Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Hasil BMK LBM PWNU Jabar - Kom B.pdf
1. KEPUTUSAN BAHTSUL MASAIL KUBRO
LBM PWNU JAWA BARAT
Dalam Rangka Haul KH. Aqiel Siroj Ke-34 dan Sesepuh
Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon
KOMISI B
Cirebon, 24 Agustus 2023 M/7 Safar 1445 H.
2. Mushohih Perumus Moderator
1. KH. Muh. Musthofa Aqiel
Siroj
2. KH. Juhadi Muhammad, SH
3. Dr. KH. Abu Bakar Sidiq., M.
Ag
4. KH. Taufiqurrohman
5. KH. Ahmad Zaini, Lc., M.
Phil., M. Si
1. K. Ghufroni Masyhuda
2. KH. Umar Faruq
3. KH. Zaenal Mufid., S.
Sos
4. K.M. Mubasysyarum
Bih, S.H
5. KH. M. N. A Syamil
Mumtaz
K. Ilmin Nafi'
Notulen
K. Abbas Fahim
As’ilah
1. Alokasi Dam dan Qurban Jamaah Haji Ke Tanah Air (PW LBMNU Jabar)
Deskripsi Masalah
Haji tamattu’ adalah pilihan mayoritas jamaah haji dari Indonesia
dibandingkan ifrod dan qiran. Hal ini disebabkan jeda waktu keberangkatan
dan hari Arafah yang cukup panjang bagi jamaah dari Indonesia, memilih haji
tamattu’ akan lebih meringankan jamaah haji, karena mereka tidak harus
menghindari larangan ihram dalam durasi yang lama dan tentunya
melelahkan.
“Praktik haji tamattu’ adalah berangkat ke tanah suci di dalam bulan-bulan
haji (asyhurul haji), yaitu bulan Syawal, Dzulqa’dah dan Dzulhijjah sebelum
hari Arofah, lalu ia berihram dari miqat dengan niat melakukan ibadah umrah,
bukan haji, lalu sesampai di Makkah, ia menyelesaikan ihram dan berdiam di
kota Makkah bersenang-senang, sambil menunggu datangnya hari Arafah
untuk kemudian melakukan serangkaian ritual haji,” jelas Abdul Muiz Ali,
Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat yang juga menjadi Petugas
Penyelenggara Ibadah Haji tahun 2023.
“Bagi Jemaah Indonesia yang datang lebih awal ke Makkah, mengambil haji
tamattu’ lebih ringan, dibandingkan dengan haji qiran dan ifrad. Makanya, haji
tamattu’ diistilahkan dengan bersenang-senang atau mengambil
kesenangan”, tambah Ali yang juga Pengurus Lembaga Dakwah PBNU ini.
(Mengapa Jamaah Haji, 2023, para. 4)
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa praktik haji secara tamattu’
mewajibkan pelaksananya membayar dam, kecuali ia merupakan penduduk
Makkah atau keluar dari tanah haram sebelum mengambil ihram untuk haji,
yang mana hal ini sangat jarang dilakukan oleh jamaah haji Indonesia.
3. Dengan banyaknya jamaah haji tamattu’ dari Indonesia tentu dam yang
dibayarkan juga sangat banyak jumlahnya. Seperti yang diungkapkan oleh
Ketua Baznas Noor Achmad, “potensi daging hewan dam sangat besar
karena jika ada 220 ribu peserta haji Indonesia menyembelih kambing untuk
dam, maka bisa menghasilkan 4.5 juta kantong daging yang siap dikirim ke
Indonesia”. (75 Ribu Kantong Daging, 2023, para. 8).
Untuk pertama kalinya dalam sejarah pelaksanaan haji, tahun ini yaitu pada
Mawsim 1444 H. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji bekerja sama dengan
Baznas membuat program pemanfaatan hadyu atau dam yang dibayarkan
oleh jamaah haji Indonesia dengan mengirimkannya ke Tanah Air.
Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman menyatakan, "Selama ini
manfaatnya untuk individu, personal, spiritual. Tapi tahun ini yang berhaji bisa
memberi manfaat sosial horizontal yang manfaatnya dirasakan fakir miskin,
juga dalam rangka menyukseskan program pemerintah penuntasan stunting,"
ujarnya. (Kurniawan, 2023, para. 8).
Presiden Direktur PT. Halalan Global Utama Fitriani Mamonto sebagai pihak
pengelola pengiriman dan pendistribusian daging mengatakan bahwa daging
ini akan dibawa ke pabrik di Solo Jawa Tengah, diolah menjadi rendang, dan
dikemas dengan ukuran 150 gr per kantung.
"Yang akan kita olah adalah daging utuh tanpa tulang. Jadi dari satu kambing
yang disembelih, prediksinya akan jadi kurang lebih 20 kantung. Jadi totalnya
akan jadi kurang lebih 60.000 kantung dan mudah-mudahan bisa lebih," ujar
Fitriani.
Lebih lanjut Fitriani mengatakan bahwa makanan siap saji ini bisa jadi inovasi
untuk bantuan darurat, misalnya, saat bencana alam. Selain itu, distribusi
daging ini juga untuk mendukung program pengentasan stunting tanpa
membebani APBN. (ibid, para. 11).
Referensi:
https://ibtimes.id/mengapa-jemaah-indonesia-banyak-memilih-haji-tamattu/
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230703044046-120-
968651/75-ribu-kantong-daging-kambing-dam-jemaah-ri-akan-dikirim-ke-
indonesia.
https://kemenag.go.id/internasional/perdana-daging-dam-petugas-dan-
jemaah-haji-dikirim-ke-indonesia-dfgin
Pertanyaan:
a. Bagaimana pandangan fikih tentang distribusi hadyu ke luar tanah
Haram dan Saudi Arabia?
4. Jawaban:
Diperinci sebagai berikut:
a) Bila penyembelihan hadyu/ dam juga dilaksanakan di luar tanah
haram, maka ulama al-madzahib al-Arba’ah sepakat tidak
memperbolehkan.
b) Bila penyembelihan hadyu/ dam dilaksanakan di tanah haram, maka
terdapat ikhtilaf sebagai berikut:
Menurut mazhab Syafii dan Hanbali, tidak diperbolehkan, karena
hadyu/ dam wajib ditasarufkan kepada orang miskin tanah haram
Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, diperbolehkan.
Catatan dan Rekomendasi PW LBMNU Jabar
1. Berpijak dari pendapat yang memperbolehkan, Pemerintah dalam
menangani distribusi daging hadyu/ dam wajib secara transparan,
terstruktur, tepat sasaran dan tidak ada unsur kapitalisasi.
2. Pemerintah wajib menunjuk auditor yang jujur serta bekerja sama
dengan KPK agar tidak ada penyelewengan.
3. Program pendistribusian daging hadyu/ dam ke tanah air supaya tidak
berefek kepada kenaikan biaya haji.
Referensi:
Madzhab Syafii
ج الراغبني كزن
٢
/
١٨٣
خيتص وإنما وغريه انلحر يوم يف جيوز بل )بزمان خيتص ال واجب ترك أو حرام (بفعل اإلحرام يف )الواجب (وادلم
ذحبه (وخيتص الضحايا الترشيق وأيام انلحر بيوم
:[املائدة }الكعبة بالغ {هديا تعاىل قال )األظهر يف باحلرم
٩٥
فلو ]
اللحم هو املقصود ألن اللحم تغري قبل احلرم يف ويفرق ينقل أن برشط به يعتد واثلاين به يعتد لم احلرم خارج ذبح
و القاطنني جزما احلرم أي )مساكينه إىل حلمه رصف (وجيب قوهل يف املذكور الغرض به حصل وقد
والرصف الطارئني
ختصيصه وجب اذلبح عن بدال باإلطعام يكفر اكن ولو والقران اتلمتع دم يف احلكم وكذا أفضل القاطنني إىل
عند انلية وجتب اكلكفارة مد مسكني للك اإلطعام يف يتعني وقيل ثالثة إىل الرصف جيزئ ما وأقل ،احلرم بمساكني
وقيس الروياين عن الروضة يف ذكره ،اتلفرقة
املساكني ىلع الفقراء
( املجموع
7
/
498
)
احلرم ملساكني رصفه عليه الصيد وجزاء الطيب ودم والقران اتلمتع كدم االحرام الجل دم املحرم يلع وجب (إذا
حلم املستحق الن جيزئه لم واننت تغري فان نظرت احلرم وأدخله احلل يف ذحبه فان )الكعبة بالغ (هديا تعاىل لقوهل
غري اكمل
مقصودي أحد اذلبح الن جيزئه ال )(أحدهما وجهان ففيه يتغري لم وإن املتغري املننت جيزئه فال متغري
إيلهم ذلك أوصل وقد اللحم هو املقصود الن جيزئه )(واثلاىن اكتلفرقة باحلرم فاختص اهلدى
10. بتفو لألكرث حفظا عليه املوىل حق يف ذلك
األفسد يدرأ كما ،املصالح بتفويت األصلح حيصل الرشع فإن األقل يت
.عنه االنفاكك أمكن إذا عليه املوىل ىلع الوالة فيه يترصف فال صالح وال فيه فساد ال وما ،املفاسد بارتكاب
Pertanyaan:
b. Apakah program Kemenag seperti yang telah dipaparkan dalam deskripsi
sudah tepat?
Jawaban: Sudah tepat dengan catatan memenuhi kriteria dan paparan
sebagaimana jawaban sub a.
Referensi: idem sub a
Pertanyaan:
c. Jika program ini sudah dijalankan, adakah konsekuensi hukum yang
diterima jamaah haji sebab program ini?
Jawaban: Pembayaran dam/ hadyu jamaah haji tetap sah secara syariat
dengan mengikuti salah satu pendapat al-mazhahib al-arba’ah sebagaimana
uraian jawaban sub a.
Referensi:
:(ص املسرتشدين بغية
20
)
،
ً
معتربا
ً
مذهبا وافق إن نعم ، اتلقليد برتك املجتهد غري ويأثم
آخرون وقال ،
ً
مطلقا ومعاملته عبادته تصح : مجع قال
عبد العالمة الرشيف وقال ، فيها بانلية اجلزم لعدم العبادة دون املعاملة تصح : فقال بعضهم وفصل ،
ً
مطلقا ال :
ووافق رشيع حكم أنه
ً
معتقدا عمل حيث العايم أن األئمة والكم عمل من ويظهر : بافقيه اهلل عبد بن الرمحن
م
ونقل : قلت .اه
ً
صحيحا
ً
تقليدا لغريه
ً
مقدلا عمله حال يكن لم ما صح قائله عني يعرف لم وإن ،
ً
معتربا
ً
ذهبا
ال اذلين ىالعوام سيما ال ، األربعة باملذاهب انلاس يفتون اكنوا أنهم العلماء من كثرية مجاعة عن السيويط اجلالل
نصوصه وال قواعده يعرفون وال ، بمذهب يتقيدون
ا ـهمن ، به بأس فال اعلم قول هؤالء فعل وافق حيث ويقولون ،
.املزيان
11. 2. Revitalisasi Pasar Banjaran Kab. Bandung (PP. Mubarokulhuda Kec.
Banjaran, Kab. Bandung)
Deskripsi Masalah
Revitalisasi Pasar Tradisional adalah salah satu upaya pemerintah untuk
memperkuat ekonomi kerakyatan, namun revitalisasi pasar tradisional
seringkali menjadi polemik saat pemerintah melakukan revitalisasi pasar
tradisional dengan melibatkan pihak ketiga (investor/swasta) atau lebih
dikenal dengan istilah kerjasama Build Operate and Transfer (BOT)/Bangun
Guna Serah (BGS) sebagaimana diatur Permendagri No. 19 tahun 2016
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
Kang DS menyatakan, peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan
salah satu tujuan utama revitalisasi pasar menjadi pasar sehat. Peningkatan
aksesibilitas, kualitas produk, dan pendapatan pelaku usaha diharapkan
dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih baik. Kang DS
menambahan, manfaat lainnya adalah meningkatkan daya tarik wisata.
Sebab, pasar sehat dan modern yang direvitalisasi dengan baik dapat
berperan sebagai objek wisata yang menarik. Pasar dengan tata letak yang
menarik, desain yang menawan, dan pengalaman belanja yang
menyenangkan dapat menarik wisatawan baik lokal maupun internasional.
Namun demikian, bagi para pedagang pasar tradisional, Revitalisasi dengan
melibatkan swasta rentan pengusiran pedagang kecil, dan mereka yang
berduit saja yang akhirnya akan menguasai pasar, karena melambungnya
harga kios yang harus ditebus pedagang pasca revitalisasi, hingga banyak
kios yang ditinggalkan pedagang dan membuat pasar menjadi sepi pembeli.
Dari berbagai kasus revitalisasi yang melibatkan swasta, contoh Pasar
Kosambi Kota Bandung, justru malah sepi seteleh direvitalisasi dan banyak
kios yang kosong, selain meninggalkan persoalan yang berkepanjangan.
Begitu juga ITC serta Pasar Sandang Kabupaten Sumedang, Pasar Sarijadi
kota Bandung, Pasar Cicalengka, Pasar Sehat Cileunyi dan yang paling baru
adalah pasar Soreang Kab. Bandung yang juga bernasib sama, selain kasus-
kasus lain yang juga banyak menimpa pasar tradisional di berbagai daerah di
Indonesia. Ini menjadi kasus nasional.
Selama ini pemerintah menganggap program revitalisasi pasar adalah
formula paling manjur untuk menjawab berbagai permasalahan, mulai dari
persoalan fisik bangunan pasar yang sudah tidak layak, tumpukan sampah
hingga kemacetan.
Tapi jika saja pemerintah mau jujur dan bertanggungjawab, kondisi fisik pasar
yang tidak layak dan aneka persoalan yang ada, ini terjadi karena Unit
Pelaksana Teknis Daerah ( UPTD ) Pengelola Pasar sebagai penanggung
jawab seolah sengaja membiarkannya, tidak ada perawatan atau sengaja
dibiarkan, akhirnya pilihan Revitalisasi pasar dianggap menjadi solusi yang
terkesan seperti bisnis terselubung untuk mencari keuntungan dari
pembangunan pasar, karena proyek revitalisasi pasar seringkali tidak
transparan, hingga tak jarang menimbulkan polemik, seperti yang terjadi di
pasar Kec. Banjaran Kab. Bandung saat ini.
Hal ini juga menjadi bukti ketidakberdayaan sektor informal berhadapan
dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan gambaran betapa
pembangunan kurang mengedepankan simpati kepada masyarakat sebagai
12. pedagang pasar tradisional.
Maka sepatutnya, pemerintah mengkaji ulang dan mengevaluasi secara
komprehensif mekanisme revitalisasi pasar tradisional, jangan sampai proyek
revitalisasi ini kehilangan substansi, yang akhirnya tujuan pemerintah
melakukan revitalisasi demi menjaga eksistensi pasar tradisional agar
mampu bersaing dengan pasar ritel modern malah berdampak sebaliknya,
dan istilah "revitalisasi" pasar tradisional hanya menjadi diksi yang
menakutkan bagi para pedagang pasar tradisional karena para pedagang
adalah pihak yang seringkali dirugikan.
Pertanyaan:
a. Apakah dibenarkan pihak Pemda melakukan revitalisasi pasar
tradisional melalui kerjasama dengan pihak swasta seperti deskripsi
diatas?
b. Dalam kacamata syar'i Bolehkan pihak pedagang menolak revitalisasi
dan menuntut pihak-pihak yg dianggap telah merugikan
pihak pedagang?
Jawaban: Mempertimbangkan data yang kurang valid, karena kedua belah
pihak tidak bisa bertemu di pembahasan, maka mubahitsin sepakat masail
revitalisasi pasar Banjaran dimauqufkan.
Lembaga Bahtsul Masail (LBM)
PWNU Jawa Barat
Ketua, Sekretaris,
KH. Zainal Mufid, S. Sos Kiai Afif Yahya Aziz, SH