SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2009
TENTANG
TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU
DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

: a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16,
Pasal 18, Pasal 53, Pasal 55, dan Pasal 56 UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat
pendidik

dan/atau

memiliki

jabatan

akademik

profesor dan memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan
diberi

peraturan

tunjangan

perundang-undangan

profesi,

tunjangan

perlu

khusus,

dan/atau tunjangan kehormatan;
b. bahwa besaran dan waktu pemberian tunjangan
profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan
dosen, serta tunjangan kehormatan profesor perlu
diatur;
c.

bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan

Peraturan

Pemerintah

tentang

Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus

Guru

dan

Dosen,

serta

Tunjangan

Kehormatan Profesor;
Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru

dan

Indonesia

Dosen
Tahun

(Lembaran
2005

Nomor

Negara
157,

Republik
Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
3. Peraturan . . .
-23. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang
Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
telah sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 21);
4. Peraturan

Pemerintah

Nomor

74

Tahun

2008

tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4941);
5. Peraturan

Pemerintah

Nomor

37

Tahun

2009

tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5007);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN

PEMERINTAH

TENTANG

TUNJANGAN

PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS
GURU

DAN

DOSEN,

SERTA

TUNJANGAN

KEHORMATAN PROFESOR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama

mendidik,

mengajar,

membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
2. Dosen . . .
-32. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan

tugas

mengembangkan,

utama
dan

mentransformasikan,
menyebarluaskan

ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
3. Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi dosen
yang

masih

mengajar

di

lingkungan

satuan

pendidikan tinggi.
4. Tunjangan profesi adalah tunjangan yang diberikan
kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat
pendidik

sebagai

penghargaan

atas

profesionalitasnya.
5. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan
kepada

guru

Pemerintah

dan
atau

dosen

yang

pemerintah

ditugaskan
daerah

oleh

sebagai

kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas di daerah khusus.
6. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau
terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat
yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara
lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana
sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan
darurat lain.
7. Tunjangan
diberikan

Kehormatan
kepada

adalah

dosen

yang

tunjangan
memiliki

yang

jabatan

akademik profesor.
8. Departemen adalah departemen yang menangani
urusan

pemerintahan

dalam

bidang

pendidikan

nasional.
9. Menteri adalah menteri yang menangani urusan
pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional.
10. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.
Pasal 2 . . .
-4Pasal 2
Peraturan Pemerintah ini mengatur:
a. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen;
b. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen;
c.

Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki
jabatan akademik profesor.
BAB II
TUNJANGAN PROFESI
Pasal 3

(1) Guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat
pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan
ketentuan

peraturan

perundang-undangan

diberi

tunjangan profesi setiap bulan.
(2) Tunjangan

profesi

sebagaimana

dimaksud

pada

ayat (1) diberikan kepada guru dan dosen pegawai
negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil.
Pasal 4
Tunjangan profesi bagi guru dan dosen pegawai negeri
sipil yang menduduki jabatan fungsional guru dan dosen
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok pegawai negeri
sipil

yang

bersangkutan

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
(1)

Tunjangan profesi bagi guru dan dosen bukan
pegawai

negeri

sipil

diberikan

sesuai

dengan

kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
akademik yang berlaku bagi guru dan dosen pegawai
negeri sipil.
(2) Ketentuan . . .
-5(2)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

kesetaraan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.

Pasal 6
(1)

Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil
ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai
dengan kewenangannya.

(2)

Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada pejabat lain di lingkungannya.
Pasal 7

Tunjangan profesi bagi guru diberikan terhitung mulai
bulan

Januari

tahun

berikutnya

setelah

yang

bersangkutan mendapat Nomor Registrasi Guru dari
Departemen.
Pasal 8
Tunjangan profesi bagi dosen diberikan terhitung mulai
bulan

Januari

tahun

berikutnya

setelah

yang

bersangkutan mendapat sertifikat pendidik yang telah
diberi Nomor Registrasi Dosen dari Departemen.
Pasal 9
Pemberian tunjangan profesi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 dihentikan apabila guru atau dosen tidak
lagi memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB III . . .
-6BAB III
TUNJANGAN KHUSUS
Pasal 10
(1)

Guru dan dosen yang ditugaskan oleh Pemerintah
atau pemerintah daerah di daerah khusus sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan diberi
tunjangan

khusus

setiap

bulan

selama

masa

penugasan.
(2)

Tunjangan khusus bagi guru dan dosen diberikan
setelah

yang

bersangkutan

secara

nyata

melaksanakan tugas di daerah khusus.
(3)

Kuota bagi guru dan dosen yang memperoleh
tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama
sesuai dengan kewenangannya.

(4)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

penugasan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 11
Tunjangan khusus bagi guru dan dosen pegawai negeri
sipil yang menduduki jabatan fungsional guru dan dosen
diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok pegawai negeri
sipil

yang

bersangkutan

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan perundang-undangan.
Pasal 12
(1)

Tunjangan khusus bagi guru dan dosen bukan
pegawai

negeri

sipil

diberikan

sesuai

dengan

kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
akademik bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil.
(2) Ketentuan . . .
-7(2)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

kesetaraan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 13
(1)

Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12
bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil
ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai
dengan kewenangannya.

(2)

Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada pejabat lain di lingkungannya.

BAB IV
TUNJANGAN KEHORMATAN
Pasal 14
Dosen yang memiliki jabatan akademik profesor dan
memenuhi

persyaratan

sesuai

peraturan

perundang-undangan

dengan

ketentuan

diberi

tunjangan

kehormatan setiap bulan.
Pasal 15
Tunjangan kehormatan bagi profesor pegawai negeri sipil
diberikan sebesar 2 (dua) kali gaji pokok pegawai negeri
sipil

yang

bersangkutan

sesuai

dengan

ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 16 . . .
-8Pasal 16
(1)

Tunjangan
pegawai

kehormatan

negeri

sipil

bagi

profesor

bukan

sesuai

dengan

diberikan

kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
akademik yang berlaku bagi profesor pegawai negeri
sipil.
(2)

Ketentuan

lebih

lanjut

mengenai

kesetaraan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 17
(1)

Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16
bagi profesor bukan pegawai negeri sipil ditetapkan
oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai dengan
kewenangannya.

(2)

Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan
kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada pejabat lain di lingkungannya.

Pasal 18
Tunjangan kehormatan diberikan terhitung mulai bulan
Januari tahun berikutnya setelah yang bersangkutan
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14.
Pasal 19
Pemberian

tunjangan

kehormatan

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 14 dihentikan apabila dosen yang
bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V . . .
-9BAB V
PENGANGGARAN DAN PEMBAYARAN
Pasal 20
(1)

Tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru
baik pegawai negeri sipil maupun bukan pegawai
negeri

sipil,

dianggarkan

dalam

anggaran

Pemerintah dan/atau anggaran pemerintah daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
(2)

Tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi
dosen serta tunjangan kehormatan bagi dosen baik
pegawai negeri sipil maupun bukan pegawai negeri
sipil

dianggarkan

dalam

anggaran

Pemerintah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Pasal 21
Pelaksanaan

pembayaran

tunjangan

sebagaimana

dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini diatur oleh
Menteri Keuangan.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 22
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:
a.

Tunjangan
Departemen

profesi

bagi

Pendidikan

guru

di

Nasional

sertifikasi pendidik kuota sebelum

lingkungan
yang

lulus

tahun 2008

dibayarkan terhitung mulai tanggal ditetapkan oleh
Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri.
b. Tunjangan . . .
- 10 b.

Tunjangan profesi bagi guru dan dosen di lingkungan
Departemen

Agama

yang

memperoleh

sertifikat

pendidik sebelum tahun 2008 dibayarkan terhitung
mulai tanggal 1 Januari 2008.
c.

Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki
jabatan akademik profesor sebelum tahun 2009
dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2009.
Pasal 23

(1)

Tunjangan khusus atau bantuan kesejahteraan bagi
guru dan dosen di daerah khusus yang dibebankan
pada anggaran Pemerintah yang telah dibayarkan
sebelum

berlakunya

Peraturan

Pemerintah

ini

bersifat final.
(2)

Dengan

berlakunya

pembayaran

Peraturan

tunjangan

khusus

Pemerintah
atau

ini,

bantuan

kesejahteraan bagi guru dan dosen di daerah khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihentikan.
Pasal 24
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku semua
peraturan pelaksanaan Tunjangan Profesi Guru dan
Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta
Tunjangan Kehormatan Profesor dinyatakan masih tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti
dengan

peraturan

baru

berdasarkan

Peraturan

Pemerintah ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
- 11 Agar

setiap

orang

pengundangan

mengetahuinya,

Peraturan

penempatannya

dalam

memerintahkan

Pemerintah

Lembaran

ini

Negara

dengan
Republik

Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 8 Juni 2009
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
ANDI MATTALATTA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 85
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT NEGARA RI
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan
Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,

Wisnu Setiawan
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2009
TENTANG
TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU
DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR
I.

UMUM
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen mengatur bahwa guru dan dosen berkedudukan sebagai tenaga
profesional yang bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru dan
dosen berhak atas tunjangan profesi yang ditetapkan dengan prinsip
penghargaan

atas

dasar

prestasi.

Tunjangan

profesi

tersebut

diberikan kepada guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat
pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Selain
memperoleh tunjangan profesi, guru dan dosen yang ditugaskan oleh
Pemerintah dan pemerintah daerah di daerah khusus berhak atas
tunjangan khusus. Tunjangan khusus merupakan tunjangan yang
diberikan kepada guru atau dosen yang ditugaskan oleh Pemerintah
atau pemerintah daerah sebagai kompensasi atas kesulitan hidup
yang

dihadapi

dalam

melaksanakan

tugas

di

daerah

khusus.

Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan

Dosen

juga

mengatur

mengenai

pemberian

tunjangan

kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan akademik profesor.
Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005

tentang

Guru

dan

Dosen,

perlu

ditetapkan

Peraturan

Pemerintah tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan
Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor.
Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi besaran dan waktu
pemberian tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru
dan dosen, serta tunjangan kehormatan.
II. PASAL . . .
-2II.

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.

Pasal 12 . . .
-3Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24 . . .
-4Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5016

More Related Content

What's hot

Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmi
Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmiPermen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmi
Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmiWirentakeTake
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususWinarto Winartoap
 
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeri
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeriPermen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeri
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeriWinarto Winartoap
 
Permen nomor 79 tahun 2014
Permen nomor 79 tahun 2014Permen nomor 79 tahun 2014
Permen nomor 79 tahun 2014Fida Tinani
 
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...Winarto Winartoap
 
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktsp
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktspPermen nomor 61 th 2014 ttg ktsp
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktspBunda Hani
 
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khususWinarto Winartoap
 
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan TinggiPermendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan TinggiApner Krei
 
Standar sarana prasarana
Standar sarana prasaranaStandar sarana prasarana
Standar sarana prasaranaNandang Sukmara
 
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014  muatan lokalPermen nomor 79 tahun 2014  muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokalHj.Dini Indriani,M.Pd
 
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)punkdick
 

What's hot (15)

Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmi
Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmiPermen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmi
Permen 57 thn 2014 ttg kurikulum 2013 sdmi
 
Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004
 
Permen tahun2014 nomor073
Permen tahun2014 nomor073Permen tahun2014 nomor073
Permen tahun2014 nomor073
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
 
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeri
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeriPermen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeri
Permen tahun2014 nomor017 pendirian perguruan tinggi negeri
 
Permen nomor 79 tahun 2014
Permen nomor 79 tahun 2014Permen nomor 79 tahun 2014
Permen nomor 79 tahun 2014
 
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agamaPerpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
 
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...
Pp no 4 th 2014 penyelenggaraan pendidikan tinggi dan pengelolaan perguruan t...
 
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktsp
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktspPermen nomor 61 th 2014 ttg ktsp
Permen nomor 61 th 2014 ttg ktsp
 
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor140 tunjangan guru daerah khusus
 
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan TinggiPermendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
Permendikbud 17 Tahun 2014 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi
 
Standar sarana prasarana
Standar sarana prasaranaStandar sarana prasarana
Standar sarana prasarana
 
Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78
 
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014  muatan lokalPermen nomor 79 tahun 2014  muatan lokal
Permen nomor 79 tahun 2014 muatan lokal
 
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)
01 salinan sk penetapan sekolah k13 mandiri (1)
 

Viewers also liked

Ricoh Telford Biodiversity report
Ricoh Telford Biodiversity report Ricoh Telford Biodiversity report
Ricoh Telford Biodiversity report Ashlee Savage
 
Mayor elections for sim city
Mayor elections for sim cityMayor elections for sim city
Mayor elections for sim cityNIKE99HOOPS
 
Lean and Continuous delivery
Lean and Continuous deliveryLean and Continuous delivery
Lean and Continuous deliveryLean India Summit
 
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention Trials
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention TrialsAlzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention Trials
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention TrialsScott Robarge
 
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016ALBRET TOURISME
 
Minibatch 5-130518000824-phpapp01
Minibatch 5-130518000824-phpapp01Minibatch 5-130518000824-phpapp01
Minibatch 5-130518000824-phpapp01Vidya Sree
 
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...ALBRET TOURISME
 
Virgen de Chiquinquirá
Virgen de ChiquinquiráVirgen de Chiquinquirá
Virgen de ChiquinquiráMFCLA
 
Powerpoint powerpoint
Powerpoint powerpointPowerpoint powerpoint
Powerpoint powerpointCobbja1
 
Fast tracking user acquisition
Fast tracking user acquisitionFast tracking user acquisition
Fast tracking user acquisitiondavidsonea
 
Convenţia ONU privind drepturile copilului
Convenţia ONU privind drepturile copiluluiConvenţia ONU privind drepturile copilului
Convenţia ONU privind drepturile copiluluiNicoleDcn
 
Fast tracking user acquisition March 14
Fast tracking user acquisition March 14Fast tracking user acquisition March 14
Fast tracking user acquisition March 14davidsonea
 

Viewers also liked (20)

Ricoh Telford Biodiversity report
Ricoh Telford Biodiversity report Ricoh Telford Biodiversity report
Ricoh Telford Biodiversity report
 
Mayor elections for sim city
Mayor elections for sim cityMayor elections for sim city
Mayor elections for sim city
 
Lean and Continuous delivery
Lean and Continuous deliveryLean and Continuous delivery
Lean and Continuous delivery
 
Proiektu Zientifikoa
Proiektu ZientifikoaProiektu Zientifikoa
Proiektu Zientifikoa
 
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention Trials
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention TrialsAlzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention Trials
Alzheimer’s Association Funds New DIAD Prevention Trials
 
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016
Itinérance à vélo en albret - EDUCTOUR 19, 1er décembre 2016
 
Blog
BlogBlog
Blog
 
Minibatch 5-130518000824-phpapp01
Minibatch 5-130518000824-phpapp01Minibatch 5-130518000824-phpapp01
Minibatch 5-130518000824-phpapp01
 
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...
Cdt 32 josé louis pereira présentation itinérance à vélo - Eductour Albret de...
 
Virgen de Chiquinquirá
Virgen de ChiquinquiráVirgen de Chiquinquirá
Virgen de Chiquinquirá
 
Pereira
PereiraPereira
Pereira
 
Powerpoint powerpoint
Powerpoint powerpointPowerpoint powerpoint
Powerpoint powerpoint
 
Kisley
KisleyKisley
Kisley
 
Recuperación Matemáticas
Recuperación MatemáticasRecuperación Matemáticas
Recuperación Matemáticas
 
Fast tracking user acquisition
Fast tracking user acquisitionFast tracking user acquisition
Fast tracking user acquisition
 
Nikita
NikitaNikita
Nikita
 
Convenţia ONU privind drepturile copilului
Convenţia ONU privind drepturile copiluluiConvenţia ONU privind drepturile copilului
Convenţia ONU privind drepturile copilului
 
Proiektu Zientifikoa
Proiektu ZientifikoaProiektu Zientifikoa
Proiektu Zientifikoa
 
Mind set to winn metlife
Mind set to winn   metlifeMind set to winn   metlife
Mind set to winn metlife
 
Fast tracking user acquisition March 14
Fast tracking user acquisition March 14Fast tracking user acquisition March 14
Fast tracking user acquisition March 14
 

Similar to PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TUNJANGAN GURU DAN DOSEN

Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenPp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenMystic333
 
Perpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganPerpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganIswandi Iswandi
 
Perpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganPerpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganIswandi Iswandi
 
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg Dosen
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg DosenPP No. 37 Thn. 2009 Ttg Dosen
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg DosenAchmad Syafaat
 
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...unimal
 
Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017ust setya
 
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdf
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdfPermendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdf
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdfAKHMADMUTTAQIN4
 
Permendikbud62 2013 sertifikasiguru
Permendikbud62 2013 sertifikasiguruPermendikbud62 2013 sertifikasiguru
Permendikbud62 2013 sertifikasiguruEko Supriyadi
 
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfSyarifatul Marwiyah
 

Similar to PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TUNJANGAN GURU DAN DOSEN (20)

PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdfPP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
PP 37 Tahun 2009 DOSEN.pdf
 
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosenPp no 37 tahun 2009 tentang dosen
Pp no 37 tahun 2009 tentang dosen
 
Permen tahun2013 nomor89
Permen tahun2013 nomor89Permen tahun2013 nomor89
Permen tahun2013 nomor89
 
Perpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganPerpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjangan
 
Perpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjanganPerpres65 2007 tunjangan
Perpres65 2007 tunjangan
 
Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78
 
Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78Permen tahun2013 nomor78
Permen tahun2013 nomor78
 
Pp37 2009 dosen
Pp37 2009 dosenPp37 2009 dosen
Pp37 2009 dosen
 
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg Dosen
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg DosenPP No. 37 Thn. 2009 Ttg Dosen
PP No. 37 Thn. 2009 Ttg Dosen
 
Perpres0102016
Perpres0102016Perpres0102016
Perpres0102016
 
Permen tahun2013 nomor88
Permen tahun2013 nomor88Permen tahun2013 nomor88
Permen tahun2013 nomor88
 
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...
Permenristekdikti nomor-26-tahun-2015-tentang-registrasi-pendidik-pada-pergur...
 
Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017Permendikbud th. 2016 no. 017
Permendikbud th. 2016 no. 017
 
Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84Permen tahun2013 nomor84
Permen tahun2013 nomor84
 
Undang-Undang Guru
Undang-Undang GuruUndang-Undang Guru
Undang-Undang Guru
 
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdf
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdfPermendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdf
Permendikbud62-2013SertifikasiGuru.pdf
 
Permendikbud62 2013 sertifikasiguru
Permendikbud62 2013 sertifikasiguruPermendikbud62 2013 sertifikasiguru
Permendikbud62 2013 sertifikasiguru
 
Tunjangan khusus guru
Tunjangan khusus guruTunjangan khusus guru
Tunjangan khusus guru
 
Permen tahun2014 nomor067
Permen tahun2014 nomor067Permen tahun2014 nomor067
Permen tahun2014 nomor067
 
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdfPermenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2017.pdf
 

More from sujiman ae

Penilaian prestari-kerja
Penilaian prestari-kerjaPenilaian prestari-kerja
Penilaian prestari-kerjasujiman ae
 
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongan
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamonganHasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongan
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongansujiman ae
 
Renstra(rencana strategis) bkd
Renstra(rencana strategis) bkdRenstra(rencana strategis) bkd
Renstra(rencana strategis) bkdsujiman ae
 
Lakip pemkab-lamongan-2012
Lakip pemkab-lamongan-2012Lakip pemkab-lamongan-2012
Lakip pemkab-lamongan-2012sujiman ae
 
Slide abk lamongan
Slide abk lamonganSlide abk lamongan
Slide abk lamongansujiman ae
 
Slide anjab lamongan
Slide anjab lamonganSlide anjab lamongan
Slide anjab lamongansujiman ae
 
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013sujiman ae
 
5 ppno-74tahun2008 tentang guru
5 ppno-74tahun2008 tentang guru5 ppno-74tahun2008 tentang guru
5 ppno-74tahun2008 tentang gurusujiman ae
 
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 Permen tahun2013 nomor67_lampiran Permen tahun2013 nomor67_lampiran
Permen tahun2013 nomor67_lampiransujiman ae
 
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp015 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01sujiman ae
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007sujiman ae
 
Di bkd kabupaten lamongan - selamat datang
Di bkd kabupaten lamongan  - selamat datangDi bkd kabupaten lamongan  - selamat datang
Di bkd kabupaten lamongan - selamat datangsujiman ae
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknassujiman ae
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010sujiman ae
 
Dipetik dari majalah nur
Dipetik dari majalah nurDipetik dari majalah nur
Dipetik dari majalah nursujiman ae
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01sujiman ae
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01sujiman ae
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnssujiman ae
 

More from sujiman ae (20)

Penilaian prestari-kerja
Penilaian prestari-kerjaPenilaian prestari-kerja
Penilaian prestari-kerja
 
manfaat KPE
manfaat KPEmanfaat KPE
manfaat KPE
 
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongan
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamonganHasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongan
Hasil ujian ulang1 PLPG dikbud_2013_kab_lamongan
 
Renstra(rencana strategis) bkd
Renstra(rencana strategis) bkdRenstra(rencana strategis) bkd
Renstra(rencana strategis) bkd
 
Lakip pemkab-lamongan-2012
Lakip pemkab-lamongan-2012Lakip pemkab-lamongan-2012
Lakip pemkab-lamongan-2012
 
Slide abk lamongan
Slide abk lamonganSlide abk lamongan
Slide abk lamongan
 
Slide anjab lamongan
Slide anjab lamonganSlide anjab lamongan
Slide anjab lamongan
 
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013
Perbandingan kurikulum-2004-kbk-2006-ktsp-dan-2013
 
5 ppno-74tahun2008 tentang guru
5 ppno-74tahun2008 tentang guru5 ppno-74tahun2008 tentang guru
5 ppno-74tahun2008 tentang guru
 
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 Permen tahun2013 nomor67_lampiran Permen tahun2013 nomor67_lampiran
Permen tahun2013 nomor67_lampiran
 
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp015 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01
5 ppno-74tahun2008tentangguruppt-111229205847-phpapp01-130528234148-phpapp01
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no43th2007
 
Di bkd kabupaten lamongan - selamat datang
Di bkd kabupaten lamongan  - selamat datangDi bkd kabupaten lamongan  - selamat datang
Di bkd kabupaten lamongan - selamat datang
 
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknasWww.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
Www.unpad.ac.id wp content-uploads_2012_10_uu20-2003-sisdiknas
 
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
Www.pendis.kemenag.go.id file dokumen_pp_no17th2010
 
Doc2
Doc2Doc2
Doc2
 
Dipetik dari majalah nur
Dipetik dari majalah nurDipetik dari majalah nur
Dipetik dari majalah nur
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
 
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp0101 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
01 agamaislamsd-mi-121217154741-phpapp01
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 

PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TUNJANGAN GURU DAN DOSEN

  • 1. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16, Pasal 18, Pasal 53, Pasal 55, dan Pasal 56 UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik dan/atau memiliki jabatan akademik profesor dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan diberi peraturan tunjangan perundang-undangan profesi, tunjangan perlu khusus, dan/atau tunjangan kehormatan; b. bahwa besaran dan waktu pemberian tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan profesor perlu diatur; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Indonesia Dosen Tahun (Lembaran 2005 Nomor Negara 157, Republik Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Peraturan . . .
  • 2. -23. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah sebelas kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 21); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. 2. Dosen . . .
  • 3. -32. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas mengembangkan, utama dan mentransformasikan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi dosen yang masih mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. 4. Tunjangan profesi adalah tunjangan yang diberikan kepada guru dan dosen yang memiliki sertifikat pendidik sebagai penghargaan atas profesionalitasnya. 5. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang diberikan kepada guru Pemerintah dan atau dosen yang pemerintah ditugaskan daerah oleh sebagai kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus. 6. Daerah khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah yang mengalami bencana alam, bencana sosial, atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain. 7. Tunjangan diberikan Kehormatan kepada adalah dosen yang tunjangan memiliki yang jabatan akademik profesor. 8. Departemen adalah departemen yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional. 9. Menteri adalah menteri yang menangani urusan pemerintahan dalam bidang pendidikan nasional. 10. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat. Pasal 2 . . .
  • 4. -4Pasal 2 Peraturan Pemerintah ini mengatur: a. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen; b. Tunjangan khusus bagi guru dan dosen; c. Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan akademik profesor. BAB II TUNJANGAN PROFESI Pasal 3 (1) Guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diberi tunjangan profesi setiap bulan. (2) Tunjangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada guru dan dosen pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil. Pasal 4 Tunjangan profesi bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan fungsional guru dan dosen diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok pegawai negeri sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 5 (1) Tunjangan profesi bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi akademik yang berlaku bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil. (2) Ketentuan . . .
  • 5. -5(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 6 (1) Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai dengan kewenangannya. (2) Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat lain di lingkungannya. Pasal 7 Tunjangan profesi bagi guru diberikan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya setelah yang bersangkutan mendapat Nomor Registrasi Guru dari Departemen. Pasal 8 Tunjangan profesi bagi dosen diberikan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya setelah yang bersangkutan mendapat sertifikat pendidik yang telah diberi Nomor Registrasi Dosen dari Departemen. Pasal 9 Pemberian tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dihentikan apabila guru atau dosen tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB III . . .
  • 6. -6BAB III TUNJANGAN KHUSUS Pasal 10 (1) Guru dan dosen yang ditugaskan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah di daerah khusus sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan diberi tunjangan khusus setiap bulan selama masa penugasan. (2) Tunjangan khusus bagi guru dan dosen diberikan setelah yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas di daerah khusus. (3) Kuota bagi guru dan dosen yang memperoleh tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai dengan kewenangannya. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 11 Tunjangan khusus bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan fungsional guru dan dosen diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok pegawai negeri sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 12 (1) Tunjangan khusus bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil diberikan sesuai dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi akademik bagi guru dan dosen pegawai negeri sipil. (2) Ketentuan . . .
  • 7. -7(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 13 (1) Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 bagi guru dan dosen bukan pegawai negeri sipil ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai dengan kewenangannya. (2) Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat lain di lingkungannya. BAB IV TUNJANGAN KEHORMATAN Pasal 14 Dosen yang memiliki jabatan akademik profesor dan memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan dengan ketentuan diberi tunjangan kehormatan setiap bulan. Pasal 15 Tunjangan kehormatan bagi profesor pegawai negeri sipil diberikan sebesar 2 (dua) kali gaji pokok pegawai negeri sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 16 . . .
  • 8. -8Pasal 16 (1) Tunjangan pegawai kehormatan negeri sipil bagi profesor bukan sesuai dengan diberikan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi akademik yang berlaku bagi profesor pegawai negeri sipil. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri. Pasal 17 (1) Kesetaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 bagi profesor bukan pegawai negeri sipil ditetapkan oleh Menteri atau Menteri Agama sesuai dengan kewenangannya. (2) Menteri atau Menteri Agama dapat mendelegasikan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada pejabat lain di lingkungannya. Pasal 18 Tunjangan kehormatan diberikan terhitung mulai bulan Januari tahun berikutnya setelah yang bersangkutan memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14. Pasal 19 Pemberian tunjangan kehormatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dihentikan apabila dosen yang bersangkutan tidak lagi memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB V . . .
  • 9. -9BAB V PENGANGGARAN DAN PEMBAYARAN Pasal 20 (1) Tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi guru baik pegawai negeri sipil maupun bukan pegawai negeri sipil, dianggarkan dalam anggaran Pemerintah dan/atau anggaran pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Tunjangan profesi dan tunjangan khusus bagi dosen serta tunjangan kehormatan bagi dosen baik pegawai negeri sipil maupun bukan pegawai negeri sipil dianggarkan dalam anggaran Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 21 Pelaksanaan pembayaran tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Menteri Keuangan. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku: a. Tunjangan Departemen profesi bagi Pendidikan guru di Nasional sertifikasi pendidik kuota sebelum lingkungan yang lulus tahun 2008 dibayarkan terhitung mulai tanggal ditetapkan oleh Menteri atau pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri. b. Tunjangan . . .
  • 10. - 10 b. Tunjangan profesi bagi guru dan dosen di lingkungan Departemen Agama yang memperoleh sertifikat pendidik sebelum tahun 2008 dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2008. c. Tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan akademik profesor sebelum tahun 2009 dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2009. Pasal 23 (1) Tunjangan khusus atau bantuan kesejahteraan bagi guru dan dosen di daerah khusus yang dibebankan pada anggaran Pemerintah yang telah dibayarkan sebelum berlakunya Peraturan Pemerintah ini bersifat final. (2) Dengan berlakunya pembayaran Peraturan tunjangan khusus Pemerintah atau ini, bantuan kesejahteraan bagi guru dan dosen di daerah khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihentikan. Pasal 24 Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku semua peraturan pelaksanaan Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan baru berdasarkan Peraturan Pemerintah ini. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar . . .
  • 11. - 11 Agar setiap orang pengundangan mengetahuinya, Peraturan penempatannya dalam memerintahkan Pemerintah Lembaran ini Negara dengan Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2009 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 8 Juni 2009 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. ANDI MATTALATTA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2009 NOMOR 85 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT NEGARA RI Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat, Wisnu Setiawan
  • 12. PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUNJANGAN PROFESI GURU DAN DOSEN, TUNJANGAN KHUSUS GURU DAN DOSEN, SERTA TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR I. UMUM Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengatur bahwa guru dan dosen berkedudukan sebagai tenaga profesional yang bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional. Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru dan dosen berhak atas tunjangan profesi yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Tunjangan profesi tersebut diberikan kepada guru dan dosen yang telah memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat. Selain memperoleh tunjangan profesi, guru dan dosen yang ditugaskan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah di daerah khusus berhak atas tunjangan khusus. Tunjangan khusus merupakan tunjangan yang diberikan kepada guru atau dosen yang ditugaskan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sebagai kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi dalam melaksanakan tugas di daerah khusus. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen juga mengatur mengenai pemberian tunjangan kehormatan bagi dosen yang memiliki jabatan akademik profesor. Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, perlu ditetapkan Peraturan Pemerintah tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor. Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi besaran dan waktu pemberian tunjangan profesi guru dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen, serta tunjangan kehormatan. II. PASAL . . .
  • 13. -2II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Cukup jelas. Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 . . .
  • 14. -3Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 . . .
  • 15. -4Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5016