SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 67/PMK.Oll/2010
TENTANG
PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEAKELUAR
DAN TARIF BEA KELUAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang
Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
199/PMKOll/2009, telah diatur mengenai pengenaan Bea i<eluar
terhadap barang ekspor dan tarif Bea Keluar;
b. bahwa berdasarkan slirat Menteri Perindustrian Nomor 05/M-
IND/l/2010 tanggal 4 Januari 2010 serta dalam rangka menjamin
ketersediaan bahan baku serta peningkatan iillai tambah dan daya
saing industri pengolahan kakao dalam negeri, perlu mengatur
mengenai pengenaan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa
biji kakao;
c. bahwa berdasarkan usulan Menteri Perindustrian sebagaimana
tersebut pada huruf b, perlu menetapkan kembali rnateri yang
diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang
Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah .
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
199/PMK.Oll/2009, dengan menambah· ketentuan mengenai
pengenaan bea keluar atas ekspor biji kakao;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan
ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah
Nomor 55.Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap
Barang Ekspor, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan
Tarif Bea Keluar;
1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun1995 tentang Kepabeanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612)
sebagaimana telah diubah derigan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10
tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia N·omor 4661);
Menetapkan
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONEl>IA
..-. ~"~'~'i':~'" "-_.. ,
2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan
Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahtin 2008 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4886);
3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF
BEAKELUAR.
Pasal1
Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan:
1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagairnana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
2, Bea Keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang
Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor.
3. Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh
orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang
ekspor, dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang-
Undang Kepabeanan.
4. Harga Patokan Ekspor yang selanjutnya disingkat HPE adalah
harga patokan yang ditetapkan secara periodik oleh menteri yang
tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan setelah
berkoordinasi dengan menteri/kepala lembaga pemerintah non
kementerian/kepala badan teknis terkait.
5. Harga Ekspor adalah harga yang digunakan untuk penghitungan
Bea Keluar.
6. Harga Referensi adalah harga rata-rata internasional komoditi
tertentu untuk penetapan tarif Bea Keluar.
Pasal2
Terhadap barang ekspor dapat dikenakan Bea Keluar.
Pasal3
(1) Barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 adalah rotan, kulit, kayu, kelapa sawit, Crude Palm
Oil (CPO), dan produk turun<J.nnya, serta biji kakao.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA11l..1 '.'Lo....l" I' .. L,,,,, ~r_""',,'
-3-
(2) Besaran tarif Bea Keluar atas barang ekspor sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
Peraturan Meriteri Keuangan yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini dengan perincian
sebagai berikut:
a. Untuk rotan, kulit, dan kayu adalah sebagaimana ditetapkan
dalam Lampiran I. .
b. Untuk kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya, adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II.
c. Untuk biji kakao, adalah sebagaimana ditetapkan dalam
Lampiran Ill.
Pasal4
(1) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang. ekspor berupa
Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b, berlaku ketentuan sebagai
berikut:
a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 700 (tujuh ratus
dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah
sebagaimana ditetap~an dalam Kolom 1 pada Lampiran II
Peraturan Menteri Keuangan ini.
b. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 700 (tujuh ratus dollar
Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 750 (tujuh ratus
lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangan ini.
c. Untuk Harga Referensi lebih dati USD 750 (tujuh ratus lima
puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 800
(delapan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 3 pada Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangan ini.
d. Untuk Harga Re£erensi lebih dari USD 800 (delapan ratus dollar
Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 850 (delapan
ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tari£ Bea
Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada
Lampiran 11 Peraturan Menteri Keuangan ini.
e. Untuk Barga Re£erensi lebih dari USD 850 (delapan ratus lima
puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 900
(sembilan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tari£ Bea Keluar
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 5 pada Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangan ini.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA1 Il..l , , _ •• ., .
-4-
f. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 900 (sembilan ratus
dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 950
(sembilan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif
Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 6
pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
g. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 950 (sembilan ratus lima
puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,000
(seribu dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 7 pada Lampiran II
Peraturan Menteri Keuangan ini.
h. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,000 (seribu dollar
Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,050 (seribu lima
puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 8 pada Lampiran II
Peraturan Menteri Keuangan ini.
1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,050 (seribu lima puluh
dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,100
(seribu seratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 9 pada Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangim ini."
). Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,100 (seribu seratus
dollar Amerika Serikat) per ton sampai" dengan USD 1,150
(seribu seratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif
Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 10
pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
k. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,150 (seribu seratus lima
puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD"1,200
(seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea
Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 11 pada
Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,200 (seribu dua ratus
dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,250
(seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton,
tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom
12 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan inL
m. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,250 (seribu dua ratus
lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar
adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 13 pada Lampiran
II Peraturan Menteri Keuangan ini.
(2) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang eksporberupa Biji "
Kakao sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c,
berlaku ketentuan sebagai berikut:
a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 2,000 (dua ribu
dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 1 pada Lam,Piran III
Peraturan Menteri Keuangan ini.
MENrERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
111::1-·UOL.11 lI'llJI",/IlI;:;)If
- 5 - .
b. Untuk Harga Referensi lebih dari USp 2,000 (dua ribu dollar
Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 2,750 (dua ribu
tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea
Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada
Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
c. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 2,750 (dua ribu tujuh
ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan
USD 3,500 (tiga ribu lima ratus dollar Amerika Serikat) per ton,
tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan da:lam Kolom 3
pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
d. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 3,500 (tiga ribu lima ratus
dollar' Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah
sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada Lampiran III
Peraturan Menteri Keuangan ini.
(3) Harga referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang
perdagangan dengan berpedoman pada :
a. Untuk Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya adalah
harga rata-rata internasional yang berpedoman pada harga rata-
rata CPO elF Rotterdam.
b. Untuk Biji Kakao adalah harga rata-rata internasional yang
berpedoman pada harga rata-rata elF New York Board of Trade
(NYBOl), NewYork.
Pasal5
(1) Perhitungan Bea Keluar adalah sebagai berikut:
a. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan berdasarkan persentase
dari Harga Ekspor (adl,alorum), Bea Keluar dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga Ekspor per
Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang.
b. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan secara spesi£ik, Bea
Keluar'dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:
Tarif Bea Keluar Per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang
Tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang.
(2) Harga Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1). huru£ a,
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukal atas nama
Menteri Keuangan sesuai HPE.
MENTERI KEUANGAN
.REPUBLIK INDONESIA
-b-
Pasal6
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini· mulai berlaku, Peraturan
Menter{ Keuangan Nomor. 223/PMK.Oll/2008 tentang Penetapan
Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 199/PMK.Oll/2009, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal7
Peraturan Menteri KeuangaIi. ini mulai berlaku pada tanggal 1 April
2010.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita
Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
l?ada tanggal 22 Maret 2010
MENTER! KEUANGAN,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 22 Maret. 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
".
ttd.
PATRIAUS AKBAR
BERITA NEGARA REPUBT.TK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 143
Salinan sesuai dengan as~li;;.·n......___
Kepaia Biro Umum ~~~ PZ1.if..q.,.
u.b ,.~,,~...
Ke· a Ba~anT. 0' artemen ~~.
.
'6~O UMuM 1
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 67 JMC 01112.010
TENTANG PENETAf'AN llARANG
EKSPOR YANG DlKENAKAN BEA
KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR.
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-7 -
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR
DAN TARIF BEA KELUAR
NO. URAIAN
TERMASUK
DALAM
POSTARIF
TARIF
BEA
KELUAR
1. ROTAN
A. Rotan Washed and Sulphurized (W/S) dart jenis rotan ex. 1401.20.00.00 20%
Taman/Sega (Calamus caesius) dan Irit (Calamus
trachycoleus) dengan diameter 4 mm sampai dengan 16
mm
B. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15%
poles .halus yaitu rotan yang telah dipoles sepanjang
batang tanpa kulit ari.
C. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15%
hati rotan yaitu hasil proses pembelahan rotan, berbentuk
bulat atau persegi, tanpa kulit sepanjang batang.
D. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15%
kulit rotan yaitu lembaran kulit rotan yang diperoleh dari
penguIitan rotan bulat.
IL KULIT
A. Jangat dan Kulit Mentah/ Pickled,dari hewan:
,.
1. Sapi dan Kerbau
2. Biri-biri
3. Kambing
ex. 4101.20.00.00 25%
ex. 4101.50.00.00
ex. 4101.90.00.00
4102.10.00.00 25%
4102.21.00.00
4102.29.00.00
ex. 4103.90.00.00 25%
MENTERIKEUANGAN
REP.UBLIK INDONESIA
-8-
B. Kulil disamak (Wet Blue) dari hewan:
1. Sapi dan Kerbau ex. 4104.11.00.10 15%
ex. 4104.19.00.00
2. Biri-biri ex. 4105.10.00.00 15%
3. Kambing ex. 4106.21.00.00 15%
III. KAYU
A. Veneer
- Lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan cara ex. 4408.10.10.00 15%
mengupas atau menyayat kayu bundar atau kayu 4408.10.30,00
gergajian dengan kelebalan tidak lebih dari 6 m111. ex. 4408.10.90.00
ex. 4408.31.00.00
ex. 4408.39.90.00
ex. 4408.90.00.00
- Wooden Silfet for Packaging Box yailu lIeneer kering kayu ex. 4408.90.00.00 2%
sengon yang lelah dihaluskan pada kedua sisi lebar
dengan ukuran tebal tidak lebih dari 5 mOl, lebar tidak
le:>ih dari 300 mm, dan panjang tidak lebih dari 1.250
mID, yang digunakan untuk pembuatan kemasan.
- Dikccualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah Sial
Kayu! Pendl Slat, yailu lembaran tipis kayu yang
diperoleh dengan mengolah kayu gergajian menjadi
sIal yang dipergunakan sebagai bahan baku pensil
dengan ukuran leballidak lebih dari 6 IllIIl- lebar Iidak
le11ih 70 mm, dan panjang Iidak lebih dari 300 mm.
B. Serpih Kayu
- Kayu dala111 benluk keping atau peeahan (wood in chips ex. 4401.21.00.00 5%
or partide) dan (chipwood) ex. 4401.22.00.00
ex. 4401.30.00.00
ex. 4404.10.00.00
ex. 4404.20.00.00
MENTERIKEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-9-
C. Kayu Olahan
- Kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diratakan
keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata
dan haIus dengsn luas penampang 1000 mm2 sld 4000
111m2
- Khusus unluk kayu gergajian dari jenis kayu merbau
yang t~lah dikeringkan dan diratl;kan keempat sisinya
sehingga permukaannya menjadi rata dan halus
dengan Iua. penampang lebih dari 4000 mm2 sid
1‫סס‬oo nun2
- Dlkecualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah kayu
olahan yang diperoleh dengan menyambung kayu
gergajian dengan ketentuan ukuran setjap keping yang
disanlbungkan luas penampangnya tidak lebih dari
4000 mm2 dan panjang tidak lebih dari 1500 mm.
ex. 4407.10.0010
sid
ex. 4407.99.00.90
ex. 4407.29.91.10
ex. 4407.29.91.20
ex. 4407.29.92.00
5%
10%
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Drown
. u.b.
aBagianTJl
:,:~
----~-~
MENTER! KEUANGAN,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI·
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA1,'-.' _ ....'_" .. :, .........._',.' __-:.-.
-10 -
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR
LAMPlRANII
PERATURAN MENTERl KEUANGAN
NOMOR 67 /PMK. 011 / 2010
TENTANG PENETAPAN BARANG
EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA
KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR.
TERMASUK
TARIF BEA KELDAR (%)
NO. URAlAN DALAMPOS
TARlF Kolom KoioID Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom KoioID KoioID Kolom KoioID
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
1511.10.00.00 .
2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25
. ex. 1516.20.91.00
ex. 1511.90.10.00
3- Crude Olein ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25
ex. 1516.20.91.00
1511.90.90.20
4- RllD Palm Olein ex. 1516.20.13.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25
ex. 1516.20.91.00
ex. 1513.29.29.00
ex. 1513.29.99.00
5. RllD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25
ex. 1516.20.40.00
e,. 1516.20.99.00
ex. 1511.90.10.00
ex. 1516.20.12.00
6. Crude Stearin
I 1516.20.50.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23
ex. 1516.20.80.00
ex. 1516.20.91.00
1513.21.00.00
7.  Crude Palm Kernel Oil ex. 1516.20.15.00 0
, 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23
, ex. 1516.20.99.00 II
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-11-
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR
TERMASUK
TARIF BEA KELDAR (%)
NO. URAIAN DALAMPOS
TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom.
1 2 3 4 5' 6 7 8 9 10 11 12 13
1513.29.19.00
8. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23
ex..1516.20.99.00
1513.29.11.00
0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.59. - Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00
16 18.5 21 23
1516.20.60.00
ex. 1513.29.29.00
10. RBD PalmKernel Oil ex. 1513.29.99.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23
ex. 1516.20.15.00
1516.20.99.00
1511.90.90.10
11. RBDPalmOil 1516.20.13.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23
ex. 1516.20.91.00
1511.90.90.30
12. RBD PalmStearin ex. 1516.20.13.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21
. 1516.20.70.00 ..
ex. 1516.20.91.00
1513.29.21.00
1513.29.91.00
13. RBD Palm Kernel ex. 1516.20.15.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21 I
5tearin 1516.20.30.00
I
ex. 1516.20.40.00
ex. 1516.20.99.00
MENTERI KEUANGAN
REPUBUK INDONESIA
-12-
BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR
- .
TERMASUK
TARIF BEA KELUAR (%)
NO. URAIAN DALAMPOS
TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom·
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14. Biodiesel dart minyak 3824.90.90.00 a 0 0 0 0 2 2 2 2 5 5 7.5 10
Isawit(FottyAcidMethyl Esters)
- RBD Palm Olein daIam kemasan 1511.90.90.20
15. betttierek ex. 1516.20.13.00 0 0 0 0 a 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20
$25 kg ex. 1516.20.91.00
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Umum
. u.b.
Bagian T.
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR ~1)lW..niihninTENTANG PENETAPAN BARANG
EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA
KELUAR DANTARIF BEA KELUAR.
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
-13 -
BARANG EKSPOR YANG DIKENAi<AN BEA KELUAR
DAN TARIF BEA KELUAR
TERMASUK
TARIF BEA KELUAR (%)
NO. URAIAN DALAMPOS Kolom Kolom Kolom Kolom
. TARIF 1 2 3 4
Kakao 1801.00.00.00 0 5 10 151.
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Umum
·u.b. .-..--.
aBa~anT..~~ijm~~~)
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI .

More Related Content

Similar to 82d055397f8f peraturan-menteri-keuangan-nomor-67-kmk-011-tahun-2010

Fasilitas PPN dan PPnBM.pptx
Fasilitas PPN dan PPnBM.pptxFasilitas PPN dan PPnBM.pptx
Fasilitas PPN dan PPnBM.pptx
AchmadFudholi1
 

Similar to 82d055397f8f peraturan-menteri-keuangan-nomor-67-kmk-011-tahun-2010 (13)

PMK No. 191
PMK No. 191PMK No. 191
PMK No. 191
 
Sosialisasi PMK 20/PMK.04 Tahun 2015
Sosialisasi PMK 20/PMK.04 Tahun 2015 Sosialisasi PMK 20/PMK.04 Tahun 2015
Sosialisasi PMK 20/PMK.04 Tahun 2015
 
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010PMK Nomor 128/PMK.011/2010
PMK Nomor 128/PMK.011/2010
 
Fasilitas PPN dan PPnBM.pptx
Fasilitas PPN dan PPnBM.pptxFasilitas PPN dan PPnBM.pptx
Fasilitas PPN dan PPnBM.pptx
 
Slide-AKT-305-Pertemuan-4-Penyerahan-BKP-JKP.ppt
Slide-AKT-305-Pertemuan-4-Penyerahan-BKP-JKP.pptSlide-AKT-305-Pertemuan-4-Penyerahan-BKP-JKP.ppt
Slide-AKT-305-Pertemuan-4-Penyerahan-BKP-JKP.ppt
 
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
PMK No 16 thn 2016 :: Tentang Perubahan Ke Lima atas Peraturan Menteri Keuang...
 
Pmk 37 2012 - sb 2013 rev
Pmk 37   2012 - sb 2013 revPmk 37   2012 - sb 2013 rev
Pmk 37 2012 - sb 2013 rev
 
TTE_2022.pdf
TTE_2022.pdfTTE_2022.pdf
TTE_2022.pdf
 
PMK Nomor 44/PMK.011/2010
PMK Nomor 44/PMK.011/2010PMK Nomor 44/PMK.011/2010
PMK Nomor 44/PMK.011/2010
 
Pmk1350112014
Pmk1350112014Pmk1350112014
Pmk1350112014
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
 
194~pmk.04~2016 per
194~pmk.04~2016 per194~pmk.04~2016 per
194~pmk.04~2016 per
 
Uu 01 2002 Pjls
Uu 01 2002 PjlsUu 01 2002 Pjls
Uu 01 2002 Pjls
 

Recently uploaded

presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 

Recently uploaded (20)

METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnisMemahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
Memahami Terkait Perilaku Konsumen untuk bisnis
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

82d055397f8f peraturan-menteri-keuangan-nomor-67-kmk-011-tahun-2010

  • 1. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 67/PMK.Oll/2010 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEAKELUAR DAN TARIF BEA KELUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN, Menimbang Mengingat a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMKOll/2009, telah diatur mengenai pengenaan Bea i<eluar terhadap barang ekspor dan tarif Bea Keluar; b. bahwa berdasarkan slirat Menteri Perindustrian Nomor 05/M- IND/l/2010 tanggal 4 Januari 2010 serta dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku serta peningkatan iillai tambah dan daya saing industri pengolahan kakao dalam negeri, perlu mengatur mengenai pengenaan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa biji kakao; c. bahwa berdasarkan usulan Menteri Perindustrian sebagaimana tersebut pada huruf b, perlu menetapkan kembali rnateri yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 223/PMKOll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah . diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.Oll/2009, dengan menambah· ketentuan mengenai pengenaan bea keluar atas ekspor biji kakao; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) dan Pasal 3 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 55.Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah derigan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia N·omor 4661);
  • 2. Menetapkan MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONEl>IA ..-. ~"~'~'i':~'" "-_.. , 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahtin 2008 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4886); 3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009; MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEAKELUAR. Pasal1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Undang-Undang Kepabeanan adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagairnana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006. 2, Bea Keluar adalah pungutan negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor. 3. Pemberitahuan Pabean Ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban pabean di bidang ekspor, dalam bentuk dan syarat yang ditetapkan dalam Undang- Undang Kepabeanan. 4. Harga Patokan Ekspor yang selanjutnya disingkat HPE adalah harga patokan yang ditetapkan secara periodik oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan setelah berkoordinasi dengan menteri/kepala lembaga pemerintah non kementerian/kepala badan teknis terkait. 5. Harga Ekspor adalah harga yang digunakan untuk penghitungan Bea Keluar. 6. Harga Referensi adalah harga rata-rata internasional komoditi tertentu untuk penetapan tarif Bea Keluar. Pasal2 Terhadap barang ekspor dapat dikenakan Bea Keluar. Pasal3 (1) Barang ekspor yang dikenakan Bea Keluar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah rotan, kulit, kayu, kelapa sawit, Crude Palm Oil (CPO), dan produk turun<J.nnya, serta biji kakao.
  • 3. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA11l..1 '.'Lo....l" I' .. L,,,,, ~r_""',,' -3- (2) Besaran tarif Bea Keluar atas barang ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Meriteri Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Keuangan ini dengan perincian sebagai berikut: a. Untuk rotan, kulit, dan kayu adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I. . b. Untuk kelapa sawit, CPO, dan produk turunannya, adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II. c. Untuk biji kakao, adalah sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran Ill. Pasal4 (1) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang. ekspor berupa Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 700 (tujuh ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetap~an dalam Kolom 1 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. b. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 700 (tujuh ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 750 (tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. c. Untuk Harga Referensi lebih dati USD 750 (tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 800 (delapan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 3 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. d. Untuk Harga Re£erensi lebih dari USD 800 (delapan ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 850 (delapan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tari£ Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada Lampiran 11 Peraturan Menteri Keuangan ini. e. Untuk Barga Re£erensi lebih dari USD 850 (delapan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 900 (sembilan ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tari£ Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 5 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.
  • 4. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA1 Il..l , , _ •• ., . -4- f. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 900 (sembilan ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 950 (sembilan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 6 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. g. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 950 (sembilan ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,000 (seribu dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 7 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. h. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,000 (seribu dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,050 (seribu lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 8 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. 1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,050 (seribu lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,100 (seribu seratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 9 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangim ini." ). Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,100 (seribu seratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai" dengan USD 1,150 (seribu seratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 10 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. k. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,150 (seribu seratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD"1,200 (seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 11 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. 1. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,200 (seribu dua ratus dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 1,250 (seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 12 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan inL m. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 1,250 (seribu dua ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 13 pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini. (2) Terhadap penetapan tarif Bea Keluar atas barang eksporberupa Biji " Kakao sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c, berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Harga Referensi sampai dengan USD 2,000 (dua ribu dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 1 pada Lam,Piran III Peraturan Menteri Keuangan ini.
  • 5. MENrERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA 111::1-·UOL.11 lI'llJI",/IlI;:;)If - 5 - . b. Untuk Harga Referensi lebih dari USp 2,000 (dua ribu dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 2,750 (dua ribu tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 2 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. c. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 2,750 (dua ribu tujuh ratus lima puluh dollar Amerika Serikat) per ton sampai dengan USD 3,500 (tiga ribu lima ratus dollar Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan da:lam Kolom 3 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. d. Untuk Harga Referensi lebih dari USD 3,500 (tiga ribu lima ratus dollar' Amerika Serikat) per ton, tarif Bea Keluar adalah sebagaimana ditetapkan dalam Kolom 4 pada Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. (3) Harga referensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan dengan berpedoman pada : a. Untuk Kelapa Sawit, CPO, dan produk turunannya adalah harga rata-rata internasional yang berpedoman pada harga rata- rata CPO elF Rotterdam. b. Untuk Biji Kakao adalah harga rata-rata internasional yang berpedoman pada harga rata-rata elF New York Board of Trade (NYBOl), NewYork. Pasal5 (1) Perhitungan Bea Keluar adalah sebagai berikut: a. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan berdasarkan persentase dari Harga Ekspor (adl,alorum), Bea Keluar dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Tarif Bea Keluar x Jumlah Satuan Barang x Harga Ekspor per Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang. b. Dalam hal Tarif Bea Keluar ditetapkan secara spesi£ik, Bea Keluar'dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: Tarif Bea Keluar Per Satuan Barang Dalam Satuan Mata Uang Tertentu x Jumlah Satuan Barang x Nilai Tukar Mata Uang. (2) Harga Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1). huru£ a, ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukal atas nama Menteri Keuangan sesuai HPE.
  • 6. MENTERI KEUANGAN .REPUBLIK INDONESIA -b- Pasal6 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini· mulai berlaku, Peraturan Menter{ Keuangan Nomor. 223/PMK.Oll/2008 tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.Oll/2009, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal7 Peraturan Menteri KeuangaIi. ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta l?ada tanggal 22 Maret 2010 MENTER! KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 22 Maret. 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ". ttd. PATRIAUS AKBAR BERITA NEGARA REPUBT.TK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 143 Salinan sesuai dengan as~li;;.·n......___ Kepaia Biro Umum ~~~ PZ1.if..q.,. u.b ,.~,,~... Ke· a Ba~anT. 0' artemen ~~. . '6~O UMuM 1
  • 7. LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 67 JMC 01112.010 TENTANG PENETAf'AN llARANG EKSPOR YANG DlKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -7 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR NO. URAIAN TERMASUK DALAM POSTARIF TARIF BEA KELUAR 1. ROTAN A. Rotan Washed and Sulphurized (W/S) dart jenis rotan ex. 1401.20.00.00 20% Taman/Sega (Calamus caesius) dan Irit (Calamus trachycoleus) dengan diameter 4 mm sampai dengan 16 mm B. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% poles .halus yaitu rotan yang telah dipoles sepanjang batang tanpa kulit ari. C. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% hati rotan yaitu hasil proses pembelahan rotan, berbentuk bulat atau persegi, tanpa kulit sepanjang batang. D. Rotan Setengah Jadi dari segala jenis rotan dalam bentuk ex. 1401.20.00.00 15% kulit rotan yaitu lembaran kulit rotan yang diperoleh dari penguIitan rotan bulat. IL KULIT A. Jangat dan Kulit Mentah/ Pickled,dari hewan: ,. 1. Sapi dan Kerbau 2. Biri-biri 3. Kambing ex. 4101.20.00.00 25% ex. 4101.50.00.00 ex. 4101.90.00.00 4102.10.00.00 25% 4102.21.00.00 4102.29.00.00 ex. 4103.90.00.00 25%
  • 8. MENTERIKEUANGAN REP.UBLIK INDONESIA -8- B. Kulil disamak (Wet Blue) dari hewan: 1. Sapi dan Kerbau ex. 4104.11.00.10 15% ex. 4104.19.00.00 2. Biri-biri ex. 4105.10.00.00 15% 3. Kambing ex. 4106.21.00.00 15% III. KAYU A. Veneer - Lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan cara ex. 4408.10.10.00 15% mengupas atau menyayat kayu bundar atau kayu 4408.10.30,00 gergajian dengan kelebalan tidak lebih dari 6 m111. ex. 4408.10.90.00 ex. 4408.31.00.00 ex. 4408.39.90.00 ex. 4408.90.00.00 - Wooden Silfet for Packaging Box yailu lIeneer kering kayu ex. 4408.90.00.00 2% sengon yang lelah dihaluskan pada kedua sisi lebar dengan ukuran tebal tidak lebih dari 5 mOl, lebar tidak le:>ih dari 300 mm, dan panjang tidak lebih dari 1.250 mID, yang digunakan untuk pembuatan kemasan. - Dikccualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah Sial Kayu! Pendl Slat, yailu lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan mengolah kayu gergajian menjadi sIal yang dipergunakan sebagai bahan baku pensil dengan ukuran leballidak lebih dari 6 IllIIl- lebar Iidak le11ih 70 mm, dan panjang Iidak lebih dari 300 mm. B. Serpih Kayu - Kayu dala111 benluk keping atau peeahan (wood in chips ex. 4401.21.00.00 5% or partide) dan (chipwood) ex. 4401.22.00.00 ex. 4401.30.00.00 ex. 4404.10.00.00 ex. 4404.20.00.00
  • 9. MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA -9- C. Kayu Olahan - Kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan haIus dengsn luas penampang 1000 mm2 sld 4000 111m2 - Khusus unluk kayu gergajian dari jenis kayu merbau yang t~lah dikeringkan dan diratl;kan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus dengan Iua. penampang lebih dari 4000 mm2 sid 1‫סס‬oo nun2 - Dlkecualikan dari pengenaan Bea Keluar adalah kayu olahan yang diperoleh dengan menyambung kayu gergajian dengan ketentuan ukuran setjap keping yang disanlbungkan luas penampangnya tidak lebih dari 4000 mm2 dan panjang tidak lebih dari 1500 mm. ex. 4407.10.0010 sid ex. 4407.99.00.90 ex. 4407.29.91.10 ex. 4407.29.91.20 ex. 4407.29.92.00 5% 10% Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Drown . u.b. aBagianTJl :,:~ ----~-~ MENTER! KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI·
  • 10. MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA1,'-.' _ ....'_" .. :, .........._',.' __-:.-. -10 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR LAMPlRANII PERATURAN MENTERl KEUANGAN NOMOR 67 /PMK. 011 / 2010 TENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR. TERMASUK TARIF BEA KELDAR (%) NO. URAlAN DALAMPOS TARlF Kolom KoioID Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom KoioID KoioID Kolom KoioID 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1. Buah dan Kernel Kelapa Sawit 1207.99.20.00 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 1511.10.00.00 . 2. Crude Palm Oil (CPO) ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 . ex. 1516.20.91.00 ex. 1511.90.10.00 3- Crude Olein ex. 1516.20.12.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25 ex. 1516.20.91.00 1511.90.90.20 4- RllD Palm Olein ex. 1516.20.13.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 22.5 25 ex. 1516.20.91.00 ex. 1513.29.29.00 ex. 1513.29.99.00 5. RllD Palm Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 1.5 3 4.5 6 7.5 10 12.5 15 17.5 20 225 25 ex. 1516.20.40.00 e,. 1516.20.99.00 ex. 1511.90.10.00 ex. 1516.20.12.00 6. Crude Stearin I 1516.20.50.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex. 1516.20.80.00 ex. 1516.20.91.00 1513.21.00.00 7. Crude Palm Kernel Oil ex. 1516.20.15.00 0 , 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 , ex. 1516.20.99.00 II
  • 11. MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA -11- BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR TERMASUK TARIF BEA KELDAR (%) NO. URAIAN DALAMPOS TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom. 1 2 3 4 5' 6 7 8 9 10 11 12 13 1513.29.19.00 8. Crude Kernel Olein ex. 1516.20.15.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex..1516.20.99.00 1513.29.11.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.59. - Crude Kernel Stearin ex. 1516.20.15.00 16 18.5 21 23 1516.20.60.00 ex. 1513.29.29.00 10. RBD PalmKernel Oil ex. 1513.29.99.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex. 1516.20.15.00 1516.20.99.00 1511.90.90.10 11. RBDPalmOil 1516.20.13.00 0 0 1.5 3 4.5 6 8.5 11 13.5 16 18.5 21 23 ex. 1516.20.91.00 1511.90.90.30 12. RBD PalmStearin ex. 1516.20.13.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21 . 1516.20.70.00 .. ex. 1516.20.91.00 1513.29.21.00 1513.29.91.00 13. RBD Palm Kernel ex. 1516.20.15.00 0 0 0 1.5 3 4.5 6 7.5 11 13.5 16 18.5 21 I 5tearin 1516.20.30.00 I ex. 1516.20.40.00 ex. 1516.20.99.00
  • 12. MENTERI KEUANGAN REPUBUK INDONESIA -12- BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR - . TERMASUK TARIF BEA KELUAR (%) NO. URAIAN DALAMPOS TARIF Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom Kolom· 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14. Biodiesel dart minyak 3824.90.90.00 a 0 0 0 0 2 2 2 2 5 5 7.5 10 Isawit(FottyAcidMethyl Esters) - RBD Palm Olein daIam kemasan 1511.90.90.20 15. betttierek ex. 1516.20.13.00 0 0 0 0 a 2.5 5 7.5 10 12.5 15 17.5 20 $25 kg ex. 1516.20.91.00 Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum . u.b. Bagian T. MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI
  • 13. LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR ~1)lW..niihninTENTANG PENETAPAN BARANG EKSPOR YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DANTARIF BEA KELUAR. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA -13 - BARANG EKSPOR YANG DIKENAi<AN BEA KELUAR DAN TARIF BEA KELUAR TERMASUK TARIF BEA KELUAR (%) NO. URAIAN DALAMPOS Kolom Kolom Kolom Kolom . TARIF 1 2 3 4 Kakao 1801.00.00.00 0 5 10 151. Salinan sesuai dengan aslinya, Kepala Biro Umum ·u.b. .-..--. aBa~anT..~~ijm~~~) MENTERI KEUANGAN, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI .