Puisi ini bercerita tentang perjuangan batin manusia dalam menghadapi cobaan dan kesulitan hidup. Meskipun merasa rapuh dan penuh dosa, sang pujangga tetap berdoa memohon pertolongan dan kasih sayang Tuhan.
1. Di Kepala
selalu saja di kepala
kita membungkus cela
seakan membela
duka-duka rapuh.
kita, belum seutuhnya patuh
sujud melepas penuh
seluruh dosa-dosa
yang terus dibidik
Tuhan, doa-doa terus melambung
Engkau, janganlah berpaling.
(2013)