sobat Hape)
3. Tentang 5G
Setiap satu dekade atau lebih, industri nirkabel meluncurkan
standar komunikasi seluler yang mampu mentransmisi data
lebih banyak dengan lebih cepat. Saat ini, babak selanjutnya
tengah dalam pengembangan dan diberi nama 5G karena
merupakan generasi kelima dari standar yang digunakan
untuk menjelaskan dan mentransmisikan data melalui
gelombang radio.
4. Perkembangan Teknologi
>> 1G.sebuah sistem analog penuh untuk mentransmisikan suara
>> 2G. mentransmisikan suara dan data secara digital
>> 3G & 4G. terjadi perbaikan teknis yang meningkatkan kecepatan data dari
200 kilobit per detik menjadi ratusan megabit per detik
>> 5G. Dengan semakin dekatnya tahun 2020, diharapkan akan mampu
mentransmisi 1 gigabit data per detik, atau bahkan 10 gigabit
5. Peningkatan kecepatan data untuk teknologi
seluler
Dari era 1980-an sampai 2020, setiap generasi teknologi nirkabel telah mengirim dan
menerima data dengan lebih cepat dengan beberapa kemajuan di beberapa tahun terakhir.
Kemampuan untuk mengirim dan menerima data sebanyak itu dengan sangat cepat membuka
pintu peluang bagi sistem virtual reality dan augmented reality, begitu pun dengan
otomatisasi. Misalnya mobil kemudi otomatis akan mampu berkomunikasi dengan satu sama
lain, dengan rambu-rambu jalan, lampu lalu lintas, rel pemandu dan elemen lain yang dapat
dilihat oleh pengemudi manusia. Hal tersebut membutuhkan lompatan teknis lain yaitu
mengurangi apa yang disebut sebagai “latensi” atau penundaan antara kapan sebuah sinyal
dikirimkan dan kapan sinyal diterima menjadi 1 milidetik. (jika data jaringan adalah
seberapa lebar sebuah selang taman maka latensi adalah berapa waktu yang dibutuhkan dari
saat keran dinyalakan hingga air keluar pada ujung selangnya.)
6. Penundaan lebih singkat dalam transmisi data
Latensi, atau penundaan antara kapan sebuah sinyal dikirim dan kapan sinyal
diterima, telah berkurang di setiap generasi teknologi data seluler
Untuk mencapai kecepatan data tinggi dengan latensi rendah dibutuhkan perubahan
teknis, termasuk pengiriman data yang menggunakan frekuensi radio yang lebih tinggi
dan desain antena untuk mengurangi gangguan dengan banyaknya perangkat yang
berkomunikasi dalam waktu yang bersamaan. Hal tersebut menjadikan jaringan 5G
membutuhkan lebih banyak stasiun pangkalan–yang juga harus lebih kecil secara fisik
dari menara seluler yang telah ada dan peletakannya dengan jarak yang lebih dekat.
Selain itu, sistem 5G juga menawarkan kemungkinan menyediakan koneksi yang
terpercaya ke sejumlah besar perangkat nirkabel secara bersamaan.
Saat ini, jaringan 5G awal sedang diluncurkan di beberapa kota di Amerika. Olimpiade
Tokyo pada 2020 diharapkan menjadi pameran pertama teknologi 5G secara lengkap.
Antara sekarang dan nanti –atau bahkan kedepannya– perusahaan yang meluncurkan
jaringan 5G akan menerapkan sambil terus mengembangkan teknologi baru ini,
sebagaimana yang mereka lakukan pada generasi-generasi sebelumnya.