3. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain
makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal
(rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk
melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring
dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian
juga digunakan sebagai simbol status, jabatan,
ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.
Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung
pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang
memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga
meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya
seperti hiking dan memasak, dengan memberikan
penghalang antara kulit dan lingkungan. Pakaian juga
memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari
badan dan membatasi penularan kuman.
4. Salah satu tujuan utama dari pakaian adalah untuk
menjaga pemakainya merasa nyaman. Dalam iklim
panas busana menyediakan perlindungan dari
terbakar sinar matahari atau berbagai dampak
lainnya, sedangkan di iklim dingin sifat insulasi
termal umumnya lebih penting.
Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat.
Pakaian bertindak sebagai perlindungan dari unsur-
unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin
atau kondisi cuaca lainnya, serta dari matahari.
Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama
kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian
kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari
bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan
kimia berbahaya, senjata, dan kontak dengan zat
abrasif. Sebaliknya, pakaian dapat melindungi
lingkungan dari pemakai pakaian, seperti memakai
masker.
5.
6. Dalam kebanyakan budaya, perbedaan pakaian antara kedua
jenis kelamin dianggap pantas untuk laki-laki dan
perempuan. Perbedaan dalam gaya, warna dan kain.
Dalam masyarakat Barat, rok, gaun dan sepatu hak tinggi
biasanya dilihat sebagai pakaian perempuan, sementara dasi
biasanya dilihat sebagai pakaian pria. Celana pernah dilihat
sebagai pakaian khusus laki-laki, tetapi saat ini dikenakan
oleh kedua jenis kelamin. Pakaian pria kadang-kadang lebih
praktis daripada pakaian perempuan (yaitu, mereka dapat
berfungsi dengan baik dalam berbagai macam situasi), tetapi
pakaian wanita kadang-kadang lebih luas dalam hal model
daripada pakaian pria. Pria biasanya diperbolehkan untuk
bertelanjang dada dalam berbagai tempat umum, seperti di
kolam berenang. Biasanya wanita diperbolehkan memakai
pakaian pria. Namun sebaliknya, pria yang memakai pakaian
wanita seringkali dianggap aneh.
7. Dalam beberapa budaya, hukum mengatur apa yang
pria dan wanita diharuskan memakai. Agama Islam
memerlukan perempuan untuk memakai bentuk-
bentuk yang lebih sederhana dari pakaian, biasanya
jilbab. Apa yang memenuhi syarat sebagai sederhana
bervariasi dalam masyarakat yang berbeda, namun,
wanita biasanya diperlukan untuk menutup tubuh
mereka lebih banyak dari laki-laki. Anggaran pakaian
dikenakan oleh wanita muslim untuk tujuan dari
jangkauan kesederhanaan dari jilbab untuk burqa.
Pria kadang-kadang dapat memilih untuk memakai
rok pria seperti togas atau kilt, terutama pada acara-
acara seremonial. pakaian seperti itu (di masa
sebelumnya) sering dipakai sebagai pakaian sehari-
hari normal dengan laki-laki. Dibandingkan dengan
pakaian pria, pakaian wanita cenderung menarik,
sering dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada
laki-laki. Di negara-negara industri modern,
perempuan lebih cenderung memakai rias wajah,
perhiasan, dan pakaian berwarna-warni, sedangkan di
sangat tradisional budaya perempuan dilindungi dari
tatapan pria dengan pakaian sederhana.
8. Di sebagian masyarakat, pakaian dapat
digunakan untuk menunjukkan peringkat
atau status.Di Roma kuno, misalnya, hanya
para senator yang diizinkan untuk memakai
pakaian yang dicelup dengan warna ungu
Tyrian. Di Cina, sebelum pembentukan
republik, hanya kaisar bisa memakai pakaian
berwarna kuning. Dalam masyarakat tanpa
hukum ini, yang mencakup sebagian besar
masyarakat modern, status sosial bukan
ditandai dengan pembelian barang langka
atau mewah yang dibatasi oleh biaya kepada
mereka dengan kekayaan atau status.
9. Pakaian Agama mungkin dianggap sebagai
pakaian spesial. Pakaian agama terkadang
dipakai hanya selama kinerja upacara
keagamaan. Namun, juga dapat dipakai
sehari-hari sebagai penanda status agama
khusus.
10. Pada awalnya, manusia memanfaatkan kulit pepohonan
dan kulit hewan sebagai bahan pakaian, kemudian
memanfaatkan benang yang dipintal dari kapas, bulu
domba serta sutera yang kemudian dijadikan kain sebagai
bahan pakaian. Kini dikenal berbagai macam jenis jenis
kain diantaranya:
Katun
Katun mori, bahan yang ditenun dengan sistem tenunan
sederhana, biasanya digunakan dalam pembuatan kain batik
dan sebagainya,
Katun karded, serat yang dirajut kurang halus dan penampilan
bahan kurang rata,
Katun tetoron, perpaduan katun 35% dan polyester 65%,
Katun viskose, perpaduan katun 55% dan 45% viskose,
Bulu Binatang
Kulit Samak
11. Polyester (Tetoron)
Linen
Nilon
Rayon
Sutera
Spandeks
Wol
Perpaduan antara nilon, polyester dan spandeks
menghasilkan bahan yang baik bagi olahragawan atau
seseorang yang memiliki aktifitas tinggi, karena dibuat
untuk menguapkan keringatsupaya tetap kering, sehingga
dapat mengoptimalkan temperatur tubuh saat melakukan
aktifitasnya. Maka penggunanya dapat beraktifitas secara
lebih efisien dan lebih baik. Bahan seperti ini sering
dijumpai pada merek-merek terkenal seperti Nike dengan
sebutan Dri-fit, material yang digunakan oleh Nike memiliki
62% katun, 34% polyester dan 4% spandeks.
12. Baju
Kemeja
Kaus
Jubah
Celana
Rok
Sorjan
Pakaian dalam