Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Siska susdia lestari. ltm 1
1. Tim, Kolaborasi dan Kerja Sama Tim
Siska Susdia Lestari (1306378092)
Fakultas Ilmu Keperawatan
Tim merupakan sekelompok orang yang bekerja sama untuk menghasikan
produk atau memberikan pelayanan dimana setiap anggota memiliki rasa
tanggung jawab. Tim merupakan suatu unit dari dua atau lebih orang-orang yang
mengemban misi dan tanggung jawab kolektif ketika mereka bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan bersama. Tim adalah kumpulan orang yang berdasarkan
keahlian masing-masing yang bersifat saling melengkapi, bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan tertentu bersama. Dari beberapa pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa tim merupakan kumpulan orang yang memiliki keahlian yang
berbeda yang bersifat saling melengkapi dan memiliki tanggung jawab untuk
mencapai tujuan bersama.
Sebuah tim dibentuk dengan
tujuan yang berbeda-beda, antara lain
penyelesaian masalah, pengembangan sistem, pengembangan produk dan
sebagainya. Sebuah tim dibentuk dengan masa kerja permanen dan sementara.
Tim permanen adalah tim yang bekerja dalam jangka panjang, meskipun tujuan
telah tercapai tim permanen akan tetap mencari dan menyelesaikan tujuan yang
lain. Tim sementara adalah tim yang akan dibubarkan ketika suatu tujuan telah
tercapai. Keanggotaan tim juga dibagi dua yaitu tim fungsional dan lintas
fungsional. Fungsional berarti tim yang beranggotakan orang-orang dengan
keahlian sama. Sedangkan lintas fungsional bararti tim yang beranggotakan orang
dari berbagai keahlian yang akan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
Kolaborasi merupakan proses yang mendasar dari bentuk kerja sama yang
melahirkan kepercayaan, integritas, dan terobosan melalui pencapaian tujuan,
kepemilikan dan keterpaduan pada semua aspek kolaborasi. Kolaborasi
merupakan pendekatan yang memakan waktu dan harus digunakan untuk masalah
yang membutuhkan keterlibatan partisipatif demi keberhasilan sebuah program,
dimana emosinya cukup dalam dan terdapat kebutuhan yang nyata bagi hubungan
antar pihak untuk bertumbuh dan menjadi matang. Dalam kolaborasi, setiap pihak
menyumbang proses pemecahan masalah sehingga pandangan bisa diintegrasikan.
2. Meskipun semua metode bisa digunakan secara efektif di dalam situasi masalah
yang tepat, kompromi dan kolaborasi merefleksikan pertimbangan menyeluruh
dari setiap kebutuhan emosi, dan masalah dari setiap pihak.
Kerja sama tim merupakan permainan penting yang terdapat dalam sebuah
tim. Kerjasama tim merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi yang
membentuk sebuah kelompok yang saling berkolaborasi untuk tercapainya suatu
tujuan. Kerjasama tim juga memiliki proses yang bermuara pada kerjasama,
koordinasi, serta prosedur yang harus dilakukan dan disepakati oleh seluruh
anggota tim. Hal-hal tersebut berguna untuk menjaga hubungan antar individu di
dalam kelompok tersebut. Kerjasama tim juga memiliki keuntungan sebagai
berikut:
1. Keputusan yang berkualitas tinggi (higher-quality decisions)
Setiap orang pasti memiliki tingkat pengetahuan dan pengalaman
yang berbeda-beda. Dengan kerja sama tim diharapkan dapat menjadi cara
yang efektif untuk membawa perspektif bersama-sama.
2. Meningkatkan komitmen untuk penyelesaian dan perubahan (increase
commitment to solutions and changes)
Anggota dari sebuah tim pasti memiliki satu peran aktif didalam
membuat suatu keputusan lebih mungkin akan mendukung keputusan dan
mendorong yang lain untuk menerimannya.
3. Menurunkan tingkat stress dan kompetisi internal yang merusak (lower
levels of stress and destructive internal competition)
Ketika seseorang memilih untuk bekerjasama dibandingkan
bersaing, usaha-usaha mereka cenderung untuk berfokus kepada kebaikan
umum.
Komponen yang mempengaruhi suatu kerjasama yang efektif suatu
kelompok yang akan menghasilkan hasil optimal memiliki banyak dimensi,
diantaranya adalah:
Komitmen terhadap keberhasilan tim dan tujuan bersama
Anggota tim berkomitmen untuk keberhasilan tim dan tujuan
bersama mereka untuk misi tersebut. Tim termotivasi, terlibat dan
bertujuan untuk mencapai tujuan.
3.
Interdependensi
Anggota tim perlu menciptakan suatu lingkungan dimana mereka
bersama-sama
dapat
memberikan
kontribusi
jauh
lebih
banyak.
Mendorong sesama anggota tim untuk mencapai, berkontribusi, dan
belajar dalam menggapai sebuah tujuan.
Keterampilan interpersonal
Keterampilan
Interpersonal
mencakup
kemampuan
untuk
membahas isu-isu secara terbuka dengan anggota tim, jujur, dapat
dipercaya, mendukung dan menunjukkan rasa hormat dan komitmen
terhadap tim dan kepada individu tersebut. Membina lingkungan kerja
yang peduli, kemampuan untuk bekerja secara efektif dengan anggota tim
lainnya.
Komunikasi Terbuka dan umpan balik positif
Aktif mendengarkan keprihatinan dan kebutuhan anggota tim dan
menghargai kontribusi mereka dan mengekspresikan semua untuk
menciptakan lingkungan kerja yang efektif. Anggota tim harus bersedia
untuk memberi dan menerima kritik konstruktif dan memberikan umpan
balik otentik.
Komposisi tim
Komposisi tim yang tepat sangat penting dalam pembentukan tim
sukses. Tim anggota harus sepenuhnya menyadari peran tim mereka
spesifik dan memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam hal
kontribusi mereka terhadap tim dan proyek.
Komitmen untuk tim proses, kepemimpinan & akuntabilitas
Anggota tim harus tanggung jawab atas kontribusi mereka terhadap
tim dan proyek. Mereka perlu menyadari proses tim, praktek terbaik dan
ide-ide baru. Kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk
keberhasilan
tim
pemecahan masalah.
termasuk
pengambilan keputusan bersama dan
4. Efektivitas kinerja tim dapat tercapai apabila kinerjanya dilandasi
komponen-komponen diatas dan dalam membangun dan mengembangkan
kelompok kerja maka tiap individu merupakan kunci efektif dalam suatu kerja
sama.
Daftar Pustaka
Hansten, Ruth I & Washburn, Marilynn J. (1995). Kecakapan Pendelegasian
Klinis : Pedoman Untuk Perawat ( penerjemah : Meitasari Tjandrasa).
Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
http://books.google.co.id/books?id=bXce31UVNUC&pg=PA196&dq=tim+dan+kolaborasi&hl=en&sa=X&ei=
msn9UsHTLc3irAeYnYCgDw&redir_esc=y#v=onepage&q=tim%20dan%2
0kolaborasi&f=false (diakses pada hari Jumat, 14 Februari 2014).
Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta:
Salemba Empat.
http://books.google.co.id/books?id=UKBxNmEi4CEC&pg=PA159&dq=pe
ngertian+tim&hl=en&sa=X&ei=XMP9UoP2GYuyrgeqh4HQDg&redir_esc
=y#v=onepage&q=pengertian%20tim&f=false (diakses pada hari Jumat, 14
Februari 2014).
Soeryanto, Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
http://books.google.co.id/books?id=e35KE7Xb8JEC&pg=PA269&dq=kerja
sama+tim&hl=en&sa=X&ei=xZ7Uo3iMIXrrQfmt4GwAw&redir_esc=y#v=onepage&q=kerjasama%20tim&f
=false (diakses pada hari Jumat, 14 Februari 2014).
Tarricone, P & Luca, J. (2002). “Successful teamwork: A Case Study”. Herdsa.
640-646.
http://www.deakin.edu.au/itl/assets/resources/pd/tl-modules/teachingapproach/group-assignments/case-studies/case-study-edith-cowanuniversity.pdf (diakses pada hari Minggu, 16 Februari 2014).