Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sengketa internasional dan penyelesaiannya.
2. Sengketa internasional dapat terjadi karena berbagai sebab seperti intervensi, perebutan wilayah, dan ketidakpuasan terhadap rezim.
3. Sengketa internasional dapat diselesaikan secara damai melalui arbitrasi, pengadilan, atau rujuk, atau secara kekerasan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Di era modern ini banyak sekali negara yang melakukan hubungan dengan negara lain untuk
memenuhi kebutuhan negaranya. Hubungan yang dijalin tersebut terikat dengan hukum
internasional , dengan adanya hukum internasional sangat berdampak positif dalam menjaga
ketertiban hubungan antarnegara.
Akan tetapi, banyak pula negara yang menyalahi hukum internasional dalam melakukan
hubungan internasional dengan negara lain. Diantaranya adalah negara adikuasa Amerika
yang selalu mencampuri urusan negara lain , sehingga sangat rentan menimbulkan sengketa
internasional.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Masalah-masalah yang akan di bahas :
1.
Penyebab sengketa internasional
2.
Cara penyelesaian senketa internasional.
1.3
TUJUAN PENYUSUNAN
A.
Untuk mengetahui sengketa internasional.
B.
Untuk memberikan solusi terbaik dari masalah-masalah yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Hubungan antar negara pada dasarnya berada dalam dua kondisi yang saling bertentangan,
yaitu damai atau sengketa. Kadang-kadang dalam hal tertentu berada dalam kondisi
bersengketa, tetapi damai. Kasus hubungan antara India dan Pakistan tentang Kashmir adalah
suatu contoh kondisi bersengketa dalam damai, begitu pula halnya Korea Utara dengan Korea
Selatan.
2.1
PENGERTIAN SENGKETA INTERNASIONAL
Sengketa internasional adalah suatu perselisihan antara subjek-subjek hukum internasional
mengenai fakta, hukum atau politik dimana tuntutan atau pernyataan suatu pihak ditolak,
dituntut balik atau diinkari oleh pihak lainnya. Sengketa Internasional juga bisa diartikan
sebeagai perselisihan yanhg trjadi antara negara dengan negara, individu dengan individu,
atau negara dengan badan/lembaga yang menjadi subjek hukum internasional.
2.2
PENYEBAB SENGKETA INTERNASIONAL
Sengketa internasional bukan saja mencakup sengketa – sengketa antar negara. Akan tetapi
sengketa internasional dapat mencakup kasus - kasus lain yang berada dalam lingkup
peraturan internasional. Beberapa sengketa internasional itu antara lain salah satu pihak tidak
memenuhi kewajiban dalam perjanjian internasional, perbedaan dan penafsiran mengenai isi
perjanjian internasional, perebutan sumber- sumber ekonomi pengaruh ekonomi, politik, atau
keamanan regional dan internasional, intervensi terhadap kedaulatan negara lain serta
penghinaan terhadap harga diri bangsa. Masalah-masalah yang menyebabkan sengketa
internasional adalah :
A.
Intervensi
Adalah tindkan suatu negara untuk mncampuri urusan negara lain.
Intervensi bertentangan dengan hukum internasional bila :
1.
Campur tangan tersebut bertentangan dengan kehendak negara yang dicampuri,
2.
Campur tangan tersebut mengganggu kemerdekaanpolitik negara yang dicampuri.
B.
Penyerahan (ekstradisi)
Adalah penyerahan seseorang yang di tuduh melakukan tindakan pidana atau sudah dijatuhi
hukuman oleh suatu negara, dan bersembunyi atau melarikan diri ke negara lain untuk
dikembalikan ke negara asal. Orang yang dapat diekstradisi adalah :
1.
Warga negaranya sendiri
3. 2.
Warga negara dari negara yang telah memiliki perjanjian ekstradisi.
C.
Suaka (Asylum)
Adalah perlindungan yang diberikan oleh suatu negara kepada warga negara dari negara
lain. Pemberian suaka didasarkan dua kepentingan, yaitu pertimbangan kemanusiaan dan
pertimbangan politik. Pemberian suaka ini biasanya akan memperburuk hubungan antara
negara yang memberikan suaka dengan negara yang warga negaranya mendapatkan suaka.
D.
Hukum Netralitas
Adalah suat sikap negara yang tidak turut berperang dan tidak ikut dalam permusuhan.
E.
Politis (Adanya Pakta Pertahanan atau Pakta Perdamaian )
Pasca perang dunia kedua (1945) muncul 2 blok kekuatan besar, yaitu blok barat (liberal,
membentuk pakta ketahabab NATO,) dibawah pimpinan Amerika dan blok timur (komunis,
membentuk pakta pertahanan Waraswa) dipimpin Uni Soviet. Kedua blok tersebut , saling
berebut pengaruh dibidang ideologi dan ekonomi serta saling berlomba memprkuat senjata.
Akibatnya , sering terjadi konflik (senketa) di berbagai negara ‘yang menjadi korban.
F.
Suatu Wilayah Teritorial.
Wilayah teritorial menjadi sangat kompleks manakala wilayah tersebut menjadi sengketa
‘’saling mengklaim’’ antarneagra yang berbeda. Misalnya, masalah kepulauan SipadanLingitan antara pemerintah Indonesia dengan malaysia. Yang akhirnya berdasarkan
penetapan Mahkamah Internasional kedua pulau tersebut dimenangkan oleh Malaysia.
G.
Pengembangan Senjata Nuklir atau Senjata Biologi.
Negara-negara selain yang memiliki hak veto di PBB dan pemenang Perang Dunia ke-II, sulit
untuk mendapat kepercayaan dunia internasional dalam mengembangkan berbagai senjata
yang berbasis teknologi nuklir dan biologi. Mereka akan selalu dicurigai dan dianggap
sebagai destabilitas untuk kawasan sekitarnya. Misalnya, Korea Utara dan Iran sampai hari
ini masih dicurigai Amerika dan sekutunya, karena kepemilikan senjata nuklir.
H.
Permasalahan Terorisme
Kasus Amerika-Afghanistan, kasusu ini diawali peristiwa 11 november 2001 atau peristiwa
serangan teroris terhadap gedung World Trade Center dan gedung Petagon di Amerika.
4. Amerika menduga serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Islam Al-Qaeda (afghanistan)
pmpinan Osama Bin Laden. Dampak peristiwa ini adalah serangan/invasi Amerika dan
sekutunya terhaadap negara Afghanistan, Irak, dan Somalia (negara-negara yang dianggap
sarang teroris)
I.
Ketidakpuasan Terhadap Rezim Yang Berkuasa
Pemerintah dalam melaksanakan kekuasaannya, dirasakan kurang adil oleh sebaigan
masyarakat atau daerah sehingga menuntut adanya otonomi lebih luas ataupun sparatis
(pemisahan untuk merdeka). Contoh, kasus GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di Indonesia
yang menuntut kemerdekaan.
J.
Prebutan Sumber-Sumber Ekonomi.
2.3 PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL MELALUI MAHKAMAH
INTERNASIONAL
Umumnya, metode-metode pnyelesaian sengketa internasionall melalui Mahkamah
Internasional digolongkan dalam dua kategori, yaitu :
1.
Cara-cara penyelesaian damai, yaitu apabila para pihak trlah fapat mnyepakati untuk
menemukan suatu solusi yang bersahabat.
2.
Cara-cara penyelesaian secara paksa atau dengan kekerasan, yaitu apabila solusi yang
dipakai atau yang dikenakan adalah melalaui kekerasan.
Di bawah ini akan dibahas metode-metode penyelesaian sengketa internasional tersebut.
1.
CARA PENYELESAIAN DAMAI ATAU BERSAHABAT
A.
ARBITRASI
Arbitrasi adalah cara penyelesaian sengketa dengan mengajukan sengketa kepada orangorang tertentu, yang dipilih secara bebas oleh pihak-pihak yang bersengketa. Orang yang
dipilih untuk memutuskan perkara tersebut disebut arbitrer. Penyelesaiaan dengan arbitrasi
ini dapat dilakukan melalui perjanjian internasaional antara negara-negara yang sedang
bertikai.
B.
PENYELESAIAN YUDISIAL.
Penyelesaian yudisial adalah suatu cara penyelesaian sengketa internasional melalui suatu
pengadilan internasional yang dibentuk sebagaimana mestinya, dengan memberlakukan
5. kaidah-kaidah hukum. Lembaga pengadilan internasional yang berfungsi sebagai organ
penyelesaian yudisisal dalam masyarakat internasional adalah Internatonal Court Of Justice
C.
Rujuk
Rujuk adalah penyelesaian sengketa melalui usahaa penyesuaian pendapat antara pihak-pihak
yang bersengketa secara kekeluargaan. Rujuk dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.
Negoisasi, yaitu perundingan antara pihak yang bersengketa sebagai sarana uuntuk
menetapkan sikap tentang masalah yang disengketakan.
2.
Mediasi, yaitu bantuan jasa baik dari pihak ketiga. Dalam mediasi peran pihak ketiga
akan lebih aktif, misalnya mempertemukan pihak-pihak yang yang bersengketa, memberikan
saran-saran agar sengketa dapat diselesaikan secara damai dan sebgainya.
3.
Konsiliasi, dapat diartika secara luas dan secara sempit. Secara luas adalah penyelesaian
sengketa dengan pihak ketiga tidak memihak. Sedangkan secara sempit konsiliasi berarti
penyerahan sengketa pada ssuatu panitia. Panitia tersebut menyelidiki persengketaaan antara
kedua belah pihak kemudian akan memberikan usul.
4.
Melalui penitia penyelidik, panitia penyelidik brtugas mengadakan penyelidikan
kepastian peristiwa dan kemudian menyiapkan penyelesaian yang disepakati.
D.
PENYELESAIAN SENGEKTA DIBAWAH PENGAWASAN PBB
Untuk menyelesaiakn sengketa secara damai, PBB dapat menempuh melalui dua jalan, yaitu
melalui poloik (dilakukan oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan PBB), dan secara
hukum (dilakukan oleh Mahkamah Internasional).
Sengketa yang penyelesaiannya ditangani oleh Dewan Keamanan digolongkan menjadi :
1.
Sengketa yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional. Setelah melalui
beberapa pertimbangan, Dewan Keamana dapat memberikan rekomendasi ara yang tepat
untuk menyelesaiakan sengketa.
2.
Peristiwa ancaman perdamaian, pelanggaran perdamaian atau agresi. Dalam peristiwa
ini, Dewan Keamana berwenang merekomendasikan cara-cara guna memulihkan perdamaian
dan keamanan.
E.
Peradialan Internasional
Penyelesaian sengketa melalui peradilan internasional adalah penyelesaian secara hukum
internasional. Peradilan internesional tidak hanya diselenggarakan oleh Mahkamah
Internasional tapi juga oleh badan peradilan internasional lain dengan persetujuan pihak-
6. pihak yang bersengketa.
2.
PENYELESAIAN SENGEKTA INTERNASIONAL DENGAN CARA KEKERASAN
1.
Blokade Masa Damai
Blokade adalah pengepungnan wilayah untuk memutuskan hubungan wilayah untuk
memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar, misalnya pengepungan suatu kota atau
pelabuhan.
2.
Pertikaian Senjata
Adalah pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan denga tujuan menundukkan lawan
dan menetapkan perdyaratan damai secara sepihak.
3.
Reprisal
Adalah pembalasan yang dilakukan olehsuatu negara terhadap tindakan yang melanggar
hukum dari negara lawan dari suatu pertikaian. Misalnya pemboikotan barang, dll.
4.
Retorasi
Adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang tidak pantas
dari negara lain. Midalnya pengetatan hubungan diplomatik, penghapusan hak istimewa
diplomatik , dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Hubungan antarnegara yang melahirkan Hukum Internasional sangat banyak bermanfaat
bagi negara-negara yang mengadakan hubungan internasional. Ternyata hukum internasional
juga banyak dilanggar oleh negara-negara yang mengadakan hubungan internasional.
Sengketa internasional dapat diselesaikan denga cara damai, dan juga ada beberapa negara
yang memilih jalan kekerasan.
3.2 SARAN
Semoga makalah ini dapat diterima oleh semua pihak. Kami sebagai penyusun
mengaharapkan kepada pembaca supaya dapat mengkritik mekalah ini untuk tujuan
7. membangun bagi kebaikan menadatang. Karena kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penulisan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk penyusun
maupun pembaca.
3.3 DAFTAR PUSTAKA
Bambang Suteng, dkk. 2007. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN untuk SMA Kelas
XI. Jakarta: Erlangga
Joko Sukamto, dkk. Modul PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN untuk
SMA/MA/SMK/MAK kelas XI. Sukoharjo: Pista
Chotib, dkk. 2007. KEWARGANEGARAAN 2 Menuju Masyarakat Madani.Jakarta:
Yudhistira.
http://www.google.com