SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
1 
DAFTAR BIOGRAFI CALON MENTERI KABINET JOKOWI-JK 2014-2019 
1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Jenderal TNI Dr. Moeldoko BIOGRAFI 
Moeldoko adalah salah satu tokoh militer Indonesia. Dia lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Selama mengemban tugasnya, dia dikenal kapabel, profesional dan dekat dengan rakyat. Selain itu dia juga tegas dalam memimpin pasukan dan memerintahkan agar selalu patuh pada hukum. 
Moeldoko adalah jebolan Akademi Militer 1981 dan merupakan lulusan terbaik. Karirnya makin gemilang saat menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad (Pangdivif-1 Kostrad) dipindahtugaskan sebagai Pangdam pertama Kodam Tanjungpura pada tahun 2010. Di tahun 2010, suami dari Koesni Harningsih ini meraih bintang Adhi Makayasa. Di tahun 2011, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhannas. 
Pada Agustus 2013, Moeldoko resmi terpilih menjadi Panglima TNI. Keputusan tersebut didukung dengan suara dari sembilan fraksi di parlemen. Moeldoko harus menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin tiga angkatan. Ia juga harus mewujudkan reformasi di keamanan seperti menyusun Undang-Undang Peradilan Militer. Tugas lainnya yang menanti adalah menghapus kekerasan institusi TNI terhadap publik dan kelompok tertentu. Moeldoko resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 oleh Presiden SBY. Dalam kesempatan itu Letjen Budiman juga dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). 
PENDIDIKAN 
 Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada 
 Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland 
 Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University 
2. Menteri Koordinator Perekonomian: Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan 
BIOGRAFI 
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar. 
Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat. 
Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).
2 
Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya. 
Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV. 
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer. Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta. 
Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok. 
Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang. 
Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti. 
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan. Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.
3 
3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: D.r Ir. Kuntoro Mangkusubroto, 
Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Maret 1947; umur 67 tahun) adalah Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP, atau lebih familiar disebut UKP4) sejak 22 Oktober 2009. Ia adalah mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Kabinet Reformasi Pembangunan dan juga mantan Direktur Utama PLN tahun 2000 - 2001. Ia pernah menjabat juga sebagai Kepala Badan Pelaksana - BRR Aceh-Nias yang bertugas melakukan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pasca tsunami dahsyat 26 Desember 2004. Saat ini ia juga menjabat sebagai salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.[1] PENDIDIKAN  S1 - Teknik Industri ITB (1972)  Northeastern University  Stanford University, Industrial Engineer (1976)  S2 - Stanford University, Civil Engineer (1977)  S3 - ITB, Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan (1982) 4. Menteri Dalam Negeri: Dr (HC) Agustin Teras Narang, S.H. 
BIOGRAFI 
Lahir pada tanggal 12 Oktober 1955 di Banjarmasin, Agustin Teras Narang memulai karirnya di bidang politik segera setelah lulus dari pendidikan tingginya yang diambil di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia pada periode 1974-1979. Di awal 1980an, Narang, panggilan khas untuk pria yang lahir di Banjarmasin ini, sudah aktif di berbagai organisasi, baik sosial kemasyarakatan maupun pemerintahan. Tercatat, Teras Narang merupakan anggota aktif dari Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dan Perhimpunan Sarjana Hukum Indonesia (PERSAHI). Pada 1988, suami dari Moenartining Narang ini memulai langkah politiknya dengan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan. 
Terpilihnya Narang sebagai salah seorang anggota DPR dari fraksi PDI-P terbukti merupakan sebuah langkah besar dalam karir politiknya. Pria yang sebelum terjun ke dunia politik berprofesi sebagai seorang pengacara ini duduk dalam gedung DPR sebagai wakil dari daerah pemilihan Kapuas, Kalimantan Tengah. Narang, juga dikenal aktif sebagai anggota IKADIN sejak pertengahan 1980an, menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI selama periode 1999-2004. 
Beberapa waktu kemudian, Narang sempat dipromosikan sebagai ketua Komisi III DPR RI yang membidangi wilayah hukum dan hak asasi manusia. Tidak lama sesudahnya, karir politik Teras Narang terus meningkat setelah berhasil terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Tengah menggantikan Sodjuangan Situmorang. Bersama pasangannya, H. Ahmad Diran, nama Teras Narang terus melambung dalam percaturan politik di Indonesia. Ayah 3 anak ini dikenal sebagai tokoh yang diakui banyak kalangan telah berhasil menerapkan program pemerataan pembangunan, khususnya terkait pengentasan kemiskinan dan pengembangan daerah di Propinsi Kalimantan Tengah. 
Namun, pengabdian dan kerja keras seorang Teras Narang tidak hanya mencakup bidang sosial kemasyarakatan di daerah yang dipimpinnya. Alumni Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia ini juga sudah sejak lama dikenal sebagai tokoh lingkungan yang sangat peduli terhadap kelestarian sumber daya dan alam di sekitar Kalimantan Tengah. Karenanya, tidak mengherankan jika tingginya bakti lingkungan dan kemasyarakatan yang ditunjukkan Teras Narang membuatnya menerima banyak penghargaan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah Indonesia sendiri. Dalam bidang kepemimpinan politik, setidaknya bukti komitmen dan kecakapan kepemimpinan Teras Narang sudah dibuktikan dengan diakuinya Kalimantan Tengah sebagai salah satu propinsi yang paling efektif dalam menerapkan program otonomi daerah, serta Penghargaan Anti-Korupsi yang diterima Narang pada 2007.
4 
PENDIDIKAN 
 Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia 
5. Menteri Luar Negeri: Marty Muliana Natalegawa, M. Phil, B.Sc. 
BIOGRAFI 
Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc biasa dipanggil dengan sebutan Marty, salah satu tokoh indonesia yang berkecimpung di bidang politik luar negeri. Marty saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang ke 17. Marty dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 22 Maret 1963. Menikah dengan wanita asal Thailand bernama Sranya Bamrungphong. Dari pernikahan tersebut, Marty dikaruniai tiga orang anak. Sejak kecil Marty menempuh pendidikannya di luar negeri mulai dari SMP hingga mendapatkan gelar doktornya. Setelah kelulusan dari SMAnya pada tahun 1981, Marty mendapatkan gelar Bsc di University of London dan lulus pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan gelar Master of Philosophy di Corpus Christi College, Cambridge University di tahun 1985. Marty mendapat gelar Doctor of Philosophy di Australian National University pada tahun 1993. Dari latar belakang pendidikan yang keseluruhan dari luar negeri dan pengetahuan dia dalam mengenal dunia International sejak usia 9 tahun menghantarkan Marty untuk menjabat sebagai Duta Besar Luar Negeri dan di Kementrian Luar Negeri. Marty mengawali karirnya di Departemen Luar Negeri sejak tahun 1986, beliau pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia di tahun 2005-2007 yang sebelumnya diduduki oleh Juwono Sudarsono, lalu untuk PBB di Amerika mulai dari tahun 2007-2009 yang sebelumnya diduduki oleh Rezlan Ishar Jenie. Marty menjabat dan dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu II sejak tanggal 22 Oktober 2009 yang sebelumnya dijabat oleh Dr. N Hassan Wirajuda mulai dari tahun 2001. Dalam mengemban tugas ini, Marty diharapkan bisa menjalankan revitalisasi dan reformasi politik luar negeri dan diplomasi serta peningkatan dedikasi para diplomat, hal ini disebabkan karena politik luar negeri bisa menentukan kemajuan bangsa. 
PENDIDIKAN 
 Doctor oh Philosophy in International Relations, Australian National University, 1993. 
 Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University, 1985. 
 BSc, Homour, in International Relations, London School of Economics and Political Science, University of London, 1984. 
 SMA, Concord College, Inggris, 1981. 
 SMP, Ellesmere College, Inggris, 1978. 
 SMP, Singapore International School, Singapura, 1974. 
 SD, Kris Jakarta, 1974. 
6. Menteri Pertahanan: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950; umur 64 tahun) adalah mantanperwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1] Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan
5 
dihadapinya.[2] Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD. 
7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM): Prof. Dr. Saldi Isra, SH, MPA. Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA (lahir di Paninggahan, Solok, Sumatera Barat, 20 Agustus 1968; umur 46 tahun) adalah seorang ahli hukum tata negara Indonesia, aktivis anti-korupsi, penulis serta guru besar Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Saldi lahir dari pasangan Ismail dan Ratina. Sekolah dasar hingga menengah ditempuh di kampung halamannya. Selanjutnya ia menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dengan predikat Summa Cum Laude.[1] Kemudian ia mengambil gelar Master di Universitas Malaya, Malaysia (2001) dan meraih gelar Doktor di Universitas Gadjah MadaYogyakarta (S3-2009). Pada tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru besar hukum tata negara Universitas Andalas.[2] Selain menjadi direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako), kini dia juga aktif menulis. Tulisannya banyak tersebar di berbagai jurnal dan media cetak nasional. 
8. Menteri Keuangan: Dr. Ir. Raden Pardede, Ph.D. 
Raden Pardede (lahir di Balige, Sumatera Utara, 17 Mei 1960; umur 54 tahun) adalah seorang ekonom Indonesia yang sekarang menjabat Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset, perusahan pengganti fungsi BPPN. Selain itu beliau pernah memangku berbagai jabatan dibeberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Ketua Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), staf khusus Menko Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif merangkap Chief Economist PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator Tim AsistensiMenteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist, Kepala Divisi PT Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994 -1995), Konsultan di Asian Development Bank (2000-2001), Staf Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), Process Engineer di PT Pupuk Kujang / Fertilizer Industry (1985), Pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesiadan Institut Bisnis Indonesia. Ia ikut dalam sidang CGI (2000) dan sidang IMF (2001), juga turut memberi sumbangan pikiran dan saran kepada Pemerintah, Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan Kantor Wakil Presiden. Raden Pardede menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15 Mei 2006. Ia menjabat sebagai komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004 - sekarang). Pendidikan Beliau meraih gelar Insinyur dari ITB, Bandung, jurusan Teknik Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi (1995) diperoleh dari Boston University, Amerika Serikat. 
9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc. BIOGRAFI 
Ia adalah salah satu anggota DPR yang menolak adanya kenaikan harga BBM per 1 April 2012 lalu. Isu kenaikan BBM yang dinilai semakin merugikan rakyat ini sempat mengguncang negeri lantaran banyaknya masyarakat yang merasa semakin terjepit dengan keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik. Salah satu anggota parpol besar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Arif Budimanta menyatakan keprihatinannya secara pribadi dibalik parpolnya yang juga menolak kenaikan BBM yang dicetuskan oleh presiden. Saat itu, pria kelahiran Medan, 15 Maret 1968 ini mengungkapkan bahwa uang pemerintah yang sebagian besar bersumber dari rakyat
6 
sebaiknya dikembalikan kepada rakyat. Salah satu contoh membalikkan uang rakyat adalah dengan tidak menaikkan BBM. 
Saat itu, pria lulusan program doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ini menyarankan bahwa jalan yang dapat ditempuh agar harga BBM tetap stabil adalah dengan melakukan penghematan APBN. Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Arif ini menambahkan bahwa dengan mengembangkan sektor riil yang artinya memperluas jaringan dari berbagai sektor ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan mutu hidup rakyat sehingga tidak diperlukan adanya angka kenaikan BBM. 
Ditanya dengan sikap pemerintah yang akan memberikan BLT jika BBM jadi naik, anggota DPR RI Komisi IX ini menyatakan sikap tak setujunya dengan tegas. Alasannya, BLT hanyalah bersifat sementara, sehingga jika pemberian BLT dihentikan itu artinya pemerintah tidak menjamin kelangsungan hidup rakyat selanjutnya. 
Saat ini, selain menjadi anggota DPR RI, Arif juga menjadi dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB dan PPS UI. Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Center for Sustainable Development(ICSD). Di samping kegiatannya yang padat, pemilik akun twitter @budimanta ini juga kerap kali menuliskan opininya pada artikel-artikel lepas dan menuangkan buah pemikirannya pada buku-buku lingkungan, mengacu pada pendidikan formalnya yang ditempuh di bidang lingkungan. 
PENDIDIKAN 
 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia 
 Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia 
 Institut Pertanian Bogor, Bogor 
10. Menteri Perindustrian: Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng. (Hon), Ph.D., DIC. Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng (Hon), PhD, DIC yang bernama lengkap Poempida Hidayatullah Djatiutomo (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 18 Maret 1972; umur 42 tahun) adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia dari Partai Golkar. Pada tanggal 26 April 2012, ia resmi menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2009 - 2014 sebagai pengganti antar waktu (PAW), menggantikan Jeffrie Geovanie yang pindah ke Partai NasDem.[1] Poempida menikah dengan seorang wanita bernama Fahrina Fahmi Idris yang juga seorang pengusaha dan menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi). Pernikahan mereka telah dikaruniai lima orang anak. Pada tahun 2009, ia ikut Pemilu Legislatif melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I yang mencakup Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang dan Kota Sawah Lunto. Namun ketika itu ia kekurangan sedikit suara untuk melaju ke DPR-RI.[2] Setelah resmi sebagai anggota DPR-RI, oleh fraksi-nya, Poempida Hidayatulloh ditempatkan di Komisi IX yang membidangi masalah kependudukan, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi dan bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pengawas Obat dan Makanan, BNP2TKI, PT. Askes (Persero) dan PT. Jamsostek (Persero). 
11. Menteri Perdagangan: Dr. Mari Elka Pangestu, Ph.D. 
BIOGRAFI
7 
Mari Elka Pangestu adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sejak Oktober 2011. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia periode 2004-2011. Beliau adalah perempuan Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia. 
Mari Pangestu adalah putri dari J. Panglaykim, seorang ekonom terkenal di Indonesia. Mari mengenyam pendidikan di Australian National University di mana beliau mendapatkan gelar Bachelor dan Master of Economics. pada tahun 1986 Mari melanjutkan studinya ke Universitas California, Davis dan di sana beliau memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter. 
Sebagai seorang ekonom, Mari telah aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan CSIS. Beliau juga pernah mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
Setelah reshuffle kabinet Indonesia Bersatu II, Mari digantikan jabatannya dari Menteri Perdagangan menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. 
PENDIDIKAN 
 MA dalam bidang Microeconomics, Macroeconomics, International Trade, Economic Development & Accounting dari Australian National University, Canberra (1980). 
 Ph.D. bidang International Trade, Finance & Monetary Economics dari Universitiy of California, Davis (1986). 
12. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Bustanul Arifin BIOGRAFI 
Bustanul Arifin adalah pengamat ekonomi pertanian yang mengedepankan perjuangan untuk petani melalui jalur akademis dan jalur profesional yang dimilikinya sebagai peneliti, konsultan dan penulis karya-karya ilmiah tentang ekonomi pertanian. Hingga saat ini Bustanul tidak berminat dengan dunia politik walaupun dengan berpolitik juga bisa mempermudah pencapaian tujuannya memperjuangkan para petani. 
Mengambil bidang pertanian untuk mendapatkan gelar Strata-1 di IPB tahun 1985, Bustanul awalnya tidak terpikir untuk mengambil jurusan ini. Setelah lulus SMA, Bustanul ingin mengambil pendidikan dokter di Universitas Airlangga yang tidak jauh dari kampung halamannya di Madura. Berkat dorongan guru-guru SMAnya, Bustanul mengambil peluang untuk masuk di IPB tanpa tes karena Bustanul siswa berprestasi. 
Berbekal pelajaran berdemokrasi yang didapatkan dari ayahnya, Bustanul beradaptasi di kota Bogor yang sama sekali asing bagi Bustanul. Rektor IPB saat itu, Andi Hakim Nasution, adalah orang yang paling berpengaruh terhadap pola pemikiran ilmiah Bustanul. Selepas kuliah, Bustanul sempat bekerja sebagai Kepala Project Management Unit (PMU) Proyek Pengembangan Pedesaan Wilayah (P3W) Transmigrasi Terpadu Krueng Tadu, Aceh Barat di tahun 1986-1987. Di sini Bustanul menimba pengalaman kehidupan para petani yang hidup di lahan terpencil. Tak sampai setahun bekerja, Bustanul lolos mendapatkan beasiswa di University of Wisconsin-Madison, Amerika. Di sana beliau mengambil program pascasarjana dan doktoral. 
Sepulangnya dari Amerika, semakin bulat tekad Bustanul untuk menaikkan taraf hidup petani. Selain menjadi dosen, Bustanul bergabung dengan INDEF (Institute for Development of Economic and Finance) dan berhasil menjadikan INDEF sebagai pusat kajian ekonomi dan keuangan yang terpercaya. Sampai saat ini, Bustanul aktif melakukan penelitian di bidang pertanian tanah air untuk menemukan penyebab di negeri yang hasil pertaniannya melimpah ini para petaninya tidak bisa makmur. 
PENDIDIKAN 
 1995, lulus Doctor of Philosophy, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison, AS, judul disertasi “The Economics of Land Degradation: A Case Study of Indonesian Upland”.
8 
 1991, lulus Master of Science, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison, AS, judul tesis “Land-Use Intensification of Indonesian Agriculture”. 
 1985, lulus Sarjana Agribisinis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia, judul skripsi “Analisa Pemasaran Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Amerika Serikat dan Singapura”. 
13. Menteri Kehutanan: Muhammad Prakosa 
BIOGRAFI 
Sebelum diangkat menjadi menteri tidak banyak orang mengenal namanya. Kiprahnya di tengah masyarakat belum banyak terdengar. Ia merupakan menteri yang dinilai para pengamat paling beruntung berkat kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri. Ia dipercaya memimpin Departemen Kehutanan Kabinet Gotong-Royong setelah sempat menjabat Menteri Pertanian Kabinet Persatuan. 
Sebelum diangkat menjadi menteri ia adalah salah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP. Suami dari Ir Sri Agustini ini memiliki anak kembar, Nurul Anjalna dan Ahmad Eka Perkasa, serta Ahmad Rangga Buana. 
Selama menjabat Menteri Pertanian, ia sudah berusaha dengan semampunya untuk bisa berperan mengatasi kerawanan pangan yang terjadi ketika itu. Tapi tetap saja banyak orang tidak terlalu berharap. Sampai akhirnya ia diberhentikan oleh Gus Dur dari jabatan Menteri Pertanian pada 26 Agustus 2000. 
Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan, ia pun pernah menjabat Wakil Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, ini terakhir juga aktif di Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PDI Perjuangan. 
Dalam menjalankan kebijakan kehutanan, Prakosa menegaskan tidak ada yang bersifat sentralistik dan bertentangan dengan semangat Otonomi Daerah. Hal itu dikemukakannya sehubungan dengan adanya keluhan bahwa ia menjalankan kebijakan yang sentralistik. Salah satu butir lima program prioritas Dephut terdapat butir penguatan desentralisasi yang diharapkan seiring dengan semangat Otonomi Daerah. 
Sementara itu, hanya satu izin yang kewenangannya masih ada di tangan Menhut yakni Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau IUPHHK pada hutan tanaman. 
PENDIDIKAN 
 Ph.D in Resource Economics and Policy, University California Berkeley, AS 1994. 
 MSc. in Forest Economics, University of Tennessee, Knoxville, AS 1989. 
 S1 Fakultas Kehutanan UGM 1982. 
14. Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit M.Sc. 
BIOGRAFI 
Selain menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Prof.Dr.Tech.Ir.Danang Parikesit, MSc (Eng) juga memiliki kegemaran dalam memainkan alat musik. Danang bisa memainkan lima alat musik, mulai dari memainkan alat musik flute, saxophone, gitar, hingga keyboard. 
Pada bulan Maret 2012, pria yang memiliki istri yang berprofesi sebagai seorang dosen di UGM ini mendaftar untuk menjadi Rektor di Universitas Gajah Mada. Danang bercita-cita untuk
9 
memajukan UGM dengan tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menjadikan UGM sebagai sebuah teladan sebagai Universitas Nasional yang berkebangsaan. 
Menurut Danang dalam mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia pada bidang transportasi, Pusat studi transportasi dan logistik UGM Yogyakarta sudah menjalin kerjasama dengan Korea transport safety authority Korea Selatan. Kerjasama ini berupa pendidikan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian, lokakarya, seminar, magang, pertukaran tenaga ahli, peneliti dan teknis. 
Riset dan analisa oleh Ayu Kurnia 
PENDIDIKAN 
 Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Indonesia 
 Transportasi Teknik, Universitas Leeds, Inggris, September 1990 - Agustus 1992 
 Transportasi Teknik, Technische Universitat Wien, Austria, pada 1996 
15. Menteri Kelautan dan Perikanan: Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, dilahirkan di Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) – Cirebon tanggal 16 November 1958. Sekarang ia bertempat tinggal di Jalan Brawijaya No. 7,Vila Indah Pajajaran, Bogor. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas di Cirebon. Sarjana Perikanan IPB lulus 1982. Selama menempuh program S1 di IPB, selain aktif di Dewan Mahasiswa IPB sebagai Ketua DM IPB Bidang Hubungan Eksternal (1979-1981). Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam menjadi Ketua HMI Cabang Bogor (1980-1981) dan Ketua Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI) (1978-1979). Magister Sains dari Program Pasca Sarjana IPB lulus 1986 di bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bapak empat putri ini berhasil menyelesaikan program Doktor bidang Ilmu Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan dari School for Resources and Environmental Studies, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada pada tahun 1991. Aktivitas masa kanak-kanaknya sampai sekarang selalu penuh dengan urusan laut dan ikan. Maka, sebagai anak nelayan, perhatian Rokhmin terhadap nelayan dan lautan amat besar. Wajar bila sejak kecil ia pun bertekad membangun bidang kelautan dan perikanan. Pada tempatnya pula bila ia dipercaya sejak September 1999 menjadi Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, dan akhirnya menjadi menteri memimpin Departemen Kelautan dan Perikanan pada masa Kabinet Persatuan Indonesia (Presiden KH. Abdurrahman Wahid) dan Kabinet Gotong Royong (Presiden Megawati Soekarnoputri) dari 4 Juni 2001 s/d 20 Oktober 2004. Sebelum menjabat menteri, di almamaternya, ia memimpin Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB (1996-1999). Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Institut Pertanian Bogor (1998-1999). Selain itu, sejak 1997 sampai sekarang masih menjabat Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Aktivitas profesi yang ia jalani, diantaranya: Anggota Dewan Riset Nasional (DRN), Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara ( MPN ); Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI); Anggota “ICLARM Network of Tropical Fisheries Scientist”; Anggota Coastal Area Management and Planning Network, University of Rhode Islands, USA; dan Coordinator of Coastal Zone Management Network for Asia-Pacific Region, UNEP (United Nationas Environmental Programme). Penerima piagam penghargaan Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian Development Award (1999) ini memiliki filosofi hidup: “Menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama umat manusia dan semesta alam, bekerja keras dan profesional serta hidup dekat dengan Tuhan”.
10 
16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Rieke Dyah Pitaloka 
BIOGRAFI 
Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan sebagai seorang supir bajaj bernama Bajuri. 
Di sinetron bersutradara Aris Nugraha itu, Rieke berperan sebagai Oneng, istri Bajuri, yang berkarakter polos bahkan terkesan blo’on. Peran yang kerap mengundang tawa itu akhirnya berhasil memancing kekaguman pemirsa atas aktingnya. Penghargaan dari Forum Film Bandung 2003 sebagai Aktris Wanita Terpuji pun berhasil disabet Rieke. 
Selain sinetron, Rieke juga menjajal dunia teater. Di samping untuk terus menggali potensinya dalam berakting, ia juga ingin melepaskan imej Oneng yang selama bertahun-tahun melekat padanya. Meski terbilang sukses, nampaknya peran tersebut lama kelamaan membuatnya jengah. "Aku ingin image Oneng yang o’on hilang dari diriku makanya lewat pementasan ini aku akan coba mengikis image tersebut sedikit demi sedikit," ungkapnya pada acara jumpa pers pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' yang digelar di pertengahan Juni 2007. 
Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus. 
Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat. 
Keseriusan dan komitmennya dibuktikan dengan berbagai jabatan yang pernah diamanatkan padanya. Rieke pernah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar. 
Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. Partai berlogo banteng itulah yang kemudian mendukung pencalonannya sebagai caleg pada Pileg tahun 2009. Berbekal popularitasnya sebagai selebriti, Rieke yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR periode 2009-2014. 
Dalam melakukan tugas sebagai anggota dewan, perlu ditopang oleh kemampuan intelektualitas. Selain kritis, ia juga figur yang amat mementingkan pendidikan. Di tengah puncak karirnya, Rieke tetap berusaha menimba ilmu. Setelah berhasil meraih gelar sarjana di bidang filsafat dan sastra, perempuan yang kerap disapa Keke ini meneruskan studinya ke jenjang S-2 jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI). 
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara sudah dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat terbitan Galang Press. Peluncuran buku tersebut dilakukan pada 19 Oktober 2004 bertempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki 
Di sela-sela padatnya aktivitas, Rieke juga aktif menulis. Selain tentang politik, politikus yang vokal memperjuangkan nasib kaum hawa ini juga gemar merangkai kata menjadi sebuah puisi indah. Pada Desember 2001, ia mempublikasikan kumpulan puisi-puisinya dalam sebuah buku berjudul Renungan Kloset untuk pertama kali. Dua tahun kemudian, April 2003, Rieke meluncurkan ’sekuel’ buku kumpulan puisi Renungan Kloset yang diberi tajuk Dari Cengkeh sampai Utrecht. Selanjutnya, Rieke kembali meluncurkan karyanya, masih berbentuk kumpulan puisi yang kali ini diberi judul UPS! pada Desember 2005.
11 
Selain rajin menelurkan karya tulisnya dalam bentuk buku, bintang iklan sebuah merk minuman kesehatan ini juga mendirikan Yayasan Pitaloka, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan. 
Di samping soal popularitasnya sebagai aktris yang kemudian terjun sebagai politikus, kehidupan pribadi Rieke pun tak luput dari sorotan media. Rieke mengakhiri masa lajangnya setelah menerima pinangan seorang dosen filsafat Universitas Indonesia bernama Donny Gahral Adian pada Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orangtua Rieke di Garut, Jawa Barat. 
Rieke yang menikah di usia kepala 3 ini amat mendamba hadirnya momongan sebagai penerus keturunannya. Setelah menanti cukup lama serta mengalami dua kali keguguran, ia melahirkan bayi pertamanya pada 11 Maret 2009 pukul 15.20 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,9 kg dan panjang 51 cm itu diberi nama Sagara Kawani Adiansyah, yang dalam bahasa Sunda berarti lautan keberanian. 
Kini, Rieke dan Teten Masduki mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jabar. 
PENDIDIKAN 
 Program Pasca Sarjana Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), 2001- 2004. 
 Fakultas Sastra Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), 1994-2000. 
 SMU Negeri 1, Garut, 1990-1993. 
 SMP Negeri 2, Garut, 1987-1990. 
 SD Yos Sudarso, Garut, 1981-1987. 
17. Menteri Pekerjaan Umum: Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA. 
Ilham Akbar Habibie, lahir pada tanggal 16 Mei 1963 di Aachen, Jerman. Ilham merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Bucharuddin Jusuf Habibie dan Alm Ibu Hasri Ainun Besari. Bagi Ilham Akbar Habibie, besar di luar negeri, di satu sisi merepotkan, tapi di sisi lain sangat menguntungkan. Sebab kebiasaan membaca dan mendapatkan bahan bacaan sangat didukung oleh pemerintah. Ilham Akbar Habibie tumbuh sebagai anak yang menyukai beragam bacaan. Hasilnya, dia berhasil menjadi ilmuwan dan pengusaha. Dia bahkan mendapat penghargaan dari pemerintah berupa Bintang Satyalancana Wira Karya dan Adikarsa Pemuda atas prestasinya. Ilham suka macam-macam buku. Selain buku teknik dan bisnis, silham juga suka buku fiksi dan filsafat. Fiksi ilmiah yang sangat disukai adalah karya Dan Brown yang menulis Da Vinci Code,” hal itu ia kemukakam usai peresmian Alumni Club University of Chicago di Hotel Four Season. Jebolan Phd dengan predikat summa cum laude dari Technical University of Munich, Jerman, itu mengakui Dan Brown mampu membuat novel yang menghibur. Namun lebih dari itu, dalam setiap karya Brown, Ilham mengaku selalu mendapatkan sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. “Ini mendukung kesukaan nya untuk selalu meningkatkan pengetahuan.Sayangnya, saat ini Ilham termasuk orang yang sangat sibuk. Tak hanya memegang sejumlah posisi penting di beragam perusahaan swasta dan pemerintah, dia juga masih tetap memimpikan pesawat rancangannya mengudara. Akibatnya, tak setiap hari dalam kesibukannya itu Ilham bisa menyempatkan diri untuk membaca buku. “Sekarang memang tidak bisa setiap hari baca buku. Tetapi bisa saya pastikan sekurang- kurangnya dua hingga tiga buku yang tebal pasti di selesaikan dalam sebulan.” Tentu saja selain karya Brown yang mencuri hatinya. Karya Pramudya Ananta Toer, yang memukau pembaca di seluruh dunia dan pernah diharamkan oleh Orde Baru, pun dia lahap.
12 
Menurut dia, buku-buku Pram sangat menarik sebab selain cara penulisannya sangat baik, dari novel-novel tersebut sangat jelas terlihat penguasaan Pram yang mendalam terhadap hal-hal yang ditulisnya. Ilham banyak menemukan hal-hal yang seringkali sebelumnya tidak di ketahui karena tidak pernah dibahas dalam buku sejarah. Meski tak dapat dihindari aspek politis masuk dalam karya- karya Pram.” Ilham juga termasuk penggemar cerita-cerita kriminal yang menegangkan dan memaksa orang berpikir. Salah sa-tunya karya Jan Willem van Witering asal Belanda. Menurut Ilham, penulis itu tak hanya mahir menulis novel cerita detektif yang rumit, tetapi selalu berusaha memandang setiap persoalan yang terjadi dengan falsafah Budha yang harmonis dan humanis. Di matanya, karya Van Witering unik sebab setiap kasus tidak dilihat siapa pelaku-nya tetapi alasan pelaku melakukan tindakan tersebut. Novel setebal bantal pun dia lahap. Sebut saja karya Umberto Echo dari Italia yang spesialis novel sejarah seperti Enemy of the Rose yang menceritakan betapa sulitnya mendapatkan pendidikan di Eropa pada abad pertengahan saat hirarki otoriter gereja berkuasa. Riwayat Pendidikan Ilham Akbar Habibie: 1969 – 1973 : Elementary School Windmuehlenweg, Hamburg, Germany; 1973 – 1981 : High School Hochrad, Hamburg, Germany; 1981 – 1986 : Technical University of Munich, Germany (Faculty of Mechanical Engineering, Sub-Faculty Aeronautical Engineering); February 1987 : Graduated as Diploma – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany) with Cum Laude; July 1994 : Graduated as Doktor – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany) with Summa Cum Laude; April – June : International Executive Program, INSEAD, Fontainbleau, France, and 1999 Singapore; 2001-2003 : Executive MBA Program, Graduate School of Business, University of Chicago, Singapore Campus. 2003 : Graduated as MBA (Graduate School of Business, University of Chicago). 18. Menteri Kesehatan: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. 
BIOGRAFI 
Prof. dr Ali Ghufrom Mukti M.Sc.,Ph.D. adalah seorang wakil menteri kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu dan juga pejabat sementara Menteri Kesehatan Republik Indonesia menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang wafat pada tahun 2012. Dia digantikan oleh Nafsiah Mboi menjadi Menkes Republik Indonesia pada tahun yang sama. Pakar Jamkesmas ini juga merupakan Dekan fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada termuda yang menjabat pada usia 46 tahun. 
Awalnya Jamkesmas pertama kali dilakukan di daerah Yogyakarta yang kemudian diadopsi pemerintah pusat untuk dilaksanakan secara nasional. Lahirnya Jamkesmas ini tidak lepas dari rasa kepedulian Ali Ghufron terhadap kesehatan masyarakat, yang dipeloporinya saat ia menjadi Ketua Pengelola Gama Medical Center (GMC). Peraih master di bidang Tropical Hygiene (Epidemiology) dari University of Mahidol, Bangkok, Thailand dan doktor di bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini pun berharap program kesehatan yang dibuatnya bisa berjalan dengan baik khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dengan catatan orang kaya harus tetap membayar. Ghufron sangat getol memperjuangkan sistem pelayanan masyarakat ini. Sebagai pemrakarsa yang ikut berperan menggodok konsep Jamkesmas dan Jamkesda itu. Dia juga menjadi salah satu penyokong pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
13 
Terpilinya Ghufron sebagai Wakil Menteri Kesehatan, tidak lepas dari pemikiran-pemikiran yang dicetuskannya seperti Jamkesmas dan keahlian masalah pembiayaan kesehatan. Selain itu, saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dia tergolong berhasil membawa Fakultas Kedokteran UGM masuk dalam Top World University. Menempati urutan ke-103 dari sekitar 1.000 fakultas kedokteran di dunia dari sebuah lembaga survei, Time Higher Education Survey (THES)-QS World University Rankings 2009 untuk kategori bidang ilmu Life Sciences and Biomedicine. Prestasi yang membanggakan ini bagi Fakultas Kedokteran UGM yang diraih selama tiga tahun berturut-turut tidak lepas dari terobosan-terobosan yang dilakukan pria 50 tahun tersebut. Diantaranya melakukan perubahan, dengan memperbesar pemberian insentif dan perbaikan SDM di fakultas tersebut. Selain itu meningkatkan proses pembelajaran dan penambahan keahlian bagi lulusan dokter. Serta manajemen pengelolaan yang lebih akuntabel, partisipatif dengan memanfaatkan teknologi informasi kepada staf pengajar, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. 
PENDIDIKAN 
 S1 Dokter Fakultas Kedokteran, UGM, 1988 
 S2 Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand, 1991 
 S3 Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia, 2000 
 Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK) dari Pamjaki, 2002 
19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. 
BIOGRAFI 
Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung 15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia. 
Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya. Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009. Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. 
Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden 2009.
14 
Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan. 
PENDIDIKAN 
 Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada 
 Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland 
 Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University 
20. Menteri Sosial: Eva Kusuma Sundari 
BIOGRAFI 
Eva Kusuma Sundari, wanita kelahiran Nganjuk 45 tahun lalu itu merupakan sosok politikus perempuan yang kerap bersuara di parlemen. Pernyataannya lugas dan tak jarang usulannya menjadi jalan keluar dalam rapat-rapat yang kerap bersitegang dalam dua arus yang saling berhadapan. 
Latar belakangnya sebagai pengajar di kampus serta pengalamannya di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) jelas mempengaruhi gaya dan cara Eva berpolitik. Dia pernah jadi dosen, lalu aktif di LSM, kemudian aktif di PDI Perjuangan. 
Eva termasuk politikus DPR yang sadar dengan pendidikan. Eva menambahkan pendidikan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (1991). Tingkat magister dia tempuh dua kali, dua-duanya di luar negeri yakni lulus 1996 di The Hague The Netherlands dan di University of Nottingham, United Kingdom (UK) (2000). 
Sosok Eva terbilang unik. Kendati orang tuanya merupakan aktivis Partai Golkar, namun dia memilih bergabung ke PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku tidak ada rencana dari awal untuk masuk ke partai ini. 
Ketika disinggung perannya sebagai politisi perempuan DPR yang cukup vokal, Eva dengan merendah menepis pandangan tersebut. Ia mengingatkan saat ini susah banyak aktivis perempuan yang memang cukup vokal di parlemen. Penyebabnya, Eva melihat proses rekrutmen calon anggota DPR tidak ideal dilakukan oleh partai politik. 
Salah satunya rekrutmen dengan model koneksi dinasti menjadi penyebabnya. Anggota Komisi Hukum DPR ini mengaku pekerjaan yang dirasa paling monumental selama menjadi anggota DPR saat dirinya bersama rekan-rekannya memperjuangkan keberadaan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) sebagai alat kelengkapan DPR yang tertuang dalam UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Di sisi lain, di turut serta memperjuangkan penambahan anggaran untuk item trafficking di Kejaksaan. Salah satunya untuk pelatihan jaksa terkait pengetahuan trafficking. 
Selain sadar pendidikan formal, Eva juga termasuk politisi yang kerap mengikuti pelatihan- pelatihan tekait isu perempuan dan anggaran. Seperti sepanjang 2008 Eva mengikuti pelatihan Public Account Committee , Effective Budget Scrutiny dan Public Finance Management. Pada 2007, Eva juga terlibat pelatihan Global Woman Leadership di Washington.
15 
Tidak hanya melakukan tugas konstitusional seperti soal legislasi dan anggaran, Eva juga termasuk politisi yang kerap terjun langsung melakukan advokasi kepada masyarakat. Dia sering terlibat beberapa isu aktual aktif. 
PENDIDIKAN 
 S-2 Economics and Development Economics, Faculty of Ekonomics, University of Nottingham, Inggirs, 2000. 
 S-2 Politics of Alternative Development Strategy, Institut of Social Studies, The Hague Belanda, 1996. 
 S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. 
21. Menteri Agama: Drs. H. Lukman Hakim Saifudin 
BIOGRAFI 
Nama Lukman Hakim Saifuddin sempat disebut-sebut sebagai tokoh PPP yang layak menduduki jabatan menteri dalam kabinet 2009-2014. Namun dia lebih memilih berkiprah sebagai Wakil Ketua MPR. Dia sering dianggap sebagai kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili zamannya. Cerdas, modern, memiliki pemikiran yang terbuka, tapi juga berintegritas. 
Keterlibatannya di NU dimulai saat ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) 1985-1988. Selanjutnya pada tahun 1988-1999 Lukman berkecimpung di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan Pengurus periode 1996-1999. 
Sosok Lukman yang memiliki karakter kuat ini menampilkan citra baru PPP yang kala itu diidentikkan sebagai partai kaum tua. Keberadaan nya di PPP mulai awal dekade 1990-an menjadi simbol munculnya generasi baru di partai Islam. Dan belakangan ini hampir 80 persen dari kepengurusan PPP tingkat pusat didominasi kaum muda . 
Secara resmi menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada awal 1994 sebagai anggota Lembaga Pusat Pendidikan dan Latihan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, lalu menjadi Ketua di lembaga tersebut pada 1999-2003. Lukman juga menduduki posisi Sekretaris Pengurus Harian Pusat DPP PPP periode 2003-2007. Kini dia menjadi Ketua DPP PPP Periode 2007-2012. 
Meski telah menjadi salah satu pimpinan MPR, namun tak menjadikannya terkurung dalam ritual seremonial yang sunyi dari hiruk pikuk politik. Justru di lembaga yang semula kokoh itu dia merasa mendapat tantangan baru yang tak kalah menarik. MPR hasil modernisasi konstitusi bukan semata berfungsi seremonial, tetapi juga mengemban amanah penting. Yaitu membumikan konstitusi hasil reformasi yang bercirikan prinsip demokrasi, saling mengimbangi dan saling kontrol antar lembaga negara, dan peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dalam tatanan kehidupan bangsa. 
Tak jarang, mantan penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) periode 2011- 2015 ini terdengar cukup nyaring menyuarakan suara-suara kritis terkait berbagai persoalan bangsa yang muncul dalam masyarakat. 
PENDIDIKAN 
 Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1983 
 Sarjana (S1) Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, 1990 
22. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Jeffrie Geovanie 
BIOGRAFI
16 
Jeffrie Geovanie tercatat sebagai salah seorang anggota DPR RI periode 2009 – 2014 dari fraksi Golongan Karya. Karier politisi yang mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat I ini bermula saat bergabung dengan Muhammadiyah dan kemudian Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum itu, Geovannie pernah bekerja di American Express Bank Ltd. Jakarta dan Direktur beberapa perusahaan seperti Trego Holdings Ltd. Singapore sertan Bank Artha Prima di Jakarta. Dunia wiraswasta bidang perhotelan dan properti juga sempat dilakoni pria kelahiran 1967 ini. Pada 2002, Geovannie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, sebuah LSM yang yang bergerak di bidang kebudayaan dan kemanusiaan. Selain itu ia juga menginisiasi terbentuknya Yayasan Indonesia Untuk Semua – The Indonesian Institute. Politisi kelahiran ibukota RI ini juga aktif menjadi salah satu Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies (CSIS). JG, begitu dia akrab disapa, pernah menjadi Ketua Umum PB Percasi dan salah satu anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka. 
Pada 2005, Geovannie sempat dicalonkan sebagai kandidat Gubernur Sumatera Barat berpasangan dengan Dasman Lanin. Sayangnya, upaya pasangan politik ini belum berhasil membawa mereka menjadi jawara. Pada musim pemilihan 2009, Geovannie berkampanye di bawah naungan Pohon Beringin. Kali ini kiprahnya bersama Golkar menuai sukses dan membuka pintu Senayan untuk periode 2009 - 2014. Namun pada Maret 2012 lalu, JG mengejutkan publik melalui pernyataan pengunduran dirinya dari Golkar. Beberapa sinyalemen media mengungkap kaitan pengunduran diri ini dengan rencana Geovannie berkonsentrasi di organisasi masyarakat, Nasional Demokrat (Nasdem). 
Di samping aktif di dunia usaha, politik, organisasi, dan sosial, JG juga tercatat sebagai salah satu penulis produksi di indonesia. Beberapa buku, seperti Transisi Demokratisasi di Indonesia dan Membela Akal Sehat, berhasil diterbitkan dan isinya banyak dipublikasi pada berbagai media massa cetak nasional di Indonesia. 
PENDIDIKAN 
 Sarjana sastra Universitas Nasional, Jakarta. 
 Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta. 
23. Menteri Komunikasi dan Informatika: Ir. Onno W Purbo, M.Eng, Ph.D. 
BIOGRAFI 
Bicara tentang kemajuan teknologi seolah tak pernah lepas dengan seorang pakar kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962, Onno W. Purbo. Namanya yang populer dengan serangkaian prestasi gemilang, karya, dan banyak penghargaan seringkali menghiasi laman-laman media baik cetak, online, maupun TV. Onno -begitu ia disapa- merupakan wisudawan terbaik Teknik Elektro ITB pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di McMaster University, Kanada dan Universitas Waterloo, Kanada. 
Pelopor dunia IT yang menggagas program RT/ RW-Net ini adalah orang yang berjasa dengan adanya internet di Indonesia. Kiprahnya di dunia teknologi sudah tidak diragukan lagi. Pria yang senang berbagi ilmu untuk mencerdaskan bangsa dalam dunia IT ini banyak berpihak pada kesejahteraan masyarakat kecil sesuai ajaran yang diajarkan ayahnya, Hasan Poerbo, seorang Professor bidang lingkungan hidup ITB. 
Sebagai seorang pendidik, Onno memiliki impian besar mewujudkan gateway internet pendidikan yang bisa mengaitkan berbagai lembaga pendidikan yang ada. Kebetulan ITB masuk ke dalam jaringan kerja Asia Internet Interconnection Intiatives (AI3) Project yang bermarkas di Jepang. Proyek ini dimotori oleh dua samurai internet yakni Jun Murai, pelopor internet pendidikan di Jepang yang menyandang gelar profesor doktor, serta Suguru Yamaguchi, ilmuwan muda berusia 30 tahun, juga seorang profesor doktor. Yamaguchi adalah pemimpin langsung AI3.
17 
Onno senang, sebab satuan tugas AI3 ITB, yang dipimpin ketua Lembaga Penelitian ITB Prof. Widiadnyana Merati, mendapat dukungan penuh sivitas akademika hingga timnya dapat bekerja lebih leluasa tanpa gangguan birokrasi ini-itu. Kelak, ITB akhirnya mampu mewujudkan gateway pada kecepatan 2 Mbps, selain memasang serat fiber optik sepanjang 11 kilometer, yang mengikat kawasan kampus menjadi sebuah kesatuan. Warga ITB bisa menikmati internet dengan harga super hemat: Rp 10 ribu per bulan. 
Ia juga memprakarsai pendirian Computer Network Research Group (CNRG) pada 1994. Di awal tahun 1999, ketika Onno mengepalai Perpustakaan Pusat ITB, ia membawa sempalan eksponen CNRG untuk mengembangkan pengelolaan perpustakaan di Knowledge Management Research Group (KMRG). Hasilnya, Digital Library & Library Network terbentuk. Jaringan ini merangkaikan sedikitnya 20 unit perpustakaan di seluruh Indonesia. 
Keseharian pria yang sempat diberitakan menjadi kandidat Menteri Telekomunikasi oleh presiden SBY ini adalah menulis artikel dan puluhan buku yang bisa diunduh secara gratis oleh banyak orang. Ia lebih memilih jalur independen dibandingkan terikat dengan suatu perusahaan atau instansi. Kini, ia lebih menikmati dikejar-kejar deadline oleh media atas artikelnya dan organizer untuk mengisi workshop, konferensi, dan seminar bidang teknologi. 
PENDIDIKAN 
 Jurusan Teknik Elektro 1981 
 Beasiswa Phd di Kanada 
24. Menteri Sekretaris Negara: Maruarar Sirait, SIP. BIOGRAFI Maruarar Sirait adalah salah satu politisi muda asal Fraksi PDI-P. Namanya melambung lantaran kiprahnya di dunia politik cukup berperan penting dalam kemajuan partai berlambang moncong putih ini. Pria yang akrab disapa Ara ini memulai karirnya sebagai Manager KKBM Unpar Bandung. Saat duduk di bangku kuliah, ayah dari dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Melalui organisasi kampus tersebut, Ara banyak belajar mengenai dunia politik yang sarat akan negosiasi dan diskusi. Tak hanya melalui GMKI cabang Bandung, Ara juga bergabung dengan Resimen mahasiswa Unpar yang kemudian menjebloskannya dalam partai politik PDI-P sejak tahun 1999. Bergabung dengan partai politik sejak muda belia dengan gagasan-gagasan tajam membuat nama Maruarar Sirait cukup diperhitungkan di kancah politik Indonesia. Sebut saja panitia hak angket yang menangani kasus Bank Century yang hingga kini tak ujung rimbanya, ia turut bergabung dalam panitia bentukan SBY tersebut. Kritis dan dinamis, membuat nama Ara sempat disinggung-singgung oleh rekan sesama panitia hak angket yang kerap menuai kontroversi, Ruhut Sitompul. Keduanya sempat beradu mulut dalam rapat panitia hak angket Bank Century beberapa waktu lalu. Padahal, tak sepatutnya adu mulut yang ditayangkan live di beberapa media televisi tersebut dipertontonkan di depan khalayak ramai. Berbicara mengenai aktif, dinamis, dan kritis, sosok politisi muda suami dari Shinta Triastuti ini beberapa waktu lalu sempat mengutarakan maksud dari partai yang berhasil membesarkan namanya ini mengenai alasan mengapa partainya tersebut menolak kenaikan harga BBM yang semula direncanakan naik pada tanggal 1 April 2012. Ia menuturkan ada tiga alasan yang mendasari fakta bahwa BBM tak perlu naik yaitu dengan mencari sumber-sumber pendanaan baru yang legal seperti memaksimalkan penerimaan negara dari sektor pajak dan cukai, mengambil alih proses impor minyak yang selama ini masih dikendalikan oleh pihak ketiga, dan memberlakukan pajak bagi pihak-pihak yang berinvestasi ke
18 
luar negeri. Baginya, melalui solusi yang ia utarakan tersebut, ia dan partainya yakin bahwa BBM tak perlu naik mengingat angka kenaikan cukup fantastis bagi banyak rakyat yang tingkat perekonomiannya mayoritas menengah ke bawah. Berbeda dengan urusan BBM yang nyatanya pada rapat paripurna seluruh anggota DPR dari fraksi PDI-P lebih memilih walk out karena merasa tak setuju dengan opsi yang ditawarkan ketua DPR, Marzuki Alie, Ara yang ditanya mengenai bakal capres yang bakal diusung PDI-P, dalam beberapa wawancara, ia menuturkan bahwa Megawati Soekarnoputri masih mempunyai kans yang cukup besar jika kembali mencalonkan diri sebagai capres. Ia menambahkan bahwa internal PDI-P solid memberikan dukungan penuh untuk Megawati. Kini, tak hanya aktif sebagai anggota DPR-RI komisi XI, pria ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Potenza Sinergi sekaligus Ketua DPP PDI-P. PENDIDIKAN  FISIP Universitas Parahyangan, Bandung  SMA Negeri 47  SMPK Ora et Labora, Jakarta  SD PKSD VI, Jakarta 25. Menteri Riset dan Teknologi: Prof. Yohannes Surya, Ph.D. BIOGRAFI Yohanes Surya adalah seorang yang selalu identik dengan ilmu pengetahuan. salah satu ilmuwan terbaik Indonesia ini lahir di Jakarta pada tanggal 6 November 1963. Ia mulai menggeluti ilmu fisika di Fakultas MIPA Universitas Indonesia hingga lulus tahun 1986. Setelah lulus, beliau mengajar di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktor di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat. Program masternya diselesaikan pada tahun 1990 dan program doktornya di tahun 1994 dengan predikat cum laude. Sebagai doktor muda, Yohanes Surya lalu menjadi Consultant of Theoretical Physics di CEBAF (Continous Electron Beam Accelerator Facility) Virginia Amerika Serikat pada tahun 1994. Tak lama, ia pun kembali ke tanah air dan memutuskan untuk mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan dengan cara mendidik generasi muda agar lebih maju di bidang sains, terutama fisika. Terbukti, selama tahun 1993 hingga 2007 siswa-siswa binaannya berhasil mengharumkan nama bangsa dengan menyabet 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu dalam berbagai kompetisi sains/fisika internasional. Pada tahun 2006, seorang siswa binaannya meraih predikat Absolute Winner (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IphO) XXXVII di Singapura. Sejak 2000, Yohanes Surya juga banyak mengadakan pelatihan untuk guru-guru Fisika dan Matematika di hampir semua kota besar di Indonesia, bahkan ia turun sampai ke desa- desa di seluruh pelosok Nusantara dari Sabang hingga Merauke, termasuk juga pesantren- pesantren. Guru besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga ini pernah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), menjadi dewan juri berbagai lomba sains/matematika (XL-com, L'oreal, UKI dsb), anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia Indah, salah satu founder The Mochtar Riady Institute, anggota Dewan Wali Amanah Sekolah Tinggi Islam Assalamiyah Banten dan kini Prof. Yohanes Surya menjabat sebagai Rektor Universitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group) serta aktif mengkampanyekan Cinta Fisika (Bali Cinta Fisika, Kalbar Cinta Fisika dsb) diseluruh Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ, Yohanes Surya juga telah menulis lebih dari 68 buku sudah ditulis untuk siswa SD sampai SMA. Ia juga menulis ratusan artikel fisika di jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional, harian KOMPAS, TEMPO, Media Indonesia dan lain-lain. Ia juga merupakan pencetus istilah MESTAKUNG (tiga hukum Mestakung) dan pembelajaran Gasing
19 
(Gampang, Asyik, Menyenangkan). Yohanes Surya juga kerap menjadi narasumber berbagai program pengajaran Fisika melalui CD pembelajaran untuk SD, SMP dan SMA. Ia juga menulis komik fisika Archie dan Meidy serta percobaan fisika untuk anak-anak dalam bentuk kartun dengan judul Fisika Itu Asyik. Ia terlibat dalam produksi berbagai program edukatif di televisi seperti "Petualangan di Dunia Fantasi" dan "Tralala-trilili". Di luar aktifitasnya di atas, Yohanes Surya berkiprah dalam berbagai organisasi internasional sebagai Board member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to Nobel Prize (1997-sekarang), Penggagas dan President Asian Physics Olympiad (2000-sekarang), Chairman of The first Asian Physics Olympiad, di Karawaci, Tangerang (2000), Executive member of the World Physics Federation Competition, Chairman of The International Econophysics Conference 2002, Chairman the World Conggress Physics Federation 2002, Board of Experts di majalah National Geographic Indonesia serta menjadi Chairman of Asian Science Camp 2008 di Denpasar, Bali. Pada tahun 2007, beliau menulis buku "Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia" yang dan sukses menjadi penulis Best Seller tercepat di Indonesia. Tahun berikutnya mendapat award sebagai Pahlawan Masa Kini pilihan Modernisator dan majalah TEMPOPada tahun 2008, ia terpilih sebagai wakil Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush. 26. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Dra. Khofifah Indar Parawansa BIOGRAFI Khofifah Indar Parawansa mulai menyita lampu sorot panggung politik tanah air setelah sosoknya tampil membacakan pidato pernyataan sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) dalam Sidang Umum MPR 1998 silam. Tentu saja banyaknya sorotan lampu politik tersebut bukan tanpa alasan. Pidato politisi kelahiran 1965 ini menjadi pidato kritis pertama terhadap pelaksanaan Orde Baru dalam ajang formal nasional setingkat Sidang Umum MPR. Tak pelak, hampir segenap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pada saat itu didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI dan Fraksi Utusan Golongan, dibuat terperanjat dengan pidato yang menohok jantung para penguasa Orde Baru tersebut. Bukan hanya kritik, aktivis organisasi ini juga menyampaikan berbagai kekurangan, dan kecurangan, Pemilu 1997 seraya melengkapi pidato dengan berbagai ide tentang demokrasi. Keberanian, sekaligus kecerdasan, Pariwansa dalam menghadirkan kritik terhadap pelaksanaan rezim Orde Baru yang tengah berkuasa sekaligus menjadikan sosoknya sebagai politikus yang disegani di tanah air. Pada 1992, ibu empat anak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992 - 1998. Namun, perubahan peta politik pasca lengsernya rezim Orde Baru membuatnya keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada periode 1998-2000, politikus yang sempat bercita-cita menjadi pembalap ini kembali duduk di DPR sebagai wakil PKB. Sosok alumni Pascasarjana FISIP UI ini kembali menunjukkan kiprahnya setelah dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada masa pemerintahan Presiden K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pada awal 2013, nama mantan Kepala BKKBN periode 1999 - 2001 ini kembali muncul dalam kancah politik nasional Indonesia saat maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2014 - 2019. PENDIDIKAN  (1972-1978) SD Taquma
20 
 (1978-1981) SMP Khodijah-Surabaya  (1981-1984) SMA Khodijah-Surabaya  (1984-1991) S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya  (1984-1989) S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya  (1993-1997) S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta 27. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Puan Maharani BIOGRAFI Puan Maharani adalah ketua frkasi PDI Perjuangan di DPR RI periode 2009-2014. Terlahir dalam keluarga politisi membuat ia sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Kakeknya, Soekarno, proklamator Republik Indonesia, serta ibunya Megawati Soekarnoputri, Presiden RI kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Kini, ia semakin mantap terjun ke panggung politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno. Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maharani, sebagai penerusnya kepada publik. Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat dalam proses politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang menangani pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun menurutnya posisinya itu hanya sebagai observer. Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan anak ketiga Megawati Soekarnoputri, atau anak pertama Megawati dari suaminya Taufiq Kiemas. Terlahir dalam keluarga politisi membuat Puan sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Hal tersebut memang tidak terlalu mengherankan, karena saat ibunya, Megawati, menjadi Presiden RI pada periode 2001-2004, ia selalu berada di samping ibunya, baik saat melakukan kunjungan resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Sehingga tanpa disadari, aktivitas itu telah memperkenalkan Puan Maharani ke panggung politik. Dengan mendampingi sang bunda, Puan semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada masyarakat politisi. Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari Happy Hapsoro ini pun beberapa kali pernah dipercaya sang ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian belajar banyak mendekati 'wong cilik'. Nama besar orang tua memang tidak mungkin dipisahkan dari keberhasilan Puan di kancah politik nasional. Namun, Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa dirinya mampu dan layak menjadi politisi handal sekaligus jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab tanpa melihat faktor dari nama besar kedua orang tuanya. Terlepas dari urusan gender, Puan sebenarnya menginginkan PDIP diisi dengan orang-orang yang kompeten dan mempunyai integritas tinggi. Ia percaya PDIP bisa terus berkembang jika dikelola orang-orang profesional yang memiliki kesamaan visi, misi, dan ideologi. PENDIDIKAN  Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia. 28. Menteri Lingkungan Hidup: Drs. Ir. Dodo Sambodo, MS BIOGRAFI
21 
Beliau yang lahir di Temanggung 28 Februari 1956 dan bernama lengkap Drs. Ir. B. Widodo Sambodo, MS adalah merupakan salah satu tokoh penting di Kementerian Lingkungan Hidup. Selama berkarir lebih dari 28 tahun di Kementerian Lingkungan Hidup beliau fokus terhadap pengawasan pembangunan dan pengendalian dampak lingkungan hidup. Begitu banyak kerusakan lingkungan yang berhasil diperbaiki dan dilestarikan oleh beliau bersama-sama dengan masyarakat pada masa tugasnya tersebut. Beliau juga berhasil menjalin hubungan yang sangat baik dengan masyarakat dan LSM-LSM lingkungan baik lokal maupun internasional. Hal itu bisa terlihat dari begitu banyak kerjasama yang berhasil dilakukan dengan forum-forum lingkungan hidup selama masa jabatan beliau seperti : 1. Pelaksana Ekspedisi International Operation Leleight di Seram, Walhi 1984. 2. Ekspedisi Filsox Puncak Jaya guna menghitung percepatan salju abadi kerjasama antara RI dan New Zealand, 1991. 3. Ekspedisi Mahakam Heart Of Borneo, KLH – Kompas 1995. 4. Tim Pemulihan Pasca Erupsi KLH – UGM – LPTP, 2011. Beliau juga seringkali diundang dan dipercaya untuk mewakili Indonesia dalam forum-forum dunia yang membahas mengenai permasalahan lingkungan hidup. Dengan berdasarkan atas pengalaman, integritas dan komitmen yang dibangun selama puluhan tahun itu akhirnya menempatkan beliau di posisinya sekarang ini yaitu sebagai Asisten Deputi Bidang Pengaduan Dan Penataan Sanksi Administrasi pada Kementerian Lingkungan Hidup. Dodo Sambodo bukanlah merupakan sosok baru dalam dunia lingkungan hidup Indonesia. Sebelum berkarir di Kementerian Lingkungan Hidup, beliau sangat aktif dalam organisasi lingkungan terbesar Indonesia yaitu WALHI. Di organisasi tersebut beliau aktif selama kurang lebih 7 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur WALHI pada tahun 1989. Dalam bidang akademisi, sosok yang merupakan lulusan dari Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan 1988-1992, Universitas Indonesia ini juga aktif menjadi pembicara dan narasumber di berbagai seminar maupun forum lingkungan hidup yang diadakan baik oleh kalangan pemerintah, usahawan, akademisi, bahkan LSM. Di sela-sela kesibukannya sebagai pejabat Kementerian Lingkungan Hidup, beliau juga saat ini tengah menyelesaikan Program S-3 Ilmu Lingkungan, di Universitas Gadjah Mada. Berikut riwayat pendidikan dan jejak karir serta pengalaman Dodo Sambodo di dunia lingkungan hidup Indonesia : RIWAYAT PENDIDIKAN 2007 - sekarang Program S-3 Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada; 1988 - 1992 Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia; 1977 - 1982 Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada; 1976 - 1983 Fakultas Teknik Jurusan Mesin, Universitas Proklamasi, Yogyakarta. 29. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Ir. Tri Rismaharini, M.T. BIOGRAFI Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala DKP hingga wali kota saat ini, Surabaya menjadi kota yang bersih dan asri. Bahkan kota yang mendapat sebutan Kota Pahlawan ini berhasil meraih kembali Piala Adipura 2011 untuk kategori kota metropolitan setelah lima tahun berturut-turut tak lagi memperolehnya. Wanita yang akrab disapa dengan nama Risma ini berada di bawah naungan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia terkenal sebagai sosok wanita yang tegas dan tak kenal kompromi dalam menjalankan tugasnya. Bahkan karena sikapnya tersebut, sebagian pejabat di
22 
DPRD pernah berusaha untuk mendepak Risma dari jabatan Wali Kota Surabaya. Pada tanggal 31 Januari 2011, Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana menggunakan hak angketnya untuk menurunkan Risma dari posisinya sebagai wali kota. Ia beralasan bahwa Risma telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 16/2006 tentang prosedur penyusunan hukum daerah dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008. Ia dianggap melanggar karena ia tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam membahas maupun menyusun Peraturan Wali Kota Surabaya (Perwali) Nomor 56 tahun 2010 yang mengatur tentang perhitungan nilai sewa reklame dan Perwali Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame terbatas di kawasan khusus kota Surabaya yang menaikkan pajak reklame menjadi 25%. Enam dari dari tujuh fraksi politik yang ada di dewan, termasuk PDIP yang mengusungnya, mendukung keputusan ini. Hanya fraksi PKS yang menolak dengan alasan belum cukup bukti dan data. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai alasan pemakzulan Risma terlalu mengada-ada. Ia pun menegaskan bahwa Risma tetap menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Beredar kabar bahwa keputusan memberhentikan Risma dikarenakan banyaknya kalangan DPRD Kotamadya Surabaya yang tidak senang akan keputusan Risma menolak keras pembangunan tol tengah Kota Surabaya dan lebih memilih meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghubungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Wanita kelahiran 20 November 1961 ini menjadi salah satu nominasi wali kota terbaik di dunia, 2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih karena segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia dinilai berhasil menata kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman tersebut tidak layak disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi taman terbesar dan terkenal di kota Surabaya. Selain itu, ia juga telah berperan besar dalam membangun pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, ia sukses mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan Adipura di tahun 2011. Risma menjadi kandidat wali kota terbaik dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Solo Joko Widodo. PENDIDIKAN  SMP Negeri X Surabaya (1976)  SMU Negeri V Surabaya (1980)  S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)  S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002) 30. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal: Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si. BIOGRAFI Andrinof A Chaniago merupakan pria kelahiran Padang, 3 November 1962. Saat ini, ia bekerja sebagai dosen di FISIP UI. Ia mengajar di tiga program sekaligus; S1, S2 dan Sarjana Eksistensi. Selain itu, ia merupakan Senior Fellow di The Habibie Center. Pada tahun 1999, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS. Di tahun 2008, ia mendirikan CIRUS Surveyors Group (CSG). Di sini, ia menjabat sebagai direktur eksekutif. Ia juga aktif dalam organisasi sosial non profit seperti Anggota Dewan Redaksi Jurnal Galang. Jurnal ini mengupas pemikiran tentang penggalangan dana sosial. Selain itu, ia juga sempat menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk program S1-nya. Kemudian ia melanjutkan ke Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di universitas yang sama, Universitas Indonesia. Ia juga sempat kuliah di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.
23 
Ia juga aktif berkarya sebagai penulis. Ia menulis buku yang berjudul Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia di tahun 2001. Selain itu, ia juga membuat tulisan di berbagai jurnal serta media massa. Ia menikah dengan Ir. Yultifani dan memiliki seorang anak yang bernama Auzi Amazia Domasti. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota tim Visi Indonesia 2033. Tujuan sederhana dari tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat. Tim ini beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof A Chaniago, Ahmad erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya. PENDIDIKAN  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, FE, UI  Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan  S3 di Pasca Sarjana Ilmu Filsafat UI 31. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional: Faisal Basri, S.E., M.A. 
BIOGRAFI Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang ekonom dan politikus asal Indonesia. Faisal Basri lahir di Bandung tanggal 6 November 1959. Nama belakangnya, Basri diambil dari nama ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak yang juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik ini turut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang nantinya akan berkembang menjadi Partai Amanat Nasional hingga akhirnya dia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta dipercayakan sebagai salah satu Ketua. Dia juga menjadi pendiri beberapa organisasi nirlaba lainnya seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak mahasiswa, Faisal sudah aktif di berbagai organisasi. Dia masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1978 tatkala kampus sedang bergejolak. Gejolak politik membawanya kian larut dalam berbagai gerakan organisasi. Setelah menyelesaikan studinya di sana, Faisal kemudian diangkat menjadi dosen mata kuliah baru yakni Ekonomi Politik yang baru diperkenalkan di FEUI pada akhir 1980-an. Pada tahun 2000, Faisal ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI. Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, dia tetap aktif dalam kehidupan politik. Faisal mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasional. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb dan sepakat untuk tetap berjuang di jalur independen dalam pencalonan Gubernur DKI dalam pemilukada 2012, kalaupun di perjalanan ada partai politik yang meminang salah satu atau keduanya, tawaran tersebut akan mereka tolak. PENDIDIKAN  Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta (1985)  Master of Arts (M.A.) dalam bidang Ekonomi, Vanderbilt University, USA (1988) 
32. Menteri Perumahan Rakyat: Mochamad Ridwan Kamil, ST, MUD. 
Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD. (lahir di Bandung, 4 Oktober 1971; umur 43 tahun) adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Awalnya, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini adalah seorang arsitek, dosen, dan aktivis sosial asal Indonesia. Emil merupakan putra dari pasangan Dr. Atje Misbach, S.H (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Pada tahun 2013 Emil yang dari kalangan profesional dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai
24 
GERINDRA sebagai walikota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil walikota. Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara sehingga Pasangan Ridwan Kamil - Oded Muhammad Danial (RIDO) ditetapkan menjadi pemenang dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013. Pendidikan  SDN Banjarsari III Bandung 1978-1984  SMP Negeri 2 Bandung 1984-1987  SMA Negeri 3 Bandung 1987-1990  Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung 1990-1995  Master of Urban Design University of California, Berkeley 1999-2001 Karier Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2], serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura). Urbane adalah firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman- temannya seperti Achmad D. Tardiyana,Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya. Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. 
32. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan BIOGRAFI 
Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar.
25 
Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat. 
Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012). 
Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya. 
Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV. 
Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer. Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta. 
Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok. 
Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.
26 
Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti. 
Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan. Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi. 
PENDIDIKAN 
 SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun 
 Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan 
 Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan 
 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat) 
34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. 
BIOGRAFI 
Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung 15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia. 
Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya. Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009. Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. 
Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden 2009. 
Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui
27 
program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.

More Related Content

More from Shafira Nurul Firdausta (17)

Makalah turki
Makalah turkiMakalah turki
Makalah turki
 
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
 
Manpem
ManpemManpem
Manpem
 
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
04.isi
04.isi04.isi
04.isi
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22
 
Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22
 
Temporary investment
Temporary investmentTemporary investment
Temporary investment
 
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutanSoal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Investmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheetInvestmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheet
 
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheetAdjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYAPENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
 

Yang baru

  • 1. 1 DAFTAR BIOGRAFI CALON MENTERI KABINET JOKOWI-JK 2014-2019 1. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan: Jenderal TNI Dr. Moeldoko BIOGRAFI Moeldoko adalah salah satu tokoh militer Indonesia. Dia lahir di Kediri, 8 Juli 1957. Dia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Selama mengemban tugasnya, dia dikenal kapabel, profesional dan dekat dengan rakyat. Selain itu dia juga tegas dalam memimpin pasukan dan memerintahkan agar selalu patuh pada hukum. Moeldoko adalah jebolan Akademi Militer 1981 dan merupakan lulusan terbaik. Karirnya makin gemilang saat menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad (Pangdivif-1 Kostrad) dipindahtugaskan sebagai Pangdam pertama Kodam Tanjungpura pada tahun 2010. Di tahun 2010, suami dari Koesni Harningsih ini meraih bintang Adhi Makayasa. Di tahun 2011, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhannas. Pada Agustus 2013, Moeldoko resmi terpilih menjadi Panglima TNI. Keputusan tersebut didukung dengan suara dari sembilan fraksi di parlemen. Moeldoko harus menunjukkan kepiawaiannya dalam memimpin tiga angkatan. Ia juga harus mewujudkan reformasi di keamanan seperti menyusun Undang-Undang Peradilan Militer. Tugas lainnya yang menanti adalah menghapus kekerasan institusi TNI terhadap publik dan kelompok tertentu. Moeldoko resmi dilantik menjadi Panglima TNI pada 30 Agustus 2013 oleh Presiden SBY. Dalam kesempatan itu Letjen Budiman juga dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). PENDIDIKAN  Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada  Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland  Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University 2. Menteri Koordinator Perekonomian: Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan BIOGRAFI Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar. Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat. Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).
  • 2. 2 Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya. Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV. Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer. Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta. Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok. Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang. Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti. Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan. Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.
  • 3. 3 3. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat: D.r Ir. Kuntoro Mangkusubroto, Dr. Ir. Kuntoro Mangkusubroto (lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 14 Maret 1947; umur 67 tahun) adalah Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-PPP, atau lebih familiar disebut UKP4) sejak 22 Oktober 2009. Ia adalah mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia di era Kabinet Reformasi Pembangunan dan juga mantan Direktur Utama PLN tahun 2000 - 2001. Ia pernah menjabat juga sebagai Kepala Badan Pelaksana - BRR Aceh-Nias yang bertugas melakukan pemulihan kawasan Aceh dan Nias pasca tsunami dahsyat 26 Desember 2004. Saat ini ia juga menjabat sebagai salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan.[1] PENDIDIKAN  S1 - Teknik Industri ITB (1972)  Northeastern University  Stanford University, Industrial Engineer (1976)  S2 - Stanford University, Civil Engineer (1977)  S3 - ITB, Ilmu Teknik bidang Ilmu Keputusan (1982) 4. Menteri Dalam Negeri: Dr (HC) Agustin Teras Narang, S.H. BIOGRAFI Lahir pada tanggal 12 Oktober 1955 di Banjarmasin, Agustin Teras Narang memulai karirnya di bidang politik segera setelah lulus dari pendidikan tingginya yang diambil di Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia pada periode 1974-1979. Di awal 1980an, Narang, panggilan khas untuk pria yang lahir di Banjarmasin ini, sudah aktif di berbagai organisasi, baik sosial kemasyarakatan maupun pemerintahan. Tercatat, Teras Narang merupakan anggota aktif dari Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dan Perhimpunan Sarjana Hukum Indonesia (PERSAHI). Pada 1988, suami dari Moenartining Narang ini memulai langkah politiknya dengan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia - Perjuangan. Terpilihnya Narang sebagai salah seorang anggota DPR dari fraksi PDI-P terbukti merupakan sebuah langkah besar dalam karir politiknya. Pria yang sebelum terjun ke dunia politik berprofesi sebagai seorang pengacara ini duduk dalam gedung DPR sebagai wakil dari daerah pemilihan Kapuas, Kalimantan Tengah. Narang, juga dikenal aktif sebagai anggota IKADIN sejak pertengahan 1980an, menjabat sebagai anggota Komisi II DPR RI selama periode 1999-2004. Beberapa waktu kemudian, Narang sempat dipromosikan sebagai ketua Komisi III DPR RI yang membidangi wilayah hukum dan hak asasi manusia. Tidak lama sesudahnya, karir politik Teras Narang terus meningkat setelah berhasil terpilih sebagai Gubernur Kalimantan Tengah menggantikan Sodjuangan Situmorang. Bersama pasangannya, H. Ahmad Diran, nama Teras Narang terus melambung dalam percaturan politik di Indonesia. Ayah 3 anak ini dikenal sebagai tokoh yang diakui banyak kalangan telah berhasil menerapkan program pemerataan pembangunan, khususnya terkait pengentasan kemiskinan dan pengembangan daerah di Propinsi Kalimantan Tengah. Namun, pengabdian dan kerja keras seorang Teras Narang tidak hanya mencakup bidang sosial kemasyarakatan di daerah yang dipimpinnya. Alumni Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia ini juga sudah sejak lama dikenal sebagai tokoh lingkungan yang sangat peduli terhadap kelestarian sumber daya dan alam di sekitar Kalimantan Tengah. Karenanya, tidak mengherankan jika tingginya bakti lingkungan dan kemasyarakatan yang ditunjukkan Teras Narang membuatnya menerima banyak penghargaan dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah Indonesia sendiri. Dalam bidang kepemimpinan politik, setidaknya bukti komitmen dan kecakapan kepemimpinan Teras Narang sudah dibuktikan dengan diakuinya Kalimantan Tengah sebagai salah satu propinsi yang paling efektif dalam menerapkan program otonomi daerah, serta Penghargaan Anti-Korupsi yang diterima Narang pada 2007.
  • 4. 4 PENDIDIKAN  Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia 5. Menteri Luar Negeri: Marty Muliana Natalegawa, M. Phil, B.Sc. BIOGRAFI Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc biasa dipanggil dengan sebutan Marty, salah satu tokoh indonesia yang berkecimpung di bidang politik luar negeri. Marty saat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia yang ke 17. Marty dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 22 Maret 1963. Menikah dengan wanita asal Thailand bernama Sranya Bamrungphong. Dari pernikahan tersebut, Marty dikaruniai tiga orang anak. Sejak kecil Marty menempuh pendidikannya di luar negeri mulai dari SMP hingga mendapatkan gelar doktornya. Setelah kelulusan dari SMAnya pada tahun 1981, Marty mendapatkan gelar Bsc di University of London dan lulus pada tahun 1984. Dilanjutkan dengan gelar Master of Philosophy di Corpus Christi College, Cambridge University di tahun 1985. Marty mendapat gelar Doctor of Philosophy di Australian National University pada tahun 1993. Dari latar belakang pendidikan yang keseluruhan dari luar negeri dan pengetahuan dia dalam mengenal dunia International sejak usia 9 tahun menghantarkan Marty untuk menjabat sebagai Duta Besar Luar Negeri dan di Kementrian Luar Negeri. Marty mengawali karirnya di Departemen Luar Negeri sejak tahun 1986, beliau pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Inggris dan Irlandia di tahun 2005-2007 yang sebelumnya diduduki oleh Juwono Sudarsono, lalu untuk PBB di Amerika mulai dari tahun 2007-2009 yang sebelumnya diduduki oleh Rezlan Ishar Jenie. Marty menjabat dan dilantik sebagai Menteri Luar Negeri pada Kabinet Indonesia Bersatu II sejak tanggal 22 Oktober 2009 yang sebelumnya dijabat oleh Dr. N Hassan Wirajuda mulai dari tahun 2001. Dalam mengemban tugas ini, Marty diharapkan bisa menjalankan revitalisasi dan reformasi politik luar negeri dan diplomasi serta peningkatan dedikasi para diplomat, hal ini disebabkan karena politik luar negeri bisa menentukan kemajuan bangsa. PENDIDIKAN  Doctor oh Philosophy in International Relations, Australian National University, 1993.  Master of Philosophy in International Relations, Corpus Christi College, Cambridge University, 1985.  BSc, Homour, in International Relations, London School of Economics and Political Science, University of London, 1984.  SMA, Concord College, Inggris, 1981.  SMP, Ellesmere College, Inggris, 1978.  SMP, Singapore International School, Singapura, 1974.  SD, Kris Jakarta, 1974. 6. Menteri Pertahanan: Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu Jenderal TNI (Purn.) Ryamizard Ryacudu (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 21 April 1950; umur 64 tahun) adalah mantanperwira tinggi militer TNI AD yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dari tahun 2002 hingga 2005.[1] Ryamizard adalah menantu dari mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno, ia dikenal sebagai jenderal lurus dan tegas. Kariernya mulai cemerlang setelah dia memangku jabatan Pangdam V Brawijaya, yang kemudian diteruskan menjadi Pangdam Jaya. Saat terjadinya gesekan elit nasional pada masa presiden Gus Dur, Ryamizard yang saat itu Pangdam Jaya mengancam siapa saja yang akan mengganggu keamanan di wilayahnya akan
  • 5. 5 dihadapinya.[2] Selepas dari Kodam Jaya, Ryamizard mendapat promosi bintang tiga sebagai Panglima Kostrad menggantikan Letjen TNI Agus Wirahadikusumah. Kemampuannya merangkul semua unsur TNI saat apel siaga di Lapangan Monas yang melibatkan unsur TNI AL dan TNI AU Juli 2001 menarik KSAD untuk menunjuknya sebagai Wakil KSAD dan kemudian mengantikan Endriartono Sutarto sebagai KSAD. 7. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM): Prof. Dr. Saldi Isra, SH, MPA. Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., MPA (lahir di Paninggahan, Solok, Sumatera Barat, 20 Agustus 1968; umur 46 tahun) adalah seorang ahli hukum tata negara Indonesia, aktivis anti-korupsi, penulis serta guru besar Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat. Saldi lahir dari pasangan Ismail dan Ratina. Sekolah dasar hingga menengah ditempuh di kampung halamannya. Selanjutnya ia menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang dengan predikat Summa Cum Laude.[1] Kemudian ia mengambil gelar Master di Universitas Malaya, Malaysia (2001) dan meraih gelar Doktor di Universitas Gadjah MadaYogyakarta (S3-2009). Pada tahun 2010, ia dikukuhkan sebagai guru besar hukum tata negara Universitas Andalas.[2] Selain menjadi direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako), kini dia juga aktif menulis. Tulisannya banyak tersebar di berbagai jurnal dan media cetak nasional. 8. Menteri Keuangan: Dr. Ir. Raden Pardede, Ph.D. Raden Pardede (lahir di Balige, Sumatera Utara, 17 Mei 1960; umur 54 tahun) adalah seorang ekonom Indonesia yang sekarang menjabat Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset, perusahan pengganti fungsi BPPN. Selain itu beliau pernah memangku berbagai jabatan dibeberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Ketua Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), staf khusus Menko Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif merangkap Chief Economist PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator Tim AsistensiMenteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist, Kepala Divisi PT Danareksa (1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994 -1995), Konsultan di Asian Development Bank (2000-2001), Staf Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), Process Engineer di PT Pupuk Kujang / Fertilizer Industry (1985), Pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesiadan Institut Bisnis Indonesia. Ia ikut dalam sidang CGI (2000) dan sidang IMF (2001), juga turut memberi sumbangan pikiran dan saran kepada Pemerintah, Departemen Keuangan, Bank Indonesia dan Kantor Wakil Presiden. Raden Pardede menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak 15 Mei 2006. Ia menjabat sebagai komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Ia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004 - sekarang). Pendidikan Beliau meraih gelar Insinyur dari ITB, Bandung, jurusan Teknik Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi (1995) diperoleh dari Boston University, Amerika Serikat. 9. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM): Dr. Ir. Arif Budimanta, M.Sc. BIOGRAFI Ia adalah salah satu anggota DPR yang menolak adanya kenaikan harga BBM per 1 April 2012 lalu. Isu kenaikan BBM yang dinilai semakin merugikan rakyat ini sempat mengguncang negeri lantaran banyaknya masyarakat yang merasa semakin terjepit dengan keadaan ekonomi yang tak kunjung membaik. Salah satu anggota parpol besar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Arif Budimanta menyatakan keprihatinannya secara pribadi dibalik parpolnya yang juga menolak kenaikan BBM yang dicetuskan oleh presiden. Saat itu, pria kelahiran Medan, 15 Maret 1968 ini mengungkapkan bahwa uang pemerintah yang sebagian besar bersumber dari rakyat
  • 6. 6 sebaiknya dikembalikan kepada rakyat. Salah satu contoh membalikkan uang rakyat adalah dengan tidak menaikkan BBM. Saat itu, pria lulusan program doktoral Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia ini menyarankan bahwa jalan yang dapat ditempuh agar harga BBM tetap stabil adalah dengan melakukan penghematan APBN. Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Arif ini menambahkan bahwa dengan mengembangkan sektor riil yang artinya memperluas jaringan dari berbagai sektor ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan mutu hidup rakyat sehingga tidak diperlukan adanya angka kenaikan BBM. Ditanya dengan sikap pemerintah yang akan memberikan BLT jika BBM jadi naik, anggota DPR RI Komisi IX ini menyatakan sikap tak setujunya dengan tegas. Alasannya, BLT hanyalah bersifat sementara, sehingga jika pemberian BLT dihentikan itu artinya pemerintah tidak menjamin kelangsungan hidup rakyat selanjutnya. Saat ini, selain menjadi anggota DPR RI, Arif juga menjadi dosen di Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB dan PPS UI. Tak hanya itu, ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Indonesia Center for Sustainable Development(ICSD). Di samping kegiatannya yang padat, pemilik akun twitter @budimanta ini juga kerap kali menuliskan opininya pada artikel-artikel lepas dan menuangkan buah pemikirannya pada buku-buku lingkungan, mengacu pada pendidikan formalnya yang ditempuh di bidang lingkungan. PENDIDIKAN  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia  Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia  Institut Pertanian Bogor, Bogor 10. Menteri Perindustrian: Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng. (Hon), Ph.D., DIC. Dr. Poempida Hidayatulloh, B.Eng (Hon), PhD, DIC yang bernama lengkap Poempida Hidayatullah Djatiutomo (lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 18 Maret 1972; umur 42 tahun) adalah seorang pengusaha dan politisi Indonesia dari Partai Golkar. Pada tanggal 26 April 2012, ia resmi menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2009 - 2014 sebagai pengganti antar waktu (PAW), menggantikan Jeffrie Geovanie yang pindah ke Partai NasDem.[1] Poempida menikah dengan seorang wanita bernama Fahrina Fahmi Idris yang juga seorang pengusaha dan menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi). Pernikahan mereka telah dikaruniai lima orang anak. Pada tahun 2009, ia ikut Pemilu Legislatif melalui daerah pemilihan (dapil) Sumatera Barat I yang mencakup Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Dharmasraya, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang dan Kota Sawah Lunto. Namun ketika itu ia kekurangan sedikit suara untuk melaju ke DPR-RI.[2] Setelah resmi sebagai anggota DPR-RI, oleh fraksi-nya, Poempida Hidayatulloh ditempatkan di Komisi IX yang membidangi masalah kependudukan, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi dan bermitra dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pengawas Obat dan Makanan, BNP2TKI, PT. Askes (Persero) dan PT. Jamsostek (Persero). 11. Menteri Perdagangan: Dr. Mari Elka Pangestu, Ph.D. BIOGRAFI
  • 7. 7 Mari Elka Pangestu adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia sejak Oktober 2011. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia periode 2004-2011. Beliau adalah perempuan Tionghoa-Indonesia pertama yang memegang jabatan sebagai menteri di Indonesia. Mari Pangestu adalah putri dari J. Panglaykim, seorang ekonom terkenal di Indonesia. Mari mengenyam pendidikan di Australian National University di mana beliau mendapatkan gelar Bachelor dan Master of Economics. pada tahun 1986 Mari melanjutkan studinya ke Universitas California, Davis dan di sana beliau memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang Perdagangan Internasional, Keuangan, dan Ekonomi Moneter. Sebagai seorang ekonom, Mari telah aktif dalam berbagai forum perdagangan seperti PECC dan CSIS. Beliau juga pernah mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Setelah reshuffle kabinet Indonesia Bersatu II, Mari digantikan jabatannya dari Menteri Perdagangan menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. PENDIDIKAN  MA dalam bidang Microeconomics, Macroeconomics, International Trade, Economic Development & Accounting dari Australian National University, Canberra (1980).  Ph.D. bidang International Trade, Finance & Monetary Economics dari Universitiy of California, Davis (1986). 12. Menteri Pertanian: Prof. Dr. Bustanul Arifin BIOGRAFI Bustanul Arifin adalah pengamat ekonomi pertanian yang mengedepankan perjuangan untuk petani melalui jalur akademis dan jalur profesional yang dimilikinya sebagai peneliti, konsultan dan penulis karya-karya ilmiah tentang ekonomi pertanian. Hingga saat ini Bustanul tidak berminat dengan dunia politik walaupun dengan berpolitik juga bisa mempermudah pencapaian tujuannya memperjuangkan para petani. Mengambil bidang pertanian untuk mendapatkan gelar Strata-1 di IPB tahun 1985, Bustanul awalnya tidak terpikir untuk mengambil jurusan ini. Setelah lulus SMA, Bustanul ingin mengambil pendidikan dokter di Universitas Airlangga yang tidak jauh dari kampung halamannya di Madura. Berkat dorongan guru-guru SMAnya, Bustanul mengambil peluang untuk masuk di IPB tanpa tes karena Bustanul siswa berprestasi. Berbekal pelajaran berdemokrasi yang didapatkan dari ayahnya, Bustanul beradaptasi di kota Bogor yang sama sekali asing bagi Bustanul. Rektor IPB saat itu, Andi Hakim Nasution, adalah orang yang paling berpengaruh terhadap pola pemikiran ilmiah Bustanul. Selepas kuliah, Bustanul sempat bekerja sebagai Kepala Project Management Unit (PMU) Proyek Pengembangan Pedesaan Wilayah (P3W) Transmigrasi Terpadu Krueng Tadu, Aceh Barat di tahun 1986-1987. Di sini Bustanul menimba pengalaman kehidupan para petani yang hidup di lahan terpencil. Tak sampai setahun bekerja, Bustanul lolos mendapatkan beasiswa di University of Wisconsin-Madison, Amerika. Di sana beliau mengambil program pascasarjana dan doktoral. Sepulangnya dari Amerika, semakin bulat tekad Bustanul untuk menaikkan taraf hidup petani. Selain menjadi dosen, Bustanul bergabung dengan INDEF (Institute for Development of Economic and Finance) dan berhasil menjadikan INDEF sebagai pusat kajian ekonomi dan keuangan yang terpercaya. Sampai saat ini, Bustanul aktif melakukan penelitian di bidang pertanian tanah air untuk menemukan penyebab di negeri yang hasil pertaniannya melimpah ini para petaninya tidak bisa makmur. PENDIDIKAN  1995, lulus Doctor of Philosophy, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison, AS, judul disertasi “The Economics of Land Degradation: A Case Study of Indonesian Upland”.
  • 8. 8  1991, lulus Master of Science, Resource Economics, University of Wisconsin-Madison, AS, judul tesis “Land-Use Intensification of Indonesian Agriculture”.  1985, lulus Sarjana Agribisinis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Indonesia, judul skripsi “Analisa Pemasaran Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke Amerika Serikat dan Singapura”. 13. Menteri Kehutanan: Muhammad Prakosa BIOGRAFI Sebelum diangkat menjadi menteri tidak banyak orang mengenal namanya. Kiprahnya di tengah masyarakat belum banyak terdengar. Ia merupakan menteri yang dinilai para pengamat paling beruntung berkat kedekatannya dengan Megawati Soekarnoputri. Ia dipercaya memimpin Departemen Kehutanan Kabinet Gotong-Royong setelah sempat menjabat Menteri Pertanian Kabinet Persatuan. Sebelum diangkat menjadi menteri ia adalah salah seorang anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP. Suami dari Ir Sri Agustini ini memiliki anak kembar, Nurul Anjalna dan Ahmad Eka Perkasa, serta Ahmad Rangga Buana. Selama menjabat Menteri Pertanian, ia sudah berusaha dengan semampunya untuk bisa berperan mengatasi kerawanan pangan yang terjadi ketika itu. Tapi tetap saja banyak orang tidak terlalu berharap. Sampai akhirnya ia diberhentikan oleh Gus Dur dari jabatan Menteri Pertanian pada 26 Agustus 2000. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan, ia pun pernah menjabat Wakil Kepala Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) di Jakarta. Pria kelahiran Yogyakarta, 4 Maret 1960, ini terakhir juga aktif di Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) PDI Perjuangan. Dalam menjalankan kebijakan kehutanan, Prakosa menegaskan tidak ada yang bersifat sentralistik dan bertentangan dengan semangat Otonomi Daerah. Hal itu dikemukakannya sehubungan dengan adanya keluhan bahwa ia menjalankan kebijakan yang sentralistik. Salah satu butir lima program prioritas Dephut terdapat butir penguatan desentralisasi yang diharapkan seiring dengan semangat Otonomi Daerah. Sementara itu, hanya satu izin yang kewenangannya masih ada di tangan Menhut yakni Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam atau IUPHHK pada hutan tanaman. PENDIDIKAN  Ph.D in Resource Economics and Policy, University California Berkeley, AS 1994.  MSc. in Forest Economics, University of Tennessee, Knoxville, AS 1989.  S1 Fakultas Kehutanan UGM 1982. 14. Menteri Perhubungan: Prof. Dr. Tech. Ir. Danang Parikesit M.Sc. BIOGRAFI Selain menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia, Prof.Dr.Tech.Ir.Danang Parikesit, MSc (Eng) juga memiliki kegemaran dalam memainkan alat musik. Danang bisa memainkan lima alat musik, mulai dari memainkan alat musik flute, saxophone, gitar, hingga keyboard. Pada bulan Maret 2012, pria yang memiliki istri yang berprofesi sebagai seorang dosen di UGM ini mendaftar untuk menjadi Rektor di Universitas Gajah Mada. Danang bercita-cita untuk
  • 9. 9 memajukan UGM dengan tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga menjadikan UGM sebagai sebuah teladan sebagai Universitas Nasional yang berkebangsaan. Menurut Danang dalam mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia pada bidang transportasi, Pusat studi transportasi dan logistik UGM Yogyakarta sudah menjalin kerjasama dengan Korea transport safety authority Korea Selatan. Kerjasama ini berupa pendidikan, pelatihan, pengembangan sumber daya manusia, penelitian, lokakarya, seminar, magang, pertukaran tenaga ahli, peneliti dan teknis. Riset dan analisa oleh Ayu Kurnia PENDIDIKAN  Teknik Sipil, Universitas Gadjah Mada, Indonesia  Transportasi Teknik, Universitas Leeds, Inggris, September 1990 - Agustus 1992  Transportasi Teknik, Technische Universitat Wien, Austria, pada 1996 15. Menteri Kelautan dan Perikanan: Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S. Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS, dilahirkan di Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) – Cirebon tanggal 16 November 1958. Sekarang ia bertempat tinggal di Jalan Brawijaya No. 7,Vila Indah Pajajaran, Bogor. Ia menempuh pendidikan sekolah dasar sampai sekolah lanjutan atas di Cirebon. Sarjana Perikanan IPB lulus 1982. Selama menempuh program S1 di IPB, selain aktif di Dewan Mahasiswa IPB sebagai Ketua DM IPB Bidang Hubungan Eksternal (1979-1981). Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam menjadi Ketua HMI Cabang Bogor (1980-1981) dan Ketua Lembaga Pertanian Mahasiswa Islam (LPMI) (1978-1979). Magister Sains dari Program Pasca Sarjana IPB lulus 1986 di bidang Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bapak empat putri ini berhasil menyelesaikan program Doktor bidang Ilmu Ekologi dan Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan dari School for Resources and Environmental Studies, Dalhousie University, Halifax, Nova Scotia, Canada pada tahun 1991. Aktivitas masa kanak-kanaknya sampai sekarang selalu penuh dengan urusan laut dan ikan. Maka, sebagai anak nelayan, perhatian Rokhmin terhadap nelayan dan lautan amat besar. Wajar bila sejak kecil ia pun bertekad membangun bidang kelautan dan perikanan. Pada tempatnya pula bila ia dipercaya sejak September 1999 menjadi Dirjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan, dan akhirnya menjadi menteri memimpin Departemen Kelautan dan Perikanan pada masa Kabinet Persatuan Indonesia (Presiden KH. Abdurrahman Wahid) dan Kabinet Gotong Royong (Presiden Megawati Soekarnoputri) dari 4 Juni 2001 s/d 20 Oktober 2004. Sebelum menjabat menteri, di almamaternya, ia memimpin Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB (1996-1999). Ia juga pernah menjabat sebagai Pembantu Rektor IV Institut Pertanian Bogor (1998-1999). Selain itu, sejak 1997 sampai sekarang masih menjabat Ketua Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Aktivitas profesi yang ia jalani, diantaranya: Anggota Dewan Riset Nasional (DRN), Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara ( MPN ); Ketua Umum Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI); Anggota “ICLARM Network of Tropical Fisheries Scientist”; Anggota Coastal Area Management and Planning Network, University of Rhode Islands, USA; dan Coordinator of Coastal Zone Management Network for Asia-Pacific Region, UNEP (United Nationas Environmental Programme). Penerima piagam penghargaan Dosen Teladan I Tingkat Nasional (1995) dan Indonesian Development Award (1999) ini memiliki filosofi hidup: “Menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama umat manusia dan semesta alam, bekerja keras dan profesional serta hidup dekat dengan Tuhan”.
  • 10. 10 16. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Rieke Dyah Pitaloka BIOGRAFI Rieke Diah Pitaloka Intan Permatasari lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia mengawali karirnya sebagai aktris sinetron. Dari sekian banyak sinetron yang pernah dibintanginya, sitkom Bajaj Bajurilah yang paling mengorbitkan namanya. Dalam sinetron komedi yang tayang di Trans TV itu, ia beradu akting dengan komedian Mat Solar yang berperan sebagai seorang supir bajaj bernama Bajuri. Di sinetron bersutradara Aris Nugraha itu, Rieke berperan sebagai Oneng, istri Bajuri, yang berkarakter polos bahkan terkesan blo’on. Peran yang kerap mengundang tawa itu akhirnya berhasil memancing kekaguman pemirsa atas aktingnya. Penghargaan dari Forum Film Bandung 2003 sebagai Aktris Wanita Terpuji pun berhasil disabet Rieke. Selain sinetron, Rieke juga menjajal dunia teater. Di samping untuk terus menggali potensinya dalam berakting, ia juga ingin melepaskan imej Oneng yang selama bertahun-tahun melekat padanya. Meski terbilang sukses, nampaknya peran tersebut lama kelamaan membuatnya jengah. "Aku ingin image Oneng yang o’on hilang dari diriku makanya lewat pementasan ini aku akan coba mengikis image tersebut sedikit demi sedikit," ungkapnya pada acara jumpa pers pementasan teater yang berjudul 'Cipoa' yang digelar di pertengahan Juni 2007. Setelah dunia seni peran, jebolan Sastra Belanda Universitas Indonesia ini mulai merambah dunia politik. Ketertarikan Rieke pada politik tak main-main atau hanya sekadar latah mengekor jejak rekan seprofesinya yang lebih dulu berkecimpung sebagai politikus. Rieke mengaku, selama aktif dalam bidang politik, ia sering mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan lantaran terlalu vokal menyuarakan aspirasi rakyat. Ancaman pun kerap ia dapatkan dari oknum-oknum yang berseberangan pemikiran dengannya. Tapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus menyuarakan aspirasi rakyat. Keseriusan dan komitmennya dibuktikan dengan berbagai jabatan yang pernah diamanatkan padanya. Rieke pernah menjabat sebagai wakil sekretaris jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinan Muhaimin Iskandar. Belakangan ia mengundurkan diri dari partai berbasis massa Islam tersebut untuk kemudian bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Megawati Soekarnoputri. Partai berlogo banteng itulah yang kemudian mendukung pencalonannya sebagai caleg pada Pileg tahun 2009. Berbekal popularitasnya sebagai selebriti, Rieke yang mewakili Daerah Pemilihan Jawa Barat II berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR periode 2009-2014. Dalam melakukan tugas sebagai anggota dewan, perlu ditopang oleh kemampuan intelektualitas. Selain kritis, ia juga figur yang amat mementingkan pendidikan. Di tengah puncak karirnya, Rieke tetap berusaha menimba ilmu. Setelah berhasil meraih gelar sarjana di bidang filsafat dan sastra, perempuan yang kerap disapa Keke ini meneruskan studinya ke jenjang S-2 jurusan Filsafat Universitas Indonesia (UI). Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara sudah dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat terbitan Galang Press. Peluncuran buku tersebut dilakukan pada 19 Oktober 2004 bertempat di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Di sela-sela padatnya aktivitas, Rieke juga aktif menulis. Selain tentang politik, politikus yang vokal memperjuangkan nasib kaum hawa ini juga gemar merangkai kata menjadi sebuah puisi indah. Pada Desember 2001, ia mempublikasikan kumpulan puisi-puisinya dalam sebuah buku berjudul Renungan Kloset untuk pertama kali. Dua tahun kemudian, April 2003, Rieke meluncurkan ’sekuel’ buku kumpulan puisi Renungan Kloset yang diberi tajuk Dari Cengkeh sampai Utrecht. Selanjutnya, Rieke kembali meluncurkan karyanya, masih berbentuk kumpulan puisi yang kali ini diberi judul UPS! pada Desember 2005.
  • 11. 11 Selain rajin menelurkan karya tulisnya dalam bentuk buku, bintang iklan sebuah merk minuman kesehatan ini juga mendirikan Yayasan Pitaloka, sebuah yayasan yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan. Di samping soal popularitasnya sebagai aktris yang kemudian terjun sebagai politikus, kehidupan pribadi Rieke pun tak luput dari sorotan media. Rieke mengakhiri masa lajangnya setelah menerima pinangan seorang dosen filsafat Universitas Indonesia bernama Donny Gahral Adian pada Sabtu, 23 Juli 2005, di kediaman orangtua Rieke di Garut, Jawa Barat. Rieke yang menikah di usia kepala 3 ini amat mendamba hadirnya momongan sebagai penerus keturunannya. Setelah menanti cukup lama serta mengalami dua kali keguguran, ia melahirkan bayi pertamanya pada 11 Maret 2009 pukul 15.20 WIB di Rumah Sakit Boromeus Bandung. Bayi berjenis kelamin laki-laki dengan berat 2,9 kg dan panjang 51 cm itu diberi nama Sagara Kawani Adiansyah, yang dalam bahasa Sunda berarti lautan keberanian. Kini, Rieke dan Teten Masduki mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat dalam pilkada Jabar. PENDIDIKAN  Program Pasca Sarjana Filsafat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (UI), 2001- 2004.  Fakultas Sastra Jurusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI), 1994-2000.  SMU Negeri 1, Garut, 1990-1993.  SMP Negeri 2, Garut, 1987-1990.  SD Yos Sudarso, Garut, 1981-1987. 17. Menteri Pekerjaan Umum: Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA. Ilham Akbar Habibie, lahir pada tanggal 16 Mei 1963 di Aachen, Jerman. Ilham merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Bucharuddin Jusuf Habibie dan Alm Ibu Hasri Ainun Besari. Bagi Ilham Akbar Habibie, besar di luar negeri, di satu sisi merepotkan, tapi di sisi lain sangat menguntungkan. Sebab kebiasaan membaca dan mendapatkan bahan bacaan sangat didukung oleh pemerintah. Ilham Akbar Habibie tumbuh sebagai anak yang menyukai beragam bacaan. Hasilnya, dia berhasil menjadi ilmuwan dan pengusaha. Dia bahkan mendapat penghargaan dari pemerintah berupa Bintang Satyalancana Wira Karya dan Adikarsa Pemuda atas prestasinya. Ilham suka macam-macam buku. Selain buku teknik dan bisnis, silham juga suka buku fiksi dan filsafat. Fiksi ilmiah yang sangat disukai adalah karya Dan Brown yang menulis Da Vinci Code,” hal itu ia kemukakam usai peresmian Alumni Club University of Chicago di Hotel Four Season. Jebolan Phd dengan predikat summa cum laude dari Technical University of Munich, Jerman, itu mengakui Dan Brown mampu membuat novel yang menghibur. Namun lebih dari itu, dalam setiap karya Brown, Ilham mengaku selalu mendapatkan sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya. “Ini mendukung kesukaan nya untuk selalu meningkatkan pengetahuan.Sayangnya, saat ini Ilham termasuk orang yang sangat sibuk. Tak hanya memegang sejumlah posisi penting di beragam perusahaan swasta dan pemerintah, dia juga masih tetap memimpikan pesawat rancangannya mengudara. Akibatnya, tak setiap hari dalam kesibukannya itu Ilham bisa menyempatkan diri untuk membaca buku. “Sekarang memang tidak bisa setiap hari baca buku. Tetapi bisa saya pastikan sekurang- kurangnya dua hingga tiga buku yang tebal pasti di selesaikan dalam sebulan.” Tentu saja selain karya Brown yang mencuri hatinya. Karya Pramudya Ananta Toer, yang memukau pembaca di seluruh dunia dan pernah diharamkan oleh Orde Baru, pun dia lahap.
  • 12. 12 Menurut dia, buku-buku Pram sangat menarik sebab selain cara penulisannya sangat baik, dari novel-novel tersebut sangat jelas terlihat penguasaan Pram yang mendalam terhadap hal-hal yang ditulisnya. Ilham banyak menemukan hal-hal yang seringkali sebelumnya tidak di ketahui karena tidak pernah dibahas dalam buku sejarah. Meski tak dapat dihindari aspek politis masuk dalam karya- karya Pram.” Ilham juga termasuk penggemar cerita-cerita kriminal yang menegangkan dan memaksa orang berpikir. Salah sa-tunya karya Jan Willem van Witering asal Belanda. Menurut Ilham, penulis itu tak hanya mahir menulis novel cerita detektif yang rumit, tetapi selalu berusaha memandang setiap persoalan yang terjadi dengan falsafah Budha yang harmonis dan humanis. Di matanya, karya Van Witering unik sebab setiap kasus tidak dilihat siapa pelaku-nya tetapi alasan pelaku melakukan tindakan tersebut. Novel setebal bantal pun dia lahap. Sebut saja karya Umberto Echo dari Italia yang spesialis novel sejarah seperti Enemy of the Rose yang menceritakan betapa sulitnya mendapatkan pendidikan di Eropa pada abad pertengahan saat hirarki otoriter gereja berkuasa. Riwayat Pendidikan Ilham Akbar Habibie: 1969 – 1973 : Elementary School Windmuehlenweg, Hamburg, Germany; 1973 – 1981 : High School Hochrad, Hamburg, Germany; 1981 – 1986 : Technical University of Munich, Germany (Faculty of Mechanical Engineering, Sub-Faculty Aeronautical Engineering); February 1987 : Graduated as Diploma – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany) with Cum Laude; July 1994 : Graduated as Doktor – Ingenieur (Technical University of Munich, Germany) with Summa Cum Laude; April – June : International Executive Program, INSEAD, Fontainbleau, France, and 1999 Singapore; 2001-2003 : Executive MBA Program, Graduate School of Business, University of Chicago, Singapore Campus. 2003 : Graduated as MBA (Graduate School of Business, University of Chicago). 18. Menteri Kesehatan: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. BIOGRAFI Prof. dr Ali Ghufrom Mukti M.Sc.,Ph.D. adalah seorang wakil menteri kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu dan juga pejabat sementara Menteri Kesehatan Republik Indonesia menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih yang wafat pada tahun 2012. Dia digantikan oleh Nafsiah Mboi menjadi Menkes Republik Indonesia pada tahun yang sama. Pakar Jamkesmas ini juga merupakan Dekan fakultas kedokteran Universitas Gadjah Mada termuda yang menjabat pada usia 46 tahun. Awalnya Jamkesmas pertama kali dilakukan di daerah Yogyakarta yang kemudian diadopsi pemerintah pusat untuk dilaksanakan secara nasional. Lahirnya Jamkesmas ini tidak lepas dari rasa kepedulian Ali Ghufron terhadap kesehatan masyarakat, yang dipeloporinya saat ia menjadi Ketua Pengelola Gama Medical Center (GMC). Peraih master di bidang Tropical Hygiene (Epidemiology) dari University of Mahidol, Bangkok, Thailand dan doktor di bidang kesehatan masyarakat di Universitas Newcastle, Australia ini pun berharap program kesehatan yang dibuatnya bisa berjalan dengan baik khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dengan catatan orang kaya harus tetap membayar. Ghufron sangat getol memperjuangkan sistem pelayanan masyarakat ini. Sebagai pemrakarsa yang ikut berperan menggodok konsep Jamkesmas dan Jamkesda itu. Dia juga menjadi salah satu penyokong pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
  • 13. 13 Terpilinya Ghufron sebagai Wakil Menteri Kesehatan, tidak lepas dari pemikiran-pemikiran yang dicetuskannya seperti Jamkesmas dan keahlian masalah pembiayaan kesehatan. Selain itu, saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, dia tergolong berhasil membawa Fakultas Kedokteran UGM masuk dalam Top World University. Menempati urutan ke-103 dari sekitar 1.000 fakultas kedokteran di dunia dari sebuah lembaga survei, Time Higher Education Survey (THES)-QS World University Rankings 2009 untuk kategori bidang ilmu Life Sciences and Biomedicine. Prestasi yang membanggakan ini bagi Fakultas Kedokteran UGM yang diraih selama tiga tahun berturut-turut tidak lepas dari terobosan-terobosan yang dilakukan pria 50 tahun tersebut. Diantaranya melakukan perubahan, dengan memperbesar pemberian insentif dan perbaikan SDM di fakultas tersebut. Selain itu meningkatkan proses pembelajaran dan penambahan keahlian bagi lulusan dokter. Serta manajemen pengelolaan yang lebih akuntabel, partisipatif dengan memanfaatkan teknologi informasi kepada staf pengajar, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. PENDIDIKAN  S1 Dokter Fakultas Kedokteran, UGM, 1988  S2 Tropical Medicine, The Department of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand, 1991  S3 Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia, 2000  Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AAK) dari Pamjaki, 2002 19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. BIOGRAFI Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung 15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia. Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya. Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009. Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden 2009.
  • 14. 14 Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan. PENDIDIKAN  Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada  Gelar Master dari School of Public Policy,Universitas Maryland  Gelar Doktor Ilmu Politik Northern Illinois University 20. Menteri Sosial: Eva Kusuma Sundari BIOGRAFI Eva Kusuma Sundari, wanita kelahiran Nganjuk 45 tahun lalu itu merupakan sosok politikus perempuan yang kerap bersuara di parlemen. Pernyataannya lugas dan tak jarang usulannya menjadi jalan keluar dalam rapat-rapat yang kerap bersitegang dalam dua arus yang saling berhadapan. Latar belakangnya sebagai pengajar di kampus serta pengalamannya di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) jelas mempengaruhi gaya dan cara Eva berpolitik. Dia pernah jadi dosen, lalu aktif di LSM, kemudian aktif di PDI Perjuangan. Eva termasuk politikus DPR yang sadar dengan pendidikan. Eva menambahkan pendidikan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (1991). Tingkat magister dia tempuh dua kali, dua-duanya di luar negeri yakni lulus 1996 di The Hague The Netherlands dan di University of Nottingham, United Kingdom (UK) (2000). Sosok Eva terbilang unik. Kendati orang tuanya merupakan aktivis Partai Golkar, namun dia memilih bergabung ke PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku tidak ada rencana dari awal untuk masuk ke partai ini. Ketika disinggung perannya sebagai politisi perempuan DPR yang cukup vokal, Eva dengan merendah menepis pandangan tersebut. Ia mengingatkan saat ini susah banyak aktivis perempuan yang memang cukup vokal di parlemen. Penyebabnya, Eva melihat proses rekrutmen calon anggota DPR tidak ideal dilakukan oleh partai politik. Salah satunya rekrutmen dengan model koneksi dinasti menjadi penyebabnya. Anggota Komisi Hukum DPR ini mengaku pekerjaan yang dirasa paling monumental selama menjadi anggota DPR saat dirinya bersama rekan-rekannya memperjuangkan keberadaan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) sebagai alat kelengkapan DPR yang tertuang dalam UU MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Di sisi lain, di turut serta memperjuangkan penambahan anggaran untuk item trafficking di Kejaksaan. Salah satunya untuk pelatihan jaksa terkait pengetahuan trafficking. Selain sadar pendidikan formal, Eva juga termasuk politisi yang kerap mengikuti pelatihan- pelatihan tekait isu perempuan dan anggaran. Seperti sepanjang 2008 Eva mengikuti pelatihan Public Account Committee , Effective Budget Scrutiny dan Public Finance Management. Pada 2007, Eva juga terlibat pelatihan Global Woman Leadership di Washington.
  • 15. 15 Tidak hanya melakukan tugas konstitusional seperti soal legislasi dan anggaran, Eva juga termasuk politisi yang kerap terjun langsung melakukan advokasi kepada masyarakat. Dia sering terlibat beberapa isu aktual aktif. PENDIDIKAN  S-2 Economics and Development Economics, Faculty of Ekonomics, University of Nottingham, Inggirs, 2000.  S-2 Politics of Alternative Development Strategy, Institut of Social Studies, The Hague Belanda, 1996.  S-1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya. 21. Menteri Agama: Drs. H. Lukman Hakim Saifudin BIOGRAFI Nama Lukman Hakim Saifuddin sempat disebut-sebut sebagai tokoh PPP yang layak menduduki jabatan menteri dalam kabinet 2009-2014. Namun dia lebih memilih berkiprah sebagai Wakil Ketua MPR. Dia sering dianggap sebagai kalangan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili zamannya. Cerdas, modern, memiliki pemikiran yang terbuka, tapi juga berintegritas. Keterlibatannya di NU dimulai saat ditunjuk sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) 1985-1988. Selanjutnya pada tahun 1988-1999 Lukman berkecimpung di Lajnah Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU sebagai Wakil Sekretaris, Kepala Bidang Administrasi Umum, Koordinator Program Kajian dan Penelitian, Koordinator Program Pendidikan dan Pelatihan, hingga menjadi Ketua Badan Pengurus periode 1996-1999. Sosok Lukman yang memiliki karakter kuat ini menampilkan citra baru PPP yang kala itu diidentikkan sebagai partai kaum tua. Keberadaan nya di PPP mulai awal dekade 1990-an menjadi simbol munculnya generasi baru di partai Islam. Dan belakangan ini hampir 80 persen dari kepengurusan PPP tingkat pusat didominasi kaum muda . Secara resmi menjadi pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada awal 1994 sebagai anggota Lembaga Pusat Pendidikan dan Latihan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, lalu menjadi Ketua di lembaga tersebut pada 1999-2003. Lukman juga menduduki posisi Sekretaris Pengurus Harian Pusat DPP PPP periode 2003-2007. Kini dia menjadi Ketua DPP PPP Periode 2007-2012. Meski telah menjadi salah satu pimpinan MPR, namun tak menjadikannya terkurung dalam ritual seremonial yang sunyi dari hiruk pikuk politik. Justru di lembaga yang semula kokoh itu dia merasa mendapat tantangan baru yang tak kalah menarik. MPR hasil modernisasi konstitusi bukan semata berfungsi seremonial, tetapi juga mengemban amanah penting. Yaitu membumikan konstitusi hasil reformasi yang bercirikan prinsip demokrasi, saling mengimbangi dan saling kontrol antar lembaga negara, dan peduli Hak Asasi Manusia (HAM) dalam tatanan kehidupan bangsa. Tak jarang, mantan penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kini menjabat Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) periode 2011- 2015 ini terdengar cukup nyaring menyuarakan suara-suara kritis terkait berbagai persoalan bangsa yang muncul dalam masyarakat. PENDIDIKAN  Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, 1983  Sarjana (S1) Universitas Islam As-Syafi’iyah Jakarta, 1990 22. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Jeffrie Geovanie BIOGRAFI
  • 16. 16 Jeffrie Geovanie tercatat sebagai salah seorang anggota DPR RI periode 2009 – 2014 dari fraksi Golongan Karya. Karier politisi yang mewakili daerah pemilihan Sumatera Barat I ini bermula saat bergabung dengan Muhammadiyah dan kemudian Partai Amanat Nasional (PAN). Sebelum itu, Geovannie pernah bekerja di American Express Bank Ltd. Jakarta dan Direktur beberapa perusahaan seperti Trego Holdings Ltd. Singapore sertan Bank Artha Prima di Jakarta. Dunia wiraswasta bidang perhotelan dan properti juga sempat dilakoni pria kelahiran 1967 ini. Pada 2002, Geovannie mendirikan Syafii Maarif Foundation - Maarif Institute, sebuah LSM yang yang bergerak di bidang kebudayaan dan kemanusiaan. Selain itu ia juga menginisiasi terbentuknya Yayasan Indonesia Untuk Semua – The Indonesian Institute. Politisi kelahiran ibukota RI ini juga aktif menjadi salah satu Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies (CSIS). JG, begitu dia akrab disapa, pernah menjadi Ketua Umum PB Percasi dan salah satu anggota Dewan Redaktur Penerbitan Balai Pustaka. Pada 2005, Geovannie sempat dicalonkan sebagai kandidat Gubernur Sumatera Barat berpasangan dengan Dasman Lanin. Sayangnya, upaya pasangan politik ini belum berhasil membawa mereka menjadi jawara. Pada musim pemilihan 2009, Geovannie berkampanye di bawah naungan Pohon Beringin. Kali ini kiprahnya bersama Golkar menuai sukses dan membuka pintu Senayan untuk periode 2009 - 2014. Namun pada Maret 2012 lalu, JG mengejutkan publik melalui pernyataan pengunduran dirinya dari Golkar. Beberapa sinyalemen media mengungkap kaitan pengunduran diri ini dengan rencana Geovannie berkonsentrasi di organisasi masyarakat, Nasional Demokrat (Nasdem). Di samping aktif di dunia usaha, politik, organisasi, dan sosial, JG juga tercatat sebagai salah satu penulis produksi di indonesia. Beberapa buku, seperti Transisi Demokratisasi di Indonesia dan Membela Akal Sehat, berhasil diterbitkan dan isinya banyak dipublikasi pada berbagai media massa cetak nasional di Indonesia. PENDIDIKAN  Sarjana sastra Universitas Nasional, Jakarta.  Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi di Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Jakarta. 23. Menteri Komunikasi dan Informatika: Ir. Onno W Purbo, M.Eng, Ph.D. BIOGRAFI Bicara tentang kemajuan teknologi seolah tak pernah lepas dengan seorang pakar kelahiran Bandung, 17 Agustus 1962, Onno W. Purbo. Namanya yang populer dengan serangkaian prestasi gemilang, karya, dan banyak penghargaan seringkali menghiasi laman-laman media baik cetak, online, maupun TV. Onno -begitu ia disapa- merupakan wisudawan terbaik Teknik Elektro ITB pada tahun 1987 yang kemudian melanjutkan studi magister dan doktoral di McMaster University, Kanada dan Universitas Waterloo, Kanada. Pelopor dunia IT yang menggagas program RT/ RW-Net ini adalah orang yang berjasa dengan adanya internet di Indonesia. Kiprahnya di dunia teknologi sudah tidak diragukan lagi. Pria yang senang berbagi ilmu untuk mencerdaskan bangsa dalam dunia IT ini banyak berpihak pada kesejahteraan masyarakat kecil sesuai ajaran yang diajarkan ayahnya, Hasan Poerbo, seorang Professor bidang lingkungan hidup ITB. Sebagai seorang pendidik, Onno memiliki impian besar mewujudkan gateway internet pendidikan yang bisa mengaitkan berbagai lembaga pendidikan yang ada. Kebetulan ITB masuk ke dalam jaringan kerja Asia Internet Interconnection Intiatives (AI3) Project yang bermarkas di Jepang. Proyek ini dimotori oleh dua samurai internet yakni Jun Murai, pelopor internet pendidikan di Jepang yang menyandang gelar profesor doktor, serta Suguru Yamaguchi, ilmuwan muda berusia 30 tahun, juga seorang profesor doktor. Yamaguchi adalah pemimpin langsung AI3.
  • 17. 17 Onno senang, sebab satuan tugas AI3 ITB, yang dipimpin ketua Lembaga Penelitian ITB Prof. Widiadnyana Merati, mendapat dukungan penuh sivitas akademika hingga timnya dapat bekerja lebih leluasa tanpa gangguan birokrasi ini-itu. Kelak, ITB akhirnya mampu mewujudkan gateway pada kecepatan 2 Mbps, selain memasang serat fiber optik sepanjang 11 kilometer, yang mengikat kawasan kampus menjadi sebuah kesatuan. Warga ITB bisa menikmati internet dengan harga super hemat: Rp 10 ribu per bulan. Ia juga memprakarsai pendirian Computer Network Research Group (CNRG) pada 1994. Di awal tahun 1999, ketika Onno mengepalai Perpustakaan Pusat ITB, ia membawa sempalan eksponen CNRG untuk mengembangkan pengelolaan perpustakaan di Knowledge Management Research Group (KMRG). Hasilnya, Digital Library & Library Network terbentuk. Jaringan ini merangkaikan sedikitnya 20 unit perpustakaan di seluruh Indonesia. Keseharian pria yang sempat diberitakan menjadi kandidat Menteri Telekomunikasi oleh presiden SBY ini adalah menulis artikel dan puluhan buku yang bisa diunduh secara gratis oleh banyak orang. Ia lebih memilih jalur independen dibandingkan terikat dengan suatu perusahaan atau instansi. Kini, ia lebih menikmati dikejar-kejar deadline oleh media atas artikelnya dan organizer untuk mengisi workshop, konferensi, dan seminar bidang teknologi. PENDIDIKAN  Jurusan Teknik Elektro 1981  Beasiswa Phd di Kanada 24. Menteri Sekretaris Negara: Maruarar Sirait, SIP. BIOGRAFI Maruarar Sirait adalah salah satu politisi muda asal Fraksi PDI-P. Namanya melambung lantaran kiprahnya di dunia politik cukup berperan penting dalam kemajuan partai berlambang moncong putih ini. Pria yang akrab disapa Ara ini memulai karirnya sebagai Manager KKBM Unpar Bandung. Saat duduk di bangku kuliah, ayah dari dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Melalui organisasi kampus tersebut, Ara banyak belajar mengenai dunia politik yang sarat akan negosiasi dan diskusi. Tak hanya melalui GMKI cabang Bandung, Ara juga bergabung dengan Resimen mahasiswa Unpar yang kemudian menjebloskannya dalam partai politik PDI-P sejak tahun 1999. Bergabung dengan partai politik sejak muda belia dengan gagasan-gagasan tajam membuat nama Maruarar Sirait cukup diperhitungkan di kancah politik Indonesia. Sebut saja panitia hak angket yang menangani kasus Bank Century yang hingga kini tak ujung rimbanya, ia turut bergabung dalam panitia bentukan SBY tersebut. Kritis dan dinamis, membuat nama Ara sempat disinggung-singgung oleh rekan sesama panitia hak angket yang kerap menuai kontroversi, Ruhut Sitompul. Keduanya sempat beradu mulut dalam rapat panitia hak angket Bank Century beberapa waktu lalu. Padahal, tak sepatutnya adu mulut yang ditayangkan live di beberapa media televisi tersebut dipertontonkan di depan khalayak ramai. Berbicara mengenai aktif, dinamis, dan kritis, sosok politisi muda suami dari Shinta Triastuti ini beberapa waktu lalu sempat mengutarakan maksud dari partai yang berhasil membesarkan namanya ini mengenai alasan mengapa partainya tersebut menolak kenaikan harga BBM yang semula direncanakan naik pada tanggal 1 April 2012. Ia menuturkan ada tiga alasan yang mendasari fakta bahwa BBM tak perlu naik yaitu dengan mencari sumber-sumber pendanaan baru yang legal seperti memaksimalkan penerimaan negara dari sektor pajak dan cukai, mengambil alih proses impor minyak yang selama ini masih dikendalikan oleh pihak ketiga, dan memberlakukan pajak bagi pihak-pihak yang berinvestasi ke
  • 18. 18 luar negeri. Baginya, melalui solusi yang ia utarakan tersebut, ia dan partainya yakin bahwa BBM tak perlu naik mengingat angka kenaikan cukup fantastis bagi banyak rakyat yang tingkat perekonomiannya mayoritas menengah ke bawah. Berbeda dengan urusan BBM yang nyatanya pada rapat paripurna seluruh anggota DPR dari fraksi PDI-P lebih memilih walk out karena merasa tak setuju dengan opsi yang ditawarkan ketua DPR, Marzuki Alie, Ara yang ditanya mengenai bakal capres yang bakal diusung PDI-P, dalam beberapa wawancara, ia menuturkan bahwa Megawati Soekarnoputri masih mempunyai kans yang cukup besar jika kembali mencalonkan diri sebagai capres. Ia menambahkan bahwa internal PDI-P solid memberikan dukungan penuh untuk Megawati. Kini, tak hanya aktif sebagai anggota DPR-RI komisi XI, pria ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Potenza Sinergi sekaligus Ketua DPP PDI-P. PENDIDIKAN  FISIP Universitas Parahyangan, Bandung  SMA Negeri 47  SMPK Ora et Labora, Jakarta  SD PKSD VI, Jakarta 25. Menteri Riset dan Teknologi: Prof. Yohannes Surya, Ph.D. BIOGRAFI Yohanes Surya adalah seorang yang selalu identik dengan ilmu pengetahuan. salah satu ilmuwan terbaik Indonesia ini lahir di Jakarta pada tanggal 6 November 1963. Ia mulai menggeluti ilmu fisika di Fakultas MIPA Universitas Indonesia hingga lulus tahun 1986. Setelah lulus, beliau mengajar di SMAK I Penabur Jakarta hingga tahun 1988, sebelum kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang master dan doktor di College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat. Program masternya diselesaikan pada tahun 1990 dan program doktornya di tahun 1994 dengan predikat cum laude. Sebagai doktor muda, Yohanes Surya lalu menjadi Consultant of Theoretical Physics di CEBAF (Continous Electron Beam Accelerator Facility) Virginia Amerika Serikat pada tahun 1994. Tak lama, ia pun kembali ke tanah air dan memutuskan untuk mengabdikan diri pada ilmu pengetahuan dengan cara mendidik generasi muda agar lebih maju di bidang sains, terutama fisika. Terbukti, selama tahun 1993 hingga 2007 siswa-siswa binaannya berhasil mengharumkan nama bangsa dengan menyabet 54 medali emas, 33 medali perak dan 42 medali perunggu dalam berbagai kompetisi sains/fisika internasional. Pada tahun 2006, seorang siswa binaannya meraih predikat Absolute Winner (Juara Dunia) dalam International Physics Olympiad (IphO) XXXVII di Singapura. Sejak 2000, Yohanes Surya juga banyak mengadakan pelatihan untuk guru-guru Fisika dan Matematika di hampir semua kota besar di Indonesia, bahkan ia turun sampai ke desa- desa di seluruh pelosok Nusantara dari Sabang hingga Merauke, termasuk juga pesantren- pesantren. Guru besar fisika dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga ini pernah menjadi Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan, Kepala Promosi dan Kerjasama Himpunan Fisika Indonesia (2001-2004), menjadi dewan juri berbagai lomba sains/matematika (XL-com, L'oreal, UKI dsb), anggota Dewan Kurator Museum Iptek Taman Mini Indonesia Indah, salah satu founder The Mochtar Riady Institute, anggota Dewan Wali Amanah Sekolah Tinggi Islam Assalamiyah Banten dan kini Prof. Yohanes Surya menjabat sebagai Rektor Universitas Multimedia Nusantara (Kompas Gramedia Group) serta aktif mengkampanyekan Cinta Fisika (Bali Cinta Fisika, Kalbar Cinta Fisika dsb) diseluruh Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ, Yohanes Surya juga telah menulis lebih dari 68 buku sudah ditulis untuk siswa SD sampai SMA. Ia juga menulis ratusan artikel fisika di jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional, harian KOMPAS, TEMPO, Media Indonesia dan lain-lain. Ia juga merupakan pencetus istilah MESTAKUNG (tiga hukum Mestakung) dan pembelajaran Gasing
  • 19. 19 (Gampang, Asyik, Menyenangkan). Yohanes Surya juga kerap menjadi narasumber berbagai program pengajaran Fisika melalui CD pembelajaran untuk SD, SMP dan SMA. Ia juga menulis komik fisika Archie dan Meidy serta percobaan fisika untuk anak-anak dalam bentuk kartun dengan judul Fisika Itu Asyik. Ia terlibat dalam produksi berbagai program edukatif di televisi seperti "Petualangan di Dunia Fantasi" dan "Tralala-trilili". Di luar aktifitasnya di atas, Yohanes Surya berkiprah dalam berbagai organisasi internasional sebagai Board member of the International Physics Olympiad, Vice President of The First step to Nobel Prize (1997-sekarang), Penggagas dan President Asian Physics Olympiad (2000-sekarang), Chairman of The first Asian Physics Olympiad, di Karawaci, Tangerang (2000), Executive member of the World Physics Federation Competition, Chairman of The International Econophysics Conference 2002, Chairman the World Conggress Physics Federation 2002, Board of Experts di majalah National Geographic Indonesia serta menjadi Chairman of Asian Science Camp 2008 di Denpasar, Bali. Pada tahun 2007, beliau menulis buku "Mestakung: Rahasia Sukses Juara Dunia" yang dan sukses menjadi penulis Best Seller tercepat di Indonesia. Tahun berikutnya mendapat award sebagai Pahlawan Masa Kini pilihan Modernisator dan majalah TEMPOPada tahun 2008, ia terpilih sebagai wakil Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, George W. Bush. 26. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Dra. Khofifah Indar Parawansa BIOGRAFI Khofifah Indar Parawansa mulai menyita lampu sorot panggung politik tanah air setelah sosoknya tampil membacakan pidato pernyataan sikap Fraksi Persatuan Pembangunan (F-PP) dalam Sidang Umum MPR 1998 silam. Tentu saja banyaknya sorotan lampu politik tersebut bukan tanpa alasan. Pidato politisi kelahiran 1965 ini menjadi pidato kritis pertama terhadap pelaksanaan Orde Baru dalam ajang formal nasional setingkat Sidang Umum MPR. Tak pelak, hampir segenap anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat, pada saat itu didominasi Fraksi Karya Pembangunan (Golkar), Fraksi ABRI dan Fraksi Utusan Golongan, dibuat terperanjat dengan pidato yang menohok jantung para penguasa Orde Baru tersebut. Bukan hanya kritik, aktivis organisasi ini juga menyampaikan berbagai kekurangan, dan kecurangan, Pemilu 1997 seraya melengkapi pidato dengan berbagai ide tentang demokrasi. Keberanian, sekaligus kecerdasan, Pariwansa dalam menghadirkan kritik terhadap pelaksanaan rezim Orde Baru yang tengah berkuasa sekaligus menjadikan sosoknya sebagai politikus yang disegani di tanah air. Pada 1992, ibu empat anak ini terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1992 - 1998. Namun, perubahan peta politik pasca lengsernya rezim Orde Baru membuatnya keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada periode 1998-2000, politikus yang sempat bercita-cita menjadi pembalap ini kembali duduk di DPR sebagai wakil PKB. Sosok alumni Pascasarjana FISIP UI ini kembali menunjukkan kiprahnya setelah dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan pada masa pemerintahan Presiden K. H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pada awal 2013, nama mantan Kepala BKKBN periode 1999 - 2001 ini kembali muncul dalam kancah politik nasional Indonesia saat maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur periode 2014 - 2019. PENDIDIKAN  (1972-1978) SD Taquma
  • 20. 20  (1978-1981) SMP Khodijah-Surabaya  (1981-1984) SMA Khodijah-Surabaya  (1984-1991) S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya  (1984-1989) S1 Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah, Surabaya  (1993-1997) S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta 27. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Puan Maharani BIOGRAFI Puan Maharani adalah ketua frkasi PDI Perjuangan di DPR RI periode 2009-2014. Terlahir dalam keluarga politisi membuat ia sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Kakeknya, Soekarno, proklamator Republik Indonesia, serta ibunya Megawati Soekarnoputri, Presiden RI kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan. Kini, ia semakin mantap terjun ke panggung politik bersiap diri menjadi penerus dinasti Soekarno. Dalam kampanye di Jawa Timur beberapa tahun lalu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri secara resmi memperkenalkan putri tunggalnya, Puan Maharani, sebagai penerusnya kepada publik. Seiring dengan perjalanan waktu, Puan semakin terlibat dalam proses politik. Pada masa pemilihan presiden tahun 2009, Puan terlibat aktif di Mega Center, lembaga yang menangani pemenangan Megawati jadi presiden, walaupun menurutnya posisinya itu hanya sebagai observer. Wanita kelahiran Jakarta, 6 September 1973 ini merupakan anak ketiga Megawati Soekarnoputri, atau anak pertama Megawati dari suaminya Taufiq Kiemas. Terlahir dalam keluarga politisi membuat Puan sejak kecil sudah terbiasa dengan hingar bingar panggung politik. Hal tersebut memang tidak terlalu mengherankan, karena saat ibunya, Megawati, menjadi Presiden RI pada periode 2001-2004, ia selalu berada di samping ibunya, baik saat melakukan kunjungan resmi ke daerah maupun ke luar negeri. Sehingga tanpa disadari, aktivitas itu telah memperkenalkan Puan Maharani ke panggung politik. Dengan mendampingi sang bunda, Puan semakin familiar di kalangan masyarakat, teristimewa pada masyarakat politisi. Di samping melakukan kunjungan-kunjungan, istri dari Happy Hapsoro ini pun beberapa kali pernah dipercaya sang ibu melakukan kegiatan sosial. Dari situ, ia juga kemudian belajar banyak mendekati 'wong cilik'. Nama besar orang tua memang tidak mungkin dipisahkan dari keberhasilan Puan di kancah politik nasional. Namun, Puan sendiri tampaknya memang ingin membuktikan bahwa dirinya mampu dan layak menjadi politisi handal sekaligus jadi wakil rakyat yang bertanggung jawab tanpa melihat faktor dari nama besar kedua orang tuanya. Terlepas dari urusan gender, Puan sebenarnya menginginkan PDIP diisi dengan orang-orang yang kompeten dan mempunyai integritas tinggi. Ia percaya PDIP bisa terus berkembang jika dikelola orang-orang profesional yang memiliki kesamaan visi, misi, dan ideologi. PENDIDIKAN  Sarjana Komunikasi Universitas Indonesia. 28. Menteri Lingkungan Hidup: Drs. Ir. Dodo Sambodo, MS BIOGRAFI
  • 21. 21 Beliau yang lahir di Temanggung 28 Februari 1956 dan bernama lengkap Drs. Ir. B. Widodo Sambodo, MS adalah merupakan salah satu tokoh penting di Kementerian Lingkungan Hidup. Selama berkarir lebih dari 28 tahun di Kementerian Lingkungan Hidup beliau fokus terhadap pengawasan pembangunan dan pengendalian dampak lingkungan hidup. Begitu banyak kerusakan lingkungan yang berhasil diperbaiki dan dilestarikan oleh beliau bersama-sama dengan masyarakat pada masa tugasnya tersebut. Beliau juga berhasil menjalin hubungan yang sangat baik dengan masyarakat dan LSM-LSM lingkungan baik lokal maupun internasional. Hal itu bisa terlihat dari begitu banyak kerjasama yang berhasil dilakukan dengan forum-forum lingkungan hidup selama masa jabatan beliau seperti : 1. Pelaksana Ekspedisi International Operation Leleight di Seram, Walhi 1984. 2. Ekspedisi Filsox Puncak Jaya guna menghitung percepatan salju abadi kerjasama antara RI dan New Zealand, 1991. 3. Ekspedisi Mahakam Heart Of Borneo, KLH – Kompas 1995. 4. Tim Pemulihan Pasca Erupsi KLH – UGM – LPTP, 2011. Beliau juga seringkali diundang dan dipercaya untuk mewakili Indonesia dalam forum-forum dunia yang membahas mengenai permasalahan lingkungan hidup. Dengan berdasarkan atas pengalaman, integritas dan komitmen yang dibangun selama puluhan tahun itu akhirnya menempatkan beliau di posisinya sekarang ini yaitu sebagai Asisten Deputi Bidang Pengaduan Dan Penataan Sanksi Administrasi pada Kementerian Lingkungan Hidup. Dodo Sambodo bukanlah merupakan sosok baru dalam dunia lingkungan hidup Indonesia. Sebelum berkarir di Kementerian Lingkungan Hidup, beliau sangat aktif dalam organisasi lingkungan terbesar Indonesia yaitu WALHI. Di organisasi tersebut beliau aktif selama kurang lebih 7 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur WALHI pada tahun 1989. Dalam bidang akademisi, sosok yang merupakan lulusan dari Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan 1988-1992, Universitas Indonesia ini juga aktif menjadi pembicara dan narasumber di berbagai seminar maupun forum lingkungan hidup yang diadakan baik oleh kalangan pemerintah, usahawan, akademisi, bahkan LSM. Di sela-sela kesibukannya sebagai pejabat Kementerian Lingkungan Hidup, beliau juga saat ini tengah menyelesaikan Program S-3 Ilmu Lingkungan, di Universitas Gadjah Mada. Berikut riwayat pendidikan dan jejak karir serta pengalaman Dodo Sambodo di dunia lingkungan hidup Indonesia : RIWAYAT PENDIDIKAN 2007 - sekarang Program S-3 Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada; 1988 - 1992 Program Pascasarjana Ilmu Lingkungan, Universitas Indonesia; 1977 - 1982 Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada; 1976 - 1983 Fakultas Teknik Jurusan Mesin, Universitas Proklamasi, Yogyakarta. 29. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Ir. Tri Rismaharini, M.T. BIOGRAFI Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala DKP hingga wali kota saat ini, Surabaya menjadi kota yang bersih dan asri. Bahkan kota yang mendapat sebutan Kota Pahlawan ini berhasil meraih kembali Piala Adipura 2011 untuk kategori kota metropolitan setelah lima tahun berturut-turut tak lagi memperolehnya. Wanita yang akrab disapa dengan nama Risma ini berada di bawah naungan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia terkenal sebagai sosok wanita yang tegas dan tak kenal kompromi dalam menjalankan tugasnya. Bahkan karena sikapnya tersebut, sebagian pejabat di
  • 22. 22 DPRD pernah berusaha untuk mendepak Risma dari jabatan Wali Kota Surabaya. Pada tanggal 31 Januari 2011, Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana menggunakan hak angketnya untuk menurunkan Risma dari posisinya sebagai wali kota. Ia beralasan bahwa Risma telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 16/2006 tentang prosedur penyusunan hukum daerah dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008. Ia dianggap melanggar karena ia tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam membahas maupun menyusun Peraturan Wali Kota Surabaya (Perwali) Nomor 56 tahun 2010 yang mengatur tentang perhitungan nilai sewa reklame dan Perwali Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame terbatas di kawasan khusus kota Surabaya yang menaikkan pajak reklame menjadi 25%. Enam dari dari tujuh fraksi politik yang ada di dewan, termasuk PDIP yang mengusungnya, mendukung keputusan ini. Hanya fraksi PKS yang menolak dengan alasan belum cukup bukti dan data. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai alasan pemakzulan Risma terlalu mengada-ada. Ia pun menegaskan bahwa Risma tetap menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Beredar kabar bahwa keputusan memberhentikan Risma dikarenakan banyaknya kalangan DPRD Kotamadya Surabaya yang tidak senang akan keputusan Risma menolak keras pembangunan tol tengah Kota Surabaya dan lebih memilih meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghubungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Wanita kelahiran 20 November 1961 ini menjadi salah satu nominasi wali kota terbaik di dunia, 2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih karena segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia dinilai berhasil menata kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman tersebut tidak layak disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi taman terbesar dan terkenal di kota Surabaya. Selain itu, ia juga telah berperan besar dalam membangun pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, ia sukses mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan Adipura di tahun 2011. Risma menjadi kandidat wali kota terbaik dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Solo Joko Widodo. PENDIDIKAN  SMP Negeri X Surabaya (1976)  SMU Negeri V Surabaya (1980)  S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)  S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002) 30. Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal: Drs. Andrinof Achir Chaniago, M.Si. BIOGRAFI Andrinof A Chaniago merupakan pria kelahiran Padang, 3 November 1962. Saat ini, ia bekerja sebagai dosen di FISIP UI. Ia mengajar di tiga program sekaligus; S1, S2 dan Sarjana Eksistensi. Selain itu, ia merupakan Senior Fellow di The Habibie Center. Pada tahun 1999, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Center for Indonesian Regional dan Urban Studies atau CIRUS. Di tahun 2008, ia mendirikan CIRUS Surveyors Group (CSG). Di sini, ia menjabat sebagai direktur eksekutif. Ia juga aktif dalam organisasi sosial non profit seperti Anggota Dewan Redaksi Jurnal Galang. Jurnal ini mengupas pemikiran tentang penggalangan dana sosial. Selain itu, ia juga sempat menjadi Ketua III Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia untuk program S1-nya. Kemudian ia melanjutkan ke Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, Fakultas Ekonomi di universitas yang sama, Universitas Indonesia. Ia juga sempat kuliah di Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan.
  • 23. 23 Ia juga aktif berkarya sebagai penulis. Ia menulis buku yang berjudul Gagalnya Pembangunan: Kajian Ekonomi Politik Akar Krisis Indonesia di tahun 2001. Selain itu, ia juga membuat tulisan di berbagai jurnal serta media massa. Ia menikah dengan Ir. Yultifani dan memiliki seorang anak yang bernama Auzi Amazia Domasti. Saat ini, ia menjabat sebagai anggota tim Visi Indonesia 2033. Tujuan sederhana dari tim ini adalah supaya pembangunan yang ada harus sejalan dengan konsekuensi dari kondisi yang ada dan bisa mewujudkan pertumbuhan dalam hal kesejahteraan masyarakat. Tim ini beranggotakan empat orang yang sama-sama memiliki keahlian yang mumpuni, yaitu Andrinof A Chaniago, Ahmad erani Yustika, Mohammad Jehansyah Siregar, dan Tata Mustasya. PENDIDIKAN  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia  Program Master Perencanaan dan Kebijakan Publik, FE, UI  Fu Hsing Kang College, Taipei, Taiwan  S3 di Pasca Sarjana Ilmu Filsafat UI 31. Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional: Faisal Basri, S.E., M.A. BIOGRAFI Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang ekonom dan politikus asal Indonesia. Faisal Basri lahir di Bandung tanggal 6 November 1959. Nama belakangnya, Basri diambil dari nama ayahnya, Hasan Basri Batubara, sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak yang juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik ini turut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) yang nantinya akan berkembang menjadi Partai Amanat Nasional hingga akhirnya dia dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal yang pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta dipercayakan sebagai salah satu Ketua. Dia juga menjadi pendiri beberapa organisasi nirlaba lainnya seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak mahasiswa, Faisal sudah aktif di berbagai organisasi. Dia masuk di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia pada tahun 1978 tatkala kampus sedang bergejolak. Gejolak politik membawanya kian larut dalam berbagai gerakan organisasi. Setelah menyelesaikan studinya di sana, Faisal kemudian diangkat menjadi dosen mata kuliah baru yakni Ekonomi Politik yang baru diperkenalkan di FEUI pada akhir 1980-an. Pada tahun 2000, Faisal ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI. Setelah mundur dari PAN pada awal 2001, dia tetap aktif dalam kehidupan politik. Faisal mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) dan menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional sejak Kongres I tahun 2004 sampai 2010. Kini ia dipercaya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Nasional. Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb dan sepakat untuk tetap berjuang di jalur independen dalam pencalonan Gubernur DKI dalam pemilukada 2012, kalaupun di perjalanan ada partai politik yang meminang salah satu atau keduanya, tawaran tersebut akan mereka tolak. PENDIDIKAN  Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Jakarta (1985)  Master of Arts (M.A.) dalam bidang Ekonomi, Vanderbilt University, USA (1988) 32. Menteri Perumahan Rakyat: Mochamad Ridwan Kamil, ST, MUD. Mochamad Ridwan Kamil, ST. MUD. (lahir di Bandung, 4 Oktober 1971; umur 43 tahun) adalah Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Awalnya, pria yang akrab dipanggil Kang Emil ini adalah seorang arsitek, dosen, dan aktivis sosial asal Indonesia. Emil merupakan putra dari pasangan Dr. Atje Misbach, S.H (alm.) dan Dra. Tjutju Sukaesih. Pada tahun 2013 Emil yang dari kalangan profesional dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai
  • 24. 24 GERINDRA sebagai walikota Bandung dengan didampingi oleh Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil walikota. Dalam Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kota Bandung pada 28 Juni 2013, pasangan ini unggul telak dari tujuh pasangan lainnya dengan meraih 45,24% suara sehingga Pasangan Ridwan Kamil - Oded Muhammad Danial (RIDO) ditetapkan menjadi pemenang dalam Pemilihan umum Wali Kota Bandung 2013. Pendidikan  SDN Banjarsari III Bandung 1978-1984  SMP Negeri 2 Bandung 1984-1987  SMA Negeri 3 Bandung 1987-1990  Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung 1990-1995  Master of Urban Design University of California, Berkeley 1999-2001 Karier Setelah lulus S2 dari University of California, Berkeley, Ridwan Kamil melanjutkan pekerjaan profesional sebagai arsitek di berbagai firma di Amerika Serikat. Sebelumnya Ridwan Kamil memulai karier bekerjanya di Amerika sesaat setelah lulus S1, akan tetapi hanya berkisar empat bulan ia pun berhenti kerja karena terkena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu. Tidak langsung pulang ke Indonesia, dia bertahan di Amerika sebelum akhirnya mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley. Selagi mengambil S2 di Univesitas tersebut Ridwan Kamil bekerja paruh waktu di Departemen Perancanaan Kota Berkeley. Pada tahun 2002 Ridwan Kamil pulang ke tanah kelahirannya Indonesia dan dua tahun kemudian mendirikan Urbane yang bergerak dalam bidang jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain. Kini Ridwan Kamil aktif menjabat sebagai Prinsipal PT. Urbane Indonesia, Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung[2], serta Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco), dan SAA (Singapura). Urbane adalah firma yang dibangun oleh Ridwan Kamil pada tahun 2004 bersama teman- temannya seperti Achmad D. Tardiyana,Reza Nurtjahja dan Irvan W. Darwis. Reputasi Internasional sudah mereka bangun dengan mengerjakan projek-projek di luar Indonesia seperti Syria Al-Noor Ecopolis di negara Syria dan Suzhou Financial District di China. Tim Urbane sendiri terdiri dari para profesional muda yang kreatif dan berpikir idealis untuk mencari dan menciptakan solusi mengenai masalah desain lingkungan dan perkotaan. Urbane juga memiliki projek berbasis komunitas dalam Urbane Projek Komunitas dimana visi dan misinya adalah membantu orang-orang dalam sebuah komunitas perkotaan untuk memberikan donasi dan keahlian-keahlian dalam meningkatkan daerah sekitarnya. Urbane telah banyak dianugrahi penghargaan-penghargaan dari media internasional seperti BCI Asia Awards tiga tahun berturut-turut pada tahun 2008, 2009 dan 2010 dan juga BCI Green Award pada tahun 2009 atas projek desain Rumah Botol (dari botol bekas). Urbane juga sering mengikuti kompetisi di bidang desian arsitektur tingkat nasional seperti Juara 1 kompetisi desain Museum Tsunami di Nangro Aceh Darrussalam tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain kampus 1 Universitas Tarumanegara tahun 2007, Juara 1 kompetisi desain Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Indonesia tahun 2009, juara 1 kompetisi desain Sanggar Nagari di Kota Baru Parahyangan di Kabupaten Bandung Barat dan juara 1 kompetisi desain Pusat Seni dan Sekolah Seni di Universitas Indonesia tahun 2009. 32. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN): Prof. Dr. (HC) Dahlan Iskan BIOGRAFI Dahlan Iskan lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar.
  • 25. 25 Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat. Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012). Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya. Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV. Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer. Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta. Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan. Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok. Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.
  • 26. 26 Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti. Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan. Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi. PENDIDIKAN  SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun  Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan  Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan  Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat) 34. Menteri Pemuda dan Olahraga: Anies Rasyid Baswedan, Ph.D. BIOGRAFI Indonesia selayaknya bangga memiliki figur intelektual muda seperti Anies Baswedan. Terhitung 15 Mei 2007 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu jabatan Rektor Universitas Paramadina dalam usia 38 tahun; angka yang sekaligus mencatatkan sejarah tersendiri sebagai pejabat Rektor termuda di Indonesia. Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang, demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya. Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia. Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009. Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'. Tidak heran juga, bergudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional. Berpegang teguh pada pendirian politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden 2009. Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra. Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui
  • 27. 27 program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.