Proses kehamilan dimulai dengan fertilisasi ovum oleh sperma di tuba falopi, membentuk zigot. Zigot kemudian membelah menjadi morula lalu blastosit yang menempel dan berkembang di dinding uterus. Blastosit melepaskan hormon yang melindungi kehamilan dengan mencegah haid dan memacu pertumbuhan janin.
4. Keterangan
Fertilisasi atau pembuahan yaitu jika spermatozoa berhasil membuahi ovum
di tuba fallopi, hasil dari fertilisasi ini disebut zigot.
Zigot berkembang membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan,
enam belas dan seterusnya. Saat pembelahan sudah mencapai 32 sel maka
disebut sebagai morula.
Morula kemudian berubah bentuk menjadi blastosit yaitu bola padat yang
membentuk suatu rongga yang diisi oleh cairan yang dikelurkan oleh tuba
fallopi
Rongga ini disebut blastosoel. Lapisan terluar blastosit
disebut trofoblas yang berfungsi untuk menyerap makanan, sedangkan
masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan
calon janin.
5. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan nidasi (perlekatan
dengan dinding uterus) dan membutuhkan waktu 4-5 hari sesudah ovulasi.
hal ini merangsang hormon progesteron untuk pertumbuhan uterus, dengan
dinding yang menebal, lunak, dan dimana terdapat banyak mengandung
pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk)
sebagai makanan embrio.
6 hari setelah fertilisasi, blastosit menempel pada dinding uterus dan
melepaskan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG). Hormon ini
melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon
estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi.
Embrio telah kuat menempel di uterus setelah hari ke-12 dari fertilisasi.