15. • Bagi bangsa Romawi dan Yunani kuno klasik, tatanan ini
direpresentasikan ke dalam proporsi elemen meeka memalui ekspresi
CLASSICAL ORDER
keindahan dan harmoni yang sempurna.
Jadi orde klasik merupakan PENATAAN yang BERDASARKAN DIAMETER
KOLOM dan DIVARIASIKAN DENGAN UKURAN SEBUAH BANGUNAN
17. REINAISSANCE THEORIES
•
Para arsitek Renaisans meyakini bahwa bangunan mereka harus berada dalam suatu
susunan yang lebi tinggi
•
Arsitek Reinaisans percaya bahwa arsitektur adalah matematika yang diterjemahkan
ke dalam unit-unit spasial dengan menerapkan teori Phitagoras
•
Perbandingan ini diwujudkan dalan dimensi
sebuah ruangan, fasad, dan proporsi suatu
sekuen ruang atau seluruh denah yang saling
mengunci
19. •
Sistem proporsi yang dikembangkan oleh arsitek ternama yaitu Le Corbusier
•
Dasar Modulor :
MODULOR
•
Matematika (dimensi Golden Section dan Deret
Fibonacci)
Grid dasarnya terdiri dari tiga buah pengukuran :
113,70,43 cm yang diproporsikan menurut Golden Section
43+70=113
113+70=183
113+70+43=226 (2x113)
113,183,226 mendefinissikan ruang yang dihuni sosok
manusia
•
Modulor : Sistem yang dapat menjadi alat pengukuran yang dapat mengatur
panjang, permukaan, dan volume, serta mempertahankan skala manusia dimana-mana
21. •
Unit pengukuran tradisional Jepang yang diimpor dari Cina
•
Diperkenalkan pad akhir abad pertengahan di Jepang
•
Pengukuran untuk konstruksi bangunan dan modul estetika yang menata
KEN
struktur, material, dan ruang dalam arsitektur Jepang
•
Ukuran sebuah ruangan ditentukan oleh jumlah alas lantainya
23. •
Mencari perbandingan tidak dengan simbolis ataupun abstrak melainkan fungsional
•
Teori yang dekat dengan pengartian dari bentuk dan ruang di dalam arsitektur
ANTHROPOMETRY
dapat menjadi penampung atau perpanjangan tubuh manusia dan oleh karenanya
ditentukan melalui ukuran-ukurannya
•
Dimensi dan proporsi yang dipakai yaitu tubuh manusia karena dapat mempengaruhi
proporsi alat-alat yang kita pegang, ketinggian dan jarak benda yang coba
diambil, serta dimensi perabotan yang digunakan untuk duduk, bekerja, makan, dan
tidur
25. •
Skala yaitu bagaimana kita memahami atau menilai ukuran sesuatu hal dalam kaitannya
dengan hal lain
SCALE
•
Skala selalu membandingkan satu hal dengan yang lainnya
•
Pengukuran untuk kontruksi bangunan, struktur, material
kesatuan sebuah objek atau ruang yang diperbandingkan
dapat mennjadi suatu satuan yang telah dikenal atau
standar pengukuran
Contoh:
• Sebuah meja menurut Sistem Tipikal AS, lebarnya 3 kaki , panjang 6 kaki, tinggi 29 inci. Dengan
menggunakan Sistem Metiris Internasional meja yang sama akan berukuran lebar 914 mm, panjang
1829mm, tinggi 737mm.
Dapat disimpulkan contoh diatas dimensi-dimensi fisiknya tidak berubah, hanya sistemnya saja
yang digunakan untuk menghitung ukurannya
27. • Visual scale yaitu seberapa kecil atau besar
VISUAL SCALE
sesuatu tampak berkaitan dengan ukuran
normalnya atau pada ukuran benda lain di dalam
lingkungannya
Contoh:
• Jika jendela memiliki ukuran dan bentuk
yang sam, mereka menciptakan suatu skala
yang relatif terhadap ukuran fasad
• Jika salah satu jendela lebih besar daripada
yang lainnya, maka akan menciptakan skala
lain di dalam komposisi fasad tersebut
29. •
Skala manusia dalam arsitektur didasarkan pada dimensi
dan proporsi tubuh manusia
•
Sebaiknya tidak digunakan sebagai suatu alat ukur yang
HUMAN SCALE
mutlak
•
Elemen-elemen yang terkait terhadap dimensi
manusia seperti:
Meja/Kursi, tanjakan dan injakan
tangga, ambang pintu, linel di atas pintu
masuk
•
Ketinggian memiliki efek skala yang lebih besar daripada
panjang maupun lebar
31. •
Persepsi kita mengenai seberapa besar suatu benda atau suatu tempat adalah selalu
HUMAN SCALE
relatif terhadap lingkungan dan ukuran yang biasa kita rasakan