SlideShare a Scribd company logo
BELAJAR DARI PERISTIWA SURABAYA
Oleh: Akhmad Nurhudah
(jokerhuda@yahoo.co.id)
Peristiwa yang terjadi di Surabaya 71 tahun silam yang hingga kini kita
peringati sebagai Hari Pahlawan merupakan salah satu peristiwa historis terbesar
sepanjang sejarah bangsa ini. Betapa tidak, selang beberapa bulan proklamasi kemerdekaan, kaum
penjajah ingin kembali mengintervensi kedaulatan negara ini secara masif, bahkan dengan
menunggangi pasukan- pasukan sekutu untuk melancarkan serangan mereka. Sayang, upaya itu
tidaklah berjalan dengan lancar sebab ditengah euforia kemerdekaan yang begitu berapi-api
dikobarkan di seluruh penjuru negeri. Perlawanan Indonesia pada November 1945 merupakan
perang pertama di dunia setelah Hitler ditumbangkan pada Mei 1945.
Beberapa peristiwa yang sangat momentum menjadi sakral hingga saat ini dan selalu
identik dengan peringatan akan perjuangan para pahlawan dalam pertempuran tidak mengenal
lelah bahkan mati-matian yang menewaskan dua orang jenderal Inggris pada saat itu. Penyobekan
bendera Belanda di atap Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), Pidato Bung Tomo yang
berapi-api hingga kronologi tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby yang sangat dramatis pun
menjadi bumbu dari sikap patriotik para pejuang saat itu.
Peristiwa di Hotel Yamato menjadi saksi deklarasi nasionalisme arek-arek Suroboyo.
Belanda digebuk habis-habisan dengan bamboo runcing, kemudian beberapa orang pemuda naik
ke atas atap Yamato dan merobek warna biru bendera Belanda, sementara warna merah dan putih
dikibarkan sebagai bendera Indonesia. Seketika itu, rakyat Surabaya langsung terdiam. Indonesia
raya berkumandang dengan suara yang gemetar. Hari itu, rakyat Indonesia menunjukkan taringnya
sebagai negara yang merdeka.
Ultimatum kepada masyarakat Surabaya untuk menyerahkan senjata sampai tanggal 10
November 1945 tidak diambil pusing, sebab para pejuang lebih memilih untuk mengokang senjata
dan bertarung hingga titik darah penghabisan. Merdeka atau mati, demikian semboyan yang kerap
dikumandangkan. Lewat pidato Bung Tomo yang berapi-api, sinyal perang digulirkan. Para
pemuda membangun benteng-benteng, menjalin kawat berduri hingga bersembunyi di jendela-
jendela toko, tanda siap tempur. “Kita tidak mau dijajah kembali, merdeka…!” demikian
pernyataan yang diteriakkan oleh Gubernur Surjo di depan beberapa tokoh pemuda.
Surabaya menjadi bombardir serangan dari darat, laut dan udara. Inggris merasa mereka
berada di atas angin, namun watak orang Surabaya bukanlah seperti yang mereka duga. Pasukan
rakyat yang walaupun dengan senjata seadanya tetap bertahan dengan kobaran semangat yang
membara, melawan hingga titik darah penghabisan. Brigadir Jenderal Mallaby tewas di dalam
mobilnya, begitu pula Brigadir Jenderal Robert Guy Loder Symonds yang tewas ketika melakukan
patroli udara. Ini merupakan suatu peristiwa menohok bagi Inggris, dimana mereka kehilangan
dua jenderal besarnya.
Pasukan rakyat tidak hanya dari Surabaya. Bala bantuan muncul dimana-mana, mulai dari
Aceh, Medan, Bali, Mataram siap turun menggempur sekutu. Pertempuran ini tercatat sebagai
salah satu yang paling brutal dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dengan senjata seadanya mereka
berjuang, menyingsingkan lengan baju dengan satu semboyan yang sama, merdeka atau mati.
Kedaulatan Indonesia ditegakkan hingga titik darah penghabisan. Di akhir pertempuran selama
berhari-hari, belasan ribu pasukan Indonesia meregang nyawa, menjadi korban perang demi
tegaknya kedaulatan bangsa.
Kita bisa melihat bahwa perjuangan para pahlawan pada saat itu bukanlah sesuatu yang
main-main. Semangat kemerdekaan yang terpatri di dalam diri membuat mereka mampu untuk
menggoncangkan sebuah perlawanan yang sangat besar. Tidak semua dari mereka merupakan
anggota militer. Tidak semua dari mereka pernah memegang senjata dan bertarung di medan
perang. Namun semangat mereka patut diperhitungkan. Keberanian mereka menjadi landasan
betapa kuatnya sebuah bangsa apabila rakyatnya bersatu dalam semangat yang sama.
Bangsa ini terlahir dari sebuah keberanian. Kita harus mengakui itu. Para pejuang yang
telah menumpahkan darahnya untuk kedaulatan negeri ini bukanlah mereka yang menginginkan
kematian secara sia-sia. Mereka telah menetapkan sebuah standar yang hakiki bahwa pemberani
adalah sebuah kata yang sanggup menggambarkan kepribadian Indonesia sebagai sebuah bangsa.
Keterbatasan yang bukanlah penghalang terbesar, sejauh api semangat masih berkobar di dalam
dada. Mereka telah pergi dan menjadi pahlawan, sekarang tugas kita menjalankan makna
keberanian dari sebuah perjuangan.
Berangkat dari peristiwa itu, kita sebagai generasi muda bisa mengambil hikmah demi
tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia ini. Keberanian pemuda masa pertempuran 10
November 1945 bisa kita wujudkan pada diri kita untuk meraih cita-cita luhur pahlawan kita.
Kemiskinan masih ada depan mata kita, ketidakadilan masih sering kita jumpai. Ini adalah
PR kita bersama, utamanya generasi muda. Untuk itu, nilai perjuangan 10 November sangat baik
untuk kita gali dan kita aplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu,
tidak menutup kemungkinan akan terjadi masyarakat yang adil dan makmur. Akhirnya, semoga
kita betul-betul menjadi negara yang besar, negara yang selalu tidak lupa jasa para pahlawan.

More Related Content

Similar to ARTIKEL PAHLAWAN.docx

Jasmerah #02 agustus september 2013
Jasmerah #02 agustus september 2013Jasmerah #02 agustus september 2013
Jasmerah #02 agustus september 2013
JasmerahMagz
 
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan KemerdekaanPPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
sriyuli8
 
Katalog matapadi
Katalog matapadiKatalog matapadi
Katalog matapadiMata Padi
 
jasmerah agustus september edisi kedua
jasmerah agustus september edisi keduajasmerah agustus september edisi kedua
jasmerah agustus september edisi kedua
makio01
 
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
RatnaDewiPurwiyanti
 
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAHKONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
Anisa Istiqamah
 
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptxPKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
FathiyaKhoirunnida
 
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptxPPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
PPKnSMPN105Jakarta
 
Cronology of battle surabaya
Cronology of battle surabayaCronology of battle surabaya
Cronology of battle surabaya
MuhammadAkmal242
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
Oneda Rahayu
 
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPAOneda Rahayu
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
BellaNindaThania
 
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddtMakalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
David Makmur
 
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia IIWorld in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
Daffa Syauqi
 
PPT PPKN 9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
PPT PPKN  9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdfPPT PPKN  9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
PPT PPKN 9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
amelqatrunnada
 
Peristiwa 10 november
Peristiwa 10 novemberPeristiwa 10 november
Peristiwa 10 november
adi darma
 
Makalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lMakalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lYadhi Muqsith
 
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptxBENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
Lilian654639
 

Similar to ARTIKEL PAHLAWAN.docx (20)

Jasmerah #02 agustus september 2013
Jasmerah #02 agustus september 2013Jasmerah #02 agustus september 2013
Jasmerah #02 agustus september 2013
 
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan KemerdekaanPPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
PPT Perjuangan Heroic dalam Mempertahankan Kemerdekaan
 
Katalog matapadi
Katalog matapadiKatalog matapadi
Katalog matapadi
 
jasmerah agustus september edisi kedua
jasmerah agustus september edisi keduajasmerah agustus september edisi kedua
jasmerah agustus september edisi kedua
 
1945 muslihat
1945 muslihat1945 muslihat
1945 muslihat
 
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
Tugas materi teks inspiratif pertemuan 1
 
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAHKONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
KONFLIK ANTARA INDONESIA DAN BELANDA BIDANG STUDI SEJARAH
 
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptxPKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx
 
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptxPPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
PPKn SMP Kelas 9 K13N BAB 6.pptx
 
Cronology of battle surabaya
Cronology of battle surabayaCronology of battle surabaya
Cronology of battle surabaya
 
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPAsejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
sejarah ( perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan ) kelas XI IPA
 
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPASEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
SEJARAH ( Perjuangan Bersenjata Untuk Memperoleh Kemerdekaan) kelas XI IPA
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddtMakalah sejarah fhy pnyy ddt
Makalah sejarah fhy pnyy ddt
 
Perang ambarawa
Perang ambarawaPerang ambarawa
Perang ambarawa
 
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia IIWorld in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
World in conflict Pertempuran Penting Perang Dunia II
 
PPT PPKN 9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
PPT PPKN  9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdfPPT PPKN  9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
PPT PPKN 9 BAB 6 Bela Negara Kesatuan Republic Indonesia.pdf
 
Peristiwa 10 november
Peristiwa 10 novemberPeristiwa 10 november
Peristiwa 10 november
 
Makalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro lMakalah perang diponogoro l
Makalah perang diponogoro l
 
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptxBENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
BENTUK PERLAWANAN BANGSA INDONESIA present.pptx
 

Recently uploaded

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 

Recently uploaded (20)

Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 

ARTIKEL PAHLAWAN.docx

  • 1. BELAJAR DARI PERISTIWA SURABAYA Oleh: Akhmad Nurhudah (jokerhuda@yahoo.co.id) Peristiwa yang terjadi di Surabaya 71 tahun silam yang hingga kini kita peringati sebagai Hari Pahlawan merupakan salah satu peristiwa historis terbesar sepanjang sejarah bangsa ini. Betapa tidak, selang beberapa bulan proklamasi kemerdekaan, kaum penjajah ingin kembali mengintervensi kedaulatan negara ini secara masif, bahkan dengan menunggangi pasukan- pasukan sekutu untuk melancarkan serangan mereka. Sayang, upaya itu tidaklah berjalan dengan lancar sebab ditengah euforia kemerdekaan yang begitu berapi-api dikobarkan di seluruh penjuru negeri. Perlawanan Indonesia pada November 1945 merupakan perang pertama di dunia setelah Hitler ditumbangkan pada Mei 1945. Beberapa peristiwa yang sangat momentum menjadi sakral hingga saat ini dan selalu identik dengan peringatan akan perjuangan para pahlawan dalam pertempuran tidak mengenal lelah bahkan mati-matian yang menewaskan dua orang jenderal Inggris pada saat itu. Penyobekan bendera Belanda di atap Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit), Pidato Bung Tomo yang berapi-api hingga kronologi tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby yang sangat dramatis pun menjadi bumbu dari sikap patriotik para pejuang saat itu. Peristiwa di Hotel Yamato menjadi saksi deklarasi nasionalisme arek-arek Suroboyo. Belanda digebuk habis-habisan dengan bamboo runcing, kemudian beberapa orang pemuda naik ke atas atap Yamato dan merobek warna biru bendera Belanda, sementara warna merah dan putih dikibarkan sebagai bendera Indonesia. Seketika itu, rakyat Surabaya langsung terdiam. Indonesia raya berkumandang dengan suara yang gemetar. Hari itu, rakyat Indonesia menunjukkan taringnya sebagai negara yang merdeka. Ultimatum kepada masyarakat Surabaya untuk menyerahkan senjata sampai tanggal 10 November 1945 tidak diambil pusing, sebab para pejuang lebih memilih untuk mengokang senjata dan bertarung hingga titik darah penghabisan. Merdeka atau mati, demikian semboyan yang kerap dikumandangkan. Lewat pidato Bung Tomo yang berapi-api, sinyal perang digulirkan. Para pemuda membangun benteng-benteng, menjalin kawat berduri hingga bersembunyi di jendela- jendela toko, tanda siap tempur. “Kita tidak mau dijajah kembali, merdeka…!” demikian pernyataan yang diteriakkan oleh Gubernur Surjo di depan beberapa tokoh pemuda. Surabaya menjadi bombardir serangan dari darat, laut dan udara. Inggris merasa mereka berada di atas angin, namun watak orang Surabaya bukanlah seperti yang mereka duga. Pasukan rakyat yang walaupun dengan senjata seadanya tetap bertahan dengan kobaran semangat yang membara, melawan hingga titik darah penghabisan. Brigadir Jenderal Mallaby tewas di dalam mobilnya, begitu pula Brigadir Jenderal Robert Guy Loder Symonds yang tewas ketika melakukan patroli udara. Ini merupakan suatu peristiwa menohok bagi Inggris, dimana mereka kehilangan dua jenderal besarnya. Pasukan rakyat tidak hanya dari Surabaya. Bala bantuan muncul dimana-mana, mulai dari Aceh, Medan, Bali, Mataram siap turun menggempur sekutu. Pertempuran ini tercatat sebagai salah satu yang paling brutal dalam sejarah perjalanan bangsa ini. Dengan senjata seadanya mereka berjuang, menyingsingkan lengan baju dengan satu semboyan yang sama, merdeka atau mati. Kedaulatan Indonesia ditegakkan hingga titik darah penghabisan. Di akhir pertempuran selama berhari-hari, belasan ribu pasukan Indonesia meregang nyawa, menjadi korban perang demi tegaknya kedaulatan bangsa. Kita bisa melihat bahwa perjuangan para pahlawan pada saat itu bukanlah sesuatu yang main-main. Semangat kemerdekaan yang terpatri di dalam diri membuat mereka mampu untuk menggoncangkan sebuah perlawanan yang sangat besar. Tidak semua dari mereka merupakan anggota militer. Tidak semua dari mereka pernah memegang senjata dan bertarung di medan perang. Namun semangat mereka patut diperhitungkan. Keberanian mereka menjadi landasan betapa kuatnya sebuah bangsa apabila rakyatnya bersatu dalam semangat yang sama. Bangsa ini terlahir dari sebuah keberanian. Kita harus mengakui itu. Para pejuang yang telah menumpahkan darahnya untuk kedaulatan negeri ini bukanlah mereka yang menginginkan kematian secara sia-sia. Mereka telah menetapkan sebuah standar yang hakiki bahwa pemberani adalah sebuah kata yang sanggup menggambarkan kepribadian Indonesia sebagai sebuah bangsa. Keterbatasan yang bukanlah penghalang terbesar, sejauh api semangat masih berkobar di dalam
  • 2. dada. Mereka telah pergi dan menjadi pahlawan, sekarang tugas kita menjalankan makna keberanian dari sebuah perjuangan. Berangkat dari peristiwa itu, kita sebagai generasi muda bisa mengambil hikmah demi tegaknya Negara kesatuan republik Indonesia ini. Keberanian pemuda masa pertempuran 10 November 1945 bisa kita wujudkan pada diri kita untuk meraih cita-cita luhur pahlawan kita. Kemiskinan masih ada depan mata kita, ketidakadilan masih sering kita jumpai. Ini adalah PR kita bersama, utamanya generasi muda. Untuk itu, nilai perjuangan 10 November sangat baik untuk kita gali dan kita aplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan akan terjadi masyarakat yang adil dan makmur. Akhirnya, semoga kita betul-betul menjadi negara yang besar, negara yang selalu tidak lupa jasa para pahlawan.