Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7-1477 M di Sumatra dan Semenanjung Malaya berdasarkan prasasti Kedukan Bukit, Kota Kapur, dan Ligor. Letak strategis selat Malaka dan Sunda serta kemajuan perdagangan India-Cina mendorong perkembangannya, meski akhirnya jatuh akibat serangan Jawa, Chola, dan Majapahit.