SlideShare a Scribd company logo
1 of 78
DA’WAH BERBASIS PENDIDIKAN

         MELALUI

 SEKOLAH ISLAM TERPADU
Ha tda a
                      kika `w h
                                                       M syaa t
                                                        a r ka
         M syaa t
          a r ka
          Sa tini
            a           Transformasi                     Isl mi
                                                           a
                                                        (ma ni)
                                                           da

                        •Individu dan Sosial
                        •Kultural dan Struktural




            AKTIVITAS TERENCANA                    TRANSFORMASI

DA’WAH

             SYAMILAH            MENYIAPKAN SELURUH KEKUATAN
Medan amal




Di dalam negara terdapat tiga jenis organisasi yg menjalankan fungsi dari seluruh kehidupan- Org Publik , Org Privat (bisnis), Org Nirlaba
(NGO)-. Setiap individu sebagai bagian dari institusi tersebut, sebagai anggota salah satu, dua atau ketiganya.
Org Publik: Org yg menentukan kebijakan politik atas kehidupan publik – orang per orang atau kelembagaan (publik,privat, nirlaba)-.
BENTUK, MISI, DAN KARAKTERISTIK TIGA SEKTOR KEHIDUPAN


   Jenis       Bentuk          Misi             Motif         Karakteristik
            Legislatif   Kesejahteraan         Nonprofit   Mengelolala kebijakan
Publik      Eksekutif    seluruh warga                     Regulasi

            Yudikatif    negara                            Mendorong persamaan

                                                           Mencegah eksploitasi

                                                           Mendorong kohesi sosial

            BUMN/BUMD    Kesejahteraan         Profit      Fungsi ekonomi
Bisnis      Swasta       pemilik usaha,                    Fungsi Investasi

            Koperasi     pengelola, dan                    Orientasi profit
                         kustomer
                                                           Promosi    kemandirian
            Politik      Kesejahteraan yg      Kesinambu   Fungsi sosial
Nirlaba     Sosial       blm bisa diisi oleh   ngan        Kerja Voluntir

            Keagamaan    pelayanan yg                      Mendorong TJ   individu
                         diberikan oleh
            Dll.         publik dan swasta.
                                                           Mendorong masyarakat

                                                           Mdrg komitmen u/
                                                           mensejahterakat org lain
GRAND STRATEGY DA’WAH

                                              penyebaran SDM da’wah
                         Strategi             ke berbagai lembaga yang
                      Mobilitas Vertikal      menjadi mashadirul qarar,
                              (ta’biah al     agar mereka dapat
                            amudiyah),        mempengaruhi, merumus-
                                              kan, menterjemahkan
 Grand Strategy                               konsep dan nilai-nilai Islam
  Da’wah                                      ke dalam kebijakan-
                                              kebijakan publik.
(khuthuth ‘aridhah)
                          Strategi            penyebaran aktifis da’wah
                                              ke berbagai kalangan dan
                      Mobilitas Horizontal    lapisan masyarakat untuk
                      (ta’biah al afaqiyah)   menyiapkan masyarakat
                                              agar mereka menerima
                                              manhaj Islam serta produk
                                              kebijakan publik yang
                                              Islami




                                                                             5
MOBILITAS KADER
   Sektor Privat.Mobilitas vertikal dalam sektor privat pada prinsipnya
    adalah perjuangan menuju kemandirian ekonomi yang akhirnya
    memunculkan kekuatan ekonomi umat. Kekuatan ini secara
    langsung sangat berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam
    perumusan kebijakan publik.
   Sektor Publik Mobilitas vertikal kader dalam sektor publik sesuai
    dengan tangga haromul kafa’ah, semakin ke atas keberadaan
    kader da’wah akan semakin strategis dalam mempengaruhi,
    memutuskan atau menerjemahkan kebijakan publik.
   Sektor Ketiga. LSM Da’wah (wajihat amal)— harus mampu
    mengoptimasikan potensi masyarakat, peningkatan ma`isyah,
    mengoptimalkan kafa’ah dan penyebaran fikrah dan da’wah.
    Pengelolaan yang serius dan memberikan perhatian dan waktu
    yang cukup menjadi kunci bagi suksesnya LSM kita menapaki
    mobilitas vertikal dalam memunculkan tokoh dan mempengaruhi
    kebijakan publik, agar lebih islami.
URGENSI WAJIHAH
Posisi wajihah dalam da’wah
   Wajihah memiliki peran dan posisi yang sangat
    strategis dalam gerakan da’wah. Melalui wajihah
    proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan
    dapat berjalan secara efektif, karena wajihah dapat
    mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk berbagai
    tindakan teknis, taktis maupun strategis
   Wajihah dapat berupa lembaga profit atau nirlaba
    (private/third sector), yang mewujud dalam berbagai
    bidang garap kerja. Wajihah dibentuk untuk
    kemaslahatan umat, sebagai washilah bagi gerakan
    da’wah yang memerlukan minzholah (payung).
Fungsi dan Urgensi wajihah
   Seringkali kiprah amal khoyriyah baru menemukan efektivitasnya bila di
    selenggarakan dengan media wajihah ketimbang oleh orang per orang.
    Dengan menggunakan lembaga sosial yang kredibel, operasional
    pelayanan dan pemberdayaan masyarakat akan didukung dengan
    perencanaan dan strategi yang tepat.
   Wajihah memainkan peranan yang sangat berarti dalam mempengaruhi
    dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang
    agar sesuai dengan misi da’wah dan berpihak kepada kebenaran dan
    kemaslahatan.
   Kiprah wajihah dalam konteks strategi mobilitas horizontal sesungguhnya
    mengemban amanah untuk melakukan perluasan da’wah ke masyarakat
    luas (ekspansi eksternal). Gerak langkah da’wah didisain sedemikian rupa
    sehingga mampu menyentuh, menyapa, merangkul dan mengajak
    kerjasama segala lapisan masyarakat, tokoh-tokoh signifikan, maupun
    lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (atau ormas) lain untuk
    menjadikan Islam sebagai minhajul hayah.
Posisi wajihah dalam da’wah
Berperan serta dalam proses transformasi dan
 perubahan ke arah perbaikan
washilah bagi gerakan da’wah, misi utamanya:
 memberikan layanan, perlindungan, pembelaan,
 pendidikan/pemberdayaan, penerangan kepada
 kelompok masyarakat tertentu, untuk merealisasikan
 misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
wahana bagi para aktivis untuk memberikan layanan
 dan bantuan yang sangat diperlukan ummat,
 sebagaimana yang dipuji oleh Allah SWT: “ wa man
 ahsanu qoulann min man da’a ilallah wa ‘amila
 solihan… “ (QS Al Fushhilat:33)
mempengaruhi dan menekan proses pengambilan
 kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai
 dengan misi da’wah dan berfihak kepada kebenaran
 dan kemaslahatan
                                                      9
Optimalisasi Fungsi Wajihah
   Menebar fikroh & da’wah(nasyrul fikroh wad da’wah)
   Mengembangkan kemampuan sdm para aktivis
    da’wah(tanmiyatul kafaah)
   Pelembagaan yg profesional & kompeten pd
    bidangnya(infra struktur)
   Menciptakan pekerjaan bagi para aktivis da’wah dan
    masyarakat sekitar (kasbul ma’isyah)
   Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan
    konstribusi pemikiran & pengaruh bagi kepentingan
    da’wah(tajmi’ khubaro)
    Mencetak figur-figur yg kredibel(syakhsiyah barizah)
   Penekan yg efektif bagi para pengambil kebijakan(quwwah
    dhogithoh)
   Pemerkuat basis sosial(qoidah sya’biyah)
   Melayani, melindungi dan memberdayakan rakyat
    (tanmiyatul ijtimaiyah)


                                                         10
Syarat Wajihah Dakwah
•   Kompeten & Credible dalam bidangnya
•   Akuntabel & Transparan
•   Responsiveness
•   Profesional/Ihsan
•   Networking & Komunikatif
•   Up to date
•   Keterjangkauan
SE A A BE R A
                   L M T KE J
berupaya mewujudkan diri sebagai kekuatan
transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam
proses pembangunan kembali ummat dan
bangsa di berbagai bidang

                                           Al h ber makit .
                                            la sa a




                                                              12
MEMBANGUN GENERASI CERDAS,
   KOMPETITIF DAN RELIGIUS


           MELALUI

SEKOLAH ISLAM TERPADU

           Sukro Muhab
    Ketua Umum JSIT Indonesia
PENDIDIKAN ISLAM TERPADU
BAGAIMANA MEWUJUDKAN
     SEKOLAH ISLAM
BERMUTU DAN BERKUALITAS ?
MENGAPA HARUS BERMUTU

• Amanah Robbany
• Rendahnya Daya Saing Ummat
• Ummat Lain Bekerja Keras
  membangun Mutu Sekolah
• Sekolah- sekolah Islam
  sudahkah berprestasi ?
ISLAM DAN PENDIDIKAN
Islam : Dinul ‘Ilmi wal Fikr
•   Pemberdayaan Intelektualita Adam AS (QS 2:30)
•   Deklarasi ISLAM ~ Deklarasi Intelektualitas: IQRO..!!
•   ALQUR’AN: Mendorong proses berfikir yang intens dan
    kontinu: 43 ’aql’, 13 ulul albab, Ulul Abshor, Tafakkur,
    Tadabbur, Yanzhurun..
•   ”Ad Dinul Aql”: Beragama itu dengan menggunakan aqal
    fikir
•   Islam: Mendorong berfikir Ilmiah (QS, 17:36)
Ulama: Pewaris Nabi

“Kelebihan seorang yang berilmu (‘Alim) dari
seorang yang beribadah (‘Abid) adalah seperti
   kelebihan bulan atas bintang-bintang. Dan
  sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi,
   mereka tidak mewarisi Dirham melainkan
mewarisi ilmu. Siapa yang mengambilnya maka
     ambillah dengan bagian yang banyak”
               (HR Abu Daud)
ILMUWAN ISLAM TANPA PELANJUT




IBNU HAITSAM           Al-Khawarizmi          AR-RAZI
(bapak ilmu optik)     (Mtk & Astronom )      (kedokteran & kimia)




                       Jabir Ibn Hayyan
 IBNU SINA                                    Ibnu Rusyd
                        (pakar ilmu kimia )
 (bidang kedokteran)                          (filosof, dokter, fikih )
Retrospeksi……..
• Sekitar seribu tahun lalu, tahun 997, bangsa Cina dan Arab dengan
  peradaban Konfusius dan Islam menguasai sains dan teknologi,
  kedokteran, dan astronomi. Bangsa Arab mengembangkan sistem
  desimal dan bilangan 0-9 dengan mengadopsinya dari India.
  Mereka juga belajar membuat kertas dari Cina. Pada tahun 971
  berdirilah di Kairo universitas pertama di dunia. Pada saat itu Eropa
  berada dalam masa kegelapan (dark ages) yang diawali dengan
  runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad ke-5.
• Pada waktu itu, siapa pun tidak akan mengira bahwa 1.000 tahun
  kemudian (yakni sekarang ini) peradaban Cina, India, dan Islam
  akan tenggelam. Sementara itu Eropa hingga kini tampil sebagai
  raksasa peradaban yang mendominasi dunia. Ada loncatan-
  loncatan luar biasa dalam nalar bangsa Eropa, sejak masa
  renaisans, masa pencerahan, sampai masa revolusi industri.
  Kolonialisasi mulai abad ke-16 dan revolusi industri pada abad
  ke-19 telah mengokohkan dominasi Eropa di jagad ini.
Krisis Pendidikan Islam
Pendidikan Islam telah kehilangan ”Spirit of
      inquiry” yaitu hilangya semangat
      membaca dan meneliti yang dulu
       menjadi supremasi utama dunia
    pendidikan Islam pada zaman klasik
                pertengahan
         (Syed Hussein Al Attas)
ILMU ALLAH
MUTU PENDIDIKAN KITA
RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI
             (Human Development Index) Se - ASEAN
   Negara      1999      2000     2001      2002     2003   2004   2005

  Singapura      26       25        28       25        28    25     25
    Brunai       32       32        31       33        31    33     33

   Malaysia      61       59        58       58        58    59     61

   Thailand      72       70        74       76        74    76     73

   Philipina     76       77        85       83        85    83     84

   Vietnam      109       109      109       112      109   112    108

   Indonesia    110       110      112       111      112   111    110

   Myanmar      127       127      131       132      131   132    129

   Kamboja      132       130      130       130      130   130    130

     Laos       143       143      135       135      135   135    133


Sumber: UNDP (1999, 2000,2001,2002, 2003, 2004 dan 2005)
Distribusi populasi buta aksara orang dewasa secara
                  global, 2000-2004
PRESTASI SISWA DALAM SAINS

• Survey TIMSS (Third
  Matemathics and Science
  Study) kemampuan siswa
  SMP Indonesia dalam
  pengusaan matematika
  peringkat 34 dan IPA
  peringkat 32 dari 38 negara.
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN:
       SAAT BATAS NILAI LULUS 4.25




1   2   3    4     5   6   7   8   9   10

            NASIONAL
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN




1   2   3     4     5     6   7     8       9   10


        SEKOLAH TOP 200
                                  SELEKSI
        NASIONAL
DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN:
                  SETELAH STANDAR 5.5




    TIDAK LULUS < 20%
1       2     3     4     5     6    7   8   9   10

                   NASIONAL

                   SEKOLAH TOP 200
Tabel: Peringkat 200 Sekolah UN tertinggi di Indonesia



      Sekolah          SMP          SMA         SMA
       Tahun           2006        2006         2007
       Negeri           141         151          147
       Islam             7            4            3
  Swasta lainnya        19           24           28
      Kristen           33           21           22
SMP 2003: standar 4.25
Soal ujian SD Malaysia
Soal ujian SD Malaysia
total             Standar
No               Mata Uji            Rerata              Rendah   Tinggi
                             Soal              Deviasi
1.   Tes Umum Guru TK/SD        90     34.26      6.56        5        67
2.   Tes Umum Guru Lainnya      90     40.15      7.29        6        67
3.   Tes Bakat Skolastik        60     30.20      7.40        3        58
4.   Guru Kelas TK              80     41.95      8.62        8        66
                                                                                   Statistik
                                                                             Deskriptif Skor
5.   Guru Kelas SD            100      37.82      8.01        5        77
                                                                                Mentah Per
6.   Penjaskes SD               40     21.88      5.56        8        36
                                                                                   Mata Uji
7.   PPKn                       40     23.38      4.82        3        39
8.   Sejarah                    40     16.69      4.39        3        30
9.   Bahasa Indonesia           40     20.56      5.18        2        36
10   Bahasa Inggris             40     23.37      7.13        1        39
11   Penjaskes SMP/SMA/SMK      40     13.90      5.86        2        29
12   Matematika                 40     14.34      4.66        2        36
13   Fisika                     40     13.24      5.86        1        38
14   Biologi                    40     19.00      4.58        5        39
15   Kimia                      40     22.33      4.91        8        38
16   Ekonomi                    40     12.63      4.14        1        33
17   Sosiologi                  40     19.09      4.93        1        30
18   Geografi                   40     19.43      4.88        3        34
19   Pendidikan Seni            40     18.44      4.50        2        31    (Sumber Data: Direktorat
                                                                            Tenaga Kependidikan, 2004)
20   PLB                        40     18.38      4.43        2        29
KUALITAS GURU

          PROPORSI GURU LAYAK (SD) :
              RATA-RATA 33,81%

 PROPORSI GURU LAYAK & SESUAI (SLTP):
Bahasa Indonesia: 46,99%, Bahasa Inggris :45,45%
Matematika : 50,93%, I P A : 54,62%,I P S : 48,29%
Indonesia’s achievements on education lag behind other
              countries both in terms of access and quality.

120


100


 80


 60


 40


 20


  0
                             Korea
             Japan




                             Korea




                                                             Hong Kong




                                                                             Thailand
                                              Australia




                                                             Hong Kong




                                                                                            Indonesia
                                                                             Thailand
                                              Australia




                                                                                            Indonesia
-20


-40

      Below Level 1        at Level 1      at Level 2     at Level 3     at Level 4     at Level 5


             Sumber: The World Bank 2005
-100
                                                                                                                                               -80
                                                                                                                                                      -60
                                                                                                                                                               -40
                                                                                                                                                                        -20
                                                                                                                                                                                  20
                                                                                                                                                                                       40
                                                                                                                                                                                            60
                                                                                                                                                                                                                         80
                                                                                                                                                                                                                                                100
                                                                                                                                                                                                                                                                        120




                                                                                                                                                                              0
                                                                                                                                                              Finland
                                                                                                                                                      Hong Kong-China
                                                                                                                                                                     Korea
                                                                                                                                                                Canada
                                                                                                                                                             Netherlands
                                                                                                                                                            Liechtenstein
                                                                                                                                                                 Japan
                                                                                                                                                            Macao-China
                                                                                                                                                             Switzerland
                                                                                                                                                              Belgium
                                                                                                                                                          Australia
                                                                                                                                                       New Zealand
                                                                                                                                                           Iceland
                                                                                                                                                          Denmark
                                                                                                                                                      Czech Republic




Source: Pisa database, 2003
                                                                                                                                                               France
                                                                                                                                                             Sweden
                                                                                                                                                             Austria
                                                                                                                                                            Germany
                                                                                                                                                           Ireland
                                                                                                                                                     OECD average
                                                                                                                                                     Slovak Republic
                                                                                                                                                            Norway
                                                                                                                                                       Luxembourg
                                                                                                                                                         Hungary
                                                                                                                                                       OECD total
                                                                                                                                                          Poland
                                                                                                                                                             Spain
                                                                                                                                                            Latvia
                                                                                                                                                     United States
                                                                                                                                                           Italy
                              Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6



                                                                                                                                             Russian Federation
                                                                                                                                                      Portugal
                                                                                                                                                     Greece
                                                                                                                                                     Serbia
                                                                                                                                                 Uruguay
                                                                                                                                                 Turkey
                                                                                                                                               Thailand
                                                                                                                                             Mexico
                                                                                                                                                                                                            Level 1
                                                                                                                                                                                                                      Level 2
                                                                                                                                                                                                                                Level 3
                                                                                                                                                                                                                                          Level 4
                                                                                                                                                                                                                                                    Level 5
                                                                                                                                                                                                                                                              Level 6
                                                                                                                                                                                                                                                                              Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale




                                                                                                                                       Brazil
                                                                                                                                      Tunisia
                                                                                                                                                                                            Below Level 1




                              Indonesia
KONSEP & TEORI
SEKOLAH EFEKTIF - BERMUTU
Bagaimana Sekolah bermutu
• Sekolah yang mampu mengelola dan mengoptimalkan semua
  sumber dayanya sehingga dapat dimanfaatkan untuk
  melayani semua siswa (Taylor, 1990 )
• Kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara
  maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan,
  fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan
  (Cheng, 1996)
• Mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai ”self renewing
  schools” atau ”adaptive schools” (Garmston and Wellman,
  1995), atau disebut juga sebagai ”learning organizations”
  (O’Neil,1995) yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan
  sekolah sebagai satu entitas mampu menangani
  permasalahanyang dihadapinya sementara menunjukkan
  kapabilitasnya dalam berinovasi.
7 Karakteristik Sekolah Efektif
                Bank Dunia (2000) Education Quality Improvement Program

•   Supporting inputs: dukungan orang tua dan masyarakat, lingkungan
    belajar yang sehat, dukungan yang efektif dari sistem pendidikan, serta
    kelengkapan buku dan sumber belajar yang memadai.

•   Enabling condition: kepemimpinan yang efektif ,tenaga guru yang
    kompeten, fleksibilitas, dan otonomi serta waktu di sekolah yang lama.

•   School climate: harapan siswa yang tinggi, sikap guru yang positif,
    keteraturan dan disiplin, kurikulum yang baik, sistem reward dan insentif
    bagi siswa dan guru, serta tuntutan waktu belajar yang tinggi.

•   Teaching learning process: strategi mengajar yang bervariasi,
    pemberiaan tugas proporsional, penilaian, dan umpan balik yang sering,
    dan partisipasi seperti kehadiran, penyelesaian studi dan kelanjutan
    studi siswa.
Lanjutan
• Outcome – based policy: adanya penekanan pada
  tujuan mencapai hasil lulusan yang terbaik.

• Focuses on accountability artinya, sekolah lebih
  mengedepankan akuntabilitas publik sehingga pada
  akhirnya muncul tingkat kepercayaan yang tinggi.

• Shared role & responsibility artinya semua pihak
  menjunjung tinggi visi dan misi pendidikan, adanya
  tujuan pembelajaran yang terarah sehingga guru
  mengajar dan pegawai bekerja sesuai dengan visi dan
  misi pendidikan, adanya kurikulum yang baik dan
  berdiversifikasi, dan lain sebagainya dalam rangka
  mencapai mutu pendidikan yang tinggi.
Produktivitas Sekolah


                                          Psychologist’s
     Administrator
                                           production
      Production
                                            Function
       Function                         dari segi keluaran
sekolah dari segi keluaran
                                    perubahan perilaku siswa
      administrative


                             Economic
                             production
          seberapa besar harga atau biaya atas “layanan”
            yang telah diberikan dibandingkan dengan
                   perolehan yang ditimbulkan.
TATA NILAI PENGELOLAAN SEKOLAH
   INPUT VALUES               PROCESS VALUES                     OUTPUT VALUES

  PENYELENGGARA DAN            KEPEMIMPINAN &             BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN
 PENGELOLA PENDIDIKAN       MANAJEMEN YANG PRIMA            PEMAKAI LAYANAN PENDIDIKAN



1. Amanah                 1. Visioner dan Berwawasan      1. Produktif (Realisasi Visi & Misi)
                                                          2. Gandrung Mutu Tinggi (Service
2. Profesional            2. Menjadi Teladan
                                                             Excellence)
3. Antusias dan
                          3. Memotivasi (Motivating)      3. Dapat Dipercaya (Andal)
  Bermotivasi Tinggi
4. Bertanggung Jawab
                          4. Mengilhami (Inspiring)       4. Responsif dan Aspiratif
  dan Mandiri
                          5. Memberdayakan (Em
5. Kreatif                   powering)
                                                          5. Antisipatif dan Inovatif

                          6. Membudayakan (Culture-
6. Disiplin                  forming)
                                                          6. Demokratis & Berkeadilan


7. Peduli dan
                          7. Taat Azas/Syariat            7. Kompetitif
  Menghargai orang lain

8. Belajar Sepanjang      8. Koordinatif dan Bersinergi   8. Orientasi pada kemajuan Islam
  Hayat                      dalam Kerangka KerjaTim

9. Amal Dakwah            9. Akuntabel                                                     45
Kriteria Sekolah Efektif
 Lingkungan yang asri, nyaman dan aman.
 Visi dan Misi sekolah yang jelas.
 Kepemimpinan instruksional.
 Iklim high expectation.
 Tenaga kependidikan yang “high time on task”.
 Supervisi yang efektif.
 Pemantauan yang berkelanjutan terhadap
  kemajuan prestasi murid.
 Hubungan sekolah dan rumah yang positif.
Indikator Sekolah Efektif
1.  Kurikulum yang terencana
2.  Memiliki Dewan penimbang kurikulum
3.  Persyaratan kelulusan yang ketat
4.  Kesempatan untuk melampaui target kurikulum
5.  Tingkat kehadiran yang tinggi dan angka drop-out
    yang rendah
6. Biaya pengeluaran per murid yang tinggi
7. Rasio murid:guru yang rendah
8. Perpustakaan dan program media yang fasilitatif
9. Fasilitas dan lingkungan sekolah yang baik
10. Kompetensi guru yang tinggi
11. Kepala sekolah yang peduli
12. Rekaman prestasi murid
Prioritas Quality School
• Megoptimalkan fungsi Learning Centre
• Mengefektifkan Proses Pembelajaran
• Sistem Informasi Manajemen Sekolah
• Menyediakan lingkungan belajar yang ASRI
• Memperkuat pembelajaran Bahasa Inggris &
  Arab
• Mengefektifkan Pendidikan Islam
• Melengkapi fasilitas penunjang yang layak
    – Dapur, Kantin dan Ruang Makan yang SEHAT & BERGIZI
    – Ruang Serbaguna (Indoor gym, pentas, celebration)
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SDIT
• Akademik ; nilai rata-rata minimal 7 untuk setiap bidang
  studi
• Ibadah ; tertib sholat 5 waktu dengan benar dan tanpa
  diperintah, setiap hari tilawah, Shaum Ramadhan penuh,
  hafal dan mempraktekan do’a sehari-hari
• Alqur’an; Tartil membaca Qur’an, hafal minimal 2 Juz.
• Sikap; giat belajar,terbiasa hidup sehat dan teratur.
• Akhlaq; tidak maksiyat, lemah lembut dalam bertutur
  kata, senang berbuat kebajikan.
• Life Skill; Trampil sebagai pandu, mengusai salah satu
  beladiri, bisa berenang,mampu mengoperasionalkan
  komputer dan mengenal Internet mampu bercakap
  dengan bahasa Arab dan Inggris secara sederhana.
PROSES PEMBELAJARAN
Prinsip Umum Pembelajaran
•   Rabbaniyah
     – Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya
        Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia:
        "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan
        penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu
        menjadi orang-orang rabbani[208], Karena kamu selalu
        mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
        (3:79)
•   Integratif
     – Memadukan secara utuh ranah afektif, kognitif dan Psykomotorik.
•   Stimulatif
     – Memberikan stimulasi yang optimal sesuai dengan gaya kognitif
        bekerja.
•   Fasilitatif
     – Menyediakan seluas-luasnya sumber belajar dan media belajar.
•   Inovatif
      - Melatih untuk berkarya
•   Motivatif
     – Membangkitkan motivasi berprestasi
Prinsip Operasional Pembelajaran

Berpusat Pda Siswa
      KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara optimal.

Belajar dengan melakukan
      Kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia
      kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prisip disiplin ilmu yang dipelajari.

Mengembangkan Kemampuan Sosial
      membangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya (teman dan guru). KBM perlu
      mendorong siswa untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya kepada siswa lain , guru
      atau pihak-pihak lain.

Mengembangkan keingintahuan , Imajinasi, dan Fitrah Bertuhan
      Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan. Dua yang pertama
      merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif, yang ketiga untuk bertaqwa kepada
      Tuhan. KBM perlu memperhatikan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan agar bermakna bagi siswa.

Mengembangkan Ketrerampilan Pemecahan Masalah
     KBM hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu mendorong dan melatih siswa
     untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahknannya dengan
     menggunakan kemampuan kognitif dan meta kognitif. Selain itu KBM hendaknya
     merangsang siswa untuk secara aktif mencari jawaban atas permasalahannya
     dengan menggunakan prosedur ilmiah.
Mengembangkan Kreatifitas siswa
   KBM perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara
   berkesinambungan. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa.

Mengembangkan kemampuan Menggunakan Ilmu dan teknologi
   Siswa perlu mengenal penggunaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. Dengan demikian
   KBM perlu memberikan peluang agar siswa memperoleh informasi dari multi media setidaknya
   dalam penyajian materi dan penggunaan media pelajaran.

Menumbuhkan Kesadaran Sebagai Warga Negara Yang Baik
   KBM perlu memberikan wawasan nilai-niali moral dan sosial yang dapat membekali siswa agar
   menjadi masyarakat dan warga negar yang bertanggung jawab.

Belajar Sepanjang Hayat
   KBM perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar yang meliputi rasa percaya diri,
   keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja
   sama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun
   secara informal di luar kelas.

Perpaduan Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas
   KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat
   berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dam solidaritas. KBM perlu
   menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.
TAHAPAN PEMBELAJARAN

•   Tahap Invitasi/Apersepsi
•   Tahap Eksplorasi
•   Tahap Pengenalan konsep
•   Tahap Aplikasi
•   Tahap Evaluasi
Manajemen Kelas
•   Memunculkan suasana nyaman
•   Melahirkan “sense of belonging”
•   Menstimulasi pembelajaran
•   Menumbuhkan gairah
•   Menanamkan kedisiplinan
•   Membersitkan kebanggaan
•   Menggalang kebersamaan
•   Memicu kompetisi
•   Menata prestasi
Metode Pembelajaran
•   Ceramah/Kuliah         •   Active Learning
•   Kisah                  •   Thematik Learning
•   Diskusi                •   Kontruktivisme
•   Seminar                •   Problem Based Learning
•   Project (Portofolio)   •   Games/Quiz
•   Experiment             •   Simulasi
                           •   Inquari
                           •   Demonstrasi
                           •   Kooperative Learning
EVALUASI PEMBELAJARAN

 • Cakupan :
   Kognitif, Afektif dan Psykomotorik
 • Jenis evaluasi :
    Test dan non Test
 • Jenis Test :
   Essay atau Pilihan Ganda
 • Jenis Non test :
     Penugasan, angket sikap,
   produk/karya siswa.
Lingkungan Belajar Penunjang


•   Sentra layanan publik
•   Industri & Perdagangan
•   Sentra ilmu & pengetahuan
•   Halaman & kebun sekolah
•   Wisata Alam
Beberapa Contoh
  Display Kelas
KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH
                 SIT
•   Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan
•   Memahami Hakikat Sekolah Islam Terpadu
•   Memahami Sekolah sebagai Sistem
•   Memahami Manajemen Berbasis Sekolah
•   Merencanakan Pengembangan Sekolah
•   Mengelola Kurikulum
•   Mengelola Sarana dan Prasarana
•   Mengelola Kesiswaan
•   Mengelola Keuangan
•   Mengelola Hubungan Sekolah-Masyarakat
•   Mengelola Kelembagaan
•   Mengelola Sistem Informasi Sekolah
TENAGA PENDIDIK
KOMPETENSI KEPERIBADIAAN

•   Beriman dan bertaqwa
•   Berakhlaq mulia
•   Arif dan bijaksana
•   Mantap
•   berwibawa
•   Stabil
•   Dewasa
•   Jujur
•   Teladan
•   Obyektif menilai kinerja diri sendiri
•   Mengembangkan diri secara mandiri & berkelanjutan
Kompetensi Pedagogik
• Pemahaman wawasan atau landasan
  Pendidikan
• Pemahaman terhadap peserta didik
• Pengembangan Kurikulum/Silabus
• Perencanaan Pembelajaran
• Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan
  dialogis
• Pemanfaatan teknologi pembelajaran
• Evaluasi hasil belajar
• Pengembangan potensi peserta didik
Kompetensi Profesional
• Menguasai materi pelajaran secara luas
  dan mendalam sesuia dengan standar isi
  program satuan pendidikan,mata
  pelajaran,mata pelajaran, dan/atau
  kelompok mata pelajaran yang akan
  diampuh.
• Mengusai konsep-konsep dan metode
  disiplin keilmuwan, teknologi atau seni
  yang relevan.
KOMPETENSI SOSIAL
• Berkomunikasi lisan,tulisan,dan/atau isyarat.
• Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
  secara fungsional
• Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama
  pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan
  pendidikan dan orangtua/wali peserta didik
• Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
  dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang
  berlaku
• Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan
  semangat kebersamaan
PEMBINAAN KESISWAAN
Pembinaan Kesiswaan
Arah Pembinaan                 Instrumen Pembinaa
• Pembinaan Akidah, Akhlaq     • Mentoring
   dan Ibadah                  • Pandu SIT
• Pembinaan kedisiplinan dan   • KIR
   ketertiban                  • Bulan Sabit Merah Remaja
• Pembinaan perilaku hidup     • Lembar muhasabah
   sehat
                               • MABIT
• Pembinaan ketrampilan
   Belajar dan riset ilmiah    • Outbound
• Pembinaan kepekaan sosial    • Studi Wisata
• Pembinaan wirausaha          • Lomba-lomba
• Pembinaan Kepribadian
• Pembinaan kepemimpinan
FASILITAS
SARANA PRASARANA
SARANA                        KRITERIA
• Ruang Kelas                 Memadai
• Ruang Serba Guna            Aman
• Taman dan halaman sekolah   Sehat
• Kebun                       Resik
• Toko koperasi               Indah
• Kantin                      Edukatif
• Klinik                      Efektif
• Masjid
• Perpustakaan
• Laboratorium
• Pusat Komputer
• Ruang Syiar
• Wilayah Penghargaan
• Pos Piket
KEMITRAAN
KOMPONEN PENDIDIKAN
Integrasi Kesertaan



Orangtua siswa             Pemerintah




                 SEKOLAH


  Masyarakat                 Mesjid
Kekayaan
sumber, media          Dukungan
dan metode
pembelajaran           OrgTua




 Lingkungan &
 Iklim Sekolah   Guru yg ikhlash,
 yg kondusif     kreatif, qudwah
SEKIAN DAN TERIMA KASIH




  Email : aasukro@yahoo.com.au



                                 78

More Related Content

What's hot

Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAbdul Hakim
 
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamPpt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamrismariszki
 
Managemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidManagemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidHartono Anwar
 
adab terhadap guru
adab terhadap guruadab terhadap guru
adab terhadap guruasnilah
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_KepsekAnis Masykhur
 
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Early Ridho Kismawadi
 
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanAnis Masykhur
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptEdwarn Abazel
 
Road map moderasi beragama 2020 2024
Road map moderasi beragama 2020 2024Road map moderasi beragama 2020 2024
Road map moderasi beragama 2020 2024KementerianAgamaKabu
 
Peradaban Islam Di Spanyol
Peradaban Islam Di SpanyolPeradaban Islam Di Spanyol
Peradaban Islam Di Spanyolguest55b0c84
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanRPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanyasirmaster web.id
 
Power point toleransi
Power point toleransiPower point toleransi
Power point toleransigalihlatiano
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxNoviaNariswari
 
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptx
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptxMATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptx
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptxFajriAnNaba1
 
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanPenguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanAnis Masykhur
 
Perlindungan Anak Dalam Pandangan Islam
Perlindungan Anak Dalam Pandangan IslamPerlindungan Anak Dalam Pandangan Islam
Perlindungan Anak Dalam Pandangan Islamwantiamelia
 
Pengembangan madrasah 8 standar
Pengembangan madrasah 8 standarPengembangan madrasah 8 standar
Pengembangan madrasah 8 standarmiftahsirojudin
 
Daftar judul skripsi
Daftar judul skripsiDaftar judul skripsi
Daftar judul skripsiRaden Rahmat
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrenManajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrencindhi martha
 

What's hot (20)

Al qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyahAl qiyadah wal jundiyah
Al qiyadah wal jundiyah
 
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islamPpt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
Ppt manajemen sumber daya manusia di lembaga pendidikan islam
 
Managemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjidManagemen memakmurkan masjid
Managemen memakmurkan masjid
 
adab terhadap guru
adab terhadap guruadab terhadap guru
adab terhadap guru
 
2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek2020 Moderasi WI_Kepsek
2020 Moderasi WI_Kepsek
 
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
Pendekatan Dalam Pengkajian Islam Pendekatan Hukum (PDPI)
 
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikanIslam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
Islam, kebangsaan dan moderasi beragama dalam pendidikan
 
Manajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah pptManajemen pendidikan madrasah ppt
Manajemen pendidikan madrasah ppt
 
Road map moderasi beragama 2020 2024
Road map moderasi beragama 2020 2024Road map moderasi beragama 2020 2024
Road map moderasi beragama 2020 2024
 
Peradaban Islam Di Spanyol
Peradaban Islam Di SpanyolPeradaban Islam Di Spanyol
Peradaban Islam Di Spanyol
 
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunanRPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Ser i2.6 toleransi dan kerukunan
 
Power point toleransi
Power point toleransiPower point toleransi
Power point toleransi
 
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptxMateri KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
Materi KKP dan Indikator Rincian TFT.pptx
 
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptx
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptxMATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptx
MATERI KE IPNU IPPNU AN MAKESTA.pptx
 
Urgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah KampusUrgensi Dakwah Kampus
Urgensi Dakwah Kampus
 
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan KebangsaanPenguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
Penguatan islam rahmatan lil'alamin dan Wawasan Kebangsaan
 
Perlindungan Anak Dalam Pandangan Islam
Perlindungan Anak Dalam Pandangan IslamPerlindungan Anak Dalam Pandangan Islam
Perlindungan Anak Dalam Pandangan Islam
 
Pengembangan madrasah 8 standar
Pengembangan madrasah 8 standarPengembangan madrasah 8 standar
Pengembangan madrasah 8 standar
 
Daftar judul skripsi
Daftar judul skripsiDaftar judul skripsi
Daftar judul skripsi
 
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantrenManajemen pengelolaan pondok pesantren
Manajemen pengelolaan pondok pesantren
 

Similar to Da'wah berbasis pendidikan

Menggerakkan Civil Society
Menggerakkan Civil SocietyMenggerakkan Civil Society
Menggerakkan Civil Societyhakim jayli
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Salma Van Licht
 
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptx
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptxMateri Konferensi Internasional Filantropi.pptx
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptxFatwaAjiKurniawan
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfMardhiah19
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.pptrois04880
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamnurhidayahsham
 
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosial
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosialAmalan terbaik dalam kesejahteraan sosial
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosialNURSOLEHAHMUHDSALIM
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialprimahendra
 
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxSPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxadkusn1
 
Memperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliMemperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliBe Susantyo
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptKOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptirfanhadiyuda
 
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)Syahyuti Si-Buyuang
 
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanKontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanSofyan Siroj
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6AbdulAzizm5
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakattamabakungan
 

Similar to Da'wah berbasis pendidikan (20)

Menggerakkan Civil Society
Menggerakkan Civil SocietyMenggerakkan Civil Society
Menggerakkan Civil Society
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
ppty.pptx
ppty.pptxppty.pptx
ppty.pptx
 
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptx
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptxMateri Konferensi Internasional Filantropi.pptx
Materi Konferensi Internasional Filantropi.pptx
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
 
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islamLmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
Lmcp1552 pembangunan mapan dalam islam
 
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosial
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosialAmalan terbaik dalam kesejahteraan sosial
Amalan terbaik dalam kesejahteraan sosial
 
Advokasi
AdvokasiAdvokasi
Advokasi
 
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosialBrief Note-19-2016-mobilisasi sosial
Brief Note-19-2016-mobilisasi sosial
 
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptxSPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
SPB 2.2 Revolusi Mental.pptx
 
Memperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asliMemperkasakan orang asli
Memperkasakan orang asli
 
Keusahawanan sosial Islam (KSI): Transformasi kepada Sosial Masyarakat
Keusahawanan sosial Islam (KSI): Transformasi kepada Sosial MasyarakatKeusahawanan sosial Islam (KSI): Transformasi kepada Sosial Masyarakat
Keusahawanan sosial Islam (KSI): Transformasi kepada Sosial Masyarakat
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.pptKOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DLM KKN.ppt
 
Analisis sosial
Analisis sosialAnalisis sosial
Analisis sosial
 
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)Pemberdayaan p4 s   denpasar b (yuti)
Pemberdayaan p4 s denpasar b (yuti)
 
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaanKontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
Kontribusi aktivis dakwah dalam wawasan kebangsaan
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakatPemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan masyarakat
 

Da'wah berbasis pendidikan

  • 1. DA’WAH BERBASIS PENDIDIKAN MELALUI SEKOLAH ISLAM TERPADU
  • 2. Ha tda a kika `w h M syaa t a r ka M syaa t a r ka Sa tini a Transformasi Isl mi a (ma ni) da •Individu dan Sosial •Kultural dan Struktural AKTIVITAS TERENCANA TRANSFORMASI DA’WAH SYAMILAH MENYIAPKAN SELURUH KEKUATAN
  • 3. Medan amal Di dalam negara terdapat tiga jenis organisasi yg menjalankan fungsi dari seluruh kehidupan- Org Publik , Org Privat (bisnis), Org Nirlaba (NGO)-. Setiap individu sebagai bagian dari institusi tersebut, sebagai anggota salah satu, dua atau ketiganya. Org Publik: Org yg menentukan kebijakan politik atas kehidupan publik – orang per orang atau kelembagaan (publik,privat, nirlaba)-.
  • 4. BENTUK, MISI, DAN KARAKTERISTIK TIGA SEKTOR KEHIDUPAN Jenis Bentuk Misi Motif Karakteristik Legislatif Kesejahteraan Nonprofit Mengelolala kebijakan Publik Eksekutif seluruh warga Regulasi Yudikatif negara Mendorong persamaan Mencegah eksploitasi Mendorong kohesi sosial BUMN/BUMD Kesejahteraan Profit Fungsi ekonomi Bisnis Swasta pemilik usaha, Fungsi Investasi Koperasi pengelola, dan Orientasi profit kustomer Promosi kemandirian Politik Kesejahteraan yg Kesinambu Fungsi sosial Nirlaba Sosial blm bisa diisi oleh ngan Kerja Voluntir Keagamaan pelayanan yg Mendorong TJ individu diberikan oleh Dll. publik dan swasta. Mendorong masyarakat Mdrg komitmen u/ mensejahterakat org lain
  • 5. GRAND STRATEGY DA’WAH penyebaran SDM da’wah Strategi ke berbagai lembaga yang Mobilitas Vertikal menjadi mashadirul qarar, (ta’biah al agar mereka dapat amudiyah), mempengaruhi, merumus- kan, menterjemahkan Grand Strategy konsep dan nilai-nilai Islam Da’wah ke dalam kebijakan- kebijakan publik. (khuthuth ‘aridhah) Strategi penyebaran aktifis da’wah ke berbagai kalangan dan Mobilitas Horizontal lapisan masyarakat untuk (ta’biah al afaqiyah) menyiapkan masyarakat agar mereka menerima manhaj Islam serta produk kebijakan publik yang Islami 5
  • 6. MOBILITAS KADER  Sektor Privat.Mobilitas vertikal dalam sektor privat pada prinsipnya adalah perjuangan menuju kemandirian ekonomi yang akhirnya memunculkan kekuatan ekonomi umat. Kekuatan ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kekuatan politik dalam perumusan kebijakan publik.  Sektor Publik Mobilitas vertikal kader dalam sektor publik sesuai dengan tangga haromul kafa’ah, semakin ke atas keberadaan kader da’wah akan semakin strategis dalam mempengaruhi, memutuskan atau menerjemahkan kebijakan publik.  Sektor Ketiga. LSM Da’wah (wajihat amal)— harus mampu mengoptimasikan potensi masyarakat, peningkatan ma`isyah, mengoptimalkan kafa’ah dan penyebaran fikrah dan da’wah. Pengelolaan yang serius dan memberikan perhatian dan waktu yang cukup menjadi kunci bagi suksesnya LSM kita menapaki mobilitas vertikal dalam memunculkan tokoh dan mempengaruhi kebijakan publik, agar lebih islami.
  • 7. URGENSI WAJIHAH Posisi wajihah dalam da’wah  Wajihah memiliki peran dan posisi yang sangat strategis dalam gerakan da’wah. Melalui wajihah proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan dapat berjalan secara efektif, karena wajihah dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya untuk berbagai tindakan teknis, taktis maupun strategis  Wajihah dapat berupa lembaga profit atau nirlaba (private/third sector), yang mewujud dalam berbagai bidang garap kerja. Wajihah dibentuk untuk kemaslahatan umat, sebagai washilah bagi gerakan da’wah yang memerlukan minzholah (payung).
  • 8. Fungsi dan Urgensi wajihah  Seringkali kiprah amal khoyriyah baru menemukan efektivitasnya bila di selenggarakan dengan media wajihah ketimbang oleh orang per orang. Dengan menggunakan lembaga sosial yang kredibel, operasional pelayanan dan pemberdayaan masyarakat akan didukung dengan perencanaan dan strategi yang tepat.  Wajihah memainkan peranan yang sangat berarti dalam mempengaruhi dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai dengan misi da’wah dan berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan.  Kiprah wajihah dalam konteks strategi mobilitas horizontal sesungguhnya mengemban amanah untuk melakukan perluasan da’wah ke masyarakat luas (ekspansi eksternal). Gerak langkah da’wah didisain sedemikian rupa sehingga mampu menyentuh, menyapa, merangkul dan mengajak kerjasama segala lapisan masyarakat, tokoh-tokoh signifikan, maupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan (atau ormas) lain untuk menjadikan Islam sebagai minhajul hayah.
  • 9. Posisi wajihah dalam da’wah Berperan serta dalam proses transformasi dan perubahan ke arah perbaikan washilah bagi gerakan da’wah, misi utamanya: memberikan layanan, perlindungan, pembelaan, pendidikan/pemberdayaan, penerangan kepada kelompok masyarakat tertentu, untuk merealisasikan misi Islam yang rahmatan lil ‘alamin. wahana bagi para aktivis untuk memberikan layanan dan bantuan yang sangat diperlukan ummat, sebagaimana yang dipuji oleh Allah SWT: “ wa man ahsanu qoulann min man da’a ilallah wa ‘amila solihan… “ (QS Al Fushhilat:33) mempengaruhi dan menekan proses pengambilan kebijakan pihak-pihak yang berwenang agar sesuai dengan misi da’wah dan berfihak kepada kebenaran dan kemaslahatan 9
  • 10. Optimalisasi Fungsi Wajihah  Menebar fikroh & da’wah(nasyrul fikroh wad da’wah)  Mengembangkan kemampuan sdm para aktivis da’wah(tanmiyatul kafaah)  Pelembagaan yg profesional & kompeten pd bidangnya(infra struktur)  Menciptakan pekerjaan bagi para aktivis da’wah dan masyarakat sekitar (kasbul ma’isyah)  Menghimpun tokoh dan pakar yang siap memberikan konstribusi pemikiran & pengaruh bagi kepentingan da’wah(tajmi’ khubaro)  Mencetak figur-figur yg kredibel(syakhsiyah barizah)  Penekan yg efektif bagi para pengambil kebijakan(quwwah dhogithoh)  Pemerkuat basis sosial(qoidah sya’biyah)  Melayani, melindungi dan memberdayakan rakyat (tanmiyatul ijtimaiyah) 10
  • 11. Syarat Wajihah Dakwah • Kompeten & Credible dalam bidangnya • Akuntabel & Transparan • Responsiveness • Profesional/Ihsan • Networking & Komunikatif • Up to date • Keterjangkauan
  • 12. SE A A BE R A L M T KE J berupaya mewujudkan diri sebagai kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam di dalam proses pembangunan kembali ummat dan bangsa di berbagai bidang Al h ber makit . la sa a 12
  • 13. MEMBANGUN GENERASI CERDAS, KOMPETITIF DAN RELIGIUS MELALUI SEKOLAH ISLAM TERPADU Sukro Muhab Ketua Umum JSIT Indonesia
  • 15. BAGAIMANA MEWUJUDKAN SEKOLAH ISLAM BERMUTU DAN BERKUALITAS ?
  • 16. MENGAPA HARUS BERMUTU • Amanah Robbany • Rendahnya Daya Saing Ummat • Ummat Lain Bekerja Keras membangun Mutu Sekolah • Sekolah- sekolah Islam sudahkah berprestasi ?
  • 18. Islam : Dinul ‘Ilmi wal Fikr • Pemberdayaan Intelektualita Adam AS (QS 2:30) • Deklarasi ISLAM ~ Deklarasi Intelektualitas: IQRO..!! • ALQUR’AN: Mendorong proses berfikir yang intens dan kontinu: 43 ’aql’, 13 ulul albab, Ulul Abshor, Tafakkur, Tadabbur, Yanzhurun.. • ”Ad Dinul Aql”: Beragama itu dengan menggunakan aqal fikir • Islam: Mendorong berfikir Ilmiah (QS, 17:36)
  • 19. Ulama: Pewaris Nabi “Kelebihan seorang yang berilmu (‘Alim) dari seorang yang beribadah (‘Abid) adalah seperti kelebihan bulan atas bintang-bintang. Dan sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, mereka tidak mewarisi Dirham melainkan mewarisi ilmu. Siapa yang mengambilnya maka ambillah dengan bagian yang banyak” (HR Abu Daud)
  • 20. ILMUWAN ISLAM TANPA PELANJUT IBNU HAITSAM Al-Khawarizmi AR-RAZI (bapak ilmu optik) (Mtk & Astronom ) (kedokteran & kimia) Jabir Ibn Hayyan IBNU SINA Ibnu Rusyd (pakar ilmu kimia ) (bidang kedokteran) (filosof, dokter, fikih )
  • 21. Retrospeksi…….. • Sekitar seribu tahun lalu, tahun 997, bangsa Cina dan Arab dengan peradaban Konfusius dan Islam menguasai sains dan teknologi, kedokteran, dan astronomi. Bangsa Arab mengembangkan sistem desimal dan bilangan 0-9 dengan mengadopsinya dari India. Mereka juga belajar membuat kertas dari Cina. Pada tahun 971 berdirilah di Kairo universitas pertama di dunia. Pada saat itu Eropa berada dalam masa kegelapan (dark ages) yang diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi pada abad ke-5. • Pada waktu itu, siapa pun tidak akan mengira bahwa 1.000 tahun kemudian (yakni sekarang ini) peradaban Cina, India, dan Islam akan tenggelam. Sementara itu Eropa hingga kini tampil sebagai raksasa peradaban yang mendominasi dunia. Ada loncatan- loncatan luar biasa dalam nalar bangsa Eropa, sejak masa renaisans, masa pencerahan, sampai masa revolusi industri. Kolonialisasi mulai abad ke-16 dan revolusi industri pada abad ke-19 telah mengokohkan dominasi Eropa di jagad ini.
  • 22. Krisis Pendidikan Islam Pendidikan Islam telah kehilangan ”Spirit of inquiry” yaitu hilangya semangat membaca dan meneliti yang dulu menjadi supremasi utama dunia pendidikan Islam pada zaman klasik pertengahan (Syed Hussein Al Attas)
  • 25. RANGKING INDONESIA BERDASARKAN HDI (Human Development Index) Se - ASEAN Negara 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Singapura 26 25 28 25 28 25 25 Brunai 32 32 31 33 31 33 33 Malaysia 61 59 58 58 58 59 61 Thailand 72 70 74 76 74 76 73 Philipina 76 77 85 83 85 83 84 Vietnam 109 109 109 112 109 112 108 Indonesia 110 110 112 111 112 111 110 Myanmar 127 127 131 132 131 132 129 Kamboja 132 130 130 130 130 130 130 Laos 143 143 135 135 135 135 133 Sumber: UNDP (1999, 2000,2001,2002, 2003, 2004 dan 2005)
  • 26. Distribusi populasi buta aksara orang dewasa secara global, 2000-2004
  • 27. PRESTASI SISWA DALAM SAINS • Survey TIMSS (Third Matemathics and Science Study) kemampuan siswa SMP Indonesia dalam pengusaan matematika peringkat 34 dan IPA peringkat 32 dari 38 negara.
  • 28. DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SAAT BATAS NILAI LULUS 4.25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NASIONAL
  • 29. DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SEKOLAH TOP 200 SELEKSI NASIONAL
  • 30. DISTRIBUSI KEMAMPUAN LULUSAN: SETELAH STANDAR 5.5 TIDAK LULUS < 20% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 NASIONAL SEKOLAH TOP 200
  • 31. Tabel: Peringkat 200 Sekolah UN tertinggi di Indonesia Sekolah SMP SMA SMA Tahun 2006 2006 2007 Negeri 141 151 147 Islam 7 4 3 Swasta lainnya 19 24 28 Kristen 33 21 22
  • 33. Soal ujian SD Malaysia
  • 34. Soal ujian SD Malaysia
  • 35.
  • 36. total Standar No Mata Uji Rerata Rendah Tinggi Soal Deviasi 1. Tes Umum Guru TK/SD 90 34.26 6.56 5 67 2. Tes Umum Guru Lainnya 90 40.15 7.29 6 67 3. Tes Bakat Skolastik 60 30.20 7.40 3 58 4. Guru Kelas TK 80 41.95 8.62 8 66 Statistik Deskriptif Skor 5. Guru Kelas SD 100 37.82 8.01 5 77 Mentah Per 6. Penjaskes SD 40 21.88 5.56 8 36 Mata Uji 7. PPKn 40 23.38 4.82 3 39 8. Sejarah 40 16.69 4.39 3 30 9. Bahasa Indonesia 40 20.56 5.18 2 36 10 Bahasa Inggris 40 23.37 7.13 1 39 11 Penjaskes SMP/SMA/SMK 40 13.90 5.86 2 29 12 Matematika 40 14.34 4.66 2 36 13 Fisika 40 13.24 5.86 1 38 14 Biologi 40 19.00 4.58 5 39 15 Kimia 40 22.33 4.91 8 38 16 Ekonomi 40 12.63 4.14 1 33 17 Sosiologi 40 19.09 4.93 1 30 18 Geografi 40 19.43 4.88 3 34 19 Pendidikan Seni 40 18.44 4.50 2 31 (Sumber Data: Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004) 20 PLB 40 18.38 4.43 2 29
  • 37. KUALITAS GURU PROPORSI GURU LAYAK (SD) : RATA-RATA 33,81% PROPORSI GURU LAYAK & SESUAI (SLTP): Bahasa Indonesia: 46,99%, Bahasa Inggris :45,45% Matematika : 50,93%, I P A : 54,62%,I P S : 48,29%
  • 38. Indonesia’s achievements on education lag behind other countries both in terms of access and quality. 120 100 80 60 40 20 0 Korea Japan Korea Hong Kong Thailand Australia Hong Kong Indonesia Thailand Australia Indonesia -20 -40 Below Level 1 at Level 1 at Level 2 at Level 3 at Level 4 at Level 5 Sumber: The World Bank 2005
  • 39. -100 -80 -60 -40 -20 20 40 60 80 100 120 0 Finland Hong Kong-China Korea Canada Netherlands Liechtenstein Japan Macao-China Switzerland Belgium Australia New Zealand Iceland Denmark Czech Republic Source: Pisa database, 2003 France Sweden Austria Germany Ireland OECD average Slovak Republic Norway Luxembourg Hungary OECD total Poland Spain Latvia United States Italy Note: Countries are ranked in descending order of percentages of 15 year olds in levels 3, 4, 5 and 6 Russian Federation Portugal Greece Serbia Uruguay Turkey Thailand Mexico Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5 Level 6 Percentage of students at each level of proficiency on the math overall scale Brazil Tunisia Below Level 1 Indonesia
  • 40. KONSEP & TEORI SEKOLAH EFEKTIF - BERMUTU
  • 41. Bagaimana Sekolah bermutu • Sekolah yang mampu mengelola dan mengoptimalkan semua sumber dayanya sehingga dapat dimanfaatkan untuk melayani semua siswa (Taylor, 1990 ) • Kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan (Cheng, 1996) • Mampu mewujudkan apa yang disebut sebagai ”self renewing schools” atau ”adaptive schools” (Garmston and Wellman, 1995), atau disebut juga sebagai ”learning organizations” (O’Neil,1995) yaitu suatu kondisi dimana kelembagaan sekolah sebagai satu entitas mampu menangani permasalahanyang dihadapinya sementara menunjukkan kapabilitasnya dalam berinovasi.
  • 42. 7 Karakteristik Sekolah Efektif Bank Dunia (2000) Education Quality Improvement Program • Supporting inputs: dukungan orang tua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan yang efektif dari sistem pendidikan, serta kelengkapan buku dan sumber belajar yang memadai. • Enabling condition: kepemimpinan yang efektif ,tenaga guru yang kompeten, fleksibilitas, dan otonomi serta waktu di sekolah yang lama. • School climate: harapan siswa yang tinggi, sikap guru yang positif, keteraturan dan disiplin, kurikulum yang baik, sistem reward dan insentif bagi siswa dan guru, serta tuntutan waktu belajar yang tinggi. • Teaching learning process: strategi mengajar yang bervariasi, pemberiaan tugas proporsional, penilaian, dan umpan balik yang sering, dan partisipasi seperti kehadiran, penyelesaian studi dan kelanjutan studi siswa.
  • 43. Lanjutan • Outcome – based policy: adanya penekanan pada tujuan mencapai hasil lulusan yang terbaik. • Focuses on accountability artinya, sekolah lebih mengedepankan akuntabilitas publik sehingga pada akhirnya muncul tingkat kepercayaan yang tinggi. • Shared role & responsibility artinya semua pihak menjunjung tinggi visi dan misi pendidikan, adanya tujuan pembelajaran yang terarah sehingga guru mengajar dan pegawai bekerja sesuai dengan visi dan misi pendidikan, adanya kurikulum yang baik dan berdiversifikasi, dan lain sebagainya dalam rangka mencapai mutu pendidikan yang tinggi.
  • 44. Produktivitas Sekolah Psychologist’s Administrator production Production Function Function dari segi keluaran sekolah dari segi keluaran perubahan perilaku siswa administrative Economic production seberapa besar harga atau biaya atas “layanan” yang telah diberikan dibandingkan dengan perolehan yang ditimbulkan.
  • 45. TATA NILAI PENGELOLAAN SEKOLAH INPUT VALUES PROCESS VALUES OUTPUT VALUES PENYELENGGARA DAN KEPEMIMPINAN & BERORIENTASI KEPADA KEPENTINGAN PENGELOLA PENDIDIKAN MANAJEMEN YANG PRIMA PEMAKAI LAYANAN PENDIDIKAN 1. Amanah 1. Visioner dan Berwawasan 1. Produktif (Realisasi Visi & Misi) 2. Gandrung Mutu Tinggi (Service 2. Profesional 2. Menjadi Teladan Excellence) 3. Antusias dan 3. Memotivasi (Motivating) 3. Dapat Dipercaya (Andal) Bermotivasi Tinggi 4. Bertanggung Jawab 4. Mengilhami (Inspiring) 4. Responsif dan Aspiratif dan Mandiri 5. Memberdayakan (Em 5. Kreatif powering) 5. Antisipatif dan Inovatif 6. Membudayakan (Culture- 6. Disiplin forming) 6. Demokratis & Berkeadilan 7. Peduli dan 7. Taat Azas/Syariat 7. Kompetitif Menghargai orang lain 8. Belajar Sepanjang 8. Koordinatif dan Bersinergi 8. Orientasi pada kemajuan Islam Hayat dalam Kerangka KerjaTim 9. Amal Dakwah 9. Akuntabel 45
  • 46. Kriteria Sekolah Efektif  Lingkungan yang asri, nyaman dan aman.  Visi dan Misi sekolah yang jelas.  Kepemimpinan instruksional.  Iklim high expectation.  Tenaga kependidikan yang “high time on task”.  Supervisi yang efektif.  Pemantauan yang berkelanjutan terhadap kemajuan prestasi murid.  Hubungan sekolah dan rumah yang positif.
  • 47. Indikator Sekolah Efektif 1. Kurikulum yang terencana 2. Memiliki Dewan penimbang kurikulum 3. Persyaratan kelulusan yang ketat 4. Kesempatan untuk melampaui target kurikulum 5. Tingkat kehadiran yang tinggi dan angka drop-out yang rendah 6. Biaya pengeluaran per murid yang tinggi 7. Rasio murid:guru yang rendah 8. Perpustakaan dan program media yang fasilitatif 9. Fasilitas dan lingkungan sekolah yang baik 10. Kompetensi guru yang tinggi 11. Kepala sekolah yang peduli 12. Rekaman prestasi murid
  • 48. Prioritas Quality School • Megoptimalkan fungsi Learning Centre • Mengefektifkan Proses Pembelajaran • Sistem Informasi Manajemen Sekolah • Menyediakan lingkungan belajar yang ASRI • Memperkuat pembelajaran Bahasa Inggris & Arab • Mengefektifkan Pendidikan Islam • Melengkapi fasilitas penunjang yang layak – Dapur, Kantin dan Ruang Makan yang SEHAT & BERGIZI – Ruang Serbaguna (Indoor gym, pentas, celebration)
  • 49. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SDIT • Akademik ; nilai rata-rata minimal 7 untuk setiap bidang studi • Ibadah ; tertib sholat 5 waktu dengan benar dan tanpa diperintah, setiap hari tilawah, Shaum Ramadhan penuh, hafal dan mempraktekan do’a sehari-hari • Alqur’an; Tartil membaca Qur’an, hafal minimal 2 Juz. • Sikap; giat belajar,terbiasa hidup sehat dan teratur. • Akhlaq; tidak maksiyat, lemah lembut dalam bertutur kata, senang berbuat kebajikan. • Life Skill; Trampil sebagai pandu, mengusai salah satu beladiri, bisa berenang,mampu mengoperasionalkan komputer dan mengenal Internet mampu bercakap dengan bahasa Arab dan Inggris secara sederhana.
  • 51. Prinsip Umum Pembelajaran • Rabbaniyah – Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia Berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." akan tetapi (Dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani[208], Karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. (3:79) • Integratif – Memadukan secara utuh ranah afektif, kognitif dan Psykomotorik. • Stimulatif – Memberikan stimulasi yang optimal sesuai dengan gaya kognitif bekerja. • Fasilitatif – Menyediakan seluas-luasnya sumber belajar dan media belajar. • Inovatif - Melatih untuk berkarya • Motivatif – Membangkitkan motivasi berprestasi
  • 52. Prinsip Operasional Pembelajaran Berpusat Pda Siswa KBM perlu mendorong siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara optimal. Belajar dengan melakukan Kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prisip disiplin ilmu yang dipelajari. Mengembangkan Kemampuan Sosial membangun pemahaman melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya (teman dan guru). KBM perlu mendorong siswa untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya kepada siswa lain , guru atau pihak-pihak lain. Mengembangkan keingintahuan , Imajinasi, dan Fitrah Bertuhan Siswa dilahirkan dengan memiliki rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan. Dua yang pertama merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif, yang ketiga untuk bertaqwa kepada Tuhan. KBM perlu memperhatikan rasa ingin tahu, imajinasi, dan fitrah bertuhan agar bermakna bagi siswa. Mengembangkan Ketrerampilan Pemecahan Masalah KBM hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu mendorong dan melatih siswa untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahknannya dengan menggunakan kemampuan kognitif dan meta kognitif. Selain itu KBM hendaknya merangsang siswa untuk secara aktif mencari jawaban atas permasalahannya dengan menggunakan prosedur ilmiah.
  • 53. Mengembangkan Kreatifitas siswa KBM perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kebebasan berkreasi secara berkesinambungan. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kreatifitas siswa. Mengembangkan kemampuan Menggunakan Ilmu dan teknologi Siswa perlu mengenal penggunaan Ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. Dengan demikian KBM perlu memberikan peluang agar siswa memperoleh informasi dari multi media setidaknya dalam penyajian materi dan penggunaan media pelajaran. Menumbuhkan Kesadaran Sebagai Warga Negara Yang Baik KBM perlu memberikan wawasan nilai-niali moral dan sosial yang dapat membekali siswa agar menjadi masyarakat dan warga negar yang bertanggung jawab. Belajar Sepanjang Hayat KBM perlu membekali siswa dengan keterampilan belajar yang meliputi rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama supaya mendorong dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal di luar kelas. Perpaduan Kompetisi, Kerja sama, dan Solidaritas KBM perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan semangat berkompetisi sehat untuk memperoleh insentif, bekerja sama, dam solidaritas. KBM perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.
  • 54. TAHAPAN PEMBELAJARAN • Tahap Invitasi/Apersepsi • Tahap Eksplorasi • Tahap Pengenalan konsep • Tahap Aplikasi • Tahap Evaluasi
  • 55. Manajemen Kelas • Memunculkan suasana nyaman • Melahirkan “sense of belonging” • Menstimulasi pembelajaran • Menumbuhkan gairah • Menanamkan kedisiplinan • Membersitkan kebanggaan • Menggalang kebersamaan • Memicu kompetisi • Menata prestasi
  • 56. Metode Pembelajaran • Ceramah/Kuliah • Active Learning • Kisah • Thematik Learning • Diskusi • Kontruktivisme • Seminar • Problem Based Learning • Project (Portofolio) • Games/Quiz • Experiment • Simulasi • Inquari • Demonstrasi • Kooperative Learning
  • 57. EVALUASI PEMBELAJARAN • Cakupan : Kognitif, Afektif dan Psykomotorik • Jenis evaluasi : Test dan non Test • Jenis Test : Essay atau Pilihan Ganda • Jenis Non test : Penugasan, angket sikap, produk/karya siswa.
  • 58. Lingkungan Belajar Penunjang • Sentra layanan publik • Industri & Perdagangan • Sentra ilmu & pengetahuan • Halaman & kebun sekolah • Wisata Alam
  • 59. Beberapa Contoh Display Kelas
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
  • 65. KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH SIT • Memiliki Landasan dan Wawasan Pendidikan • Memahami Hakikat Sekolah Islam Terpadu • Memahami Sekolah sebagai Sistem • Memahami Manajemen Berbasis Sekolah • Merencanakan Pengembangan Sekolah • Mengelola Kurikulum • Mengelola Sarana dan Prasarana • Mengelola Kesiswaan • Mengelola Keuangan • Mengelola Hubungan Sekolah-Masyarakat • Mengelola Kelembagaan • Mengelola Sistem Informasi Sekolah
  • 67. KOMPETENSI KEPERIBADIAAN • Beriman dan bertaqwa • Berakhlaq mulia • Arif dan bijaksana • Mantap • berwibawa • Stabil • Dewasa • Jujur • Teladan • Obyektif menilai kinerja diri sendiri • Mengembangkan diri secara mandiri & berkelanjutan
  • 68. Kompetensi Pedagogik • Pemahaman wawasan atau landasan Pendidikan • Pemahaman terhadap peserta didik • Pengembangan Kurikulum/Silabus • Perencanaan Pembelajaran • Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan dialogis • Pemanfaatan teknologi pembelajaran • Evaluasi hasil belajar • Pengembangan potensi peserta didik
  • 69. Kompetensi Profesional • Menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuia dengan standar isi program satuan pendidikan,mata pelajaran,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampuh. • Mengusai konsep-konsep dan metode disiplin keilmuwan, teknologi atau seni yang relevan.
  • 70. KOMPETENSI SOSIAL • Berkomunikasi lisan,tulisan,dan/atau isyarat. • Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional • Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan dan orangtua/wali peserta didik • Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma dan sistem nilai yang berlaku • Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan
  • 72. Pembinaan Kesiswaan Arah Pembinaan Instrumen Pembinaa • Pembinaan Akidah, Akhlaq • Mentoring dan Ibadah • Pandu SIT • Pembinaan kedisiplinan dan • KIR ketertiban • Bulan Sabit Merah Remaja • Pembinaan perilaku hidup • Lembar muhasabah sehat • MABIT • Pembinaan ketrampilan Belajar dan riset ilmiah • Outbound • Pembinaan kepekaan sosial • Studi Wisata • Pembinaan wirausaha • Lomba-lomba • Pembinaan Kepribadian • Pembinaan kepemimpinan
  • 74. SARANA PRASARANA SARANA KRITERIA • Ruang Kelas Memadai • Ruang Serba Guna Aman • Taman dan halaman sekolah Sehat • Kebun Resik • Toko koperasi Indah • Kantin Edukatif • Klinik Efektif • Masjid • Perpustakaan • Laboratorium • Pusat Komputer • Ruang Syiar • Wilayah Penghargaan • Pos Piket
  • 76. Integrasi Kesertaan Orangtua siswa Pemerintah SEKOLAH Masyarakat Mesjid
  • 77. Kekayaan sumber, media Dukungan dan metode pembelajaran OrgTua Lingkungan & Iklim Sekolah Guru yg ikhlash, yg kondusif kreatif, qudwah
  • 78. SEKIAN DAN TERIMA KASIH Email : aasukro@yahoo.com.au 78