2. Ha tda a
kika `w h
M syaa t
a r ka
M syaa t
a r ka
Sa tini
a Transformasi Isl mi
a
(ma ni)
da
•Individu dan Sosial
•Kultural dan Struktural
AKTIVITAS TERENCANA TRANSFORMASI
DA’WAH
SYAMILAH MENYIAPKAN SELURUH KEKUATAN
3. Medan amal
Di dalam negara terdapat tiga jenis organisasi yg menjalankan fungsi dari seluruh kehidupan- Org Publik , Org Privat (bisnis), Org Nirlaba
(NGO)-. Setiap individu sebagai bagian dari institusi tersebut, sebagai anggota salah satu, dua atau ketiganya.
Org Publik: Org yg menentukan kebijakan politik atas kehidupan publik – orang per orang atau kelembagaan (publik,privat, nirlaba)-.
4. BENTUK, MISI, DAN KARAKTERISTIK TIGA SEKTOR KEHIDUPAN
Jenis Bentuk Misi Motif Karakteristik
Legislatif Kesejahteraan Nonprofit Mengelolala kebijakan
Publik Eksekutif seluruh warga Regulasi
Yudikatif negara Mendorong persamaan
Mencegah eksploitasi
Mendorong kohesi sosial
BUMN/BUMD Kesejahteraan Profit Fungsi ekonomi
Bisnis Swasta pemilik usaha, Fungsi Investasi
Koperasi pengelola, dan Orientasi profit
kustomer
Promosi kemandirian
Politik Kesejahteraan yg Kesinambu Fungsi sosial
Nirlaba Sosial blm bisa diisi oleh ngan Kerja Voluntir
Keagamaan pelayanan yg Mendorong TJ individu
diberikan oleh
Dll. publik dan swasta.
Mendorong masyarakat
Mdrg komitmen u/
mensejahterakat org lain
5. GRAND STRATEGY DA’WAH
penyebaran SDM da’wah
Strategi ke berbagai lembaga yang
Mobilitas Vertikal menjadi mashadirul qarar,
(ta’biah al agar mereka dapat
amudiyah), mempengaruhi, merumus-
kan, menterjemahkan
Grand Strategy konsep dan nilai-nilai Islam
Da’wah ke dalam kebijakan-
kebijakan publik.
(khuthuth ‘aridhah)
Strategi penyebaran aktifis da’wah
ke berbagai kalangan dan
Mobilitas Horizontal lapisan masyarakat untuk
(ta’biah al afaqiyah) menyiapkan masyarakat
agar mereka menerima
manhaj Islam serta produk
kebijakan publik yang
Islami
5
6. MOBILITAS KADER
Sektor Privat.Mobilitas vertikal dalam sektor privat pada prinsipnya
adalah perjuangan menuju kemandirian ekonomi yang akhirnya
memunculkan kekuatan ekonomi umat. Kekuatan ini secara
langsung sangat berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam
perumusan kebijakan publik.
Sektor Publik Mobilitas vertikal kader dalam sektor publik sesuai
dengan tangga haromul kafa’ah, semakin ke atas keberadaan
kader da’wah akan semakin strategis dalam mempengaruhi,
memutuskan atau menerjemahkan kebijakan publik.
Sektor Ketiga. LSM Da’wah (wajihat amal)— harus mampu
mengoptimasikan potensi masyarakat, peningkatan ma`isyah,
mengoptimalkan kafa’ah dan penyebaran fikrah dan da’wah.
Pengelolaan yang serius dan memberikan perhatian dan waktu
yang cukup menjadi kunci bagi suksesnya LSM kita menapaki
mobilitas vertikal dalam memunculkan tokoh dan mempengaruhi
kebijakan publik, agar lebih islami.
7. URGENSI WAJIHAH
Posisi wajihah dalam da’wah
Wajihah memiliki peran dan posisi yang sangat
strategis dalam gerakan da’wah. Melalui wajihah
proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan
dapat berjalan secara efektif, karena wajihah dapat
mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk berbagai
tindakan teknis, taktis maupun strategis
Wajihah dapat berupa lembaga profit atau nirlaba
(private/third sector), yang mewujud dalam berbagai
bidang garap kerja. Wajihah dibentuk untuk
kemaslahatan umat, sebagai washilah bagi gerakan
da’wah yang memerlukan minzholah (payung).
8. Fungsi dan Urgensi wajihah
Seringkali kiprah amal khoyriyah baru menemukan efektivitasnya bila di
selenggarakan dengan media wajihah ketimbang oleh orang per orang.
Dengan menggunakan lembaga sosial yang kredibel, operasional
pelayanan dan pemberdayaan masyarakat akan didukung dengan
perencanaan dan strategi yang tepat.
Wajihah memainkan peranan yang sangat berarti dalam mempengaruhi
dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang
agar sesuai dengan misi da’wah dan berpihak kepada kebenaran dan
kemaslahatan.
Kiprah wajihah dalam konteks strategi mobilitas horizontal sesungguhnya
mengemban amanah untuk melakukan perluasan da’wah ke masyarakat
luas (ekspansi eksternal). Gerak langkah da’wah didisain sedemikian rupa
sehingga mampu menyentuh, menyapa, merangkul dan mengajak
kerjasama segala lapisan masyarakat, tokoh-tokoh signifikan, maupun
lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (atau ormas) lain untuk
menjadikan Islam sebagai minhajul hayah.
9. Posisi wajihah dalam da’wah
Berperan serta dalam proses transformasi dan
perubahan ke arah perbaikan
washilah bagi gerakan da’wah, misi utamanya:
memberikan layanan, perlindungan, pembelaan,
pendidikan/pemberdayaan, penerangan kepada
kelompok masyarakat tertentu, untuk merealisasikan
misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
wahana bagi para aktivis untuk memberikan layanan
dan bantuan yang sangat diperlukan ummat,
sebagaimana yang dipuji oleh Allah SWT: “ wa man
ahsanu qoulann min man da’a ilallah wa ‘amila
solihan… “ (QS Al Fushhilat:33)
mempengaruhi dan menekan proses pengambilan
kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai
dengan misi da’wah dan berfihak kepada kebenaran
dan kemaslahatan
9
10. Optimalisasi Fungsi Wajihah
Menebar fikroh & da’wah(nasyrul fikroh wad da’wah)
Mengembangkan kemampuan sdm para aktivis
da’wah(tanmiyatul kafaah)
Pelembagaan yg profesional & kompeten pd
bidangnya(infra struktur)
Menciptakan pekerjaan bagi para aktivis da’wah dan
masyarakat sekitar (kasbul ma’isyah)
Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan
konstribusi pemikiran & pengaruh bagi kepentingan
da’wah(tajmi’ khubaro)
Mencetak figur-figur yg kredibel(syakhsiyah barizah)
Penekan yg efektif bagi para pengambil kebijakan(quwwah
dhogithoh)
Pemerkuat basis sosial(qoidah sya’biyah)
Melayani, melindungi dan memberdayakan rakyat
(tanmiyatul ijtimaiyah)
10
11. Syarat Wajihah Dakwah
• Kompeten & Credible dalam bidangnya
• Akuntabel & Transparan
• Responsiveness
• Profesional/Ihsan
• Networking & Komunikatif
• Up to date
• Keterjangkauan
12. SE A A BE R A
L M T KE J
berupaya mewujudkan diri sebagai kekuatan
transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam
proses pembangunan kembali ummat dan
bangsa di berbagai bidang
Al h ber makit .
la sa a
12
13. MEMBANGUN GENERASI CERDAS,
KOMPETITIF DAN RELIGIUS
MELALUI
SEKOLAH ISLAM TERPADU
Sukro Muhab
Ketua Umum JSIT Indonesia
16. MENGAPA HARUS BERMUTU
• Amanah Robbany
• Rendahnya Daya Saing Ummat
• Ummat Lain Bekerja Keras
membangun Mutu Sekolah
• Sekolah- sekolah Islam
sudahkah berprestasi ?
18. Islam : Dinul ‘Ilmi wal Fikr
• Pemberdayaan Intelektualita Adam AS (QS 2:30)
• Deklarasi ISLAM ~ Deklarasi Intelektualitas: IQRO..!!
• ALQUR’AN: Mendorong proses berfikir yang intens dan
kontinu: 43 ’aql’, 13 ulul albab, Ulul Abshor, Tafakkur,
Tadabbur, Yanzhurun..
• ”Ad Dinul Aql”: Beragama itu dengan menggunakan aqal
fikir
• Islam: Mendorong berfikir Ilmiah (QS, 17:36)
19. Ulama: Pewaris Nabi
“Kelebihan seorang yang berilmu (‘Alim) dari
seorang yang beribadah (‘Abid) adalah seperti
kelebihan bulan atas bintang-bintang. Dan
sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi,
mereka tidak mewarisi Dirham melainkan
mewarisi ilmu. Siapa yang mengambilnya maka
ambillah dengan bagian yang banyak”
(HR Abu Daud)
20. ILMUWAN ISLAM TANPA PELANJUT
IBNU HAITSAM Al-Khawarizmi AR-RAZI
(bapak ilmu optik) (Mtk & Astronom ) (kedokteran & kimia)
Jabir Ibn Hayyan
IBNU SINA Ibnu Rusyd
(pakar ilmu kimia )
(bidang kedokteran) (filosof, dokter, fikih )
21. Retrospeksi……..
• Sekitar seribu tahun lalu, tahun 997, bangsa Cina dan Arab dengan
peradaban Konfusius dan Islam menguasai sains dan teknologi,
kedokteran, dan astronomi. Bangsa Arab mengembangkan sistem
desimal dan bilangan 0-9 dengan mengadopsinya dari India.
Mereka juga belajar membuat kertas dari Cina. Pada tahun 971
berdirilah di Kairo universitas pertama di dunia. Pada saat itu Eropa
berada dalam masa kegelapan (dark ages) yang diawali dengan
runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad ke-5.
• Pada waktu itu, siapa pun tidak akan mengira bahwa 1.000 tahun
kemudian (yakni sekarang ini) peradaban Cina, India, dan Islam
akan tenggelam. Sementara itu Eropa hingga kini tampil sebagai
raksasa peradaban yang mendominasi dunia. Ada loncatan-
loncatan luar biasa dalam nalar bangsa Eropa, sejak masa
renaisans, masa pencerahan, sampai masa revolusi industri.
Kolonialisasi mulai abad ke-16 dan revolusi industri pada abad
ke-19 telah mengokohkan dominasi Eropa di jagad ini.
22. Krisis Pendidikan Islam
Pendidikan Islam telah kehilangan ”Spirit of
inquiry” yaitu hilangya semangat
membaca dan meneliti yang dulu
menjadi supremasi utama dunia
pendidikan Islam pada zaman klasik
pertengahan
(Syed Hussein Al Attas)
27. PRESTASI SISWA DALAM SAINS
• Survey TIMSS (Third
Matemathics and Science
Study) kemampuan siswa
SMP Indonesia dalam
pengusaan matematika
peringkat 34 dan IPA
peringkat 32 dari 38 negara.
31. Tabel: Peringkat 200 Sekolah UN tertinggi di Indonesia
Sekolah SMP SMA SMA
Tahun 2006 2006 2007
Negeri 141 151 147
Islam 7 4 3
Swasta lainnya 19 24 28
Kristen 33 21 22
36. total Standar
No Mata Uji Rerata Rendah Tinggi
Soal Deviasi
1. Tes Umum Guru TK/SD 90 34.26 6.56 5 67
2. Tes Umum Guru Lainnya 90 40.15 7.29 6 67
3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58
4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66
Statistik
Deskriptif Skor
5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 5 77
Mentah Per
6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 8 36
Mata Uji
7. PPKn 40 23.38 4.82 3 39
8. Sejarah 40 16.69 4.39 3 30
9. Bahasa Indonesia 40 20.56 5.18 2 36
10 Bahasa Inggris 40 23.37 7.13 1 39
11 Penjaskes SMP/SMA/SMK 40 13.90 5.86 2 29
12 Matematika 40 14.34 4.66 2 36
13 Fisika 40 13.24 5.86 1 38
14 Biologi 40 19.00 4.58 5 39
15 Kimia 40 22.33 4.91 8 38
16 Ekonomi 40 12.63 4.14 1 33
17 Sosiologi 40 19.09 4.93 1 30
18 Geografi 40 19.43 4.88 3 34
19 Pendidikan Seni 40 18.44 4.50 2 31 (Sumber Data: Direktorat
Tenaga Kependidikan, 2004)
20 PLB 40 18.38 4.43 2 29
37. KUALITAS GURU
PROPORSI GURU LAYAK (SD) :
RATA-RATA 33,81%
PROPORSI GURU LAYAK & SESUAI (SLTP):
Bahasa Indonesia: 46,99%, Bahasa Inggris :45,45%
Matematika : 50,93%, I P A : 54,62%,I P S : 48,29%
38. Indonesia’s achievements on education lag behind other
countries both in terms of access and quality.
120
100
80
60
40
20
0
Korea
Japan
Korea
Hong Kong
Thailand
Australia
Hong Kong
Indonesia
Thailand
Australia
Indonesia
-20
-40
Below Level 1 at Level 1 at Level 2 at Level 3 at Level 4 at Level 5
Sumber: The World Bank 2005
39. -100
-80
-60
-40
-20
20
40
60
80
100
120
0
Finland
Hong Kong-China
Korea
Canada
Netherlands
Liechtenstein
Japan
Macao-China
Switzerland
Belgium
Australia
New Zealand
Iceland
Denmark
Czech Republic
Source: Pisa database, 2003
France
Sweden
Austria
Germany
Ireland
OECD average
Slovak Republic
Norway
Luxembourg
Hungary
OECD total
Poland
Spain
Latvia
United States
Italy
Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6
Russian Federation
Portugal
Greece
Serbia
Uruguay
Turkey
Thailand
Mexico
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale
Brazil
Tunisia
Below Level 1
Indonesia
41. Bagaimana Sekolah bermutu
• Sekolah yang mampu mengelola dan mengoptimalkan semua
sumber dayanya sehingga dapat dimanfaatkan untuk
melayani semua siswa (Taylor, 1990 )
• Kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara
maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan,
fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan
(Cheng, 1996)
• Mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai ”self renewing
schools” atau ”adaptive schools” (Garmston and Wellman,
1995), atau disebut juga sebagai ”learning organizations”
(O’Neil,1995) yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan
sekolah sebagai satu entitas mampu menangani
permasalahanyang dihadapinya sementara menunjukkan
kapabilitasnya dalam berinovasi.
42. 7 Karakteristik Sekolah Efektif
Bank Dunia (2000) Education Quality Improvement Program
• Supporting inputs: dukungan orang tua dan masyarakat, lingkungan
belajar yang sehat, dukungan yang efektif dari sistem pendidikan, serta
kelengkapan buku dan sumber belajar yang memadai.
• Enabling condition: kepemimpinan yang efektif ,tenaga guru yang
kompeten, fleksibilitas, dan otonomi serta waktu di sekolah yang lama.
• School climate: harapan siswa yang tinggi, sikap guru yang positif,
keteraturan dan disiplin, kurikulum yang baik, sistem reward dan insentif
bagi siswa dan guru, serta tuntutan waktu belajar yang tinggi.
• Teaching learning process: strategi mengajar yang bervariasi,
pemberiaan tugas proporsional, penilaian, dan umpan balik yang sering,
dan partisipasi seperti kehadiran, penyelesaian studi dan kelanjutan
studi siswa.
43. Lanjutan
• Outcome – based policy: adanya penekanan pada
tujuan mencapai hasil lulusan yang terbaik.
• Focuses on accountability artinya, sekolah lebih
mengedepankan akuntabilitas publik sehingga pada
akhirnya muncul tingkat kepercayaan yang tinggi.
• Shared role & responsibility artinya semua pihak
menjunjung tinggi visi dan misi pendidikan, adanya
tujuan pembelajaran yang terarah sehingga guru
mengajar dan pegawai bekerja sesuai dengan visi dan
misi pendidikan, adanya kurikulum yang baik dan
berdiversifikasi, dan lain sebagainya dalam rangka
mencapai mutu pendidikan yang tinggi.
44. Produktivitas Sekolah
Psychologist’s
Administrator
production
Production
Function
Function dari segi keluaran
sekolah dari segi keluaran
perubahan perilaku siswa
administrative
Economic
production
seberapa besar harga atau biaya atas “layanan”
yang telah diberikan dibandingkan dengan
perolehan yang ditimbulkan.
45. TATA NILAI PENGELOLAAN SEKOLAH
INPUT VALUES PROCESS VALUES OUTPUT VALUES
PENYELENGGARA DAN KEPEMIMPINAN & BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN
PENGELOLA PENDIDIKAN MANAJEMEN YANG PRIMA PEMAKAI LAYANAN PENDIDIKAN
1. Amanah 1. Visioner dan Berwawasan 1. Produktif (Realisasi Visi & Misi)
2. Gandrung Mutu Tinggi (Service
2. Profesional 2. Menjadi Teladan
Excellence)
3. Antusias dan
3. Memotivasi (Motivating) 3. Dapat Dipercaya (Andal)
Bermotivasi Tinggi
4. Bertanggung Jawab
4. Mengilhami (Inspiring) 4. Responsif dan Aspiratif
dan Mandiri
5. Memberdayakan (Em
5. Kreatif powering)
5. Antisipatif dan Inovatif
6. Membudayakan (Culture-
6. Disiplin forming)
6. Demokratis & Berkeadilan
7. Peduli dan
7. Taat Azas/Syariat 7. Kompetitif
Menghargai orang lain
8. Belajar Sepanjang 8. Koordinatif dan Bersinergi 8. Orientasi pada kemajuan Islam
Hayat dalam Kerangka KerjaTim
9. Amal Dakwah 9. Akuntabel 45
46. Kriteria Sekolah Efektif
Lingkungan yang asri, nyaman dan aman.
Visi dan Misi sekolah yang jelas.
Kepemimpinan instruksional.
Iklim high expectation.
Tenaga kependidikan yang “high time on task”.
Supervisi yang efektif.
Pemantauan yang berkelanjutan terhadap
kemajuan prestasi murid.
Hubungan sekolah dan rumah yang positif.
47. Indikator Sekolah Efektif
1. Kurikulum yang terencana
2. Memiliki Dewan penimbang kurikulum
3. Persyaratan kelulusan yang ketat
4. Kesempatan untuk melampaui target kurikulum
5. Tingkat kehadiran yang tinggi dan angka drop-out
yang rendah
6. Biaya pengeluaran per murid yang tinggi
7. Rasio murid:guru yang rendah
8. Perpustakaan dan program media yang fasilitatif
9. Fasilitas dan lingkungan sekolah yang baik
10. Kompetensi guru yang tinggi
11. Kepala sekolah yang peduli
12. Rekaman prestasi murid
48. Prioritas Quality School
• Megoptimalkan fungsi Learning Centre
• Mengefektifkan Proses Pembelajaran
• Sistem Informasi Manajemen Sekolah
• Menyediakan lingkungan belajar yang ASRI
• Memperkuat pembelajaran Bahasa Inggris &
Arab
• Mengefektifkan Pendidikan Islam
• Melengkapi fasilitas penunjang yang layak
– Dapur, Kantin dan Ruang Makan yang SEHAT & BERGIZI
– Ruang Serbaguna (Indoor gym, pentas, celebration)
49. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SDIT
• Akademik ; nilai rata-rata minimal 7 untuk setiap bidang
studi
• Ibadah ; tertib sholat 5 waktu dengan benar dan tanpa
diperintah, setiap hari tilawah, Shaum Ramadhan penuh,
hafal dan mempraktekan do’a sehari-hari
• Alqur’an; Tartil membaca Qur’an, hafal minimal 2 Juz.
• Sikap; giat belajar,terbiasa hidup sehat dan teratur.
• Akhlaq; tidak maksiyat, lemah lembut dalam bertutur
kata, senang berbuat kebajikan.
• Life Skill; Trampil sebagai pandu, mengusai salah satu
beladiri, bisa berenang,mampu mengoperasionalkan
komputer dan mengenal Internet mampu bercakap
dengan bahasa Arab dan Inggris secara sederhana.
51. Prinsip Umum Pembelajaran
• Rabbaniyah
– Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya
Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia:
"Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu
menjadi orang-orang rabbani[208], Karena kamu selalu
mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
(3:79)
• Integratif
– Memadukan secara utuh ranah afektif, kognitif dan Psykomotorik.
• Stimulatif
– Memberikan stimulasi yang optimal sesuai dengan gaya kognitif
bekerja.
• Fasilitatif
– Menyediakan seluas-luasnya sumber belajar dan media belajar.
• Inovatif
- Melatih untuk berkarya
• Motivatif
– Membangkitkan motivasi berprestasi
52. Prinsip Operasional Pembelajaran
Berpusat Pda Siswa
KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara optimal.
Belajar dengan melakukan
Kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia
kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prisip disiplin ilmu yang dipelajari.
Mengembangkan Kemampuan Sosial
membangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya (teman dan guru). KBM perlu
mendorong siswa untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya kepada siswa lain , guru
atau pihak-pihak lain.
Mengembangkan keingintahuan , Imajinasi, dan Fitrah Bertuhan
Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan. Dua yang pertama
merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif, yang ketiga untuk bertaqwa kepada
Tuhan. KBM perlu memperhatikan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan agar bermakna bagi siswa.
Mengembangkan Ketrerampilan Pemecahan Masalah
KBM hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu mendorong dan melatih siswa
untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahknannya dengan
menggunakan kemampuan kognitif dan meta kognitif. Selain itu KBM hendaknya
merangsang siswa untuk secara aktif mencari jawaban atas permasalahannya
dengan menggunakan prosedur ilmiah.
53. Mengembangkan Kreatifitas siswa
KBM perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara
berkesinambungan. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa.
Mengembangkan kemampuan Menggunakan Ilmu dan teknologi
Siswa perlu mengenal penggunaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. Dengan demikian
KBM perlu memberikan peluang agar siswa memperoleh informasi dari multi media setidaknya
dalam penyajian materi dan penggunaan media pelajaran.
Menumbuhkan Kesadaran Sebagai Warga Negara Yang Baik
KBM perlu memberikan wawasan nilai-niali moral dan sosial yang dapat membekali siswa agar
menjadi masyarakat dan warga negar yang bertanggung jawab.
Belajar Sepanjang Hayat
KBM perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar yang meliputi rasa percaya diri,
keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja
sama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun
secara informal di luar kelas.
Perpaduan Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas
KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat
berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dam solidaritas. KBM perlu
menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.
54. TAHAPAN PEMBELAJARAN
• Tahap Invitasi/Apersepsi
• Tahap Eksplorasi
• Tahap Pengenalan konsep
• Tahap Aplikasi
• Tahap Evaluasi
56. Metode Pembelajaran
• Ceramah/Kuliah • Active Learning
• Kisah • Thematik Learning
• Diskusi • Kontruktivisme
• Seminar • Problem Based Learning
• Project (Portofolio) • Games/Quiz
• Experiment • Simulasi
• Inquari
• Demonstrasi
• Kooperative Learning
57. EVALUASI PEMBELAJARAN
• Cakupan :
Kognitif, Afektif dan Psykomotorik
• Jenis evaluasi :
Test dan non Test
• Jenis Test :
Essay atau Pilihan Ganda
• Jenis Non test :
Penugasan, angket sikap,
produk/karya siswa.
58. Lingkungan Belajar Penunjang
• Sentra layanan publik
• Industri & Perdagangan
• Sentra ilmu & pengetahuan
• Halaman & kebun sekolah
• Wisata Alam
65. KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
SIT
• Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan
• Memahami Hakikat Sekolah Islam Terpadu
• Memahami Sekolah sebagai Sistem
• Memahami Manajemen Berbasis Sekolah
• Merencanakan Pengembangan Sekolah
• Mengelola Kurikulum
• Mengelola Sarana dan Prasarana
• Mengelola Kesiswaan
• Mengelola Keuangan
• Mengelola Hubungan Sekolah-Masyarakat
• Mengelola Kelembagaan
• Mengelola Sistem Informasi Sekolah
67. KOMPETENSI KEPERIBADIAAN
• Beriman dan bertaqwa
• Berakhlaq mulia
• Arif dan bijaksana
• Mantap
• berwibawa
• Stabil
• Dewasa
• Jujur
• Teladan
• Obyektif menilai kinerja diri sendiri
• Mengembangkan diri secara mandiri & berkelanjutan
68. Kompetensi Pedagogik
• Pemahaman wawasan atau landasan
Pendidikan
• Pemahaman terhadap peserta didik
• Pengembangan Kurikulum/Silabus
• Perencanaan Pembelajaran
• Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan
dialogis
• Pemanfaatan teknologi pembelajaran
• Evaluasi hasil belajar
• Pengembangan potensi peserta didik
69. Kompetensi Profesional
• Menguasai materi pelajaran secara luas
dan mendalam sesuia dengan standar isi
program satuan pendidikan,mata
pelajaran,mata pelajaran, dan/atau
kelompok mata pelajaran yang akan
diampuh.
• Mengusai konsep-konsep dan metode
disiplin keilmuwan, teknologi atau seni
yang relevan.
70. KOMPETENSI SOSIAL
• Berkomunikasi lisan,tulisan,dan/atau isyarat.
• Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
secara fungsional
• Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
pendidikan dan orangtua/wali peserta didik
• Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang
berlaku
• Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan
semangat kebersamaan
72. Pembinaan Kesiswaan
Arah Pembinaan Instrumen Pembinaa
• Pembinaan Akidah, Akhlaq • Mentoring
dan Ibadah • Pandu SIT
• Pembinaan kedisiplinan dan • KIR
ketertiban • Bulan Sabit Merah Remaja
• Pembinaan perilaku hidup • Lembar muhasabah
sehat
• MABIT
• Pembinaan ketrampilan
Belajar dan riset ilmiah • Outbound
• Pembinaan kepekaan sosial • Studi Wisata
• Pembinaan wirausaha • Lomba-lomba
• Pembinaan Kepribadian
• Pembinaan kepemimpinan
74. SARANA PRASARANA
SARANA KRITERIA
• Ruang Kelas Memadai
• Ruang Serba Guna Aman
• Taman dan halaman sekolah Sehat
• Kebun Resik
• Toko koperasi Indah
• Kantin Edukatif
• Klinik Efektif
• Masjid
• Perpustakaan
• Laboratorium
• Pusat Komputer
• Ruang Syiar
• Wilayah Penghargaan
• Pos Piket