Arus listrik adalah muatan listrik yang mengalir dalam penghantar per satuan waktu. Secara matematis dituliskan sebagai I=Q/t, dimana I adalah kuat arus, Q adalah muatan listrik, dan t adalah waktu. Arus listrik dapat diukur menggunakan ammeter dan tegangan listrik dapat diukur menggunakan voltmeter.
5. Aliran muatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan
(diumpakan) seperti aliran air.
6. Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub - ) ke potensial
tinggi ( kutub + ).
Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub
ke potensial rendah ( kutub - ).
+)
Potensial tinggi
Potensial
rendah
7. Mengukur kuat arus listrik
• Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter
atau ammeter.
• Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan
diukur kuat arusnya.
ke Diagram Rangkaian
9. Sekering adalah alat untuk membatasi kuat
arus listrik maksimum yang mengalir.
ground
arus
sekering
netral
isolator
penjepit
10. Sumber Tegangan
Supaya arus listrik dapat
terus mengalir dalam suatu
penghantar, maka pada
ujung – ujung penghantar
itu harus selalu ada beda
potensial.
Alat yang dapat
mengadakan selisih atau
beda potensial disebut
sumber tegangan atau
sumber arus listrik.
Beberapa macam sumber
tegangan antara lain :
11. •
Elemen Primer
( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang)
1. Elemen Volta, terdiri dari komponen :
-
+
Batang tembaga
Lempeng seng
Larutan asam
sulfat encer
13. Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )
Akkumulator (aki )
Bagia
n–
bagia
n dari
aki
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia
menjadi energi listrik.
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik
menjadi energi kimia
14. Mengukur Beda Potensial
( tegangan listrik )
• Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter
• Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang
akan diukur beda potensialnya.