1. (bel masuk berbunyi dan semua siswa memasuki kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran)
Andi : (duduk ke kursi) “Budi, pelajaran apa pertama pagi ini?”
Budi : (mengambil buku dari tas) “Pelajaran X.”
Andi : “Eeee... masa pagi baru dah itu.” (menghela nafas)
“Iya kalau gurunya datang, tapi palingan guru PL yang ngajar.”
Budi : (lesu) “Kayak ndak tau sifat guru X aja, biasanya kan memang gitu.”
Andi : (merebahkan kepala ke meja)
“Bab 1 kemaren ndak ada ngerti ku satupun, besok dah mau ulangan bab 2 lagi.”
Budi : (meruncingkan pensil)
“Sama, ku juga. Masa harus remedi lagi?”
Andi : (berdiri) “Gimana kalau kita nyari tempat bimbel gimana? Yang khusus untuk pelajaran ini.”
Budi : (melihat ke Andi) “Ku mau ikut, tapi dimana dan kapan jadwalnya?”
Andi : (duduk) “Oke, biar ku yang nyari.”
“Terserah guru X tu mau ngajar atau gak, yang penting kita harus ngerti pelajaran ini.”
Budi : (melihat guru PL masuk kelas)
“Ya, betul. Tu kan, guru PL lagi yang masuk sendirian.”
(jam istirahat, Andi dan Budi menemui temannya Dio dari kelas sebelah untuk menanyakan hasil
ulangan pelajaran X si Dio)
Budi : (menghampiri Dio) “Dio, gimana hasil ulangan X mu yang kemaren?”
Dio : (lesu) “Memalukan, yang pasti remed.”
Andi : (terkejut) “Kamu remed pula? Sama, kami juga.”
Dio : (heran) “Aneh ya, kenapa banyak orang yang remed?”
Andi : “Ya iyalah remed, satupun aja gak ada yang ngerti pelajarannya”
Budi : (meyakinkan Dio) “Iya, dan masalahnya, bukan kami saja yang tidak ngerti, semua siswa lain
juga sama.”
Dio : “Kurasa benar juga, jarang ada yang tuntas nilai ulangannya pada pelajaran X ini.”
Budi : “Bukan kita yang bodoh, tapi gurunya yang jarang masuk kelas dan cara ngajarnya gitulah.”
Andi : (melihat ke Dio) “Gini, kami mau ikut bimbel X ini di luar, kamu mau gabung?”
Dio : “Iya, ku mau. Muak ku sama pelajaran ini. Masa pake remed segala.”
(mereka pergi ke kantin)
Terima Kasih
Nama : Ramadhani Sardiman
Kelas : XI - IPA 3