SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Download to read offline
Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia
+62 21 22837343
Email: tordillaslaw@gmail.com
Website: www.tordillaslaw.org
Pernyataan	Sikap	
Habis	Terang	Terbitlah	Gelap:	Respon	terhadap	Pencabutan	PMK	210	Tahun	2018	
Kegelapan	pun	menyelimuti	ruang	publik	mendadak	Menteri	Keuangan	mencabut	PMK	210	
Tahun	2018	soal	pajak	e-commerce	di	Indonesia.	Belum	genap	4	(empat)	bulan,	aturan	ini	
diterbitkan	pada	31	Desember	2018,	kemudian	beberapa	hari	ini	muncul	berita	Menteri	
Keuangan	mencabutnya.	Peraturan	ini	memang	konon	membuat	resah	para	pelaku	bisnis	e-
commerce	Indonesia.	
Dulu	tak	lama	setelah	PMK	210	ini	lahir,	dua	minggu	kemudian	Asosiasi	E-commerce	
Indonesia	(IDEA)	melayangkan	penolakannya.	Mereka	berdalih	usaha	UMKM	bernaung	di	
bawah	pengampuan	penyedia	wadah	pasar	elektronik	(platform	marketplace).	Dan,	UMKM	
ini	bisa	roboh	sebelum	tumbuh	kembang,	jika	belum	apa-apa	hendak	dimintai	pajak.	
Pajak	diperlukan	pemerintah	dalam	pembiayaan	dan	pelayanan	sektor	publik.	Menurut	
prinsip	ekonomi,	peran	pemerintah	adalah	mutlak	dalam	mengatasi	kegagalan	pasar	
(market	failure)	dalam	penyediaan	barang	publik	(public	goods).	Public	goods	secara	
alamiah	tidak	dapat/	sulit	dipenuhi	oleh	mekanisme	pasar	saja,	seperti	fasilitas	jalan	raya,	
penerangan,	pertahanan	dan	keamanan,	retribusi	pendapatan	dan	sebagainya.	
Hal	yang	perlu	diperhatikan	dalam	penarikan	pajak	adalah	prinsip	keadilan.	Definisi	prinsip	
keadilan	mungkin	mencakup	banyak	hal,	salah	satunya	adalah	kemampuan	masyarakat	
dalam	membayar	pajak	menurut	kemampuan	atau	tingkat	pendapatan.	Faktor	lain	adalah	
manfaat	yang	didapatkan	kembali	oleh	pembayar	pajak.	Dalam	hal	ini,	pemerintah	berperan	
sebagai	pemasok	(supplier)	barang	public	(public	goods)	seperti	penyediaan	fasilitas	jalan	
raya	dan	keamanan	lingkungan.		
Konsekuensi	dari	prinsip	keadilan	ini	adalah	memungkin	pemerintah	untuk	mengekslusi	
masyarakat	atau	pengusaha	kecil	dalam	kewajiban	membayar	pajak	dengan	memperhatikan	
besarnya	pendapatan	yang	diperoleh.	Oleh	karena	itu,	konsep	melaporkan	pajak	atas	
aktivitas	usaha	atau	pekerjaan	tidak	serta	merta	harus	membayar	pajak.	Masyarakat	atau	
pengusaha	kecil	yang	penghasilannya	di	bawah	nilai	tertentu	dapat	diberi	pengecualian
Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia
+62 21 22837343
Email: tordillaslaw@gmail.com
Website: www.tordillaslaw.org
dalam	hal	membayar	pajak.	Berapa	besarnya	batas	yang	dapat	dikecualikan	dalam	
pembayaran	pajak	adalah	isu	teknis	yang	perlu	dikaji	secara	mendalam.		
Jadi,	meskipun	pada	akhirnya	seseorang/	pengusaha	membayar	pajak	atau	tidak	namun	
pencatatan	sebagai	wajib	pajak	sangat	diperlukan	oleh	pemerintah	dalam	membangun	
database	yang	baik.	Ini	berarti,	setiap	orang	harus	memiliki	nomor	pajak	(NPWP)	meskipun	
tidak	membayar	pajak.	Database	yang	baik	dapat	menjadi	acuan	pemerintah	dalam	
melakukan	berbagai	kebijakan	baik	yang	berkaitan	dengan	perpajakan	atau	non-perpajakan.		
Oleh	karena	prinsip	ini,	maka	semua	aktivitas	ekonomi	baik	kecil,	menengah,	dan	besar	
harus	melakukan	pelaporan	perpajakan	dan	aktivitasnya	diketahui	oleh	pemerintah.		
Pemerintah	bertanggungjawab	atas	sistem	informasi	aktivitas	perekonomian	di	Indonesia.	
Karenanya,	peraturan/	regulasi	yang	mengharuskan	aktivitas	ekonomi	diperlukan.	Ini	
termasuk	PMK	210	yang	mengatur	pelaporan	pajak	e-commerce.	Sekali	lagi	perlu	diingat,	
pelaporan	pajak	tidak	serta	merta	mengharuskan	objek	pajak	membayar	pajak.	Prinsip	
keadilan	masih	diperlukan,	misalnya	pemerintah	yang	membantu	pengusaha	kecil	dapat	
menerapkan	ambang	batas	bayar	pajak,	dan	juga	kebijakan	pajak	progresif.	
Sementara	itu,	Pemerintah	harus	menciptakan	sistem	informasi	yang	baik	misalnya	dengan	
adanya	database	yang	baik	atas	kegiatan	ekonomi.	Perlu	peraturan	yang	jelas	dan	
memberikan	kepastian	kepada	sektor	usaha.	Karenanya	peraturan	sangat	diperlukan	
sebagai	dasar	hukum,	bukan	sebagai	regulasi	yang	menghambat.	Mekanisme	pasar	akan	
bekerja	dengan	baik	apabila	institusi	pemerintah	juga	kuat.		
Pemerintah	nampaknya	gamang	menentukan	kebijakan	terhadap	pengaturan	e-commerce	
di	Indonesia.	Belum	ada	data	yang	jelas	berkenaan	besaran	volume	transaksi	oleh	e-
commerce	Indonesia.	Bahkan	Badan	Pusat	Statistik	(BPS)	pun	mengalami	kesulitan	
bagaimana	mendata	e-commerce	ini.	Tumbuh	kembangnya	ekonomi	digital	di	Indonesia,	
ternyata	menyisakan	pekerjaan	rumah	soal	regulasi	yang	sangat	fundamental.	Sementara	
regulasi	yang	dibangun	supaya	efektif	diperlukan	kajian	dan	data	yang	kokoh.	
Kemunculan	PMK	210	Tahun	2018	ini	sebenarnya	cukup	mengagetkan,	setelah	absennya	
Peraturan	Pemerintah	soal	e-commerce,	sebagaimana	mandat	dari	Pasal	66	UU	No.	7	Tahun	
2014	tentang	Perdagangan.	Terlebih	lagi,	saat	peraturan	ini	disusun	menitik	beratkan	pada
Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia
+62 21 22837343
Email: tordillaslaw@gmail.com
Website: www.tordillaslaw.org
Pengusaha	Kena	Pajak	(PKP)	Pedagang	dan	Penyedia	Jasa,	yang	dikenai	Pajak	Pertambahan	
Nilai	(PPN)	sebesar	10	%	dari	nilai	transaksi	penyerahan	Barang	Kena	Pajak	(BKP)/	Jasa	
Kenapa	Pajak	(JKP).	Sementara	Penyedia	Platform	Marketplace	dikenai	kewajiban	Pajak	
Penghasilan.	PMK	ini	juga	mengatur	bea	masuk	atas	barang	impor	yang	berhubungan	
dengan	e-commerce.	
Pada	substansinya	PMK	ini	reformis	dalam	rangka	pendataan	dan	penarikan	pajak	bagi	e-
commerce.	Namun	sayangnya,	dalam	perumusan	regulasi	ini	belum	memenuhi	hasil	teknik	
penyusunan	peraturan	perundang-undangan	yang	efektif	berbasis	riset	akademik	dan	
kurang	memenuhi	asas	hukum	administrasi	negara	kontemporer,	utamanya	prinsip	kehati-
hatian	dengan	memperhatikan	fakta-fakta	yang	relevan	(het	bestuursorgaan	de	nodige	
kennis	omtrent	de	relevante	feiten)	dan	pemberian	penjelasan	yang	masuk	akal-rasional	
(een	deugdelijke	motivering).		
Padahal	masih	banyak	isu	soal	e-commerce	yang	perlu	dipecahkan	melalui	regulasi,	
misalnya	soal	perlindungan	konsumen,	perlindungan	data	pribadi,	pencegahan	kejahatan	
siber,	hak	kekayaan	intelektual,	standardisasi	produk	dan	jasa,	dst.		
Dengan	melihat	hal	ini,	the	Institute	for	Digital	Law	and	Society	(Tordillas)	menyampaikan	
beberapa	pandangan,	antara	lain.	
1. Menyayangkan	penerbitan	dan	pencabutan	PMK	210	yang	berlangsung	begitu	cepat;	
Hal	ini	dapat	memberikan	kesan	yang	kurang	baik	atas	kebijakan	pemerintah	dan	
menciptakan	ketidakpastian	serta	memberikan	preseden	yang	kurang	baik	atas	
kualitas	suatu	kebijakan	yang	mudah	dibatalkan	karena	suatu	kompromi	atau	
tekanan.	
2. Perlunya	regulasi	yang	dibutuhkan	untuk	sektor	e-commerce	yang	menekankan	pada	
perlindungan	konsumen,	pengelolaan	data	pribadi,	dan	pencegahan	kejahatan	siber.	
Kerangka	regulasi	tersebut	perlu	dibahas	secara	matang	didahului	oleh	riset	yang	
dalam	dan	melakukan	sosialisasi	yang	memadai	atas	isi	peraturan	tersebut.	Hal	ini	
untuk	meminimalkan	perbedaan	pendapat	dan	persepsi	atas	isi	dari	suatu	regulasi.
Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia
+62 21 22837343
Email: tordillaslaw@gmail.com
Website: www.tordillaslaw.org
3. Mempercepat	terbitnya	Peraturan	Pemerintah	soal	e-commerce	bisa	menjadi	solusi	
alternatif	mengisi	kekosongan	hukum	yang	dibutuhkan;	Peraturan	pemerintah	yang	
transparan	dan	baik	akan	memberikan	kepastian	berusaha	dan	menciptakan	iklim	
usaha	yang	baik.		
4. Selama	ini,	persepsi	masyarakat	atas	pajak	adalah	pengurangan	kesejahteraan	akibat	
sebagian	pendapatan	harus	dibayarkan	kepada	pemerintah.	Oleh	karena	itu,	aturan	
baru	tentang	pajak	e-commerce	dipersepsikan	bahwa	seluruh	kegiatan	e-commerce	
harus	membayar	pajak.	Apabila	pembayaran	pajak	akan	dikenakan	berdasarkan	nilai	
pendapatan	tertentu	(threshold),	maka	pemerintah	perlu	melakukan	sosialisasi	yang	
baik	kepada	masyarakat.		
5. Kami	mendukung	pemerintah	untuk	menciptakan	sistem	informasi	yang	baik	atas	
seluruh	kegiatan	ekonomi	di	Indonesia	dengan	melakukan	pendataan	yang	
sistematis	sehingga	kebijakan	pemerintah	dapat	berdasarkan	data	yang	baik	pula.		
Jakarta,	4	April	2019	
The	Institute	for	Digital	Law	and	Society	
Dr.	Awaludin	Marwan,	SH,	MH,	MA	
	
Kontak	person	:	Dipo	(082211114909)

More Related Content

Featured

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
ThinkNow
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 

Featured (20)

How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 

Pernyataan Sikap Soal PMK 210

  • 1. Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia +62 21 22837343 Email: tordillaslaw@gmail.com Website: www.tordillaslaw.org Pernyataan Sikap Habis Terang Terbitlah Gelap: Respon terhadap Pencabutan PMK 210 Tahun 2018 Kegelapan pun menyelimuti ruang publik mendadak Menteri Keuangan mencabut PMK 210 Tahun 2018 soal pajak e-commerce di Indonesia. Belum genap 4 (empat) bulan, aturan ini diterbitkan pada 31 Desember 2018, kemudian beberapa hari ini muncul berita Menteri Keuangan mencabutnya. Peraturan ini memang konon membuat resah para pelaku bisnis e- commerce Indonesia. Dulu tak lama setelah PMK 210 ini lahir, dua minggu kemudian Asosiasi E-commerce Indonesia (IDEA) melayangkan penolakannya. Mereka berdalih usaha UMKM bernaung di bawah pengampuan penyedia wadah pasar elektronik (platform marketplace). Dan, UMKM ini bisa roboh sebelum tumbuh kembang, jika belum apa-apa hendak dimintai pajak. Pajak diperlukan pemerintah dalam pembiayaan dan pelayanan sektor publik. Menurut prinsip ekonomi, peran pemerintah adalah mutlak dalam mengatasi kegagalan pasar (market failure) dalam penyediaan barang publik (public goods). Public goods secara alamiah tidak dapat/ sulit dipenuhi oleh mekanisme pasar saja, seperti fasilitas jalan raya, penerangan, pertahanan dan keamanan, retribusi pendapatan dan sebagainya. Hal yang perlu diperhatikan dalam penarikan pajak adalah prinsip keadilan. Definisi prinsip keadilan mungkin mencakup banyak hal, salah satunya adalah kemampuan masyarakat dalam membayar pajak menurut kemampuan atau tingkat pendapatan. Faktor lain adalah manfaat yang didapatkan kembali oleh pembayar pajak. Dalam hal ini, pemerintah berperan sebagai pemasok (supplier) barang public (public goods) seperti penyediaan fasilitas jalan raya dan keamanan lingkungan. Konsekuensi dari prinsip keadilan ini adalah memungkin pemerintah untuk mengekslusi masyarakat atau pengusaha kecil dalam kewajiban membayar pajak dengan memperhatikan besarnya pendapatan yang diperoleh. Oleh karena itu, konsep melaporkan pajak atas aktivitas usaha atau pekerjaan tidak serta merta harus membayar pajak. Masyarakat atau pengusaha kecil yang penghasilannya di bawah nilai tertentu dapat diberi pengecualian
  • 2. Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia +62 21 22837343 Email: tordillaslaw@gmail.com Website: www.tordillaslaw.org dalam hal membayar pajak. Berapa besarnya batas yang dapat dikecualikan dalam pembayaran pajak adalah isu teknis yang perlu dikaji secara mendalam. Jadi, meskipun pada akhirnya seseorang/ pengusaha membayar pajak atau tidak namun pencatatan sebagai wajib pajak sangat diperlukan oleh pemerintah dalam membangun database yang baik. Ini berarti, setiap orang harus memiliki nomor pajak (NPWP) meskipun tidak membayar pajak. Database yang baik dapat menjadi acuan pemerintah dalam melakukan berbagai kebijakan baik yang berkaitan dengan perpajakan atau non-perpajakan. Oleh karena prinsip ini, maka semua aktivitas ekonomi baik kecil, menengah, dan besar harus melakukan pelaporan perpajakan dan aktivitasnya diketahui oleh pemerintah. Pemerintah bertanggungjawab atas sistem informasi aktivitas perekonomian di Indonesia. Karenanya, peraturan/ regulasi yang mengharuskan aktivitas ekonomi diperlukan. Ini termasuk PMK 210 yang mengatur pelaporan pajak e-commerce. Sekali lagi perlu diingat, pelaporan pajak tidak serta merta mengharuskan objek pajak membayar pajak. Prinsip keadilan masih diperlukan, misalnya pemerintah yang membantu pengusaha kecil dapat menerapkan ambang batas bayar pajak, dan juga kebijakan pajak progresif. Sementara itu, Pemerintah harus menciptakan sistem informasi yang baik misalnya dengan adanya database yang baik atas kegiatan ekonomi. Perlu peraturan yang jelas dan memberikan kepastian kepada sektor usaha. Karenanya peraturan sangat diperlukan sebagai dasar hukum, bukan sebagai regulasi yang menghambat. Mekanisme pasar akan bekerja dengan baik apabila institusi pemerintah juga kuat. Pemerintah nampaknya gamang menentukan kebijakan terhadap pengaturan e-commerce di Indonesia. Belum ada data yang jelas berkenaan besaran volume transaksi oleh e- commerce Indonesia. Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) pun mengalami kesulitan bagaimana mendata e-commerce ini. Tumbuh kembangnya ekonomi digital di Indonesia, ternyata menyisakan pekerjaan rumah soal regulasi yang sangat fundamental. Sementara regulasi yang dibangun supaya efektif diperlukan kajian dan data yang kokoh. Kemunculan PMK 210 Tahun 2018 ini sebenarnya cukup mengagetkan, setelah absennya Peraturan Pemerintah soal e-commerce, sebagaimana mandat dari Pasal 66 UU No. 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Terlebih lagi, saat peraturan ini disusun menitik beratkan pada
  • 3. Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia +62 21 22837343 Email: tordillaslaw@gmail.com Website: www.tordillaslaw.org Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pedagang dan Penyedia Jasa, yang dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10 % dari nilai transaksi penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)/ Jasa Kenapa Pajak (JKP). Sementara Penyedia Platform Marketplace dikenai kewajiban Pajak Penghasilan. PMK ini juga mengatur bea masuk atas barang impor yang berhubungan dengan e-commerce. Pada substansinya PMK ini reformis dalam rangka pendataan dan penarikan pajak bagi e- commerce. Namun sayangnya, dalam perumusan regulasi ini belum memenuhi hasil teknik penyusunan peraturan perundang-undangan yang efektif berbasis riset akademik dan kurang memenuhi asas hukum administrasi negara kontemporer, utamanya prinsip kehati- hatian dengan memperhatikan fakta-fakta yang relevan (het bestuursorgaan de nodige kennis omtrent de relevante feiten) dan pemberian penjelasan yang masuk akal-rasional (een deugdelijke motivering). Padahal masih banyak isu soal e-commerce yang perlu dipecahkan melalui regulasi, misalnya soal perlindungan konsumen, perlindungan data pribadi, pencegahan kejahatan siber, hak kekayaan intelektual, standardisasi produk dan jasa, dst. Dengan melihat hal ini, the Institute for Digital Law and Society (Tordillas) menyampaikan beberapa pandangan, antara lain. 1. Menyayangkan penerbitan dan pencabutan PMK 210 yang berlangsung begitu cepat; Hal ini dapat memberikan kesan yang kurang baik atas kebijakan pemerintah dan menciptakan ketidakpastian serta memberikan preseden yang kurang baik atas kualitas suatu kebijakan yang mudah dibatalkan karena suatu kompromi atau tekanan. 2. Perlunya regulasi yang dibutuhkan untuk sektor e-commerce yang menekankan pada perlindungan konsumen, pengelolaan data pribadi, dan pencegahan kejahatan siber. Kerangka regulasi tersebut perlu dibahas secara matang didahului oleh riset yang dalam dan melakukan sosialisasi yang memadai atas isi peraturan tersebut. Hal ini untuk meminimalkan perbedaan pendapat dan persepsi atas isi dari suatu regulasi.
  • 4. Jl. Tebet Timur Dalam IX E No.3, RT.10/RW.9, Tebet Tim., Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12820, Indonesia +62 21 22837343 Email: tordillaslaw@gmail.com Website: www.tordillaslaw.org 3. Mempercepat terbitnya Peraturan Pemerintah soal e-commerce bisa menjadi solusi alternatif mengisi kekosongan hukum yang dibutuhkan; Peraturan pemerintah yang transparan dan baik akan memberikan kepastian berusaha dan menciptakan iklim usaha yang baik. 4. Selama ini, persepsi masyarakat atas pajak adalah pengurangan kesejahteraan akibat sebagian pendapatan harus dibayarkan kepada pemerintah. Oleh karena itu, aturan baru tentang pajak e-commerce dipersepsikan bahwa seluruh kegiatan e-commerce harus membayar pajak. Apabila pembayaran pajak akan dikenakan berdasarkan nilai pendapatan tertentu (threshold), maka pemerintah perlu melakukan sosialisasi yang baik kepada masyarakat. 5. Kami mendukung pemerintah untuk menciptakan sistem informasi yang baik atas seluruh kegiatan ekonomi di Indonesia dengan melakukan pendataan yang sistematis sehingga kebijakan pemerintah dapat berdasarkan data yang baik pula. Jakarta, 4 April 2019 The Institute for Digital Law and Society Dr. Awaludin Marwan, SH, MH, MA Kontak person : Dipo (082211114909)