1. Teori Komunikasi
Kelompok 1
DANU SRI PURNOMO 11211743
IMAM SAFIIH 13211530
NIKEN YUANITA 15211166
AGUNG WASKITO 10211363
M. IZUDDIN AL-QOSSAM 14211886
3EA18
2. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui sistem
yang biasa (lazim), baik dengan symbol-
simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan. Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak
3. Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi
bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen
komunikasi adalah:
– Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
– Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh
satu pihak kepada pihak lain.
– Saluran (channel) adalah media pesan disampaikan kepada
komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran
ddimana apat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
– Penerima atau komunikate (receiver ) adalah pihak yang menerima
pesan dari pihak lain.
– Umpan balik (feedback ) adalah tanggapan dari penerimaan pesan
atas isi pesan yang disampaikannya.
4. Model Komunikasi
Model Komunikasi Linier
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude
Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949
dalam buku The Mathematical of
Communication. Mereka mendeskripsikan
komunikasi sebagai proses linear karena
tertarik pada teknologi radio dan telepon dan
ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati
berbagai saluran (channel)
5. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh
Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua
arah di antara para komunikator. Dengan kata
lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari
pengirim dan kepada penerima dan dari
penerima kepada pengirim.
6. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh
Barnlund pada tahun 1970. Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan
yang berlangsung secara terus-menerus dalam
sebuah episode komunikasi. Komunikasi bersifat
transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan
penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap
dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita
berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator)
melalukan proses negosiasi makna.
7. Proses Komunikasi
Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan
dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan,
hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama
(selaras, serasi), serta meliputi proses menulis,
mendengarkan, dan mempertukarkan informasi. Menurut
Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam
tahap, yaitu:
– Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan.
– Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
– Pengirim menyampaikan pesan.
– Penerima menerima pesan.
– Penerima menafsirkan pesan.
– Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik
kepada pengirim.
8. Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk
mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
– Penginterpretasian.
– Penyandian.
– Pengiriman.
– Perjalanan.
– Penerimaan.
– Penyandian balik.
– Penginterpretasian.
9. • Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi,terjadi dalam
diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama
bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi
komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan
rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan
motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
• Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat
abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam
lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding , akal
budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi:
merubah pesan abstrak menjadi konkret.
10. • Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan
komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan
jasmaniah yang disebut transmitter , alat pengirim pesan.
• Perjalanan
Ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan
dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
• Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi
melalui peralatan jasmaniah komunikan.
11. • Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak
lambang komunikasi diterima melalui peralatan
yang berfungsi sebagai receiver hingga akal
budinya berhasil menguraikannya (decoding).
• Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak
lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan.
12. E. PERSPEKTIF PROSES KOMUNIKASI
Proses komunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif :
– Perspektif psikologis.
– Perspektif mekanis.
Perspektif Psikologis
Perspektif ini merupakan tahapan komunikator pada proses encoding,
kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga
terjadi komunikasi, interpersonal.
Perspektif Mekanis
Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan
dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan :
– Proses komunikasi primer.
– Proses komunikasi sekunder.
– Proses komunikasi linier.
– Proses komunikasi sirkular.
13. • Proses Komunikasi Primer
Proses komunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh
komunikator kepada komunikan menggunakan lambang
sebagai media.
• Proses Komunikasi Sekunder
Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat
setelah memakai lambing sebagai media pertama.
• Proses Komunikasi Linier
Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai
titik terminal.
• Proses Komunikasi Sirkular
Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan
ke komunikator.
14. FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOMUNIKASI
Komuniaksi sebagai suatu sistem hubungan yang dibentuk
oleh sejumlah faktor. Adapun beberapa faktor yang sangat
berpengaruh dalam jalannya proses komunikasi.
Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center dalam
bukunya "Effective Public Relation", terdapat tujuh faktor
komunilasi:
• Credibility (Keterpercayaan)
Proses komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor
kepercayaan. Dalam hal ini, komunikasi terjadi karena
antara komunikator dan komunikan ada hubungan
saling mempercayai dan saling membutuhkan.
Apabila tidak ada sedikitpun rasa kepercayaan maka
komunikasi tidak akan berjalan lancar.
15. • Context (Perhubungan)
Proses komunikasi dipengaruhi oleh faktor perhubungan. Apabila tidak
terjadi kontak atau hubungan maka komunikasi tidak akan terjadi.
Keberhasilan siatu komunikasi berhubungan erat dengan situasi dan
kondisi atau sering disebut dengan sikon ketika komunikasi berlangsung.
Sebagai contoh, misalnya keadaan disuatau tempat sedang kacau maka
komunikasi tidak akan terjadi.
• Content (Kepuasan)
Pada dasarnya, komunikasi harus menimbulkan rasa puas antara kedua
belah pihak (komunikator dan komunikan). Kepuasan akan dicapai
apabila pesan atau informasi yang disampaikan komunikator dapat
diterima dan dimengerti dengan baik dan ada umpan balik dari
komunikan.
• Clarity (Kejelasan)
Faktor kejelasan sangat penting dalam proses komunikasi. Kejelasan itu
meliputi kejelasan berita, kejelasan tujuan yang akan dicapai, dan
kejelasan kata_kata yang dipergunakan, serta kejelasan dalam
menggunakan bahasa tubuh.
16. • Continuity and consistency (Kesinambungan dan Konsisten)
Komunikasi alan berlangsung lancar jika terjadi kesinambungan dan
konsisten hubungan antar kedua belah pihak. Dalam hal semacam ini,
komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus dan konsisten. Selain
itu pesan atau informasi yang disampaikan jangan saling bertentangan.
• Capability of audience (Kemampuan komunikan)
Kemampuan komunikan sangat menentukan dalam proses komunikasi.
Dalam hal ini, penyampaian pesan atau berita harus disesuakan dengan
tingkat pengetahuan dan kemampuan dari pihak komunikan. Oleh
karena itu, Komunikator harus memperhatikan dan menggunakan
istilah-istilah seperti bahasa dan mimik yang sesuai dan mudah dipahami
oleh pendengar. Jangan sampai menggunakan istilah-istilah yang sukar
dimengerti komunikan.
• Channels of distribution (Saluran pengiriman berita)
Saluran atau sarana yang digunakan dalam menyampaikan pesan atau
informasi sangatlah penting dalam proses komunikasi. Sebaiknya
menggunakan saluran atau media yang umum digunakan disuatu
wilayah tertentu supaya orang lain sebagai komunikan tidak bingung
dalam penggunaan media yang digunakan si komunikator.