2. STUDI
LITERATUR
PENGERTIAN
SENI
Seiring dengan perkembangan seni terutama musik yang kini senantiasa mempengaruhi kehidupan
masyarakat, dirasakan belum lengkaptanpa adanya suatu wadah yang mampu menampung segala
aktifitas yang berkaitan dengan musik, terutama perjuntukan musik. Melihat banyaknya musisi
Indonesia supaya mendapatkan pengakuan dari masyarakat maka perlu adanya suatu wadah untuk
menampung semua kegiatanpertunjukan musik yang mampu menampilkan semua jenis aliran musik di
Indonesia agar dapat diakuikeberadaannya dan menjadi bagian dari perkembangan musik di
Indonesia. Fenomena-fenomena yang terjadi diharapkan adanya sebuah perencanaan gedung
pertunjukan musik yang dapat menampung semua kegiatan pertunjukan musik. Tercatat pada tahun
2010 gedung perntujukan musik di Jakarta masih ada 7 yaitu, Balai Sarbini, Umar Ismail Concert Hall,
Taman Ismail Marzuki, Goethe House, Grand Chapel, Simfonia Jakarta dan Eramus Huis 3.
SEJARAH
SINGKAT
edung konser/pertunjukan merupakan hasil inovasi arsitektur dari budaya barat yang secara teknis
memang ditujukan untuk menunjang budaya seni musik. Sejarahnya dimulai sejak awal abad ke XIX
dimulai dengan bangunan berupa amphitheater, gedung opera baru kemudian gedung konser.
Perkembangannya ini juga seiiring dengan perkembangan ilmu akustik dan juga arsitektur. Pada jaman
modern ini, gedung konser sudah merupakan hasil inovasi mutakhir dari berbagai teknologi, ilmu
pengetahuan dan seni musik itu sendiri.
3. STUDI
LITERATUR
KLASIFIKASI BANGUNAN
PERTUNJUKAN
•AudittoriumPengertian adalah bangunan atau ruangan besar yg digunakan untuk mengadakan
pertemuan umum, pertunjukan, dsb
.•Stage atau panggung adalah ruang yang umumnya menjadi orientasi dalam sebuah auditorium.
menurut bentuk dan tingkat komunikasinya dengan penonton, panggung dapat dibedakan menjadi :
oPanggung Prosceniumyaitu bentuknya konvensional, penonton hanya melihat pengisi acara dan
tidak ada kontak komunikasi, Seperti contohnya, panggung-panggung untuk musik klasik, tarian
klasik dan sebagainya.
oPanggungTerbuka, yaitu panggung yang menunjukkan terjadinya komunikasi dan kontak fisik
antara pengisi acara dan penonton, seperti contohnya panggung konser band rock, pop dan
sebagainya.
oPanggung Area, yaitu panggung yang posisinya berada di tengah.
oPanggung Extendedadalah panggung yang merupakan pengembangan dari panggung proscenium,
entah itu bentuknya yang bisa menjalar juga ke area tengah atau penyesuaian bentuk yang tetap
konvensional namun memungkinkan adanya sedikit komunikasi antara penyaji dengan penonto
•LayarBackdopAda dua macam jenis layar backdrop, yaitu : olayar backdropgulung.olayar
backdroptarik.
•Make-up RoomsRuangan lain yang perlu ada di dalam gedung pertunjukan ini adalah ruang rias.
Ruangan ini harus dapat menampung semua performer yang tampil. Masing-masing artis hendaknya
harus mendapat sebuah meja rias.
4. U
B T
S
ALAMAT :Jl.PietA. Tallo, Kel.OesapaSel,
Kec.Klp.Lima,Kota Kupang, NusaTenggara Timur.
LUAS TAPAK :17.900M2
PERUNTUKAN LAHAN : MixUsed Building
DATA
LOKASI
U
B T
S
U
B T
S
LOKASI
U
B T
S
5. 2
1
6
7
1
5
2
1
3 LOKASI
4
3
2
FACILITIES JARAK/WAKTU
TEMPUH
1. UNIVERSITAS NUSA CENDANA 500M (1 Min)
2. SMA N 4 KUPANG 750 M (1 Min)
3. STIM KUPANG 850 M (2 Min)
4. UKW KUPANG 1.2 KM (3 Min)
5. UNWIRA KUPANG 2.1 KM (5 Min)
6. BANDARA EL TARI KUPANG 2.4 KM (5 Min)
7. R.S. KARTINI KUPANG 3.3 KM (8 Min)
COMMERCIAL JARAK/WAKTU
TEMPUH
1. HYPERMART KUP ANG 2.9 KM (7 Min)
2. HYPER STORE KUPANG 3.4 KM (8 Min)
HOTEL JARAK/WAKTU
TEMPUH
1. SAHID T-MORE HOTEL 150 M (<1 Min)
2. HOTEL NEO ELTARI KUPANG 350 M (1 Min)
3. AMARIS HOTEL KUPANG 2.9 KM (7 Min)
POTENSI
SITE
Lokasi perancangan merupakan BWK III, yang dimana BWK III ini memiliki arah
pengembangan sebagai kawasan pengembangan pendidikan tinggi, perdagangan dan
jasa, pusat pelayanan transportasi udara dan darat, kawasan pariwisata, reklamasi
pantai, dan kawasan permukiman kepadatan sedang. Sehingga disekitaran lokasi
terdapat beberapa fasilitas yang ada seperti :
6. Lokasi perancangan merupakan BWK III dengan wilayah meliputi sebagian
Kecamatan Kelapa Lima, sebagian Kecamatan Maulafa dan sebagian wilayah
Kelurahan Liliba di Kecamatan Oebobo dengan Pusat BWK terletak di Pertigaan
Kelurahan Oesapa dan Oesapa Barat (Bundaran Undana); BWK III ini memiliki
arah pengembangan sebagai kawasan pengembangan pendidikan tinggi,
perdagangan dan jasa, pusat pelayanan transportasi udara dan darat, kawasan
pariwisata, reklamasi pantai, dan kawasan permukiman kepadatan sedang.
(sumber : Perda RTRW Kota Kupang Tahun 2011-2031, pasal 12 & pasal 13)
Ketentuan umum intensitas bangunan untuk perdagangan dan jasa
(komersil), dengan kepadatan sedang meliputi :
a. Koefesien Dasar Bangunan paling tinggi sebesar 70 persen;
b. Koefesien Lantai Bangunan paling tinggi sebesar 6,0;
c. Koefesien Dasar Hijau paling rendah sebesar 25 persen;
d. Garis Sempadan Bangunan dengan ketentuan ½ Rumija + 1 meter.
(sumber : Perda RTRW Kota Kupang Tahun 2011-2031, pasal 55 ayat 3)
TINJAUAN RENCANA
TATA RUANG
UKURAN DAN
TATA WILAYAH
7. PERATURAN-PERATURAN
BANGUNAN
GSB pada lokasi perancangan yaitu ½ Rumija + 1
maka :
Sisi Timur dan Utara
GSB = ½ × 25 + 1 meter = 13,5 meter
Sisi Selatan dan Barat
GSB = ½ × 11 + 1 meter = 6,5 meter
Penentuan Luas Lantai Dasar:
Penentuan Besaran KDB:
KDB pada lokasi adalah 70%
Luas lokasi perancangan :17.900 m2
Maka Maksimal luas lantai dasar :
70% × 17.900 = 12.530 m2
KDB =
LUAS LANTAI DASAR
LUAS LAHAN
×100%
KDB × LUAS LAHAN = LUAS LANTAI DASAR KLB × LUAS LAHAN = LUAS SELURUH LANTAI
LUAS SELURUH LANTAI
KDB
= JUMLAH LANTAI
GARIS SEMPADAN
BANGUNAN
KOEFISIEN DASAR
BANGUNAN
KOEFISIEN LANTAI
BANGUNAN
Ruang milik jalan paling sedikit memiliki lebar
sebagai berikut :
a. Jalan Bebas Hambatan 30 (tiga puluh) meter;
b. Jalan Raya 25 (dua puluh lima) meter;
c. Jalan Sedang 15 (lima belas) meter; dan
d. Jalan Kecil 11 (sebelas) meter
(sumber :PeraturanPemerintahNo34Tahun2006,Pasal40)
UKURAN DAN TATA
WILAYAH