2. EJAAN YANG PERNAH BERLAKU
1. Ejaan van Ophuijsen (1901)
2. Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi (1947)
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD/1972)
3. Ejaan van Ophuijsen
Ejaan ini berlaku dari
zaman Belanda hingga
sesudah Indonesia
merdeka (1901—1947).
Ejaan ini terdapat dalam
Kitab Logat Melajoe.
Contoh: jang disajang
djadjan sadja
soedoet roemah
ma’na, ma’mur,
‘akal, ra’yat,
Jum’at , makan2
ramai2, malu2
4. Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
Ejaan ini berlaku tahun 1947—
1972. Nama Soewandi diambil
dari nama Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan pada era
Presiden Soekarno.
Contoh: sudut rumah
makna, makmur,
akal, rakyat, Jumat,
makan2, lari2, tidur2,
dimakan,
diatas, didalam
5. Ejaan yang Disempurnakan
Ejaan ini diresmikan oleh
Presiden Soeharto dalam
pidato kenegaraan pada
tanggal 16 Agustus 1972.
Nama resminya Ejaan
Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Ejaan
ini lebih dikenal dengan
singkatan EYD.
EYD diresmikan oleh Presiden Soeharto melalui
Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972.
Contoh: makan-makan, lari-lari
dimakan, di atas, di dalam
doa, maaf, dakwah
7. I. PEMAKAIAN HURUF
E. Gabungan Huruf Konsonan
F. Huruf Kapital
G. Huruf Miring
H. Huruf Tebal
A. Huruf Abjad
B. Huruf Vokal
C. Huruf Konsonan
D. Huruf Diftong
8. A. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam bahasa Indonesia
terdiri atas 26 huruf berikut: a, b, c, d, e, f, g, h, i, j,
k, l, m, n, o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, dan z.
B. Huruf Vokal
Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia
terdiri atas lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
C. Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa
Indonesia terdiri atas 21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
9. D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa
Indonesia terdapat
tiga diftong, yaitu ai,
au, ei, dan oi.
E. Gabungan Huruf
Konsonan
Hanya ada empat
gabungan huruf
konsonan dalam bahasa
Indonesia, yaitu kh, ng,
ny, dan sy.
10. F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat.
Misalnya:
Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama
unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Halim Perdanakusumah
Wage Rudolf Supratman
Dewa Pedang