2. Prolog
Dalam hidup ini, selain syukur, akhlak yang penting sebagai pengimbangnya adalah sabar. Mungkin Anda
pernah mendengar orang berkata, ‘sabar ada batasnya'. Ya, memang tidak ada batas seberapa besar
kesabaran itu tetapi kitalah sebagai manusia yang terkadang membatasi kesabaran kita sendiri.
Sabar dan pertolongan Allah bagaikan dua saudara kandung, karena datangnya pertolongan adalah berkat
kesabaran. Sabar lebih mendekatkan kita kepada keikhlasan diri, rasa syukur dan rendah hati.
Banyak orang mengaitkan sabar dengan arti menunggu, tahan ketika mendapat cobaan dan mampu
meredam emosi negatif. Tetapi sebenarnya itu adalah bagian atau elemen dari kata sabar.
Sabar memiliki definisi yang lebih komprehensif dan luas. Sabar bukan berarti wujud ketidakberdayaan kita
terhadap suatu hal, tetapi merupakan wujud ketaqwaan kepada Dzat Ilahi.
Tingkat keimanan seseorang akan teruji jika dia mampu sabar menghadapi segala rintangan kehidupan
yang dijalaninya. Sabar menuntun kita kepada penyerahan diri kepada Sang Pencipta.
3. Sabar adalah pilar
kebahagiaan seorang hamba.
Dengan kesabaran itulah
seorang hamba akan terjaga
dari kemaksiatan, konsisten
menjalankan ketaatan, dan
tabah dalam menghadapi
berbagai macam cobaan.
(Ibnul Qayyim rahimahullah)
4. Makna Sabar
Sabar menurut bahasa mempunyai arti
menahan dan mencegah diri.
Dalam AlQur'an surat Al-Kahfi ayat 28, Allah
berfirman :
“Dan bersabarlah kamu bersama dengan
orang-orang yang menyeru Rabb-nya di
pagi dan petang dengan mengharap
keridhaan-Nya.”
Maksud sabar pada ayat di atas adalah
bertahanlah kamu bersama mereka dan
bersabarlah dalam menahan dirimu, jangan
sampai jiwamu panik, lisanmu mengeluh,
anggota badanmu melakukan tindakan
lainnya yang menyelisihi citra kesabaran.
Adapun menurut syariat, sabar adalah
menahan diri untuk tetap mengerjakan
sesuatu yang disukai oleh Allah atau
menghindarkan diri dari melakukan sesuatu
yang dibenci oleh-Nya.
Dengan kata lain, sabar ialah bertahan dalam
mengerjakan sesuatu yang diperintahkan
oleh Allah dan menahan diri dari
mengerjakan sesuatu yang dilarang oleh-
Nya.
Dengan demikian, dalam makna sabar terkandung
pengertian mencegah, bersikeras, dan keengganan.
5. Dikatakan “tashabbara rajulun“,
artinya lelaki itu memaksa diri untuk
bersabar dan berjuang melawan
hawa nafsunya untuk tetap bersabar
dengan keteguhan hati untuk
menetapinya.
Jika dikatakan “shabbaraha” artinya
apabila dia menundukkan dirinya
untuk bersabar, dalam arti kata
bersikap teguh dengan agama
apabila muncul dorongan nafsu
syahwat yang mengajaknya untuk
menyimpang.
Juga berarti teguh dalam memegang Al-Qur'an dan
as-Sunnah, karena sesungguhnya barangsiapa yang
mengamalkan keduanya, berarti dia telah siap untuk
bersabar dalam menghadapi berbagai cobaan.
Dikatakan pula bersabar dalam mengerjakan berbagai
macam ibadah dan bersabar dalam menjauhi semua
yang diharamkan.
6. Macam-macam Bentuk Sabar
Bersabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah
Bersabar untuk tidak melakukan hal-hal yang
diharamkan Allah
Bersabar dalam menghadapi takdir-takdir Allah yang
dialaminya, berupa berbagai hal yang menyakitkan
dan gangguan yang timbul di luar kekuasaan
manusia ataupun yang berasal dari orang lain (Syarh
Tsalatsatul Ushul, hal. 24)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Sabar itu terbagi menjadi tiga
macam:
7. Kedudukan Sabar
Kedudukan sabar dalam mencapai keberhasilan sama halnya dengan
kepala bagi sesosok tubuh. Sabar adalah jalan menuju kesuksesan dan
kebahagiaan.
Sabar adalah keutamaan yang diperlukan oleh manusia, baik dalam
urusan agamanya maupun dunianya.
Manusia itu adakalanya harus bersabar terhadap perintah yang wajib
dilakukan dan dilaksanakan olehnya, larangan yang harus dihindari dan
ditinggalkannya, takdir yang tidak terelakkan menimpa dirinya dan nikmat
yang mengharuskannya untuk bersyukur kepada Rabb-nya yang telah
memberikannya.
Jika keadaan-keadaan ini tidak dapat terpisah darinya, maka sabar
merupakan keharusan baginya hingga akhir hayatnya. Hidup ini tidak
dapat diluruskan kecuali dengan kesabaran.
Sabar merupakan obat penawar terhadap segala macam problema dan
cobaan manusia dalam kehidupan ini. Sabar adalah bekal bagi setiap
orang dalam menjalankan perannya sebagai hamba dan khalifah Allh di
8. Hakekat Sabar = Kesempurnaan Tauhid
Sabar termasuk perkara yang
menempati kedudukan agung di dalam
Islam. Ia termasuk salah satu bagian
ibadah yang sangat mulia. Ia
menempati relung-relung hati, gerak-
gerik lisan dan tindakan anggota
badan. Sedangkan hakikat
penghambaan yang sejati tidak akan
terealisasi tanpa kesabaran.
Hal ini karena bentuk pengabdian
manusia untuk menjalankan perintah
syari'at (untuk mengerjakan sesuatu),
atau menjauhi larangan syari'at (untuk
tidak mengerjakan sesuatu), atau
menerima ujian dalam bentuk musibah
dan cobaan yang ditimpakan Allah
kepada seorang hamba agar dia mau
bersabar ketika menghadapinya
sebagai wujud ketaqwaan dan jalan
menuju tingkat keimanan yang lebih
tinggi.
Sumber:
Memahami Makna Sabar yang Sesungguhnya – Erudisi