SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Konservasi Tanah &Air
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1. Mhs mampu menjelaskan pengertian
konservasi tanah dan air (KTA)
2. Mahasiswa dapat melakukan
tindakan KTA secara sederhana
Daftar Bacaan
1. Blanco H, Lal R. 2008. Principles of soil conservation and management.
Springer: Dordrecht
2. Morgan CR. 2005. Soil erosion and conservation. 3rd Ed. Blackwell:
Malden
3. Agus F, Widianto. 2004. Petunjuk praktis konservasi tanah pertanian
lahan kering. International Centre Research of Agroforestry (ICRAF):
Bogor
Tambahan:
 Porazinki DL, Wall DH. 2001. Soil conservation. In: Levin SA.
Encyclopedia of biodiversity. Hal: 315-326
 Lal R. 1997. Degradation and resilience of soil. Phil Trans R Soc Lond
B 352:997-1010
Pendahuluan
Pengertian konservasi tanah (soil conservation)
1. The protection of soil against excessive loss of
soil fertility by natural, chemical or artificial
means (Bortman et al. 2003).
2. Usaha untuk memelihara (maintain) fungsi-
fungsi tanah agar dapat mendukung
pertumbuhan tanaman (van Noordwijk &
Verbist 2000).
3. Kombinasi usaha antara pengendalian erosi
dan memelihara kesuburan tanah (Young
1999).
Peranan Tanah
1. Ekonomi
2. Ekologi
3. Sosial
Degradasi Lahan
Degradasi lahan: kehilangan produktivitas & kegunaan tanah
secara aktual maupun potensial baik secara
alamiah/aktivitas manusia (Lal 1997).
Konservasi Tanah &Air
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1. Mhs mampu menjelaskan pengertian
konservasi tanah dan air (KTA)
2. Mahasiswa dapat melakukan
tindakan KTA secara sederhana
Erosi
Pengertian erosi:
1. Perpindahan permukaan bumi oleh gaya abrasi dari
air, angin, gelombang laut ataupun glaiser
2. Hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian
tanah oleh media alami (air/angin) dari suatu tempat ke
tempat lain (Kurnia et al. 2004).
Proses terjadinya erosi (Morgan 2005):
1. Pelepasan (detachment) partikel tanah dari massa
tanah
2. Pengangkutan (transport) oleh agen erosi
3. Penempatan (deposition) di tempat lain.
Tipe-tipe erosi
Berdasarkan prosesnya:
1. Erosi geologis (geological erosion)  alamiah & lambat
2. Erosi dipercepat (accelerated erosion) 
anthropogenic & cepat
Berdasarkan pemicunya (agent):
1. Erosi air (water erosion)  air, daerah tropis &
subtropis
2. Erosi angin (wind erosion)  angin, daerah gurun
3. Erosi glaiser (glacier erosion)  salju, kutub (daerah
bersalju).
Tingkat bahaya (severity) erosi:
1. Jumlah material tanah yang terlepas
2. Kemampun agen erosi mengangkut
Dampak erosi (Blanco & Lal 2008)
Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya erosi (Blanco & Lal 2008)
Erosi air (Erosi)
Agen erosi: air (air hujan, aliran permukaan,
guguran salju dan aliran irigasi)
Tanda-tanda:
1. Muncul parit (alur
kecil)
2. Perakaran tanaman
tersingkap
3. Permukaan tanah
keras
4. Lapisan kerikil
Bentuk-bentuk Erosi
Erosi percikan (splash erosion):
 Penyebab: air hujan
 Proses: tumbukan air hujan  percikan
partikel tanah  lubang
 Faktor: kecepatan jatuh, ukuran & bentuk
air hujan
Erosi lembaran (interrill erosion):
 Penyebab: air hujan & aliran pemukaan
 Proses: lapisan tanah terkelupas  aliran
permukaan terkonsentrasi  parit
 Faktor: pelepasan partikel, intensitas air
hujan, kelerengan
Erosi parit (rill erosion):
 Penyebab: aliran permukaan terkonsentrasi
 Proses: aliran permukaan  terkonsentrasi
 alur kecil & dangkal
 Faktor: mudah tidaknya tanah tererosi
(erodibilitas), kapasitas runoff, tekanan
hidrolik runoff
Erosi jurang (gully erosion):
 Penyebab: aliran permukaan terkonsentrasi
 Proses: aliran permukaan  terkonsentrasi
 alur besar (≥ 1 m2) & dalam
 Faktor: shear stress > critical shear
 Ephemaral (dangkal/sementara) &
permanent (dalam/tetap)
Erosi pipa (tunnell erosion):
 Penyebab: perkolasi (aliran dalam tanah)
 Proses: perkolasi  terowongan
 Banyak terjadi di daerah subtropis
Erosi dinding sungai
(streambank erosion):
 Penyebab: runoff pada
atas lahan sungai
terkonsentrasi
 Proses: runoff  lapisan
tanah jenuh & terkelupas
 dinding ambrol
Faktor-faktor erosi
1. Erosivitas (erosivity): kemampuan air hujan utk
mengerosi tanah (jumlah, intensitas, kecepatan,
ukuran dan distibusi air hujan)
2. Erodibilitas (erodibility): kepekaan thd erosi
(tekstur tanah, struktur tanah, kandungan Bahan
organik (BO), sifat hidrolik & keterbasahan tanah)
3. Bentuk lahan: kemiringan dan panjang lereng
(mempengaruhi kecepatan runoff)
4. Vegetasi penutup lahan. Meredam erosivitas
(penjedaan oleh tajuk, penyerapan, penurunan
energi)
5. Tingkat pengelolaan lahan. Manipulasi tanah
Teknik Konservasi tanah
TKA: Usaha mengurangi bahaya erosi agar tingkat
produktivitas tetap terjaga tanpa menyebabkan
kerusakan lingkungan
Strategi konservasi (Morgan 2005):
 Penutupan tanah
 Penurunan runoff & peningkatan infiltrasi
 Perbaikan stabilitas agregat
 Peningkatan kekasaran permukaan tanah
Teknik-teknik konservasi
1. Vegetatif (agronomic measure). Menggunakan
vegetasi sebagai pelindungan tanah. Exp:
agroforestri & pengaturan pola tanah
2. Pengelolaan tanah (soil management).
Pengelolaan untuk merubah kondisi tanah.
Exp: pemberian BO, drainase, tillage, &
pemberian bahan stabilozator tanah
3. Mekanik/teknik sipil (mechanical methods).
Pengendalian energi agen erosi. Exp: teras,
saluran air, dam & geotextille
Teknik konservasi (Morgan 2005)
Erosi percikan (splash erosion):
 Penyebab: air hujan
 Proses: tumbukan air hujan  percikan
partikel tanah  lubang
 Faktor: kecepatan jatuh, ukuran & bentuk
air hujan
Teknik konservasi tanah
secara vegetatif
1. Agroforesti (wanatani). Pengelolaan lahan
dengan menggabungkan antara pohon dengan
tanaman pertanian/ternak pd lahan yang sama.
Sistem pertanaman lorong, pagar hidup, strip
rumpu alami, kebun campur, silvipastura, sistem
tanaman sela
2. Strip rumput (grass strips)
3. Tanaman penutup
4. Pengaturan pola tanam. Penutupan menurut
strip, penanaman majemuk, tumpang gilir,
pergiliran tanaman, penanaman menurut kontur,
pertanian organik
Agroforestri
 Pertanaman lorong (alley
cropping). Tanaman pangan
ditanam di antara tanaman
pagar.
 Pagar hidup (hedgerows
plant). Tanaman menahun
ditanam sebagai pagar lahan
 Strip rumput alami (natural
vegetative strips). Sebagian
lahan tidak diolah & rumput
dibiarkan tumbuh alami
sepanjang garis kontur
Agroforestri
4. Silvipastura. Perpaduan
tanam antara tanaman
berkayu dg tanaman pakan
ternak
5. Sistem tanaman sela
(tumpang sari) penamanan
tanaman pangan semusim di
antara tanaman tahunan
menjelang tanaman inti besar
6. Kebun campuran. Lahan
pertanian yang ditumbuhi dg
berbagai macam tanaman
(tahaman menahun) &
adangkala tanaman musiman
Strip rumput
Hampir mirip dengan pertanaman lorong,
namun tanaman pagar adalah rumput pakan
ternak. Strip dibaut dg mengikuti kontur
Tanaman penutup tanah
Tanaman yang ditanam tersendiri (tidak
pada lahan yang ditanamani tanaman inti
dan ditanaman bersama-sama dg tanaman
inti untuk menutup tanah
Pengaturan pola tanam
1. Strip cropping. Pola
penanaman dimana satu
bidang lahan ditanami dg
beberapa barisan & jenis
tanaman
2. Multiple cropping. Pola
penanaman dimana
sebidang tanah ditanami dg
beberap jenis tanaman
3. Rotation cropping. Pola
penanaman dimana
sebidang lahan ditanami dg
beberapa jenis tanaman
yang ditanam scr bergantian
Pengaturan pola tanam
4. Tumpang gilir (relay cropping).
Pola penanaman dimana dg
menerapkan 2 atau lebih jenis
tanaman dimana tanaman ke-2
ditanam menjelang tanaman ke-
1 dipanen
5. Penanaman menurut kontur
(contour cropping) pola
penanaman menurut kontur
6. Pertanian organik (organic
farming). Sistem pertanian yang
tidak menggunakan pupuk dan
pestisida sintetik, dimana
produktivitas lahan dilakukan dg
memperbaiki biologi tanah,
kesuburan tanah alami &
keanekaragaman tanaman
Teknik konservasi tanah
berdasarkan pengelolaan tanah
1. Pemberian bahan
organik.
Pengembalian sisa
tanaman atau pupuk
organik pd tanah
2. Drainase.
Pengaturan aliran
permukaan tanah pd
satu aluran
Teknik konservasi tanah
berdasarkan pengelolaan tanah
3. Tillage:
a. Olah tanah konvensional. Tanah dirusak &
dibersihkan kedalaman pencangkulan (100-
200 mm)
b. No tillage. Tanah tidak dilakukan
pencangkulan, sisa tanaman dikembalikan
(50-100%), kedalaman pencangkulan (25-75
mm).
c. Olah tanah jalur (trips tillage). Daerah sekitar
pohon inti digemburkan & bagian lainnya
tidak, sisa tanaman dikembalikan
d. Olah tanah dg mulsa (mulch tillage). Hampir
sama dg olah tanah jalur
e. Olah tanah minimum (reduced?minimum
tillage). Tanah diolah seminimla mungkin
Terima Kasih
Selamat belajar, bumi memerlukan kasih
sayang kita
Teguh pribadi
monde_teguh@yahoo.co.id

More Related Content

Similar to KTA-40

TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxTUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxAbyyuKusuma
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptxPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptxWulanLailiRahmi1
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Purwandaru Widyasunu
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxMqwinMks
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisrizky hadi
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferYudistira Ydstr
 
Desertifikasi
DesertifikasiDesertifikasi
Desertifikasidwi sekti
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakRumbi Oztecilopasunexiss
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan Noveriady
 

Similar to KTA-40 (20)

TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptxTUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
TUGAS REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptxPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptx
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 4_Litosfer(2).pptx
 
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
Hand-Out Kuliah Budidaya Tanaman Pangan D3-PSL UNSOED Bab 2 teknik budidaya t...
 
01. ilmu tanah
01. ilmu tanah01. ilmu tanah
01. ilmu tanah
 
Batasan kta
Batasan ktaBatasan kta
Batasan kta
 
Pelestarian tanah
Pelestarian tanahPelestarian tanah
Pelestarian tanah
 
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptxResume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
Resume PLK_Wilda Srianti_20011014036 fixx.pptx
 
Paper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijenPaper kesesuaian lahan mijen
Paper kesesuaian lahan mijen
 
Eliezar
EliezarEliezar
Eliezar
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologisPengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
Pengamatan kualitas tanah dari aspek biologis
 
D010202
D010202D010202
D010202
 
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, AtmosferGeografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
 
Desertifikasi
DesertifikasiDesertifikasi
Desertifikasi
 
Bahan 2
Bahan 2Bahan 2
Bahan 2
 
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian TapakPemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
Pemilihan Jenis Pohon dan Kesesuaian Tapak
 
Makalah eca
Makalah ecaMakalah eca
Makalah eca
 
Konsep tanah
Konsep tanahKonsep tanah
Konsep tanah
 
Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6
 
Penataan lahan
Penataan lahan Penataan lahan
Penataan lahan
 

KTA-40

  • 1. Konservasi Tanah &Air Tujuan Instruksional Umum (TIU) 1. Mhs mampu menjelaskan pengertian konservasi tanah dan air (KTA) 2. Mahasiswa dapat melakukan tindakan KTA secara sederhana
  • 2. Daftar Bacaan 1. Blanco H, Lal R. 2008. Principles of soil conservation and management. Springer: Dordrecht 2. Morgan CR. 2005. Soil erosion and conservation. 3rd Ed. Blackwell: Malden 3. Agus F, Widianto. 2004. Petunjuk praktis konservasi tanah pertanian lahan kering. International Centre Research of Agroforestry (ICRAF): Bogor Tambahan:  Porazinki DL, Wall DH. 2001. Soil conservation. In: Levin SA. Encyclopedia of biodiversity. Hal: 315-326  Lal R. 1997. Degradation and resilience of soil. Phil Trans R Soc Lond B 352:997-1010
  • 3. Pendahuluan Pengertian konservasi tanah (soil conservation) 1. The protection of soil against excessive loss of soil fertility by natural, chemical or artificial means (Bortman et al. 2003). 2. Usaha untuk memelihara (maintain) fungsi- fungsi tanah agar dapat mendukung pertumbuhan tanaman (van Noordwijk & Verbist 2000). 3. Kombinasi usaha antara pengendalian erosi dan memelihara kesuburan tanah (Young 1999).
  • 4. Peranan Tanah 1. Ekonomi 2. Ekologi 3. Sosial
  • 5. Degradasi Lahan Degradasi lahan: kehilangan produktivitas & kegunaan tanah secara aktual maupun potensial baik secara alamiah/aktivitas manusia (Lal 1997).
  • 6. Konservasi Tanah &Air Tujuan Instruksional Umum (TIU) 1. Mhs mampu menjelaskan pengertian konservasi tanah dan air (KTA) 2. Mahasiswa dapat melakukan tindakan KTA secara sederhana
  • 7. Erosi Pengertian erosi: 1. Perpindahan permukaan bumi oleh gaya abrasi dari air, angin, gelombang laut ataupun glaiser 2. Hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah oleh media alami (air/angin) dari suatu tempat ke tempat lain (Kurnia et al. 2004). Proses terjadinya erosi (Morgan 2005): 1. Pelepasan (detachment) partikel tanah dari massa tanah 2. Pengangkutan (transport) oleh agen erosi 3. Penempatan (deposition) di tempat lain.
  • 8. Tipe-tipe erosi Berdasarkan prosesnya: 1. Erosi geologis (geological erosion)  alamiah & lambat 2. Erosi dipercepat (accelerated erosion)  anthropogenic & cepat Berdasarkan pemicunya (agent): 1. Erosi air (water erosion)  air, daerah tropis & subtropis 2. Erosi angin (wind erosion)  angin, daerah gurun 3. Erosi glaiser (glacier erosion)  salju, kutub (daerah bersalju). Tingkat bahaya (severity) erosi: 1. Jumlah material tanah yang terlepas 2. Kemampun agen erosi mengangkut
  • 9. Dampak erosi (Blanco & Lal 2008)
  • 10. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya erosi (Blanco & Lal 2008)
  • 11. Erosi air (Erosi) Agen erosi: air (air hujan, aliran permukaan, guguran salju dan aliran irigasi) Tanda-tanda: 1. Muncul parit (alur kecil) 2. Perakaran tanaman tersingkap 3. Permukaan tanah keras 4. Lapisan kerikil
  • 12. Bentuk-bentuk Erosi Erosi percikan (splash erosion):  Penyebab: air hujan  Proses: tumbukan air hujan  percikan partikel tanah  lubang  Faktor: kecepatan jatuh, ukuran & bentuk air hujan
  • 13. Erosi lembaran (interrill erosion):  Penyebab: air hujan & aliran pemukaan  Proses: lapisan tanah terkelupas  aliran permukaan terkonsentrasi  parit  Faktor: pelepasan partikel, intensitas air hujan, kelerengan
  • 14. Erosi parit (rill erosion):  Penyebab: aliran permukaan terkonsentrasi  Proses: aliran permukaan  terkonsentrasi  alur kecil & dangkal  Faktor: mudah tidaknya tanah tererosi (erodibilitas), kapasitas runoff, tekanan hidrolik runoff
  • 15. Erosi jurang (gully erosion):  Penyebab: aliran permukaan terkonsentrasi  Proses: aliran permukaan  terkonsentrasi  alur besar (≥ 1 m2) & dalam  Faktor: shear stress > critical shear  Ephemaral (dangkal/sementara) & permanent (dalam/tetap)
  • 16. Erosi pipa (tunnell erosion):  Penyebab: perkolasi (aliran dalam tanah)  Proses: perkolasi  terowongan  Banyak terjadi di daerah subtropis Erosi dinding sungai (streambank erosion):  Penyebab: runoff pada atas lahan sungai terkonsentrasi  Proses: runoff  lapisan tanah jenuh & terkelupas  dinding ambrol
  • 17. Faktor-faktor erosi 1. Erosivitas (erosivity): kemampuan air hujan utk mengerosi tanah (jumlah, intensitas, kecepatan, ukuran dan distibusi air hujan) 2. Erodibilitas (erodibility): kepekaan thd erosi (tekstur tanah, struktur tanah, kandungan Bahan organik (BO), sifat hidrolik & keterbasahan tanah) 3. Bentuk lahan: kemiringan dan panjang lereng (mempengaruhi kecepatan runoff) 4. Vegetasi penutup lahan. Meredam erosivitas (penjedaan oleh tajuk, penyerapan, penurunan energi) 5. Tingkat pengelolaan lahan. Manipulasi tanah
  • 18. Teknik Konservasi tanah TKA: Usaha mengurangi bahaya erosi agar tingkat produktivitas tetap terjaga tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan Strategi konservasi (Morgan 2005):  Penutupan tanah  Penurunan runoff & peningkatan infiltrasi  Perbaikan stabilitas agregat  Peningkatan kekasaran permukaan tanah
  • 19. Teknik-teknik konservasi 1. Vegetatif (agronomic measure). Menggunakan vegetasi sebagai pelindungan tanah. Exp: agroforestri & pengaturan pola tanah 2. Pengelolaan tanah (soil management). Pengelolaan untuk merubah kondisi tanah. Exp: pemberian BO, drainase, tillage, & pemberian bahan stabilozator tanah 3. Mekanik/teknik sipil (mechanical methods). Pengendalian energi agen erosi. Exp: teras, saluran air, dam & geotextille
  • 20. Teknik konservasi (Morgan 2005) Erosi percikan (splash erosion):  Penyebab: air hujan  Proses: tumbukan air hujan  percikan partikel tanah  lubang  Faktor: kecepatan jatuh, ukuran & bentuk air hujan
  • 21. Teknik konservasi tanah secara vegetatif 1. Agroforesti (wanatani). Pengelolaan lahan dengan menggabungkan antara pohon dengan tanaman pertanian/ternak pd lahan yang sama. Sistem pertanaman lorong, pagar hidup, strip rumpu alami, kebun campur, silvipastura, sistem tanaman sela 2. Strip rumput (grass strips) 3. Tanaman penutup 4. Pengaturan pola tanam. Penutupan menurut strip, penanaman majemuk, tumpang gilir, pergiliran tanaman, penanaman menurut kontur, pertanian organik
  • 22. Agroforestri  Pertanaman lorong (alley cropping). Tanaman pangan ditanam di antara tanaman pagar.  Pagar hidup (hedgerows plant). Tanaman menahun ditanam sebagai pagar lahan  Strip rumput alami (natural vegetative strips). Sebagian lahan tidak diolah & rumput dibiarkan tumbuh alami sepanjang garis kontur
  • 23. Agroforestri 4. Silvipastura. Perpaduan tanam antara tanaman berkayu dg tanaman pakan ternak 5. Sistem tanaman sela (tumpang sari) penamanan tanaman pangan semusim di antara tanaman tahunan menjelang tanaman inti besar 6. Kebun campuran. Lahan pertanian yang ditumbuhi dg berbagai macam tanaman (tahaman menahun) & adangkala tanaman musiman
  • 24. Strip rumput Hampir mirip dengan pertanaman lorong, namun tanaman pagar adalah rumput pakan ternak. Strip dibaut dg mengikuti kontur
  • 25. Tanaman penutup tanah Tanaman yang ditanam tersendiri (tidak pada lahan yang ditanamani tanaman inti dan ditanaman bersama-sama dg tanaman inti untuk menutup tanah
  • 26. Pengaturan pola tanam 1. Strip cropping. Pola penanaman dimana satu bidang lahan ditanami dg beberapa barisan & jenis tanaman 2. Multiple cropping. Pola penanaman dimana sebidang tanah ditanami dg beberap jenis tanaman 3. Rotation cropping. Pola penanaman dimana sebidang lahan ditanami dg beberapa jenis tanaman yang ditanam scr bergantian
  • 27. Pengaturan pola tanam 4. Tumpang gilir (relay cropping). Pola penanaman dimana dg menerapkan 2 atau lebih jenis tanaman dimana tanaman ke-2 ditanam menjelang tanaman ke- 1 dipanen 5. Penanaman menurut kontur (contour cropping) pola penanaman menurut kontur 6. Pertanian organik (organic farming). Sistem pertanian yang tidak menggunakan pupuk dan pestisida sintetik, dimana produktivitas lahan dilakukan dg memperbaiki biologi tanah, kesuburan tanah alami & keanekaragaman tanaman
  • 28. Teknik konservasi tanah berdasarkan pengelolaan tanah 1. Pemberian bahan organik. Pengembalian sisa tanaman atau pupuk organik pd tanah 2. Drainase. Pengaturan aliran permukaan tanah pd satu aluran
  • 29. Teknik konservasi tanah berdasarkan pengelolaan tanah 3. Tillage: a. Olah tanah konvensional. Tanah dirusak & dibersihkan kedalaman pencangkulan (100- 200 mm) b. No tillage. Tanah tidak dilakukan pencangkulan, sisa tanaman dikembalikan (50-100%), kedalaman pencangkulan (25-75 mm). c. Olah tanah jalur (trips tillage). Daerah sekitar pohon inti digemburkan & bagian lainnya tidak, sisa tanaman dikembalikan d. Olah tanah dg mulsa (mulch tillage). Hampir sama dg olah tanah jalur e. Olah tanah minimum (reduced?minimum tillage). Tanah diolah seminimla mungkin
  • 30. Terima Kasih Selamat belajar, bumi memerlukan kasih sayang kita Teguh pribadi monde_teguh@yahoo.co.id