1. KOPERASI DI INDONESIANah kali ini saya akan membahas tentang koperasi di
Indonesia, mulai dari sejarahnya, perkembangan, undang-
undang.
Bapak Syarief Hasan yang saat ini menjabat sebagai
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah di
Indonesia mengungkapkan tentang pertumbuhan
perekonomian di Indonesia yang cukup pesat dalam media
informasi ANTARA News, hal tersebut diiringi dengan
adanya undang-undang baru akan mengikis praktek
rentenir.
“saat ini praktek rentenir telah mulai berkurang di
Indonesia. Hal tersebut disebabkan adanya kredit usaha
rakyat (KUR). Di samping itu Kementerian Koperasi dan
UKM RI terus menyalurkan bantuan berupa dana bergulir
untuk koperasi yang sehat," katanya.
2. Dia menjelaskan semua koperasi akan
diberikan dana bergulir dengan catatan
usaha koperasi tersebut masih bagus dan
berjalan.
Sedangkan untuk dananya, kementerian
menganggarkan Rp 1,6 triliun. Nilai
tersebut untuk disalurkan kesemua
koperasi yang ada di Indonesia. Dana
tersebut bebas diberikan tergantung
program yang dimiliki koperasi terkait.
3. PENGEMBANGAN SAYA
Kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk
mengatasi koperasi rentenir ini cukup baik untuk
mengurangi adanya praktek koperasi rentenir.
Karena praktek rentenir tersebut hanya akan
menguntungkan 1 pihak dan akan merugikan
banyak pihak. Belum lagi yang menjadi sasaran
empuk dari praktek rentenir ini adalah kaum
menengah kebawah, sehingga kehidupan
mereka yang serba pas-pasan akan semakin
terbelit hutang yang tidak ada habisnya.
4. Dan saya sangat setuju dengan diadakannya
kredit usaha rakyat (Kur), karena dengan
diadakannya program tersebut, pemerintah telah
memberikan andil yang cukup signifikan untuk
kesejahteraan dari warga negaranya selama
program tersebut tertata dengan baik. Kementrian
Koperasi dan UKM RI pun terus menyalurkan
dana bergulir untuk koperasi yang sehat. Hal
tersebut mampu memberikan bantuan kepada
warga masyarakat untuk melakukan pinjaman
modal usaha sehingga praktek rentenir ini tidak
ada lagi.
Nah itu adalah salah satu contoh dari berita
tentang koperasi saat ini, sekarang mari kita baca
asal usul dari koperasi di Indonesia.
5. SEJARAH KOPERASI
Kalau menteri koperasi dan usaha kecil
menengah kita saat ini dijabat oleh bapak
Syarief Hasan, maka Koperasi itu sendiri
diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria
Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
pada tahun 1896. Beliau mendirikan koperasi
kredit dengan tujuan membantu rakyatnya
yang terjerat hutang dengan rentenir.
6. Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad
ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari
usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh
orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari
kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh
sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan
kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh
penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara
spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya
sendiri dan manusia sesamanya.
7. Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.aria
Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank
untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh
keinginannya untuk menolong para pegawai yang
makin menderita karena terjerat oleh lintah darat
yang memberikan pinjaman dengan bunga yang
tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan
koperasi kredit model seperti di Jerman.Cita-cita
semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode, seorang asisten
residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu
cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan
akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang
sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan
dan Pertanian
8. . Selain pegawai negeri juga para petani perlu
dibantu karena mereka makin menderita karena
tekanan para pengijon. Ia juga menganjurkan
mengubah bank tersebut menjadi koperasi. Di
samping itu ia pun mendirikan lumbung-
lumbung desa yang menganjurkan
para petani menyimpan pada pada
musim panen dan memberikan pertolongan
pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun
berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu
menjadi Koperasi Kredit Padi.
9. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank
Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak
dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk
lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai
dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia
(BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerintah dan dipimpin
oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana
karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah
yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan
koperasi karena pertimbangan politik,
10. khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik
untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Mengantisipasi perkembangan koperasi yang sudah mulai
memasyarakat, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
peraturan perundangan tentang perkoperasian. Pertama,
diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43,
Tahun 1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula
Peraturan No. 91, Tahun 1927, yang mengatur
Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan
Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda
menetapkan Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan
Koperasi No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu,
hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada
tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927,
berlaku bagi golongan Bumiputra. Diskriminasi pun
diberlakukan pada tataran kehidupan berkoperasi
11. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr.
Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk
memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging,
dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang
bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi
pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun 1929,
berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan
penyebarluasan semangat koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no.
431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua
kalinya.
12. Pada tahun 1942 jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini
berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan
menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan
menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947,
pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres
Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sekaligus
membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
(SOKRI) yang berkedudukan di Tasikmalaya (Bandung
sebagai ibukota provinsi sedang diduduki oleh tentara
Belanda)
13. BENTUK DAN JENIS KOPERASI
Jenis koperasi
Menurut M.Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004:43)
“jenis koperasi di Indonesia dapat ditinjau berdasarkan pada
kebutuhan dan dalam ekonomi sesuai dengan timbulnya
gerakan koperasi, berdasarkan golongan fungsional, dan
berdasarkan lapangan usaha”
a. menurut peraturan pemerintah no. 60 tahun 1959
1. Koperasi desa
2. Koperasi pertanian
3. Koperasi peternakan
4. Koperasi perikanan
5. Koperasi kerajinan/industry
6. Koperasi simpan pinjam
7. Koperasi konsumsi
14. b. menurut teori klasik
Koperasi pemakaian
Koperasi penghasil atau koperasi produksi
Koperasi simpan pinjam
Bentuk koperasi
a. menurut peraturan pemerintah no.60 tahun
1959
Koperasi primer
Koperasi pusat
Koperasi gabungan
Koperasi induk
15. 1. b. sesuai wilayah administrasi pemerintah
2. Ditiap desa ditumbuhkan koperasi desa
3. Ditiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat
koperasi
4. Ditiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan
koperasi
5. Di ibu kota ditumbuhkan induk koperasi
c. koperasi primer dan sekunder
koperasi primer adalah koperasi yang
anggotanya 20 orang atau lebih, sedangkan
koperasi sekunder merupakan koperasi yang
anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi.
16. Ada informasi penting lain mengenai kondisi awal
koperasi di Indonesia sebagaimana disampaikan oleh
Drs.Hendroyogi, M.Sc., dalam buku Azas-azas, Teori dan
Praktek Koperasi, Edisi Revisi 2002. Menurutnya
sebelum ada Undang-undang perkoperasian tahun 1915,
koperasi di Indonesia diberikan status badan hokum
sebagai Zedelijk Lichaam (Staatsblad 1870 nomor 64,
sesuai bunyi Undang-Undang tahun 1855 yang berlaku di
Negeri Belanda). Sebagai contoh ada tiga buah koperasi
pemilik/penanam kopi di Lembang, Lemburawi dan
Poseli, yang didirikan dengan surat keputusan pemerintah
tertanggal 31 Desember 1917 Nomor 58, yang diberikan
recht persoon menurut Staatsblad 1870
Nomor 64 tersebut.
17. KESIMPULAN DAN PENGEMBANGAN
Dari sejarahnya dapat diberikan kesimpulan bahwa
salah satu permasalahan yang dialami masyarakat
Indonesia adalah prakter rentenir yang telah terjadi
dari sebelum Indonesia merdeka, dan hal tersebut
tetap terjadi pada saat ini. Hal tersebut terjadi karna
krisisnya lapangan ekonomi dan sosial yang timbul
akibat adanya sistem kapitalisme (kaum pemilik
modal) yang memuncak.
18. Dengan adanya koperasi ini pemerintah dapat
mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota dan masyarakat dalam
mewujudkan terpenuhinya kebutuhan nyata serta
peningkatan kesejahteraan bersama.
Peranan dan sumbangan koperasi bagi
perekonomian semakin lama semakin penting
karena membawa perubahan dalam struktur
ekonomi.
19. Dalam GBHN dinyatakan “ … perlu diciptakan
iklim usaha yang sehat serta tata hubungan
yang mendorong timbulnya kondisi saling
menunjang antara usaha negara, usaha
koperasi dan usaha swasta, serta keterkaitan
yang saling menguntungkan dan adil antara
ekonomi kuat dengan golongan ekonomi
lemah. Dan melaksanakan kerjasama koperasi
baik antara koperasi maupun terhadap pelaku
ekonomi lain, dapat dilakukan hubungan
kerjasama berupa keterkaitan sebagai mitra
usaha dan keterkaitan pemilikan.
20. Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992,
didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia ,
prinsip koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12
Tahun 1967 dan UU No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama
dengan prinsip yang diakui dunia internasional dengan
adanya sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan
mengenai SHU (Sisa Hasil Usaha).
21. SOURCE:
Buku Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia
oleh H.M. Iskandar Soesilo
http://www.smecda.com/Files/infosmecda/mi
sc/awal_pertumbuhan.pdf
http://www.docstoc.com/docs/110599966/EK
ONOMI-KOPERASI
http://afifalamsyah.blogspot.com/2013/01/sej
arah-perkembangan-koperasi-di.html
www.id.wikipedia.org