SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
Pengantar
Keselamatan di Lokasi Pekerjaan Jalan




                             Menciptakan Lokasi Pekerjaan Jalan
                                     yang lebih Berkeselamatan

     DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
     KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
     Banjarmasin, 13-14 Desember 2011
ASPEK LEGAL
            KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN
UU No. 22/2009
 Penyelenggara Jalan dalam melaksanakan preservasi jalan
  dan/atau peningkatan kapasitas jalan wajib menjaga keamanan,
  keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan
  angkutan jalan - Pasal 23.
 Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan
  lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 203.
 Pengawasan terhadap pelaksanaan program keselamatan lalu
  lintas dan angkutan jalan, meliputi: audit, inspeksi, dan
  pengamatan dan pemantauan. Audit bidang keselamatan lalu
  lintas dan angkutan jalan dilaksanakan oleh auditor
  independen yang ditentukan oleh pembina lalu lintas dan
  angkutan jalan - Pasal 206.                                  2
LEGAL ASPEK
           KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN


PP No. 34/2006

 Penyelenggara Jalan wajib menjaga kelancaran dan
  keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan
  - Pasal 93.

 Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan
  keselamatan pengguna jalan dengan penempatan
  perlengkapan jalan secara jelas sesuai dengan peraturan
  perundang-undangan - Pasal 98.
                                                            3
Keselamatan Pekerjaan Jalan

   Pekerjaan jalan selalu ada: jalan baru, pelebaran jalan,
    peningkatan jalan, pemeliharaan jalan.
   Pekerjaan jalan hampir selalu berdekatan dengan lalu lintas
    yang bergerak, bahkan untuk jalan baru, yang akhirnya akan
    bergabung dengan jalan eksisting di ujung-ujungnya.
   Pekerjaan jalan dapat menyebabkan gangguan lalu lintas,
    kemacetan, tundaan/delay, frustasi, dan terlebih dapat
    menyebabkan tabrakan – mencederai atau membunuh
    pengguna jalan dan/atau pekerja jalan.
   Keselamatan jalan di lokasi pekerjaan jalan sering diabaikan.
   Manajemen keselamatan di lokasi pekerjaan jalan menjadi
    tugas yang penting dari pemilik kegiatan (satker/PPK?).
Keselamatan Pekerjaan Jalan


   Lokasi pekerjaan jalan seringkali identik dengan „kejutan
    tersembunyi‟, permukaan jalan tidak rata, berdebu,
    berlumpur, kurang atau malah tidak ada rambu
    peringatan, sedikit petunjuk, jebakan yang
    membahayakan.
   Sudah waktunya memperbaiki situasi ini.
   Tetapi perlu dedikasi semua yang bertanggung jawab
    terhadap proyek: kontraktor, konsultan dan satker/PPK.
   Tidak ada data kecelakaan khusus di lokasi pekerjaan
    jalan, namun diyakini angkanya cukup substansial.
Keselamatan Pekerjaan Jalan:

• Manajemen lalu lintas pada lokasi pekerjaan jalan
  seringkali memerlukan standar keselamatan yang
  lebih tinggi dari jalan eksisting. Contoh: penutupan
  lajur, penyempitan lajur, tikungan tajam, perubahan
  geometrik mendadak – harus didesain berdasar
  kecepatan, peringatan dini dan delineasi untuk
  memberikan peringatan dan petunjuk yang jelas.
• Rambu dan perangkat yang digunakan pada lokasi
  pekerjaan jalan sangat penting sebagai alat
  komunikasi kepada pengguna jalan.
Lokasi Pekerjaan Jalan:
Lokasi berbahaya utk Pekerja jalan dan Pengguna jalan
• Tidak cukup visibilitas awal untuk rambu peringatan dini pertama
• Di daerah perkotaan, rambu tersembunyi oleh kendaraan yg
  diparkir.
• Di daerah pedesaan, tidak ada rambu-rambu dini - kadang-
  kadang tersembunyi oleh rumput, pohon
• Penggunaan rambu ilegal (tidak resmi)
• Penggunaan blok beton sebagai delineasi
• Rambu tumbang
• Sedikit/tidak menggunakan rambu batas kecepatan
• Kurangnya perambuan untuk jalan lokal
• Kurangnya peringatan dengan lampu (berkedip) untuk peralatan
  pekerjaan.
•   Kurangnya kerucut lalu lintas, dan sering tidak ada taper.
•   Taper terlalu pendek.
•   Penggunaan drum cat putih 44 galon diisi dengan beton.
•   Aktifitas galian terlalu dekat (tak dipisahkan) dari lalu
    lintas.
•   Sedikit atau tidak ada delineasi pada areal galian.
•   Pekerja tidak mengenakan pakaian dengan visibilitas
    tinggi.
•   Tidak benarnya pagar keselamatan untuk keselamatan
    pekerja.
•   Tidak ada pagar keselamatan untuk pejalan kaki.
Peran Ahli Teknik
   Kesalahan manusia yang dilakukan oleh
    pengemudi/pengendara sebenarnya banyak disebabkan
    oleh ketidak-cermatan ahli jalan.
   Contoh: tanda peringatan tidak dipasang di tempat yang
    seharusnya, pekerjaan jalan “muncul” begitu saja tanpa
    manajemen lalu lintas, suatu segmen jalan baru beton
    berhenti tanpa peringatan atau delineasi yang
    menyebabkan pengemudi/pengendara waktu malam
    terkejut saat jatuh kembali ke permukaan jalan lama
    dengan kecepatan tinggi.
   Langkah-langkah menyediakan rambu yang jelas, dengan
    delineasi yang tepat dan pembatasan kecepatan yang
    jelas, tidak sulit dan dapat dilakukan dengan biaya kecil.
Peran Ahli Teknik
   Ahli teknik, dengan biaya rendah dapat mengupayakan
    perancangan, konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian
    lokasi pekerjaan jalan yang lebih berkeselamatan.
   Pemilik proyek, satker/PPK mempunyai tugas menciptakan
    lingkungan kerja yang berkeselamatan untuk para
    pekerjanya. Pemilik proyek juga bertanggung jawab atas
    keselamatan siapapun yang bergerak melalui atau
    mengitari area kerja di bawah kendalinya.
   Sehingga pemilik proyek perlu memastikan, pelatihan yang
    memadai bagi para pengawas dan pekerja, selain juga
    menyediakan peralatan, pakaian pelindung dan sumber
    daya yang memungkinkan bekerja dengan
    berkeselamatan dan meminimalkan risiko.
DOKUMEN KONTRAK

        Contract Agreement and Addenda
        Letter of Acceptance
        Letter of Bid (Bid Submission
         Sheet)
        Particular Condition
        General Condition
        Specification
        Drawings
        Priced of Bill of Quantities.
SAFETY DALAM KONTRAK PEKERJAAN JALAN


          GENERAL CONDITION:
              Clause 4.8: Safety Procedures

          GENERAL SPECIFICATION:
              Section 1.2: Mobilization (PCM)
              Section 1.8: Traffic Mgt and Safety
              Section 10.1: Routine Maintenance of .......
               Road Furniture, .......

          DRAWINGS:

          BILL OF QUANTITIES:
General Conditions

4.8 Safety Procedures

Kontraktor harus:
a) Memenuhi ketentuan keselamatan.
b) Menjaga keselamatan semua orang yang berhak ada di
   lapangan pekerjaan.
c) Menyediakan pagar, penerangan, penjagaan dan
   pengawasan pekerjan sampai selesai dan sampai
   penyerahan.
d) Menyediakan fasilitas sementara (jalan, lajur pejalan kaki,
   penjaga dan pagar) apabila diperlukan, dalam
   melaksanakan pekerjaan.
General Specifications ...... DIVISION 1
                        GENERAL




SECTION 1.2 MOBILIZATION

Agenda Pre-construction Meeting (PCM) antara lain:

    Contractor’s Work Plan, termasuk:

    Traffic Management and Safety Plan
General Specifications ...... DIVISION 1 general
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.1.1 Description


Kontraktor harus:
a) Melakukan manajemen lalu lintas untuk mengendalikan dan
   melindungi pekerja (kontaktor dan konsultan) dan pengguna
   jalan, yang melewati areal konstruksi, termasuk lokasi
   sumber material dan jalur pengangkutannya, sesuai dengan
   spek ini dan rencana manajemen lalu lintas atau yang
   ditentukan oleh Engineer.
b) Melengkapi, memasang dan memelihara rambu, pagar, dsb
   dan menyediakan per-bendera-an dan lainnya untuk
   mengarahkan lalu lintas melalui daerah kerja konstrtuksi.
   Pengendalian lalu lintas harus dilaksanakan sesuai dengan
   peraturan dan pengaturan yang berlaku.
c) Semua peralatan pengendalian lalu lintas yang dipakai dan
   dipasang oleh kontraktor harus dikaji pemenuhannya oleh
   Engineer.
General Specifications ...... DIVISION 1
                               GENERAL


SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.1 Work Sequence and Traffic Management Plan

   Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus menyusun dan
   menyerahkan kepada Engineer, Rencana Manajemen dan Keselamatan
   Lalu Lintas (RMKL).

   RMKL harus didasarkan pada analisis mikro dan makro lalu lintas dan
   tidak hanya fokus pada areal pekerjaan konstruksi.

   RMKL harus selalu diperbaharui berdasarkan kondisi lapangan dan
   pengalaman.

   RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan alat dan peralatan
   untuk pedestrian dan kendaraan non mesin apabila ada di sekitar lokasi
   pekerjaan.
General Specifications ...... DIVISION 1
                               GENERAL


SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.3 Implementation of Traffic Management and Safety Works

   Setiap waktu, Engineer memeriksa apakah pengendalian lalu lintas
   yang aman dilaksanakan sesuai rencana, engineer dapat membatasi
   operasi/kegiatan kontraktor apabila tidak memenuhi, sampai diperbaiki.
   Engineer dapat menunda/menstop seluruh kegiatan sampai dipenuhi.

   Dalam kasus keselamatan publik dan pekerja, yang serius dan dengan
   sengaja kontraktor mengabaikan, Engineer dapat mengambil tindakan
   untuk perbaikan dan membebankan biayanya kepada kontraktor.

   Semua personel paling sedikit berumur 18 tahun dan memakai rompi
   reflektif, sepatu boot dan helm setiap waktu dalam jam kerja.

   Kegiatan malam hari harus menggunakan penerangan dan/atau sistem
   reflektif yang disetujui oleh engineer.
General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL
SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.2.5 Maintenance of Temporary Traffic Signs

   Kontraktor harus menyediakan personel untuk mengawasi
   pengendalian lalu lintas secara kontinyu siang dan malam dan
   mengambil tindakan apabila ada kerusakan fasilitas pengendalian
   lalu lintas, baik akibat vandalisme atau akibat kecelakaan lalu lintas.



1.8.2.14 Additional Traffic Signs

   Atas permintaan Engineer, kontraktor harus menyediakan tambahan
   rambu atau fasilitas penanganan lalu lintas, yang memenuhi spek
   Engineer dan harus disediakan dalam 48 jam serta dipasang dan
   dipelihara sampai pekerjaan selesai.
General Specifications ...... DIVISION 1
                           GENERAL


SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY
1.8.6.2 Basis of Payment

   ....... Engineer dapat memerintahkan kontraktor untuk
   menyediakan tambahan peralatan apabila diperlukan, tanpa
   mengubah biaya lump sum untuk manajemen lalu lintas
   dan keselamatan (Traffic Management and Safety).

   Apabila jumlahnya tidak tertera dalam daftar biaya (Bill of
   Quantities), tidak ada pembayaran terpisah untuk section
   manajemen dan keselamatan lalu lintas ini.
    Apabila kontraktor gagal melaksanakan manajemen lalu
   lintas dan keselamatan seperti dalam section ini, kontraktor
   akan dibebani biaya pelaksanaan manajemen dan
   keselamatan lalu lintas yang dilaksanakan oleh Engineer
   atau pihak lain atas perintah Engineer.
General Specifications ......
                 DIVISION 10   ROUTINE MAINTENANCE WORK


SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER,
            DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES

10.1.5 Routine Maintenance of Road Furniture

   10.1.5.1 Kontraktor harus mengecat ulang setiap rambu eksisting
   yang sudah pudar dan mengecat ulang huruf pada rambu tersebut
   apabila tidak jelas.

   10.1.5.2 Kontraktor harus juga melakukan perbaikan terhadap
   kerusakan rambu, bagian pagar pengaman (guardrail) yang
   panjangnya kurang dari 10 m, dengan alasan apapun, patok
   pengaman, patok km, dan perlengkapan jalan lainnya, sesuai
   perintah Engineer.
General Specifications ......
                    DIVISION 10    ROUTINE MAINTENANCE WORK


SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER,
            DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES

10.1.7 Measurement and Payment
10.1.7.1 Measurement for Payment
(a)Semua pekerjaan pemeliharaan rutin yang ditetapkan oleh Engineer,
   akan dibayar berdasarkan konfirmasi tertulis dari Engineer bahwa
   kondisi pelayanan permukaan jalan, bahu, drainase, perlengkapan
   jalan dan jembatan telah dipelihara dengan baik sesuai dengan
   ketentuan dalam section ini.
(b)For areas in which the Engineer has directed that the scope of work is
   greater than the limits for routine maintenance works define in Article
   10.1.1, the works performed will be classified as reinstatement works
   and will not therefore be paid under this Section of the Specifications.
   Measurement and payment for such work shall be made on the basis
   of the quantities of materials actually used in the work, as provided
   for under Division 8 of these Specifications.
General Specifications ......
                      DIVISION 10      ROUTINE MAINTENANCE WORK

SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND BRIDGES
10.2.1.1 Description
   Semua jalan dan jembatan eksisting yang berdekatan dan yang menuju
   lokasi pekerjaanI dan dilewati oleh peralatan kontraktor, harus tetap terbuka
   untuk lalu lintas dan dipelihara dalam kondisi aman dan dapat digunakan.
   Dalam keadaan tertentu, struktur bangunan eksisting perlu diperkuat dan
   jembatan/timbunan sementara perlu dibuat untuk menyediakan transportasi
   peralatan kontraktor, dari dan ke lokasi pekerjaan.
10.2.2 Maintenance of Adjacent Road and Bridges Used by the Contractor
   Jembatan dan jalan umum eksisting yang berdekatan dengan proyek dan
   digunakan oleh kontraktor untuk operasi pengangkutan, termasuk jembatan
   eksisting yang diperkuat oleh kontraktor, jembatan sementara yang dibangun
   oleh kontraktor dan jalan akses ke kuari yang digunakan oleh kendaraan
   berat kontraktor, harus sepenuhnya dipelihara oleh kontraktor dengan
   biayanya sendiri selama pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi tidak
   lebih buruk dari sebelum kontraktor mulai pekerjaan. Jembatan sementara
   yang dibangun oleh kontraktor dalam memenuhi section ini tidak boleh
   dibongkar oleh kontraktor pada saat selesai pekerjaan, kecuali diperintahkan
   oleh Engineer.
General Specifications ......
                  DIVISION 10    ROUTINE MAINTENANCE WORK



SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND
               BRIDGES
10.2.3.1 Existing Temporary Road Works and Traffic
       Control
   Semua pekerjaan jalan sementara dan pemasangan
   pengendalian lalu lintas yang disediakan oleh kontraktor pada
   jalan-jalan yang berdekatan/menuju lokasi pekerjaan harus
   setiap waktu selama pekerjaan, dipelihara dalam kondisi
   aman, dapat digunakan dan memenuhi/memuaskan Engineer,
   agar menjamin keselamatan lalu lintas dan masyarakat yang
   menggunakan jalan. Ketentuan pengendalian lalu lintas harus
   sesuai dengan ketentuan pada Section 1.8 Maintenance of
   Traffic Flow.
10.2.4 Basis of Payment
   Tidak ada pembayaran tersendiri untuk kegiatan ini.
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)
20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)

More Related Content

Similar to 20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)

pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyek
pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyekpelaksana pemelihara jalan terstruktur proyek
pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyekHongkongDoge
 
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjPra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjSetiyo Pambudi
 
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3Yuni
 
Contoh construction safety plan
Contoh construction safety planContoh construction safety plan
Contoh construction safety planEddhy Violent
 
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintasahmad fuadi
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganAl Marson
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalaninfosanitasi
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiFarizK
 
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdfCONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdfborneoyovinianus
 
Pengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okPengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okamoi amore
 
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)A167789 (Audit keselamatan jalan raya)
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)NurulAqilahBintiArif
 
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdfNurkhalifahUmardani
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Ahmadnoorperady
 
RKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfRKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfFirmansyahEA1
 
RKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfRKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfFirmansyahEA1
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungangmtspotify
 
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptx
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptxTUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptx
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptxSeptian558020
 

Similar to 20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1) (20)

Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12
 
pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyek
pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyekpelaksana pemelihara jalan terstruktur proyek
pelaksana pemelihara jalan terstruktur proyek
 
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerjPra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
Pra rencana keselamatan_dankesehata_kerj
 
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
panduan teknis 3 keselamatan di lokasi pekerjaan jalan 3
 
Contoh construction safety plan
Contoh construction safety planContoh construction safety plan
Contoh construction safety plan
 
Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12
 
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
2006 10-pemeliharaan jalan darurat dan pemeliharaan lalu lintas
 
K3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi BangunganK3 Konstruksi Bangungan
K3 Konstruksi Bangungan
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
 
sss.pptx
sss.pptxsss.pptx
sss.pptx
 
Pengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 KonstruksiPengawasan K3 Konstruksi
Pengawasan K3 Konstruksi
 
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdfCONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
CONTOH POWER POINT ATAU PP SETIYANTO SKK PDF.pdf
 
Pengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan okPengenalan industri binaan ok
Pengenalan industri binaan ok
 
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)A167789 (Audit keselamatan jalan raya)
A167789 (Audit keselamatan jalan raya)
 
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
 
Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15Kak pengawasan dermaga rpm 15
Kak pengawasan dermaga rpm 15
 
RKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfRKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdf
 
RKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdfRKS Interior KKPrev2.pdf
RKS Interior KKPrev2.pdf
 
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkunganRKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
RKS infrastruktur perbaikan jalan lingkungan
 
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptx
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptxTUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptx
TUGAS MUHAMMAD IHSAN, S.T.pptx
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative

Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...Indonesia Infrastructure Initiative
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaIndonesia Infrastructure Initiative
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyIndonesia Infrastructure Initiative
 

More from Indonesia Infrastructure Initiative (20)

Presentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDIIPresentasi Sanitasi INDII
Presentasi Sanitasi INDII
 
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015Balikpapan  Public Diplomacy 25 May 2015
Balikpapan Public Diplomacy 25 May 2015
 
World experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuringWorld experience-in-railway-restructuring
World experience-in-railway-restructuring
 
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...Indonesian railways revitalisation   bambang susantono, vice minister for tra...
Indonesian railways revitalisation bambang susantono, vice minister for tra...
 
WS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure IssuesWS2 Infrastructure Issues
WS2 Infrastructure Issues
 
Development of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridorDevelopment of multimodal transport in north java corridor
Development of multimodal transport in north java corridor
 
Railway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in javaRailway function in developing multimodal transportation in java
Railway function in developing multimodal transportation in java
 
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in javaThe role of ipc in developing multimodal transportation in java
The role of ipc in developing multimodal transportation in java
 
Government strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportationGovernment strategy in developing multimodal transportation
Government strategy in developing multimodal transportation
 
The role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportationThe role of ferry in developing multimodal transportation
The role of ferry in developing multimodal transportation
 
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiyDevelopment of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
Development of multimodal transportation and inter regional connectivitiy
 
Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)Ws3 safe system supporting vru (english version)
Ws3 safe system supporting vru (english version)
 
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
Ws3 safe system supporting vru (bahasa version)
 
Ws3 presentation
Ws3 presentationWs3 presentation
Ws3 presentation
 
Ws3 me
Ws3 meWs3 me
Ws3 me
 
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safetyWs3 infrastructure related to pedestrian safety
Ws3 infrastructure related to pedestrian safety
 
Ws3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentationWs3 gender and disability presentation
Ws3 gender and disability presentation
 
Ws2 introduction
Ws2 introductionWs2 introduction
Ws2 introduction
 
Workshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approachWorkshop #2 safe system approach
Workshop #2 safe system approach
 
Workshop #2 safe system approach english
Workshop #2 safe system approach englishWorkshop #2 safe system approach english
Workshop #2 safe system approach english
 

20120118103352.jany a workzone bjmsn-12des11 (1)

  • 1. Pengantar Keselamatan di Lokasi Pekerjaan Jalan Menciptakan Lokasi Pekerjaan Jalan yang lebih Berkeselamatan DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Banjarmasin, 13-14 Desember 2011
  • 2. ASPEK LEGAL KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN UU No. 22/2009  Penyelenggara Jalan dalam melaksanakan preservasi jalan dan/atau peningkatan kapasitas jalan wajib menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 23.  Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 203.  Pengawasan terhadap pelaksanaan program keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi: audit, inspeksi, dan pengamatan dan pemantauan. Audit bidang keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan oleh auditor independen yang ditentukan oleh pembina lalu lintas dan angkutan jalan - Pasal 206. 2
  • 3. LEGAL ASPEK KESELAMATAN PEKERJAAN JALAN PP No. 34/2006  Penyelenggara Jalan wajib menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi jalan - Pasal 93.  Pelaksanaan pemeliharaan jalan harus memperhatikan keselamatan pengguna jalan dengan penempatan perlengkapan jalan secara jelas sesuai dengan peraturan perundang-undangan - Pasal 98. 3
  • 4. Keselamatan Pekerjaan Jalan  Pekerjaan jalan selalu ada: jalan baru, pelebaran jalan, peningkatan jalan, pemeliharaan jalan.  Pekerjaan jalan hampir selalu berdekatan dengan lalu lintas yang bergerak, bahkan untuk jalan baru, yang akhirnya akan bergabung dengan jalan eksisting di ujung-ujungnya.  Pekerjaan jalan dapat menyebabkan gangguan lalu lintas, kemacetan, tundaan/delay, frustasi, dan terlebih dapat menyebabkan tabrakan – mencederai atau membunuh pengguna jalan dan/atau pekerja jalan.  Keselamatan jalan di lokasi pekerjaan jalan sering diabaikan.  Manajemen keselamatan di lokasi pekerjaan jalan menjadi tugas yang penting dari pemilik kegiatan (satker/PPK?).
  • 5. Keselamatan Pekerjaan Jalan  Lokasi pekerjaan jalan seringkali identik dengan „kejutan tersembunyi‟, permukaan jalan tidak rata, berdebu, berlumpur, kurang atau malah tidak ada rambu peringatan, sedikit petunjuk, jebakan yang membahayakan.  Sudah waktunya memperbaiki situasi ini.  Tetapi perlu dedikasi semua yang bertanggung jawab terhadap proyek: kontraktor, konsultan dan satker/PPK.  Tidak ada data kecelakaan khusus di lokasi pekerjaan jalan, namun diyakini angkanya cukup substansial.
  • 6. Keselamatan Pekerjaan Jalan: • Manajemen lalu lintas pada lokasi pekerjaan jalan seringkali memerlukan standar keselamatan yang lebih tinggi dari jalan eksisting. Contoh: penutupan lajur, penyempitan lajur, tikungan tajam, perubahan geometrik mendadak – harus didesain berdasar kecepatan, peringatan dini dan delineasi untuk memberikan peringatan dan petunjuk yang jelas. • Rambu dan perangkat yang digunakan pada lokasi pekerjaan jalan sangat penting sebagai alat komunikasi kepada pengguna jalan.
  • 7.
  • 8. Lokasi Pekerjaan Jalan: Lokasi berbahaya utk Pekerja jalan dan Pengguna jalan • Tidak cukup visibilitas awal untuk rambu peringatan dini pertama • Di daerah perkotaan, rambu tersembunyi oleh kendaraan yg diparkir. • Di daerah pedesaan, tidak ada rambu-rambu dini - kadang- kadang tersembunyi oleh rumput, pohon • Penggunaan rambu ilegal (tidak resmi) • Penggunaan blok beton sebagai delineasi • Rambu tumbang • Sedikit/tidak menggunakan rambu batas kecepatan • Kurangnya perambuan untuk jalan lokal • Kurangnya peringatan dengan lampu (berkedip) untuk peralatan pekerjaan.
  • 9. Kurangnya kerucut lalu lintas, dan sering tidak ada taper. • Taper terlalu pendek. • Penggunaan drum cat putih 44 galon diisi dengan beton. • Aktifitas galian terlalu dekat (tak dipisahkan) dari lalu lintas. • Sedikit atau tidak ada delineasi pada areal galian. • Pekerja tidak mengenakan pakaian dengan visibilitas tinggi. • Tidak benarnya pagar keselamatan untuk keselamatan pekerja. • Tidak ada pagar keselamatan untuk pejalan kaki.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Peran Ahli Teknik  Kesalahan manusia yang dilakukan oleh pengemudi/pengendara sebenarnya banyak disebabkan oleh ketidak-cermatan ahli jalan.  Contoh: tanda peringatan tidak dipasang di tempat yang seharusnya, pekerjaan jalan “muncul” begitu saja tanpa manajemen lalu lintas, suatu segmen jalan baru beton berhenti tanpa peringatan atau delineasi yang menyebabkan pengemudi/pengendara waktu malam terkejut saat jatuh kembali ke permukaan jalan lama dengan kecepatan tinggi.  Langkah-langkah menyediakan rambu yang jelas, dengan delineasi yang tepat dan pembatasan kecepatan yang jelas, tidak sulit dan dapat dilakukan dengan biaya kecil.
  • 14.
  • 15. Peran Ahli Teknik  Ahli teknik, dengan biaya rendah dapat mengupayakan perancangan, konstruksi, pemeliharaan dan pengoperasian lokasi pekerjaan jalan yang lebih berkeselamatan.  Pemilik proyek, satker/PPK mempunyai tugas menciptakan lingkungan kerja yang berkeselamatan untuk para pekerjanya. Pemilik proyek juga bertanggung jawab atas keselamatan siapapun yang bergerak melalui atau mengitari area kerja di bawah kendalinya.  Sehingga pemilik proyek perlu memastikan, pelatihan yang memadai bagi para pengawas dan pekerja, selain juga menyediakan peralatan, pakaian pelindung dan sumber daya yang memungkinkan bekerja dengan berkeselamatan dan meminimalkan risiko.
  • 16. DOKUMEN KONTRAK  Contract Agreement and Addenda  Letter of Acceptance  Letter of Bid (Bid Submission Sheet)  Particular Condition  General Condition  Specification  Drawings  Priced of Bill of Quantities.
  • 17. SAFETY DALAM KONTRAK PEKERJAAN JALAN GENERAL CONDITION:  Clause 4.8: Safety Procedures GENERAL SPECIFICATION:  Section 1.2: Mobilization (PCM)  Section 1.8: Traffic Mgt and Safety  Section 10.1: Routine Maintenance of ....... Road Furniture, ....... DRAWINGS: BILL OF QUANTITIES:
  • 18.
  • 19.
  • 20. General Conditions 4.8 Safety Procedures Kontraktor harus: a) Memenuhi ketentuan keselamatan. b) Menjaga keselamatan semua orang yang berhak ada di lapangan pekerjaan. c) Menyediakan pagar, penerangan, penjagaan dan pengawasan pekerjan sampai selesai dan sampai penyerahan. d) Menyediakan fasilitas sementara (jalan, lajur pejalan kaki, penjaga dan pagar) apabila diperlukan, dalam melaksanakan pekerjaan.
  • 21. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL SECTION 1.2 MOBILIZATION Agenda Pre-construction Meeting (PCM) antara lain: Contractor’s Work Plan, termasuk: Traffic Management and Safety Plan
  • 22. General Specifications ...... DIVISION 1 general SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY 1.8.1.1 Description Kontraktor harus: a) Melakukan manajemen lalu lintas untuk mengendalikan dan melindungi pekerja (kontaktor dan konsultan) dan pengguna jalan, yang melewati areal konstruksi, termasuk lokasi sumber material dan jalur pengangkutannya, sesuai dengan spek ini dan rencana manajemen lalu lintas atau yang ditentukan oleh Engineer. b) Melengkapi, memasang dan memelihara rambu, pagar, dsb dan menyediakan per-bendera-an dan lainnya untuk mengarahkan lalu lintas melalui daerah kerja konstrtuksi. Pengendalian lalu lintas harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan pengaturan yang berlaku. c) Semua peralatan pengendalian lalu lintas yang dipakai dan dipasang oleh kontraktor harus dikaji pemenuhannya oleh Engineer.
  • 23. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY 1.8.2.1 Work Sequence and Traffic Management Plan Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor harus menyusun dan menyerahkan kepada Engineer, Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMKL). RMKL harus didasarkan pada analisis mikro dan makro lalu lintas dan tidak hanya fokus pada areal pekerjaan konstruksi. RMKL harus selalu diperbaharui berdasarkan kondisi lapangan dan pengalaman. RMKL harus memperhitungkan dan menyediakan alat dan peralatan untuk pedestrian dan kendaraan non mesin apabila ada di sekitar lokasi pekerjaan.
  • 24. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY 1.8.2.3 Implementation of Traffic Management and Safety Works Setiap waktu, Engineer memeriksa apakah pengendalian lalu lintas yang aman dilaksanakan sesuai rencana, engineer dapat membatasi operasi/kegiatan kontraktor apabila tidak memenuhi, sampai diperbaiki. Engineer dapat menunda/menstop seluruh kegiatan sampai dipenuhi. Dalam kasus keselamatan publik dan pekerja, yang serius dan dengan sengaja kontraktor mengabaikan, Engineer dapat mengambil tindakan untuk perbaikan dan membebankan biayanya kepada kontraktor. Semua personel paling sedikit berumur 18 tahun dan memakai rompi reflektif, sepatu boot dan helm setiap waktu dalam jam kerja. Kegiatan malam hari harus menggunakan penerangan dan/atau sistem reflektif yang disetujui oleh engineer.
  • 25. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY 1.8.2.5 Maintenance of Temporary Traffic Signs Kontraktor harus menyediakan personel untuk mengawasi pengendalian lalu lintas secara kontinyu siang dan malam dan mengambil tindakan apabila ada kerusakan fasilitas pengendalian lalu lintas, baik akibat vandalisme atau akibat kecelakaan lalu lintas. 1.8.2.14 Additional Traffic Signs Atas permintaan Engineer, kontraktor harus menyediakan tambahan rambu atau fasilitas penanganan lalu lintas, yang memenuhi spek Engineer dan harus disediakan dalam 48 jam serta dipasang dan dipelihara sampai pekerjaan selesai.
  • 26. General Specifications ...... DIVISION 1 GENERAL SECTION 1.8 TRAFFIC MANAGEMENT AND SAFETY 1.8.6.2 Basis of Payment ....... Engineer dapat memerintahkan kontraktor untuk menyediakan tambahan peralatan apabila diperlukan, tanpa mengubah biaya lump sum untuk manajemen lalu lintas dan keselamatan (Traffic Management and Safety). Apabila jumlahnya tidak tertera dalam daftar biaya (Bill of Quantities), tidak ada pembayaran terpisah untuk section manajemen dan keselamatan lalu lintas ini. Apabila kontraktor gagal melaksanakan manajemen lalu lintas dan keselamatan seperti dalam section ini, kontraktor akan dibebani biaya pelaksanaan manajemen dan keselamatan lalu lintas yang dilaksanakan oleh Engineer atau pihak lain atas perintah Engineer.
  • 27. General Specifications ...... DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER, DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES 10.1.5 Routine Maintenance of Road Furniture 10.1.5.1 Kontraktor harus mengecat ulang setiap rambu eksisting yang sudah pudar dan mengecat ulang huruf pada rambu tersebut apabila tidak jelas. 10.1.5.2 Kontraktor harus juga melakukan perbaikan terhadap kerusakan rambu, bagian pagar pengaman (guardrail) yang panjangnya kurang dari 10 m, dengan alasan apapun, patok pengaman, patok km, dan perlengkapan jalan lainnya, sesuai perintah Engineer.
  • 28. General Specifications ...... DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK SECTION 10.1 ROUTINE MAINTENANCE OF PAVEMENT, SHOULDER, DRAINAGE, ROAD FURNITURE AND BRIDGES 10.1.7 Measurement and Payment 10.1.7.1 Measurement for Payment (a)Semua pekerjaan pemeliharaan rutin yang ditetapkan oleh Engineer, akan dibayar berdasarkan konfirmasi tertulis dari Engineer bahwa kondisi pelayanan permukaan jalan, bahu, drainase, perlengkapan jalan dan jembatan telah dipelihara dengan baik sesuai dengan ketentuan dalam section ini. (b)For areas in which the Engineer has directed that the scope of work is greater than the limits for routine maintenance works define in Article 10.1.1, the works performed will be classified as reinstatement works and will not therefore be paid under this Section of the Specifications. Measurement and payment for such work shall be made on the basis of the quantities of materials actually used in the work, as provided for under Division 8 of these Specifications.
  • 29. General Specifications ...... DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND BRIDGES 10.2.1.1 Description Semua jalan dan jembatan eksisting yang berdekatan dan yang menuju lokasi pekerjaanI dan dilewati oleh peralatan kontraktor, harus tetap terbuka untuk lalu lintas dan dipelihara dalam kondisi aman dan dapat digunakan. Dalam keadaan tertentu, struktur bangunan eksisting perlu diperkuat dan jembatan/timbunan sementara perlu dibuat untuk menyediakan transportasi peralatan kontraktor, dari dan ke lokasi pekerjaan. 10.2.2 Maintenance of Adjacent Road and Bridges Used by the Contractor Jembatan dan jalan umum eksisting yang berdekatan dengan proyek dan digunakan oleh kontraktor untuk operasi pengangkutan, termasuk jembatan eksisting yang diperkuat oleh kontraktor, jembatan sementara yang dibangun oleh kontraktor dan jalan akses ke kuari yang digunakan oleh kendaraan berat kontraktor, harus sepenuhnya dipelihara oleh kontraktor dengan biayanya sendiri selama pekerjaan dan harus ditinggalkan dalam kondisi tidak lebih buruk dari sebelum kontraktor mulai pekerjaan. Jembatan sementara yang dibangun oleh kontraktor dalam memenuhi section ini tidak boleh dibongkar oleh kontraktor pada saat selesai pekerjaan, kecuali diperintahkan oleh Engineer.
  • 30. General Specifications ...... DIVISION 10 ROUTINE MAINTENANCE WORK SECTION 10.2 MAINTENANCE OF ADJACENT ROAD AND BRIDGES 10.2.3.1 Existing Temporary Road Works and Traffic Control Semua pekerjaan jalan sementara dan pemasangan pengendalian lalu lintas yang disediakan oleh kontraktor pada jalan-jalan yang berdekatan/menuju lokasi pekerjaan harus setiap waktu selama pekerjaan, dipelihara dalam kondisi aman, dapat digunakan dan memenuhi/memuaskan Engineer, agar menjamin keselamatan lalu lintas dan masyarakat yang menggunakan jalan. Ketentuan pengendalian lalu lintas harus sesuai dengan ketentuan pada Section 1.8 Maintenance of Traffic Flow. 10.2.4 Basis of Payment Tidak ada pembayaran tersendiri untuk kegiatan ini.