2. Saat ini keamanan merupakan aspek yang sangat penting
dalam berkomunikasi dengan menggunakan komputer dan perangkat
komunikasi lainnya. Kerahasiaan data atau informasi harus terjaga dari
pihak yang tidak berwenang hingga data atau informasi tersebut terkirim
kepada penerima yang semestinya. Namun kenyataannya media
Teknologi Informasi seperti komputer merupakan media Informasi yang
tidak terjamin keamanannya karena merupakan media Teknologi
Informasi umum yang dapat digunakan secara bebas oleh siapapun
sehingga sangat rentan terhadap penyadapan informasi oleh pihak-
pihak yang tidak diinginkan.
Keamanan saat ini sangat penting dalam memberi sebuah
informasi, baik untuk tujuan keamanan bersama, maupun untuk privasi
individu. Perlindungan terhadap kerahasiaan informasi meningkat, salah
satu caranya dengan penyandian data atau yang dinamakan enkripsi.
Enkripsi merupakan suatu proses pengubahan informasi menjadi
karakter yang tidak dapat dibaca. Bagi para pengguna mereka tidak
memikirkan seberapa sulit algoritma dan aplikasinya, yang mereka
inginkan adalah menjaga kerahasiaan data.
3. Banyak pertanyaan yang muncul, Apakah memberikan informasi
rahasia dapat terjamin kerahasiaannya? Bagaimana mencegah
penyadapan informasi? Bagaimana mengantisipasi seseorang mencuri
data?. Berdasarkan pertanyaan ini muncul berbagai metode
pengkodean yang salah satunya dikenal dengan metode kriptografi. Hal
ini dilakukan dikarenakan penyadap dan pencuri informasi atau yang
lebih dikenal dengan sebutan cracker semakin handal dalam menggali
berbagai macam informasi. Oleh karena itu dalam rangka melawan
tindakan tersebut, pakar-pakar kriptografi terus mengembangkan
metode ini secara berkesinambungan
Penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai
pemanfaatan komputer agar dapat merahasiakan suatu file gambar dan
terjamin keamanannya. Maka penulis mencoba membuat aplikasi yang
dapat membantu menangani masalah tersebut. File gambar akan diolah
dengan menggunakan program aplikasi dan nantinya dapat dibaca
dengan aman oleh pihak yang diinginkan. Oleh sebab itu penulis
menyajikan penelitian yang berjudul : Enkripsi Dan Dekripsi Pada
Citra Digital Menggunakan Algoritma RC4
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
dia atas, maka permasalahan yang penulis rumuskan
adalah bagaimana membuat suatu sistem atau aplikasi
yang dapat menjaga kerahasiaan suatu file gambar
agar informasi dapat tersimpan dengan aman.
5. Pembatasan Masalah
1. File citra yang di enkripsi dan dekripsi hanya
berjenis data dan informasi berformat gambar bmp,
jpg.
2. File citra yang di enkripsi dan dekripsi berformat
citra 24 bit.
6. Tujuan
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat
perangkat lunak yang dapat dipergunakan untuk
mengembangkan aplikasi pengolahan citra digital dalam
merancang aplikasi yang dapat menjaga kerahasiaan
gambar yang dimiliki dimedia penyimpanan dengan
enkripsi dan dekripsi, yang nantinya dapat membantu
dalam hal sistem keamanan pada dunia digital.
7. SISTEM ENKRIPSI DAN DEKRIPSI
Dengan menggunakan teknik enkripsi, sebuah informasi dapat
dienkode sedemikian sehingga sangat tidak beraturan dan sulit untuk
dikembalikan ke pesan asal tanpa kunci rahasia. Dalam kontek
kriptografi, plaintext adalah informasi yang belum di enktripsi sedangkan
ciphertext adalah informasi yang telah dienkripsi.
Jika sebuah informasi telah dienkripsi maka informasi tersebut
dapat disimpan atau ditransmisikan dalam media yang tidak aman
namun tetap terjaga kerahasiannya. Kemudian, pesan tersebut dapat
didekripsi kedalam bentuk aslinya. Ilustrasi proses tersebut dapat dilihat
pada gambar dibawah.
Gambar Ilustrasi proses Enkripsi dan Dekripsi
8. ALGORITMA RIVEST CODE (RC4)
RC4 merupakan stream cipher yang didesain oleh Rivest
untuk RSA Data Security (sekarang RSA Security) pada 1987. RC4
menggunakan panjang variable kunci dari 1 s.d 256 byte untuk
menginisialisasi state tabel. State table digunakan untuk
pengurutan menghasilkan byte pseudo-random yang kemudian
menjadi stream pseudo-random. Setelah di-XOR dengan plaintext
sehingga didapatkan ciphertext. Tiap elemen pada state table di
swap sedikitnya sekali. Kunci RC4 sering dibatasi sampai 40 bit,
tetapi dimungkinkan untuk mengunakan kunci 128 bit.
10. a. User memasukkan secret key yang akan digunakan dalam
proses enkripsi/dekripsi.
b. Simpan secret key yang telah dimasukkan user ke dalam
array 256 byte secara berulang sampai array terisi penuh.
c. Bangkitkan nilai pseudorandom berdasarkan nilai key
sequence.
d. Bangkitkan nilai pseudorandom key byte stream
berdasarkan indeks dan nilai S-Box.
e. Lakukan operasi XOR antara plaintext/ciphertext dan
pseudorandom key byte stream untuk menghasilkan
ciphertext/plaintext.
11. METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang digunakan untuk
menyelesaikan tugas akhir ini adalah:
1. Kepustakaan, dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dan membaca serta memahami referensi yang terkait dengan
enkripsi dan dekripsi pada citra digital menggunakan
algoritma RC4.
1. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras yang digunakan sebagai pendukung
untuk membuat perangkat lunak Enkripsi dan dekripsi ini adalah
laptop yang memiliki spesifikasi sebagai berikut :
a. Processor intel(R) Pentium(R) Dual CPU T3400 @ 2.16 GHz
(2 CPUs)
b. RAM DDR2 2 GB
c. Monitor 14” (Plug and Play Monitor)
d. Hard Disk 250 GB
e. VGA Card 128.0 MB
12. 3. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak yang digunakan sebagai pendukung
untuk perancangan perangkat lunak yang dikembangkan
membutuhkan :
a. Sistem Operasi Microsoft Windows XP
b. Microsoft Visual Studio 6.0 Enterprise Edition
4. Langkah – Langkah Proses Ekripsi dan Dekripsi
Secara umum langkah-langkah yang dilakukan untuk
enkripsi dan dekripsi file citra dengan algoritma RC4 adalah
sebagai berikut :
1. Proses diawali dengan membuka file gambar asli yang akan
disandikan dan menulis key untuk menjaga keamanan gambar.
2. Selanjutnya melakukan proses enkripsi setelah kunci
dimasukkan.
13. 3. Proses enkripsi dan dekripsi ini dilakukan dengan
menggunakan fungsi RC4 :
a. Proses penyesuaian lebar dan tinggi gambar.
b. Selanjutnya dilakukan proses pengacakan gambar.
c. Dengan demikian proses pengacakan gambar telah
selesai dilakukan dan file gambar menjadi file yang tidak
dapat dibaca dan dimengerti maknanya.
4. Kemudian file gambar akan disimpan atau tidak dan proses
selesai.
5. Begitu sebaliknya proses dekripsi dilakukan.
16. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diharapkan dari tugas akhir ini yaitu suatu
perangkat lunak / program pengamanan suatu file gambar
yang menggunakan enkripsi dan deskripsi, dimana program
tersebut dapat menjadi secure key (kunci keamanan) dalam
menjaga kerahasiaan file gambar. Dalam penggunaan
program ini, dilakukan pemilihan file gambar yang akan di
enkripsi sesuai dengan kebutuhan, dan selanjut nya
melakukan dekripsi untuk membuka file gambar yang telah di
enkripsi tersebut.