SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Dahlan Iskan Akan Kerahkan Kapal Keruk Sedot Banjir




Dahlan Iskan(ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang




             VIVAnews - Setelah meninjau kondisi banjir di Pluit, Jakarta Utara, Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara, Dahlan Iskan, meminta dua badan usaha milik negara membantu penyedotan air banjir. PT Dok dan Perkapalan
Kodja Bahari (DKB) dan PT Pelindo II diminta mengerahkan pompa-pompa air dan kapal keruk untuk menyedot air banjir
di Pluit masuk ke laut.

Dahlan memerintahkan Dirut PT DKB, Riry S Jetta, untuk langsung bergerak. Dahlan juga memerintahkan Dirut Pelindo
II, RJ. Lino, untuk mengontak PT Rukindo yang punya satu kapal keruk yang fungsinya bisa untuk pompa. Karena kapal
itu masih diperbaiki di DKB, Dahlan meminta perbaikannya dikebut.


Dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Minggu 20 Januari 2013, dijelaskan bahwa keputusan itu diambil Dahlan
setelah melihat dari 14 rumah pompa di ujung Pluit dekat Muarabaru hanya dua yang beroperasi. Enam sudah diangkat,
empat lagi terendam, kemudian satu diistirahatkan.


Dahlan juga sudah mencoba mengontak Singapura untuk mencari kapal pompa yang bisa disewa namun belum berhasil.
Namun kapal pompa justru ditemukan di DKB, tapi sedang dalam perbaikan.


Meski begitu, DKB ternyata memiliki pompa-pompa raksasa dengan kapasitas 18 meter kubik/menit yang biasa untuk
mengeringkan dok. Di DKB ada 10 pompa dengan ukuran itu. "Ini sangat besar mengingat 2 pompa yang dijalankan di
Pluit itu hanya 6 meter kubik/ menit/ buah. Dengan hanya dua pompa kecil tersebut sulit sekali bisa mengatasi banjir di
Pluit dalam waktu seminggu, apalagi kalau ada hujan baru," kata Dahlan.


Karena itu, Dahlan memerintahkan DKB yang BUMN itu mengirim dua mesin pompa dulu. Kalau masih kurang bisa
ditambah lagi. DKB juga memiliki kapal untuk mengangkut mesin pompa itu ke rumah pompa Pluit dengan menyeberangi
Priok.


Sementara itu Bank Mandiri juga mendistribusikan 80 pengolah air banjir menjadi air minum tanpa perlu menggunakan
listrik. Dahlan & Dirut Bank Mandiri Zulkifli memberi contoh minum langsung air tersebut di lokasi banjir yang diikuti
para pengungsi.


"Ini aman karena teknologinya terjamin. Saya sudah mengunjungi pabriknya di Bandung. Ini teknologi ciptaan alumni ITB
yang sudah bergelar doktor, Dr I Gede Wenten," ujar Dahlan setelah minum air banjir tersebut.



                                                                                                      Nama : irnawati

                                                                                                              Kls : VIII E

More Related Content

Viewers also liked (6)

Catalogus 2016
Catalogus 2016Catalogus 2016
Catalogus 2016
 
El juego
El juegoEl juego
El juego
 
Radice quadrata
Radice quadrataRadice quadrata
Radice quadrata
 
The Accounting Cycle: Accruals and Deferrals
The Accounting Cycle:Accruals and DeferralsThe Accounting Cycle:Accruals and Deferrals
The Accounting Cycle: Accruals and Deferrals
 
Lecture 20 computer based accounting system -revenue cycle - accounting info...
Lecture 20  computer based accounting system -revenue cycle - accounting info...Lecture 20  computer based accounting system -revenue cycle - accounting info...
Lecture 20 computer based accounting system -revenue cycle - accounting info...
 
Estimulación temprana
Estimulación tempranaEstimulación temprana
Estimulación temprana
 

Wati

  • 1. Dahlan Iskan Akan Kerahkan Kapal Keruk Sedot Banjir Dahlan Iskan(ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang VIVAnews - Setelah meninjau kondisi banjir di Pluit, Jakarta Utara, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, meminta dua badan usaha milik negara membantu penyedotan air banjir. PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) dan PT Pelindo II diminta mengerahkan pompa-pompa air dan kapal keruk untuk menyedot air banjir di Pluit masuk ke laut. Dahlan memerintahkan Dirut PT DKB, Riry S Jetta, untuk langsung bergerak. Dahlan juga memerintahkan Dirut Pelindo II, RJ. Lino, untuk mengontak PT Rukindo yang punya satu kapal keruk yang fungsinya bisa untuk pompa. Karena kapal itu masih diperbaiki di DKB, Dahlan meminta perbaikannya dikebut. Dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Minggu 20 Januari 2013, dijelaskan bahwa keputusan itu diambil Dahlan setelah melihat dari 14 rumah pompa di ujung Pluit dekat Muarabaru hanya dua yang beroperasi. Enam sudah diangkat, empat lagi terendam, kemudian satu diistirahatkan. Dahlan juga sudah mencoba mengontak Singapura untuk mencari kapal pompa yang bisa disewa namun belum berhasil. Namun kapal pompa justru ditemukan di DKB, tapi sedang dalam perbaikan. Meski begitu, DKB ternyata memiliki pompa-pompa raksasa dengan kapasitas 18 meter kubik/menit yang biasa untuk mengeringkan dok. Di DKB ada 10 pompa dengan ukuran itu. "Ini sangat besar mengingat 2 pompa yang dijalankan di Pluit itu hanya 6 meter kubik/ menit/ buah. Dengan hanya dua pompa kecil tersebut sulit sekali bisa mengatasi banjir di
  • 2. Pluit dalam waktu seminggu, apalagi kalau ada hujan baru," kata Dahlan. Karena itu, Dahlan memerintahkan DKB yang BUMN itu mengirim dua mesin pompa dulu. Kalau masih kurang bisa ditambah lagi. DKB juga memiliki kapal untuk mengangkut mesin pompa itu ke rumah pompa Pluit dengan menyeberangi Priok. Sementara itu Bank Mandiri juga mendistribusikan 80 pengolah air banjir menjadi air minum tanpa perlu menggunakan listrik. Dahlan & Dirut Bank Mandiri Zulkifli memberi contoh minum langsung air tersebut di lokasi banjir yang diikuti para pengungsi. "Ini aman karena teknologinya terjamin. Saya sudah mengunjungi pabriknya di Bandung. Ini teknologi ciptaan alumni ITB yang sudah bergelar doktor, Dr I Gede Wenten," ujar Dahlan setelah minum air banjir tersebut. Nama : irnawati Kls : VIII E