SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 1
BAB X1I
CAMPURAN ASPAL DAN PENGUJIAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL
(SNI 06-2489-1991)
(BINA MARGA 2010)
12.1. Maksud dan Tujuan Pengujian
12.1.1. Pemeriksaan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam
pelaksanaan pengujian campuran aspal dengan alat marshall.
12.1.2. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan suatu campuran aspal
yang memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di dalam kriteria
perencanaan atau disebut campuran aspal dengan alat Marshall.
12.2. Dasar Teori
Prinsip dasar metode Marshall adalah pemeriksaan stabilitas dan kelelehan
(flow), serta analisis kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk. Alat
Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (cincin penguji)
berkapasitas 22,2 KN (5000 lbs) dan flowmeter. Proving ring digunakan untuk
mengukur nilai stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur kelelehan plastis atau flow.
Benda uji Marshall berbentuk silinder berdiameter 4inchi (10,2 cm) dan tinggi 2,5
inchi (6,35 cm). Prosedur pengujian Marshall mengikuti SNI 06-2489-1991. Secara
garis besar pengujian Marshall meliputi: persiapan benda uji, penentuan berat jenis
bulk dari benda uji, pemeriksaan nilai stabilitas dan flow, dan perhitungan sifat
volumetric benda uji.
Kadar aspal optimum adalah kadar aspal yang memberikan stabilitas optimum
atau tinggi terhadap perkerasan aspal biasanya telah terpakai dalam campuran
kemudian terhampar di lapangan . Paramenternya adalah VMA ( void in material
agregat ) adalah rongga diantara butiran agregat atau rongga pada campuran agregat
adalah rongga antar butiran agregat, terdiri dari rongga udara serta aspal effektif yang
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 2
dinyatakan dalam prosentase volume total campuran.VIM(Voids in Mix) adalah
rongga dalam campuran aspal digunakan untuk mengetahui besarnya rongga
campuran sehingga rongga tidak terlalu kecil akan menimbulkan kerusakan dan besar
yang dapat menimbulkan oksidasi atau penuaan aspal dengan masuknya udara dan
sinar matahari. VFB (Voids Filled with Bitumen) adalah volume pori di antara
partikel-partikel agregat yang terisi aspal dalam campuran padat. stabilitas adalah
kemampuan campuran aspal untuk menahan deformasi akibat beban yang bekerja
tanpa mengalami deformasi. flow (kelelehan) untuk mengetahui deformasi vertikal
campuran saat dibebani hingga hancur (pada stabilitas maksimum). MQ (Marshall
Quotient)yaitu perbandingan stabilitas dan flow, yang digunakan sebagai indikator
kelenturan yang potensial terhadap keretakan.
12.3. Alat dan Bahan
12.3.1. Alat Praktikum
( Gambar 12.3.1.a. Timbangan )
( Gambar 12.3.1.b. Stopwatch )
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 3
( Gambar 12.3.1.c. Kain Lap)
( Gambar 12.3.1.d. Kertas )
( Gambar 12.3.1.e. Jangka Sorong )
( Gambar 12.3.1.f. Bak perendam)
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 4
( Gambar 12.3.1.g. Termometer )
( Gambar 12.3.1.h. Gunting Pencapit )
( Gambar 12.3.1.i. Waterbath )
( Gambar 12.3.1.j. Alat Marshall )
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 5
( Gambar 12.3.1.k. Keranjang )
( Gambar 12.3.1.l. Ember )
12.3.2. Bahan Praktikum
( Gambar 12.3.2.a. Sampel Mix Design)
( Gambar 12.3.2.b. Air)
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 6
12.4. Pelaksanaan Pengujian
1.Timbang sampel mix design yang sudah dikeluarkan dari mold( W1)
2.Ukur diameter (d) dan tinggi (t) sampel mix design dengan menggunakan
jangka sorong
3.Rendam sampel dalam air selama 24 jam
4.Setelah 24 jam, keringkan bagian permukaan lalu timbang beratnya (berat
SSD)(W2)
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 7
5.Siapkan keranjang saringan dalam ember berisi air. Kemudian, timbang berat
keranjang dalam air (W3)
6.Masukkan sampel kedalam keranjang lalu timbang berat sampel dalam air(W4)
7.Nyalakan waterbath dan atur suhu waterbath 60˚C (Waterbath adalah alat untuk
memanaskan air dengan suhu konsisten)
8.Pasang termometer ruang sebagai termometer tambahan
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 8
9.Setelah suhu waterbath mencapai 60˚C, keluarkan termometer dari dalam
waterbath
10. Masukkan sampel aspal kedalam waterbath selama 30 menit
11. Keluarkan sampel setelah 30 menit di dalam waterbath
12. Letakkan kertas pada alat marshall sebagai dasar dan letakan sampel
diatasnya, lalu letakkan lagi kertas diatas sampel.
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 9
13. Tekan tombol up hingga mencapai permukaan dial
14. Lalu kalibrasi dial stabilitas hingga menunjukkan pembacaan 0, kemudian
kalibrasi dial kelelehan hingga mencapai 0. Lalu kunci menggunakan kunci L
15. Tekan tombol β€œUP”, baca dial stabilitas dan kelelehan. Dengan cara, baca
kedua dial bersamaan sampai dial stabilitas berhenti berputar, kemudian
tekan tombol β€œSTOP”
16. Keluarkan sampel dengan menekan tombol β€œDOWN” agar sampel kembali
turun dan dapat dikeluarkan
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 10
12.5. Rumus Pengujian
A = Kadar Aspal (%)
B (Aspal terhadap campuran) =
1000 π‘₯ 𝐴%
1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%)
π‘₯ 100
C = Berat kering benda uji
D = Berat jenuh benda uji
E = Berat benda uji dalam air
F (Isi benda uji) = D - E
G (Berat isi sampel) =
𝐢
𝐹
H (Berat jenis teoritis) =
100
100 βˆ’ 𝐴
𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
+
𝐴
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
I (Penyerapan aspal) =
𝐡 π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
J (Berat jenis agregat) =
(100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘
K (Jumlah kandungan rongga (%)) =100 - I - J
L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) =100 - J
M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) =
100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁)
𝐿
N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x
G
H
)
O (Pembacaan arloji stabilitas) = Tegangan
P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45
kg
Lbs
⁄
Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi
R = kelelehan / Rengangan
S (Marshall Quotient) =
𝑄
𝑅
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 11
12.6. Tabel Data
Uraian AC -WC AC - BC AC - BASE
Kadar Aspal 6 %
Berat sampel dalam keadaan kering (W1) 971 gr 974,5 gr 937,2 gr
Berat sampel dalam keadaan jenuh (W2) 986,5 gr 989,2 gr 960,2 gr
Berat keranjang dalam air (W3) 548 gr
Berat keranjang dan sampel dalam air (W4) 1075 gr 1080 gr 1062 gr
Diameter sampel (d) 101,25 mm
Tinggi sampel (t) 57,2 mm 56,3 mm 57,2 mm
Pembacaan dial tegangan 60 Lbs 79 Lbs 91 Lbs
Pembacaan dial regangan 4,8 mm 3,5 mm 2,1 mm
Kalibrasi alat 35,85770
Berat jenis kering agregat kasar 2,289
Berat jenis aspal 1,07 gr/cm3
Angka koreksi 1,19 1,22375 1,19
12.7. Hitungan Hasil Pengujian
12.7.1 Hitungan Hasil Pengujian
a. AC-WC
A = 6 %
B (Aspal terhadap campuran) =
1000 π‘₯ 𝐴%
1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%)
π‘₯ 100
=
1000 π‘₯ 6%
1000 + (1000 π‘₯ 6%)
π‘₯ 100
= 5,6604
C = 971 gr
D = 986,5 gr
E = W4 - W3
= 1075 gr - 548 gr = 527 gr
F (Isi benda uji) = D - E
= 986,5 gr - 527 gr
= 459,5 gr
G (Berat isi sampel) =
𝐢
𝐹
=
971 π‘”π‘Ÿ
459,5 π‘”π‘Ÿ
= 2,113
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 12
H (Berat jenis teoritis) =
100
100 βˆ’ 𝐴
𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
+
𝐴
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
100
100 βˆ’ 6
2,289
+
6
1,07
= 2,14255
I (Penyerapan aspal) =
𝐡 π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
5.6604 π‘₯ 2,113
1,07
= 11,178
J (Berat jenis agregat) =
(100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘
=
(100 βˆ’5,6604) π‘₯ 2,113
2,289
= 87,086
K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J
= 100 - 11,178 - 87,086
= 1,736 %
L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J
= 100 - 87,086
= 12,914 %
M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) =
100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁)
𝐿
=
100 π‘₯ (12,914 βˆ’1,5148))
12,914
= 88,270 %
N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x
G
H
)
= 100 βˆ’ (100 x
2,113
2,14255
)
= 1,5148 %
O (Pembacaan arloji stabilitas) = 60 Lbs
P (Stabilitas) = 60 Lbs x 35,85770 x 0,45
kg
Lbs
⁄
= 968,1579 Kg
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 13
Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi
= 968,1579 x 1,19
= 1152,1079 Kg
R = 4,8 mm
S (Marshall Quotient) =
𝑄
𝑅
=
1152,1079
4,8
= 240,02248
𝐾𝑔
π‘šπ‘š
⁄
b. AC-BC
A = 6 %
B (Aspal terhadap campuran) =
1000 π‘₯ 𝐴%
1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%)
π‘₯ 100
=
1000 π‘₯ 6%
1000 + (1000 π‘₯ 6%)
π‘₯ 100
= 5,6604
C = 974,5 gr
D = 989,2 gr
E = W4 - W3
= 1080 gr - 548 gr = 532 gr
F (Isi benda uji) = D - E
= 989,2 gr - 532 gr
= 457,2 gr
G (Berat isi sampel) =
𝐢
𝐹
=
974,5 gr
457,2 gr
= 2,131
H (Berat jenis teoritis) =
100
100 βˆ’ 𝐴
𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
+
𝐴
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
100
100 βˆ’ 6
2,289
+
6
1,07
= 2,14255
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 14
I (Penyerapan aspal) =
𝐡 π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
5,6604 π‘₯ 2,131
1,07
= 11,273
J (Berat jenis agregat) =
(100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘
=
(100 βˆ’5,6604) π‘₯ 2,131
2,289
= 87,828
K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J
= 100 - 11,273 - 87,828
= 0,899 %
L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J
= 100 - 87,828
= 12,172 %
M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) =
100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁)
𝐿
=
100 π‘₯ (12,172βˆ’ 0,5391)
12,172
= 95,571 %
N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x
G
H
)
= 100 βˆ’ (100 x
2,131
2,14255
)
= 0,5391 %
O (Pembacaan arloji stabilitas) = 79 Lbs
P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45
kg
Lbs
⁄
= 79 Lbs x 35,85770 x 0,45 kg
Lbs
⁄
= 1274,741 Kg
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 15
Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi
= 1274,741 x 1,22375
= 1559,964 Kg
R = 3,5 mm
S (Marshall Quotient) =
𝑄
𝑅
=
1559,964
3,5
= 445,704
𝐾𝑔
π‘šπ‘š
⁄
c. AC-BASE
A = 6 %
B (Aspal terhadap campuran) =
1000 π‘₯ 𝐴%
1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%)
π‘₯ 100
=
1000 π‘₯ 6%
1000 + (1000 π‘₯ 6%)
π‘₯ 100
= 5,6604
C = 937,2 gr
D = 960,2 gr
E = W4 - W3
= 1062 gr - 548 gr = 514 gr
F (Isi benda uji) = D - E
= 960,2 gr - 514 gr
= 446,2 gr
G (Berat isi sampel) =
𝐢
𝐹
=
937,2 gr
446,2 gr
= 2,100
H (Berat jenis teoritis) =
100
100 βˆ’ 𝐴
𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ
+
𝐴
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
100
100 βˆ’ 6
2,289
+
6
1,07
= 2,14255
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 16
I (Penyerapan aspal) =
𝐡 π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™
=
5,6604 π‘₯ 2,100
1,07
= 11,109
J (Berat jenis agregat) =
(100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺
𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘
=
(100 βˆ’5,6604 ) π‘₯ 2,100
2,289
= 86,550
K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J
= 100 - 11,109 - 86,550
= 2,341 %
L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J
= 100 - 86,550
= 13,45 %
M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) =
100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁)
𝐿
=
100 π‘₯ (13,45 βˆ’ 1,986)
13,45
= 85,234 %
N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x
G
H
)
= 100 βˆ’ (100 x
2,100
2,14255
)
= 1,986 %
O (Pembacaan arloji stabilitas) = 91 Lbs
P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45
kg
Lbs
⁄
= 91 Lbs x 35,85770 x 0,45 kg
Lbs
⁄
= 1468,373 Kg
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 17
Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi
= 1468,373 x 1,19
= 1747,364 Kg
R = 2,1 mm
S (Marshall Quotient) =
𝑄
𝑅
=
1747,364
2,1
= 832,07810
𝐾𝑔
π‘šπ‘š
⁄
12.7.2. Tabel Pengujian
a. AC-WC
b. AC-BC
c. AC-BASE
12.7.3. Grafik
a. Perbandingan Kadar Aspal dengan VMA
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
b. Perbandingan Kadar Aspal dengan VIM
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
c. Perbandingan Kadar Aspal dengan Stabilitas
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
d. Perbandingan Kadar Aspal dengan Kelelehan
- AC-WC
- AC-BC
LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN
LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650
Telp : (021) 5840816
Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat
Marshall
No. Form : F-A12
Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00
Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3
FAKULTAS TEKNIK 18
- AC-BASE
e. Perbandingan Kadar Aspal dengan MQ
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
12.7.4. Kadar Aspal Optimum (KAO)
a. Tabel Penentuan KAO
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
b. Grafik KAO
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
12.8. Tabel Rekapitulasi
- AC-WC
- AC-BC
- AC-BASE
12.9. Kesimpulan

More Related Content

What's hot

Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautJunaida Wally
Β 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingGraham Atmadja
Β 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaAndhika Fajar
Β 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMOSES HADUN
Β 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
Β 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
Β 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakMaman Asep
Β 
contoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdfcontoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdfPenToolDrawing
Β 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geserJaka Jaka
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atappratamadika3
Β 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1MOSES HADUN
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan KolomIqbal Pratama
Β 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2Aryo Bimantoro
Β 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
Β 
Sni 2827 2008
Sni 2827 2008Sni 2827 2008
Sni 2827 2008akkuanblog
Β 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...AldiRamdani3
Β 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokLeticia Freidac
Β 

What's hot (20)

Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-bautKonstruksi baja-3 sambungan-baut
Konstruksi baja-3 sambungan-baut
Β 
Bab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gordingBab 2 perencanaan gording
Bab 2 perencanaan gording
Β 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Β 
1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok1 perhitungan-balok
1 perhitungan-balok
Β 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
Β 
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBERMEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
MEKANIKA TEKNIK 1- BALOK GERBER
Β 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Β 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Β 
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapakBeton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Beton2 tata 15-perencanaan-pondasi-telapak
Β 
contoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdfcontoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdf
Β 
Kuat geser
Kuat geserKuat geser
Kuat geser
Β 
perhitungan-atap
perhitungan-atapperhitungan-atap
perhitungan-atap
Β 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
Β 
Perencanaan Kolom
Perencanaan KolomPerencanaan Kolom
Perencanaan Kolom
Β 
Tabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfdTabel baja-wf-lrfd
Tabel baja-wf-lrfd
Β 
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
contoh kerjaan struktur beton bertulang 2
Β 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
Β 
Sni 2827 2008
Sni 2827 2008Sni 2827 2008
Sni 2827 2008
Β 
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
07. pengujian abrasi agregat halus dan kasar menggunakan mesin los angeles (m...
Β 
Struktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balokStruktur baja-5 lentur-balok
Struktur baja-5 lentur-balok
Β 

Recently uploaded

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
Β 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
Β 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
Β 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
Β 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
Β 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
Β 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
Β 

Recently uploaded (8)

Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Β 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
Β 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
Β 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Β 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
Β 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
Β 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
Β 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Β 

Bab 12 Marshall Test Kelompok 3 revisi 1 (1).docx

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 1 BAB X1I CAMPURAN ASPAL DAN PENGUJIAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL (SNI 06-2489-1991) (BINA MARGA 2010) 12.1. Maksud dan Tujuan Pengujian 12.1.1. Pemeriksaan ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan dalam pelaksanaan pengujian campuran aspal dengan alat marshall. 12.1.2. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan suatu campuran aspal yang memenuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan di dalam kriteria perencanaan atau disebut campuran aspal dengan alat Marshall. 12.2. Dasar Teori Prinsip dasar metode Marshall adalah pemeriksaan stabilitas dan kelelehan (flow), serta analisis kepadatan dan pori dari campuran padat yang terbentuk. Alat Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan proving ring (cincin penguji) berkapasitas 22,2 KN (5000 lbs) dan flowmeter. Proving ring digunakan untuk mengukur nilai stabilitas, dan flowmeter untuk mengukur kelelehan plastis atau flow. Benda uji Marshall berbentuk silinder berdiameter 4inchi (10,2 cm) dan tinggi 2,5 inchi (6,35 cm). Prosedur pengujian Marshall mengikuti SNI 06-2489-1991. Secara garis besar pengujian Marshall meliputi: persiapan benda uji, penentuan berat jenis bulk dari benda uji, pemeriksaan nilai stabilitas dan flow, dan perhitungan sifat volumetric benda uji. Kadar aspal optimum adalah kadar aspal yang memberikan stabilitas optimum atau tinggi terhadap perkerasan aspal biasanya telah terpakai dalam campuran kemudian terhampar di lapangan . Paramenternya adalah VMA ( void in material agregat ) adalah rongga diantara butiran agregat atau rongga pada campuran agregat adalah rongga antar butiran agregat, terdiri dari rongga udara serta aspal effektif yang
  • 2. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 2 dinyatakan dalam prosentase volume total campuran.VIM(Voids in Mix) adalah rongga dalam campuran aspal digunakan untuk mengetahui besarnya rongga campuran sehingga rongga tidak terlalu kecil akan menimbulkan kerusakan dan besar yang dapat menimbulkan oksidasi atau penuaan aspal dengan masuknya udara dan sinar matahari. VFB (Voids Filled with Bitumen) adalah volume pori di antara partikel-partikel agregat yang terisi aspal dalam campuran padat. stabilitas adalah kemampuan campuran aspal untuk menahan deformasi akibat beban yang bekerja tanpa mengalami deformasi. flow (kelelehan) untuk mengetahui deformasi vertikal campuran saat dibebani hingga hancur (pada stabilitas maksimum). MQ (Marshall Quotient)yaitu perbandingan stabilitas dan flow, yang digunakan sebagai indikator kelenturan yang potensial terhadap keretakan. 12.3. Alat dan Bahan 12.3.1. Alat Praktikum ( Gambar 12.3.1.a. Timbangan ) ( Gambar 12.3.1.b. Stopwatch )
  • 3. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 3 ( Gambar 12.3.1.c. Kain Lap) ( Gambar 12.3.1.d. Kertas ) ( Gambar 12.3.1.e. Jangka Sorong ) ( Gambar 12.3.1.f. Bak perendam)
  • 4. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 4 ( Gambar 12.3.1.g. Termometer ) ( Gambar 12.3.1.h. Gunting Pencapit ) ( Gambar 12.3.1.i. Waterbath ) ( Gambar 12.3.1.j. Alat Marshall )
  • 5. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 5 ( Gambar 12.3.1.k. Keranjang ) ( Gambar 12.3.1.l. Ember ) 12.3.2. Bahan Praktikum ( Gambar 12.3.2.a. Sampel Mix Design) ( Gambar 12.3.2.b. Air)
  • 6. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 6 12.4. Pelaksanaan Pengujian 1.Timbang sampel mix design yang sudah dikeluarkan dari mold( W1) 2.Ukur diameter (d) dan tinggi (t) sampel mix design dengan menggunakan jangka sorong 3.Rendam sampel dalam air selama 24 jam 4.Setelah 24 jam, keringkan bagian permukaan lalu timbang beratnya (berat SSD)(W2)
  • 7. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 7 5.Siapkan keranjang saringan dalam ember berisi air. Kemudian, timbang berat keranjang dalam air (W3) 6.Masukkan sampel kedalam keranjang lalu timbang berat sampel dalam air(W4) 7.Nyalakan waterbath dan atur suhu waterbath 60˚C (Waterbath adalah alat untuk memanaskan air dengan suhu konsisten) 8.Pasang termometer ruang sebagai termometer tambahan
  • 8. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 8 9.Setelah suhu waterbath mencapai 60˚C, keluarkan termometer dari dalam waterbath 10. Masukkan sampel aspal kedalam waterbath selama 30 menit 11. Keluarkan sampel setelah 30 menit di dalam waterbath 12. Letakkan kertas pada alat marshall sebagai dasar dan letakan sampel diatasnya, lalu letakkan lagi kertas diatas sampel.
  • 9. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 9 13. Tekan tombol up hingga mencapai permukaan dial 14. Lalu kalibrasi dial stabilitas hingga menunjukkan pembacaan 0, kemudian kalibrasi dial kelelehan hingga mencapai 0. Lalu kunci menggunakan kunci L 15. Tekan tombol β€œUP”, baca dial stabilitas dan kelelehan. Dengan cara, baca kedua dial bersamaan sampai dial stabilitas berhenti berputar, kemudian tekan tombol β€œSTOP” 16. Keluarkan sampel dengan menekan tombol β€œDOWN” agar sampel kembali turun dan dapat dikeluarkan
  • 10. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 10 12.5. Rumus Pengujian A = Kadar Aspal (%) B (Aspal terhadap campuran) = 1000 π‘₯ 𝐴% 1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%) π‘₯ 100 C = Berat kering benda uji D = Berat jenuh benda uji E = Berat benda uji dalam air F (Isi benda uji) = D - E G (Berat isi sampel) = 𝐢 𝐹 H (Berat jenis teoritis) = 100 100 βˆ’ 𝐴 𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ + 𝐴 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ I (Penyerapan aspal) = 𝐡 π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ J (Berat jenis agregat) = (100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘ K (Jumlah kandungan rongga (%)) =100 - I - J L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) =100 - J M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) = 100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁) 𝐿 N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x G H ) O (Pembacaan arloji stabilitas) = Tegangan P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45 kg Lbs ⁄ Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi R = kelelehan / Rengangan S (Marshall Quotient) = 𝑄 𝑅
  • 11. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 11 12.6. Tabel Data Uraian AC -WC AC - BC AC - BASE Kadar Aspal 6 % Berat sampel dalam keadaan kering (W1) 971 gr 974,5 gr 937,2 gr Berat sampel dalam keadaan jenuh (W2) 986,5 gr 989,2 gr 960,2 gr Berat keranjang dalam air (W3) 548 gr Berat keranjang dan sampel dalam air (W4) 1075 gr 1080 gr 1062 gr Diameter sampel (d) 101,25 mm Tinggi sampel (t) 57,2 mm 56,3 mm 57,2 mm Pembacaan dial tegangan 60 Lbs 79 Lbs 91 Lbs Pembacaan dial regangan 4,8 mm 3,5 mm 2,1 mm Kalibrasi alat 35,85770 Berat jenis kering agregat kasar 2,289 Berat jenis aspal 1,07 gr/cm3 Angka koreksi 1,19 1,22375 1,19 12.7. Hitungan Hasil Pengujian 12.7.1 Hitungan Hasil Pengujian a. AC-WC A = 6 % B (Aspal terhadap campuran) = 1000 π‘₯ 𝐴% 1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%) π‘₯ 100 = 1000 π‘₯ 6% 1000 + (1000 π‘₯ 6%) π‘₯ 100 = 5,6604 C = 971 gr D = 986,5 gr E = W4 - W3 = 1075 gr - 548 gr = 527 gr F (Isi benda uji) = D - E = 986,5 gr - 527 gr = 459,5 gr G (Berat isi sampel) = 𝐢 𝐹 = 971 π‘”π‘Ÿ 459,5 π‘”π‘Ÿ = 2,113
  • 12. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 12 H (Berat jenis teoritis) = 100 100 βˆ’ 𝐴 𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ + 𝐴 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 100 100 βˆ’ 6 2,289 + 6 1,07 = 2,14255 I (Penyerapan aspal) = 𝐡 π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 5.6604 π‘₯ 2,113 1,07 = 11,178 J (Berat jenis agregat) = (100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘ = (100 βˆ’5,6604) π‘₯ 2,113 2,289 = 87,086 K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J = 100 - 11,178 - 87,086 = 1,736 % L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J = 100 - 87,086 = 12,914 % M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) = 100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁) 𝐿 = 100 π‘₯ (12,914 βˆ’1,5148)) 12,914 = 88,270 % N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x G H ) = 100 βˆ’ (100 x 2,113 2,14255 ) = 1,5148 % O (Pembacaan arloji stabilitas) = 60 Lbs P (Stabilitas) = 60 Lbs x 35,85770 x 0,45 kg Lbs ⁄ = 968,1579 Kg
  • 13. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 13 Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi = 968,1579 x 1,19 = 1152,1079 Kg R = 4,8 mm S (Marshall Quotient) = 𝑄 𝑅 = 1152,1079 4,8 = 240,02248 𝐾𝑔 π‘šπ‘š ⁄ b. AC-BC A = 6 % B (Aspal terhadap campuran) = 1000 π‘₯ 𝐴% 1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%) π‘₯ 100 = 1000 π‘₯ 6% 1000 + (1000 π‘₯ 6%) π‘₯ 100 = 5,6604 C = 974,5 gr D = 989,2 gr E = W4 - W3 = 1080 gr - 548 gr = 532 gr F (Isi benda uji) = D - E = 989,2 gr - 532 gr = 457,2 gr G (Berat isi sampel) = 𝐢 𝐹 = 974,5 gr 457,2 gr = 2,131 H (Berat jenis teoritis) = 100 100 βˆ’ 𝐴 𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ + 𝐴 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 100 100 βˆ’ 6 2,289 + 6 1,07 = 2,14255
  • 14. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 14 I (Penyerapan aspal) = 𝐡 π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 5,6604 π‘₯ 2,131 1,07 = 11,273 J (Berat jenis agregat) = (100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘ = (100 βˆ’5,6604) π‘₯ 2,131 2,289 = 87,828 K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J = 100 - 11,273 - 87,828 = 0,899 % L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J = 100 - 87,828 = 12,172 % M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) = 100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁) 𝐿 = 100 π‘₯ (12,172βˆ’ 0,5391) 12,172 = 95,571 % N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x G H ) = 100 βˆ’ (100 x 2,131 2,14255 ) = 0,5391 % O (Pembacaan arloji stabilitas) = 79 Lbs P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45 kg Lbs ⁄ = 79 Lbs x 35,85770 x 0,45 kg Lbs ⁄ = 1274,741 Kg
  • 15. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 15 Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi = 1274,741 x 1,22375 = 1559,964 Kg R = 3,5 mm S (Marshall Quotient) = 𝑄 𝑅 = 1559,964 3,5 = 445,704 𝐾𝑔 π‘šπ‘š ⁄ c. AC-BASE A = 6 % B (Aspal terhadap campuran) = 1000 π‘₯ 𝐴% 1000 + (1000 π‘₯ 𝐴%) π‘₯ 100 = 1000 π‘₯ 6% 1000 + (1000 π‘₯ 6%) π‘₯ 100 = 5,6604 C = 937,2 gr D = 960,2 gr E = W4 - W3 = 1062 gr - 548 gr = 514 gr F (Isi benda uji) = D - E = 960,2 gr - 514 gr = 446,2 gr G (Berat isi sampel) = 𝐢 𝐹 = 937,2 gr 446,2 gr = 2,100 H (Berat jenis teoritis) = 100 100 βˆ’ 𝐴 𝐡𝐽 𝐴𝑔.πΎπ‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ + 𝐴 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 100 100 βˆ’ 6 2,289 + 6 1,07 = 2,14255
  • 16. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 16 I (Penyerapan aspal) = 𝐡 π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΄π‘ π‘π‘Žπ‘™ = 5,6604 π‘₯ 2,100 1,07 = 11,109 J (Berat jenis agregat) = (100βˆ’π΅) π‘₯ 𝐺 𝐡𝐽 π΅π‘’π‘™π‘˜ π΄π‘”π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘‘ = (100 βˆ’5,6604 ) π‘₯ 2,100 2,289 = 86,550 K (Jumlah kandungan rongga (%)) = 100 - I - J = 100 - 11,109 - 86,550 = 2,341 % L (Persen rongga terhadap agregat (VMA)) = 100 - J = 100 - 86,550 = 13,45 % M (Persen rongga terisi aspal (VFA)) = 100 π‘₯ (𝐿 βˆ’ 𝑁) 𝐿 = 100 π‘₯ (13,45 βˆ’ 1,986) 13,45 = 85,234 % N (Persen rongga terhadap campuran (VIM)) = 100 βˆ’ (100 x G H ) = 100 βˆ’ (100 x 2,100 2,14255 ) = 1,986 % O (Pembacaan arloji stabilitas) = 91 Lbs P (Stabilitas) = O x kalibrasi alat x 0,45 kg Lbs ⁄ = 91 Lbs x 35,85770 x 0,45 kg Lbs ⁄ = 1468,373 Kg
  • 17. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 17 Q (Stabilitas) = P x Koreksi tinggi = 1468,373 x 1,19 = 1747,364 Kg R = 2,1 mm S (Marshall Quotient) = 𝑄 𝑅 = 1747,364 2,1 = 832,07810 𝐾𝑔 π‘šπ‘š ⁄ 12.7.2. Tabel Pengujian a. AC-WC b. AC-BC c. AC-BASE 12.7.3. Grafik a. Perbandingan Kadar Aspal dengan VMA - AC-WC - AC-BC - AC-BASE b. Perbandingan Kadar Aspal dengan VIM - AC-WC - AC-BC - AC-BASE c. Perbandingan Kadar Aspal dengan Stabilitas - AC-WC - AC-BC - AC-BASE d. Perbandingan Kadar Aspal dengan Kelelehan - AC-WC - AC-BC
  • 18. LAPORAN PRAKTIKUM PERANCANGAN PERKERASAN JALAN LABORATORIUM PERKERASAN JALAN – PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL Jl. Meruya Selatan No. 1, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat 11650 Telp : (021) 5840816 Subjek : Campuran Aspal dan Pengujian Aspal dengan Alat Marshall No. Form : F-A12 Sesi Praktikum : Kamis, 16.00-17.00 Metode : SNI 06-2489-1991 Kelompok : 3 FAKULTAS TEKNIK 18 - AC-BASE e. Perbandingan Kadar Aspal dengan MQ - AC-WC - AC-BC - AC-BASE 12.7.4. Kadar Aspal Optimum (KAO) a. Tabel Penentuan KAO - AC-WC - AC-BC - AC-BASE b. Grafik KAO - AC-WC - AC-BC - AC-BASE 12.8. Tabel Rekapitulasi - AC-WC - AC-BC - AC-BASE 12.9. Kesimpulan