Stabilisator Tegangan Otomatis Adalah suatu system catu daya atau power supply DC yang tegangannya dapat diatur (diregulasi). Dan jika terjadi perubahan beban , tegangan akan tetap stabil pada tegangan yang dipilih .
1. I. PRASYARAT KOMPETENSI
Prasarat kompetensi yang harus dimiliki siswa
sebelum membuat stabilisator tegangan otomatis
adalah :
A. Mampu menggunakan alat-alat kerja listrik /
elektronika yaitu:
1. Obeng 9. Mistar
2. Tang 10. Mistar Siku
3. Gergaji besi 11. Tang Pengupas Kabel
4. Kikir 12. Krimping Tool
5. Penitik 13. Ragum
6. Bor tangan 14. Mesin Pelipat Plat
7. Solder Listrik 15. Palu/Mallet
8. Sigmat 16. Mesin potong plat
2. B. Mampu mengidentifikasi karakteristik
dan konstruksi komponen-komponen
Catu Daya yaitu :
1. Transformator
2. Dioda
3. Kapasitor
4. Resistor
5. Varistor
6. Transistor
7. IC Seri LM
C. Mampu merancang dan mencetak papan
rangkaian tercetak (PCB)
D. Mampu menginterpretasikan gambar
rangkaian elektronika/listrik
3. II. PENDAHULUAN
Stabilisator Tegangan Otomatis adalah suatu system catu
daya atau power supply DC yang tegangannya dapat diatur
(diregulasi). Dan jika terjadi perubahan beban, tegangan
akan tetap stabil pada tegangan yang dipilih.
Secara diagram stabilisator tegangan otomatis dapat
digambarkan sesuai blok diagram gambar 1. Di bawah ini.
Input
220 V Penyearah Kontrol/ Indikator/
AC Stabilisator Unjuk Kertas
Pada blok diagram di atas, tegangan input adalah 220 V
AC, 50 Hz yang kemudian dengan menggunakan
transformator step down, tegangannya diturunkan menjadi
18 V/50Hz. Sistem Penyearah adalah dengan
menggunakan dioda jembatan (Bridge dioda) seperti
gambar 2. Di bawah ini.
4. Gambar 2. Dioda Jembatan
Sistem pengaturan dan stabilisator tegangan
adalah menggunakan Pengatur IC LM 317,
dengan diagram dasar seperti diperlihatkan
pada gambar 3 dibawah ini.
5. Gambar 3. Diagram Dasar IC LM 317
Berdasarkan gambar 3 di atas, tegangan keluaran dapat
diatur dari 1,2 Volt sampai dengan 32 Volt. Sedangkan
untuk pengaturan kemampuan arus dilakukan dengan
menggunakan transistor 2N 3055 seperti gambar 4
dibawah ini. Pada alat ini kemampuan arus output adalah
5A
7. Dengan menggunakan transistor kemampuan alat
dapat ditingkatkan sampai dengan 20 A dengan
menambah transistor pada rangkaian output seperti
gambar 5 dibawah ini.
Gambar 5. Rangkaian Transistor Output
Untuk mengetahui indicator/unjuk kerja
tegangan dan arus pada rangkaian dipasang
voltmeter dan amperemeter.
8. III. TUJUAN
Setelah menyelesaikan pembuatan Stabilisator
Tegangan Otomatis siswa dapat :
1. Menentukan komponen catu daya teregulasi
2. Merencanakan rangkaian catu daya teregulasi
3. Merakit rangkaian catu daya teregulasi
4. Memasang alat ukur pada catu daya teregulasi
5. Merencanakan Box (kotak) catu daya teregulasi
6. Membuat Box (kotak) catu daya teregulasi
7. Memasang rangkaian catu daya teregulasi dan
alat ukur pada Box (kotak)
9. IV. KEUNGGULAN PRODUK
Stabilisator tegangan otomatis mempunyai
keunggulan sebagai berikut:
1. Menggunakan IC Pengaturan Tegangan
2. Tegangan Output dapat diatur 3 s/d 20 Volt
3. Tegangan Output tetap stabil pada tegangan
yang diinginkan (3 s/d 20 Volt)
4. Komponen dan bahan banyak dipasaran
5. Dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber
tegangan (Power supply) arus searah)
6. Dengan membuat alat ini dapat menambah
pengetahuan dan berbagai jenis ketrampilan
7. Kemampuan alat (arus output) dapat
ditingkatkan sampai dengan 20A secara mudah.
10. V. ALAT BAHAN
Dalam pembuatan alat dibutuhkan alat dan bahan sebagai
berikut :
A. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi
1. Tang Kombinasi Standart
2. Tang Potong Standart
3. Tang Lancip Standart
4. Obeng Plat (+) Berbagai ukuran
5. Obeng Bunga (-) Berbagai ukuran
6. Obeng Instrumen Berbagai ukuran
7. Kikir Besi Halus Standart
8. Kikir Bulat Standart
9. Kikir Setengah Bulat Standart
10. Kikir Instrumen Berbagai Bentuk
11. 11. Penitik Standart
12. Bor Tangan Listrik 0 – 10 mm; 220 V/50Hz
13. Bor Listrik Standart Standart
14. Solder Listrik 30 cm; Baja
15. Penyedot Timah Ketelitian 0,1 mm
16. Mistar Standart L 90°
17. Sigmat 0,5 mm s/d 6 mm
18. Mistar Siku 5 mm s/d 15 mm
19. Tang Pengupas Kabel Standart
20. Krimping Tool Standart
21. Ragum Standart
22. Mesin Pelipat Pelat Standart
23. Gergaji Besi Standart
24. Mesin Pemotong Pelat Standart
25. Palu/Mallet Standart
26. Mata Bor 2 mm s/d 12 mm
12. B. BAHAN
Jumlah yang
No. Nama Bahan Spesifikasi
dibutuhkan
1 Transformator 220 V/20 V;10 A 1 pcs
2 Bridge Dioda 20 A 1 pcs
3 Kapasitor Elektrolit 4700 µF/25 V 1 pcs
10 µF/25 V 1 pcs
1 µF/50 V 1 pcs
4 Kapasitor Keramik 0,1 µF / 50 V 1 pcs
5 IC LM 317 1 pcs
6 Dioda IN 4001 1 pcs
7 Transistor 2N 3055 2 pcs
8 Resistor 220 Ω 1 pcs
0,22 Ω 5 W 2 pcs
9 Amperemeter DC 0 – 15 A 1 pcs
10 Voltmeter 0 – 30 V 1 pcs
11 Rumah sekring 220 V / 2 A 1 pcs
12 Saklar 220 V / 6 A 1 pcs
30 V / 20 A 1 pcs
13 Variabel Resistor 5K 1 pcs
13. 14 Jack Terminal 5 mm 2 pcs
15 Tusuk Kontak (Stecker) 220 V / 6 A 1 pcs
16 Kabel Twice 1 mm 3m
17 Kabel NYAF 1 mm 5m
1,5 mm 5m
18 Timah Solder 1,5 mm 2m
19 Pasta Solder Standart 1 tube
20 Sepatu Kabel 1,5 mm 20 pcs
21 Pengikat Kabel (Cabel Tie) 10 cm 10 pcs
22 Baut Mur M3/10mm 20 pcs
23 Baut Cacing 3 mm/10 mm 20 pcs
24 Pelat Alumunium 1,5 mm 750 mm x 500 mm
25 Alumunium Pendingin Standart 10 cm
26 Lempengan PCB Standart 6 cm x 8 cm
27 Cairan Pelarut FeCl3 -
28 Karet Penyangga Standart 4 pcs
29 Cat Spray Standart 4 tabung
30 Thinner High gloss ½ liter
31 Rugos 5 mm; 10 mm 2 lembar
32 Cat Clear Standart 1 tabung
33 Lampu Indikator 220 V / 50 Hz 1 pcs
14. VI. GAMBAR KERJA
A. Gambar Rangkaian
Gambar 6. Gambar Rangkaian Catu Daya Teregulasi
17. VII. LANGKAH KERJA
A. Pembuatan Rangkaian pada PCB
1. Siapkan semua alat-alat tangan
Perhatikan gambar rangkaian (gambar 9.) dibawah ini
Gambar 9.
Gambar Rangkaian
18. 1. Dengan memperhatikan gambar diatas, identifikasilah
komponen dan spesifikasinya
4. Rencanakanlah gambar lay out komponen PCB pada
kertas (Perhatikan gambar 10 dibawah ini).
Gambar 10. lay out PCB
• Potonglah lempengan PCB ukuran 60 mm x 80 mm
Gambar Lay out komponen pada PCB dengan
menggunakan spidol berdasarkan gambar 10 diatas
Larutkan lempengan PCB pada bahan pelarut FeCL3
19. 1. Setelah proses pelarutan selesai, rencanakanlah titik
tempat penempatan komponen
1. Lubangilah tempat penempatan komponen tersebut
dengan menggunakan bor listrik
• Pasanglah komponen pada tempat yang sudah
direncanakan. Komponen yang langsung dipasang pada
PCB adalah :
a. IC LM 317
b. Kapasitor
1). 4700 µF/45 V
2). 10 µF/25 V
3). 1 µF/50 V
4). 0,1 µF/50 V
c. Resistor
1). 220 Ω
2). 0,22 Ω
d. Dioda IN 4001
20. 1. Solderlah kaki-kaki komponen pada PCB dengan solder
listrik
1. Rapikanlah solderan dan potonglah kaki-kai komponen
yang lebih/menonjol
B. Pembuatan Box (Kotak)
1. Potonglah pelat alumunium dengan ukuran mm x mm dan
ukuran 282 mm x 626 mm seperti gambar 11 dibawah ini.
Gambar 11. Potongan pelat alumunium
21. 2. Lukiskan pelat alumunium A sesuai dengan gambar 12.
dibawah ini
Gambar 12. Lukisan Pelat Alumunium A
22. 1. Buatlah tanda penitik pada tanda-tanda penempatan
komponen dengan menggunakan penitik.
1. Lubangilah tanda-tanda titik tersebut dengan menggunakan
bor listrik.
1. Untuk penempatan baut-baut pengikat, jack terminal, rumah
sekring, potensio, dan lampu tandabesar lubang pengeboran
disesuaikan langsung dengan diameter komponen/baut.
1. Untuk pemempatan Voltmeter, Amperemeter, dan switch
terlebih dahulu borlah disekering bagian dalam dengan
menggunakan bor listrik.
1. Dengan menggunakan palu lepaskanlah bagian tengah
sehingga menjadi berlubang/terbuka.
1. Kikirlah bagian-bagian pinggirnya sampai komponen-
komponen tersebut (Voltmeter, Ampermeter, dan switch)
dapat duduk / terpasang dengan baik.
1. Potonglah bagian-bagian alumunium yang tidak dibutuhkan,
sehingga membentuk seperti gambar 13. dibawah ini.
24. • Dengan menggunakan mesin lipat, tekuklah pelat alumunium
pada bagian-bagian yang bertanda __.__.__.__. (semua
tekukan bersudut 90°).
1. Gambar 14 dibawah ini memperlihatkan bentuk pelat A setelah
ditekuk.
Gambar 14.
Pelat A setelah ditekuk
25. 1. Lukislah pelat alumunium B sesuai dengan gambar 15. dibawah
ini.
Gambar 15. Lukisan
Pelat B
26. 1. Buatlah tanda penitik pada penempatan baut pengikat dan
pegangan
1. Lubangilah tanda-tanda tersebut dengan mata bor 4 mm
• Dengan menggunakan mesin pelipat, tekuklah pelat alumuium B
pada bagian-bagian yang bertanda __.__.__.__.__. sehingga
membentuk sudut 90°
1. Gambar 16 dibawah ini memperlihatkan pelat B setelh ditekuk.
Gambar 16.
Pelat B setelah ditekuk
27. 1. Pasangkan pelat B pada pelat A seperti gambar 17
dibawah ini.
Gambar 17.
Pemasangan pelat A ke pelat B
28. 1. Setelah kedua pelat disatukan berilah tanda penitk untuk tempat
baut pengikat.
1. Lubangilah titik tersebut dengan bor listrik 4 mm.
1. Lepaskan kembali kedua pelat.
C. Pengecat Box
1. Gosoklah seluruh bagian/permukaan kedua pelat alumunium
dengan kertas pasir halus
1. Letakkanlah kedua pelat pada tempat pengecatan
1. Catlah seluruh permukaan dengan menggunakan cat semprot
1. Jangan menyentuh permukaan pelat sebelum cat betul-betul
kering
1. Setelah cat betul-betul kering, sablon atau rugoslah
permukaan bagian depan sesuai dengan nama komponen dan
huruf / angka yang hendak dibuat.
1. Setelah pensablonan / penrugosan selesai, semprotlah
permukaan dengan cat clear.
29. B. Pemasangan Komponen Pada Box
1. Pasanglah dibagian dalam box komponen-komponen sebagai
berikut :
a. Transforamator
b. Dioada jembatan
c. PCB yang sudah dirakit
1. Pasanglah komponen panel pada box bagian depan sebagai
berikut:
a. Ampermeter DC
b. Voltmeter DC
c. Rumah Sekring
d. Saklar (Main Switch)
e. Terminal Hubung (+) dan (-)
f. Variabel Resistor
g. Lampu Indikator
1. Pemasangan kompenen panel bagian depan di sesuaikan dengan
lay out pada gambat 18 di bawah ini.
30. Gambar 18.
Lay out Penempatan Komponen Panel Bagian Depan
1. Pasanglah transistor pada alumunium pendingin
1. Pasanglah kabel penguhubung pada kaki-kaki transistor
dengan menggunakan solder listrik
1. Pasanglah komponen-komponen pada bagian belakang panel,
yang terdiri dari :
31. a. Alumunium pendingin, yang dudah dipasang
transistor
a. Rumah sekring AC
E. Perakitan Komponen
1. Hubungkanlah dengan kabel kompoinen bagian dalam
sesuai dengan gambar rangkaian.
Hubungkanlah dengan kabel komponen-komponen panel
depan sesuai dengan gambar rangkaian
Hubungkanlah dengan kabel seluruh komponen sesuai
dengan gambar rangkaian
Setelah perakitan komponen selesai dikerjakan
pasanglah sekring pada masing-masing rumah sekring
Pastikan kembali bahwa seluruh komponen sudah
terpasang dan sudah dirangkai dengan benar sesuai
dengan gambar rangkaian
32. F. Uji Coba Rangkaian
1. Hubungkanlah steker (Tusuk kontak) pada sumber tegangan
2. Aturah posisi pengaturan tegangan pada posisi minimum
3. Masukkan posisi saklar (Main switch) pada posisi “ON”.
4. Sambil memperhatikan penunjukan Voltmeter, aturlah posisi
pengatur tegangan ke arah maksimum secara perlahan;
(Penunjukan voltmeter harus bertambah besar).
5. Kembalikan posisi pengatur tegangan keposisi minimum, dan
kembalikan posisi saklar ke posisi “OFF”.
6. Pasanglah beban pada terminal hubung (beban yang dipasang
maximum 5A)
7. Masukkan kembali posisi saklar pada posisi “ON”
8. Atur tegangan pada posisi sesuai dengan tegangan beban
kerja beban, dan perhatikan penunjukkan Ampermeter.
9. Jika kondisi yang diinginkan sudah tercapai, kembalikan
pengaturan tegangan keposisi minimum, dan saklar pada
posisi “OFF”.
33. 1. Lepaskan kembali beban
2. Lepaskan steker (Tusuk kontak) dari
sumber tegangan
3. Pasanglah penutup box yaitu pelat
alumunium B
4. Gambar 19. dibwah ini
memperlihatkan bentuk jadi dari
Stabilisator Tegangan Otomatis/Catu
Daya teregulasi.
37. Jumlah
No Uraian Biaya (Rp) Total (Rp)
Jam
II Tenaga 60 Jam 3.000,- 180.000,-
1. Pelaksana 2 (Orang)
Jlh II 1.807.000,-
III Penyusutan
2. Kerusakan bahan 10% 56.700,-
3. Kerusakan alat 15% 112.050,-
4. Biaya tak terduga 5% 37.350,-
Jlh III
Total I+II+III 935.100
VI Prakiraan Keuntungan
25% x Total Biaya Total Biaya 238.275,-
V Harga Jual Produk 1.191.375,-
Keterangan :
Harga bahan di atas berlaku untuk Medan per Maret 2000
Harga jual produksi menjadi minimal jika produksi sebanyak 20-30 buah.
38. IX. EVALUASI / PENILAIAN
Untuk mengevaluasi hasil produksi pembuatan stabilisator
tegangan otomatis perlu diperhatikan hal sebagai berikut :
a. Kompetensi yang mendasari pembuatan alat ini adalah teori dan
aplikasi dari beberapa program.
b. Hasil akhir dari kegiatan ini, diharapkan adanya peningkatan
kompetensi serta sekaligus diperoleh optimasi biaya
pembuatan harga jual dapat bersaing dan terjangkau oleh
konsumen.
c. Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil dengan baik apabila
hasilpenilaian / cheklist yang menyatakan benar 100 %.
Aspek yang Chek List
No kriteria Ket.
Dinilai Benar Salah
1. Keselamatan • Pemilihan alat
kerja keselamatan kerja
• Peletakan alat dan
bahan pada tempatnya
yang benar
39. Aspek yang Chek List
No kriteria Ket.
Dinilai Benar Salah
2. Pemilihan dan Sesuai dengan fungsinya
penggunaan alat
3. Pemilihan Sesuai gambar kerja dan
komponen dan daftar bahan.
bahan.
4. Pembuatan • Pemotongan Pelat PCB
rangkaian PCB • Gambar lay out
• Pelarutan PCB
• Pemasangan dan
penyolderan komponen
pada PCB
Pembuatan Box • Pemotongan Pelat
(kotak) • Pelukisan pelat dan lay
Aluminium out penempatan
komponen
40. Aspek yang Chek List
No kriteria Ket.
Dinilai Benar Salah
• Pelubangan Penempatan
komponen.
• Pelipatan / penekukan
plat
6. Pengecatan Box • Pengampelasan
• Pengecatan
• Pengkleran
7. Pemasangan • pemasangan komponen
komponen pada dalam
Box • pemasangan komponen
panel
41. B. Hasil Produksi
Chek List
No Aspek yang Dinilai kriteria Ket.
Benar Salah
1. Tegangan out put 3 – 15 V
2. Arus Kerja Min. 3A
3. Stabilitasi Tegangan Stabil
4. Ukuran Box 180 mm x 200 mx
280 m
5. Peletakan komponen • Kokoh
• Tepat
• Aman
6. Cat Rata dan Cemerlang
42. C. Lembar Pertanyaan
a. Jelaskan Fungsi Transformator dalam rangkaian
b. Jelaskan fungsi Dioda jembatan dalam rangkaian
c. Jelaskan Fungsi IC LM317 dalam rangkaian
a. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan arus out put
berdasarkan rangkaian pada gambar 1
43. D. Kunci Lembar Pertanyaan
1. Fungsi Transformator dalam rangkaian adalah untuk
menurunkan tegangan input dari 220 v / 50 Hz menjadi 18
V / 50 Hz.
2. Dioda jembatan berfungsi sebagai penyearah tegangan AC
ke tegangan DC.
3. IC LM 317 berfungsi sebagaipenstabil dan pengatur
tegangan.
4. Untuk meningkatkan kemampuan arus out put dilakukan
dengan menambah transistor 2N3055 pada rangkaian out
put.
44. GLOSARIUM
1. Stabilisator Tegangan : Alat Penstabil tengangan
Catu Daya : Sumber Daya
Power Supply : Sumber Daya
Lay Out : Tata Letak
Teregulasi : Dapat Diatur
Step Down : Penurunan Tegangan
Bridge Dioda : Dioda Jembatan
Box : Kotak
Variabel Resistor : Tahanan yang dapat diatur
Jack Terminal : Terminal Hubung
Cat Spray : Cat Semprot
Cat Clear : Cat Pengkilap
Lampu Indikator : lampu Tanda
Krimping Tool : Alat Penjepit Sepatu Kabel
Sigmat : Alat Ukur Jangka Sorong