Komponen utama motherboard dan fungsinya meliputi chipset, CPU socket, BIOS chip, baterai CMOS, slot PCI dan AGP, konektor IDE, slot memori, CPU fan dan heat sink, serta berbagai konektor penghubung untuk periferal. Chipset berperan sebagai jembatan data antara CPU dan komponen lain, sementara CPU socket tempat dipasangnya prosesor. BIOS mengontrol hardware dan menyiapkan booting, sedang baterai CMOS menyimpan pengaturan BIOS. Slot
1. KOMPONEN MOTHERBOARD & FUNGSINYA
Berikut ini daftar lengkap komponen-komponen yang umumnya mengisi slot dan dan soket
motherboard pada komputer-komputer masa kini :
Gambar: Macam-Macam Komponen Motherboard
1. Chipset
Komponen motherboard yang memiliki peran sangat penting adalah chipset. Perangkat
cerdas yang satu ini pada dasarnya berfungsi sebagai jembatan arus data yang
menghubungkan processor dengan macam-macam komponen eksternal dan buses.
Biasanya jenis chipset inilah yang menjadi patokan untuk menentukan dan menilai fitur dan
kemampuan sebuah motherboard.
Ada dua jenis chipset yang populer di kalangan pengguna komputer, yaitu chipset intel
yang hanya bisa digunakan untuk CPU Intel, dan chipset AMD untuk prosesor keluaran
AMD. Kedua kelompok ini pun terbagi lagi kepada berbagai macam jenis generasi chipset
yang terus berkembang.
Umumnya, chipset dirancang khusus untuk mendukung seri atau model prosesor tertentu
saja. Tidak bisa sembatrangan, sebelum dipasang pada sebuah komputer biasanya akan
dibuat perhitungan antara chipset, jumlah RAM yang ingin dipasang, tipe prosesor dan
desain motherboardnya sendiri. Semakin canggih chipset yang digunakan, maka akan
semakin canggih pula motherboard yang akan menjalankan banyak fungsi di dalam sebuah
komputer.
Sebagai gambaran, jenis chipset yang digunakan pada motherboard akan berpengaruhpada
beberapa poin penting berikut ini :
Tipe prosesor yang bisa digunakan pada motherboard
Kelengkaaqn port I/O yang mampu disediakan
Tipe display adaptor yang bisa digunakan
2. Jenis memori yang yang bisa mendukung sistem PC dan kapasitas maksimum memori
yng bisa dipergunakan pada motherboard
Kelengkapan fitur tambahan, misalnya LAN card, modem, dan soud card. Biasanya
terdapat chipset yang menyediakan fitur ini sudah on board di dalam motherboard-nya
Jika dulu teknologi chipset masih sangat terbatas, saat ini sudah ada beberapa jenis chipset
yang dapat mendukung lebih dari satu tipe RAM sekaligus. Salah satu contohnya adalah
chipset Intel i91 yang dapat bekerja dengan prosesor Intel Pentium 4 dan Celeron dengan
konfigurasi menggunakan DDR atau DDR2. Seiring dengan kemajuan jaman,
perkembangan chipset terus terjadi, namun tidak bisa serta merta terjadi begitu saj, karena
harus disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang terjadi pada beberapa perangkat keras
komputer lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, chipset biasanya dibantu oleh beberapa komponen yang
memiliki peran cukup besar. Berikut ini dua komponen dasar yang biasanya menjadi
pendukung komponen chipset motherboard :
– Northbridge / MCH
Northbridge merupakan nama yang digunakan oleh AMD, VIA dan beberapa perusahaan
pencetak hardware lainnya, sementara pabrikan Intel lebih suka menyebutnya dengan nama
MCH yang merupakan singkatan dari Memory Controller Hub. Disebut dengan istilah
apapun, pada dasarnya fungsi Northbridge tetap sama,yakni bertindak sebagai bagian dari
chipset dalam mengatur pertukaran data yang bersifat internal, seperti pada video card,
prosesor dan memori.
Dalam sistem kerjanya, Northbridge bekerja sama dengan chip southbridge. Jika diurai
lebih jauh lagi, Northbridge bertugas mengendalikan atau menangani komunikasi antara
CPU, RAM, AGP atau PCI Express, dan southbridge. Northbridge juga berperan
menentukan jumlah,tipe dan kecepatan CPU yang dapat dipasangkan pada motherboard,
termasuk menentukan jumlah, kecepatan dan tipe RAM yang dapat digunakan.
– Southbridge
Southbridge merupakan sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang
menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal yang lainnya. Sebenarnya
tugas dua komponen ini bisa dikatakan hampir sama, hanya saja jika Northbridge
cenderung berfungsi sebagai pengatur masalah internal, Southbridge justru difungsikan
sebagai pengatur masalah eksternal yang berhubungan dengan I/O dan manusia.
Jika diurai lebih jauh, Southbridge memiliki beberapa fungsi penting seperti mengontrol bus
IDE, USB, dukungan Plug and Play, menjembatani PCI dan Isa, mengontrol keyboard dan
mouse, mengontrol fitur power management dan sejumlah perangkat lainnya.
Selain itu perbedaan antara Southbridge dan Northbridge adalah jalur penghubung yang
mereka gunakan masing-masing untuk berhubungan dengan perangkat keras
komputerlainnya. Jika Southbridge menggunakan jalur penghubung yang kecepatannya
(kecepatan bus) lebih lambat (misalnya bus PCI dan bus ISA), Northbridge justru
menggunakan jalur penghubung yang djauh lebih cepat.
– System-on-Chip
Selain chipset yang terdiri dari kombinasi antara Northbridge dan Southbridge, ada pula
chipset yang telah menggunakan konsep chip sistem atau system-on-chip. Biasanya chipset
3. jenis ini telah menyediakan komponen hardware yang sudah on-board dalam motherboard,
misalnya VGA dan modem.
2. CPU Socket
Ini merupakan tempat dimana prosesor dipasang, sebagai salah satu bagian motherboard
yang memiliki peran sangat besar terhadap jalannya siklus informasi data di dalam sebuah
komputer.
Biasanya CPU Socket terdiri dari berbagai macam jenis yang menentukan prosesor model
apa yang bisa dipasang pada soket tersebut. Dengan begitu maka tiap-tiap soket memiliki
spesialisasinya masing-masing, dimana hanya soket tertentu saja yang bisa dipasang
prosesor tertentu pula.
Beberapa contoh CPU Socket untuk motherboard komputer yaitu ZIF (Zero Insertion Force)
atau yang lebih dikenal dengan istilah Socket 7. Ini merupakan CPU Socket model lama
yang cukup populer karena kelebihannya yang kompatibel untuk prosesor buatan Intel,
AMD, atau Cyrix. CPU Socket lainnya yang juga populer adalah Socket 370. Soket ini mirip
dengan Socket 7 tetapi jumlah pinnya sesuai dengan namanya, 370 biji. Soket ini hanya bisa
dikawinkan dengan prosesor buatan Intel saja.
Sementara soket yang dirancang khusus untuk prosesor AMD dan cukup populer adalah
Socket A. Istilah A digunakan AMD untuk menunjuk merek prosesor Athlon. Untuk
keluarga prosesor Intel Pentium II dan III, slot yang digunakan disebut dengan Slot 1,
sementara motherboard yang menunjang prosesor AMD menggunakan Slot A untuk jenis
slot yang seperti itu.
3. Basic Input Output System (BIOS) Chip
Gambar: Basic Input Output System (BIOS) Chip
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input-Ouput System, namun juga sering dikaitkan
dengan sebuah kata dalam bahasa Yunani ‘bioc’ yang berarti ‘kehidupan’. Makna ini sejalan
dengan fungsi BIOS yang pada hakikatnya memang menjadi salah satu unsur ‘kehidupan’
bagi sebuah komputer.
Sederhanya, BIOS adalah adalah sebuah chip yang menyimpan perangkat lunak untuk
mengontrol hardware dan berfungsi sebagai interface antara hardware dan operating
4. system (OS). BIOS digunakan oleh komputer untuk mempersiapkan prosess booting
(startup) dan mengecek kesiapan sistem dan hardware sebelum komputer dijalankan.
Untuk mengetahuinya sedikit lebih jauh, berikut ini beberapa fungsi BIOS secara umum :
BIOS menjalankan inisialisasi serta pengujian terhadap perangkat keras komputer yang
eksis, dimana dalam bahasa proses fungsi BIOS tersebut dikenal dengan istilah Power
On Self Test alias POST.
Ketika komputer mulai dihidupkan, BIOS akan memuat perintah tersebut dan segera
menjalankan sistem operasi agar komputer dapat berjalan dengan sebagaimana
mestinya.
BIOS memiliki andil besar terhadap sistem pengaturan konfigurasi dasar pada
komputer seperti pengaturan tanggal dan waktu. Serta turut berperan pula dalam hal
konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, dan menjaga komputer
agar tetap stabil.
Dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut BIOS Runtime Services, BIOS
membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras
komputer secara terorganisir.
BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan
beberapa jenis perangkat keras komputer lainnya seperti keyboard.
4. Baterai CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor Battery)
Gambar: Baterai CMOS (Complimentary Metal Oxide Semicondutor Battery)
Komponen pada motherboard berikutnya adalah Complimentary Metal Oxide
Semicondutor (CMOS) Battery. Sesuai dengan namanya, perangkat ini berfungsi sebagai
baterai atau sumber tegangan bagi BIOS (Basic Input-Ouput System), sekaligus memiliki
peran dalam menyimpan konfirgurasi setting BIOS yang meliputi settingan komputer,
waktu, tanggal, dan lain-lain.
Sebagai contoh, dengan adanya CMOS Battery maka konfigurasi yang sudah disetting
seperti waktu dan tanggal tidak akan berubah setiap komputer dimatikan dan dinyalakan
kembali keesokan harinya. Informasi mengenai tanggal dan waktu pada komputer tetap
mengalami update dengan meneruskan jenjang waktu yang terjadi sejak komputer
dimatikan hingga akhirnya dinyalakan kembali. Seandainya perangkat ini tidak ada, itu
artinya komputer Anda akan tetap menampilkan tanggal dan waktuyang sama dengan hari
5. kemarin (saat komputer dimatikan), padahal kenyataannya jenjang waktu yang terjadi
sudah memakan beberapa momen yang berjalan cukup lama.
5. Slot PCI (PCI Slot)
Komponen motherboard berikutnya adalah slot PCI. PCI sendiri merupakan singkatan dari
Peripheral Component Interconnect, atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai
interkoneksi komponen periferal. Pada dasarnya PCI merupakan bus yang didesain untuk
menangani beberapa perangkat keras. Konsep PCI pertama kali diwujudkan pada bulan
Juni 1992 dengan nama PCI vesi 1.0. Semenjak saat itu komponen ini masih terus digunakan
hingga sekarang, tentunya dengan sejumlah pengembangan mutakhir yang menjadikannya
kian efektif.
Salah satu pengembangan dari slot PCI adalah PCI Express yang digunakan sebagai slot
ekspansi (slot tambahan atau eksternal) pada sebuah komputer. PCI Express sendiri terbagi
menjadi dua yang disesuaikan menurut fungsinya masing-masing, diantaranya yaitu :
Slot PCI Express x16
Adalah slot khusus yang bisa digunakan atau dipasangi kartu VGA generasi terbaru.
Slot PCI Express x1
Sdalah slot untuk memasang periferal (card) lainnya selain kartu VGA.
6. Slot AGP (AGP Slot)
Komponen motherboard berikutnya adalah AGP slot, tempat untuk memasang AGP yang
menurut definisi bisa diartikan sebagai Accelerted Graphics Port. Perangkat ini lahir dari
perkembangan yang terjadi pada slot PCI, dimana secara fungsi AGP merupakan slot
ekspansi yang digunakan untuk mengggantikan slot PCI yang sudah tidak mencukupi lagi
dalam menangani lalu lintas data antara CPU dengan kartu video (video card).
7. Konektor IDE
Bagian motherboard yang satu ini memiliki fungsi untuk menghubungkan motherboard
dengan media penyimpanan seperti hardisk ataufloppy disk. Konektor IDE biasanya terdiri
dari dua bagian yaitu :
Primary IDE
Berfungsi menghubungkan motherboard dengan primary master drive dan piranti
secondary master.
Secondary IDE
Berfungsi menghubungkan piranti-piranti untuk slave seperti CDROM dan harddisk
slave.
8. Slot Memori (Memory Slot)
Komponen motherboard selanjutnya adalah slot memori yang biasanya memiliki bentuk
agak panjang dan ramping. Fungsinya tentu saja sebagai tempat dipasangnya Random
Access Memory (RAM). Jenis dari slot memori sendiri juga berbeda-beda, tergantung
dengan sistem yang digunakannya, mulai dari SDRAM, RAMBUS, DDR SDRAM, DDR2-
SDRAM, DDR3, atau SDRAM. Saat ini sudah bukan hal yang asing lagi jika sebuah
motherboard memiliki lebih daru satu slot memori (RAM), bahkan pada spesifikasi
komputer high-end ada motherboard yang dilengkapi hingga 6 slot RAM.
6. 9. CPU Fan & Heat Sink (HSF)
Komponen yang melekat pada motherboard berikutnya adalah Heat Sink Fan (HSF), adalah
sebuah benda yang terdiri dari aluminium yang dilengkapi dengan fan/kipas untuk
mendinginkan chip atau prosesor yang menghasilkan panas ketika bekerja. Pada prosesor
dan chip kartu grafis, umumnya dilengkapi dengan fan, sedangkan yang lainnya tidak
dilengkapi fan karena suhu yang dihasilkan bisa dilepas dengan heatsink saja.
10. Konektor Penghubung (Connectors For Integrated Peripherals)
Gambar: Konektor Penghubung Motherboard
Komponen motherboard berikutnya adalah konektor yang berfungsi sebagai penghubung
antara motherboard dengan perangkat keras komputer tambahan lainnya. Dalam bahasa
Inggris, komponen ini disebut dengan istilah ‘Connectors For Integrated Peripherals‘.
Berikut ini beberapa jenis konektor penghubung atau I/O port yang biasa terdapat pada
sebuah motherboard :
Port paralel (LPT1 atau LPT2) : Port yang berfungsi untuk peralatan yang bekerja
dengan transmisi data secara paralel. Biasanya dipakai untuk memasang printer atau
scanner sebelum generasi USB.
Port Serial (Com 1, Com 2) : Port yang berfungsi untuk memasang periferal kecepatan
rendah dengan mode transfer data serial. Akan tetapi saat ini jarang sekali digunakan.
Port AT/PS2 : Port yang berfungsi untuk menghubungkan mouse dengan komputer.
Port USB (Universal Serial Bus) : Port yang berfungsi untuk antarmuka dengan
periferal / peralatan eksternal generasi terbaru yang menggantikan port paralel dan
port serial. Contoh peralatan yang menggunakan port ini misalnya camera digital,
scanner, printer USB, handycam, dan peraltan tambahan eksternal.
Port VGA : Port yang berhubungan langsung dengan layar. Port ini terdapat pada
motherboard yang menggunakan chipset VGA on board atau menggunakan VGA card
yang diletakkan pada slot AGP.
Port Audio : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan sistem
audio seperti speaker, mikrofon, line-in dan juga line-out. Tapi motherboard sekarang
sudah banyak yang menggunakan chipset audio on-board.
Port LAN : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan jaringan
komputer seperti LAN (Local Area Network).
7. Port SPDIF : Port yang berfungsi untuk menghubungkan komputer dengan periferal
audio seperti home theatre.
Port Firewire : Port yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan eksternal
kecepatan tinggi seperti video capture atau seperti streaming video.