Tahapan dalam projek “Buku Cerita Gambar Bilingual Profil Pelajar Pancasila” meliputi tahap pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut. Proyek ini bertujuan meningkatkan literasi dan menanamkan nilai-nilai kebaikan serta profil pelajar pancasila melalui penulisan cerita dan pembuatan gambar.
penguatan karakter pada pendidikan anak usia dini. Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Iman dan Takwa kepada Tuhan YME: Menerapkan pemahamannya tentang kualitas
atau sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan
Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya
Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang
Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara
Elemen Kunci Berkebinekaan Global:
Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi dan budayanya, serta mendeskipsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:
Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan
penguatan karakter pada pendidikan anak usia dini. Pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.Iman dan Takwa kepada Tuhan YME: Menerapkan pemahamannya tentang kualitas
atau sifat-sifat Tuhan dalam kehidupan
Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya
Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang
Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai
warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara
Elemen Kunci Berkebinekaan Global:
Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi dan budayanya, serta mendeskipsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:
Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta
didik dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan
dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan
dengan koneks kehidupan dan tantangan
bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang
menghadapi masa revolusi industri 4.0
Profil pelajar Pancasila dirancang untuk
menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta
didik dengan profil (kompetensi) seperti apa
yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan
Indonesia. Dalam konteks tersebut, profil pelajar Pancasila memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kompetensi profil pelajar Pancasila memperhatikan faktor internal yang berkaitan
dengan jati diri, ideologi, dan cita-cita bangsa
Indonesia, serta faktor eksternal yang berkaitan
dengan koneks kehidupan dan tantangan
bangsa Indonesia di Abad ke-21 yang sedang
menghadapi masa revolusi industri 4.0
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Tahapan dalam projek “Buku Cerita Gambar Bilingual Profil Pelajar Pancasila”
Tahap Pengenalan
1. Pengenalan berbagai macam – macam
teks fiksi dan non fiksi serta struktur teks,
fungsi sosial dan unsur kebahasaan
2. Pengenalan sikap kompetisi dan nilai
kebaikan (Pas tabiqul khoirot ) dan nilai
Profil Pelajar Pancasila
3. Pengenalan materi menggambar, macam-
macam gambar dan teknik menggambar
4. Pengenalan Menggambar dengan
aplikasi digital Ibis,Adobe Photoshop dll.
Tahap Kontekstualisasi
4. Mengidentifikasi berbagai macam –
macam teks fiksi dan non fiksi serta
struktur teks , fungsi sosial dan unsur
kebahasaan
5. Menentukan tema dan menyusun konsep
teks fiksi dan non fiksi dengan
memperhatikan struktur teks, fungsi sosial
dan unsur kebahasaan dan menumbuhkan
nilai kebaikan (Pas tabiqul khoirot ) dan
nilai Profil Pelajar Pancasila
6. Menuliskan teks fiksi atau non fiksi dengan
menumbuhkan nilai kebaikan (Pas tabiqul
khoirot ) dan nilai Profil Pelajar Pancasila
7. Mengenali macam – macam teknik
gambar dan mengetahui macam – macam
ekspresi
8. Membuat konsep menggambar
berdasarkan cerita fiksi atau non fiksi yang
dipillih dengan menumbuhkan nilai
kebaikan (Pas tabiqul khoirot ) dan nilai
Profil Pelajar Pancasila dalam media kertas
Tahap Aksi
9. Menuliskan teks fiksi atau non fiksi
dengan menumbuhkan nilai kebaikan (Pas
tabiqul khoirot ) dan nilai Profil Pelajar
Pancasila dengan mengembangkan dalam
sebuah dialog (Assesment formatif)
8. Menggambar berdasarkan cerita fiksi
atau non fiksi yang dipillih dengan
menumbuhkan nilai kebaikan (Pas tabiqul
khoirot ) dan nilai Profil Pelajar Pancasila
dalam aplikasi Adobe Photoshop Penilaian
dari hasil karya berupa Cerita bergambar
9. Melakukan presentasi dari hasil kerja
2. bilingual (Asesmen formatif)
Tahap Refleksi dan Tindak lanjut
10. Berbagi pengalaman yang diperoleh
dari pembelajaran yang berkaitan dengan
cerita gambar bilingual profil pelajar
pancasila
11. Asesmen sumatif:
1. Tahap perencaan
2. Tahap pembuatan
3. Tahap presentasi
12. Evaluasi akhir peserta didik dan kerja
kelompok
3. Dimensi, elemen dan Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
terkait
Sub-elemen Profil Pelajar
Pancasila
Target pencapaian di akhir fase E Aktivitas terkait
1. Bergotong Royong
Kolaborasi Berkolaborasi dalam membuat karya yang orisinil dan berguna
bagi meningkatkan literasi remaja digital indonesia
2.
Kepedulian Memiliki sikap dapat bekerjasama dengan teman sekelompok
dan mempergunakan segala tenaga, pikiran dan waktu untuk
merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita
Bernalar kritis Memperoleh dan memproses
informasi dan gagasan
Mengidentifikasi informasi dan gagasan mengenai cerita gambar
bilingual profil pelajar pancasila yang dalam kehidupan sehari-
hari.
Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran
Secara kritis mengemukan pendapat atau pemikiran mengenai
cerita gambar bilingual profil pelajar pancasila yang
direfleksikan dalam kehidupan sehari-hari.
Kreatif Menghasilkan ide solusi masalah Menghubungkan gagasan yang dimiliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk menghasilkan baru utuk kombinasi gagasan
baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan bukti
Menghasilkan karya dan tindakan
yang orisinil
Mengeksplorasi pikiran dan tindakan dalam bentuk karya serta
mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi lingkungan
dengan menggunakan berbagai perspektif
4. Beriman dan
Bertaqa kepada
Tuhan YME
Memahami kompetsisi (Pas Tabiqul
khoirot dan nilai Profil Pelajar
Pancasila
Menumbuhkan sikap kompetisi dan nilai kebaikan (Pas tabiqul
khoirot ) dan nilai Profil Pelajar Pancasila
5. (Referensi) Perkembangan Sub Elemen Antar Fase
Bernalar Kritis
Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai
harapan
Sudah melebihi harapan
Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan dan
memilih informasi dan
gagasan dari berbagai
sumber.
Mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
membandingkan, dan
memilih informasi dari
berbagai sumber, serta
memperjelas informasi
dengan bimbingan orang
dewasa.
Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
menganalisis informasi
yang relevan serta
memprioritaskan beberapa
gagasan tertentu.
Secara kritis mengklarifikasi serta
menganalisis gagasan dan informasi yang
kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan
yang paling relevan dari hasil klarifikasi
dan analisis.
Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
Menyampaikan apa yang
sedang dipikirkan dan
menjelaskan alasan dari hal
yang dipikirkan
Memberikan alasan dari
hal yang dipikirkan,
serta menyadari
kemungkinan adanya
bias pada pemikirannya
sendiri
Menjelaskan asumsi yang
digunakan, menyadari
kecenderungan dan
konsekuensi bias pada
pemikirannya, serta
berusaha mepertimbangkan
perspektif yang berbeda.
Menjelaskan alasan untuk mendukung
pemikirannya dan memikirkan pandangan
yang mungkin berlawanan dengan
pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan.
6. (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Kreatif
Belum
berkembang
Mulai berkembang Berkembang sesuai
harapan
Sudah melebihi harapan
Menghasilkan
ide solusi
masalah
Memunculkan
gagasan imajinatif
baru yang bermakna
dari beberapa
gagasan yang
berbeda sebagai
ekspresi pikiran
dan/atau
perasaannya.
Mengembangkan gagasan yang ia
miliki untuk membuat kombinasi
hal yang baru dan imajinatif untuk
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya.
Menghubungkan gagasan
yang ia miliki dengan
informasi atau gagasan baru
untuk menghasilkan
kombinasi gagasan baru dan
imajinatif . Untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya.
Menghasilkan gagasan yang beragam
untuk mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya,menilai
gagasannya, serta memikirkan segala
risikonya dengan mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika dan
nilai kemanusiaan ketika Gagasannya
direalisasikan.
Mencari solusi
alternative dari
masalah
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan
pikiran dan/atau
perasaannya sesuai
dengan minat dan
kesukaannya dalam
bentuk karya
dan/atau tindakan
serta mengapresiasi
karya dan tindakan
yang dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya sesuai dengan minat
dan kesukaannya dalam bentuk
karya dan/atau tindakan serta
mengapresiasi dan mengkritik
karya dan tindakan yang
dihasilkan
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dan/atau
tindakan, Serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan
dampaknya bagi orang lain
Mengeksplorasi dan
mengekspresikan pikiran dan/atau
perasaannya dalam bentuk karya
dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan
resikonya bagi diri dan
lingkungannya dengan menggunakan
berbagai perspektif.
7. Bereksperimen
dengan
berbagai
pilihan solusi
kreatif
Membandingkan
gagasan-gagasan
kreatif untuk
menghadapi situasi
dan permasalahan.
berupaya mencari solusi alternatif
saat pendekatan yang diambil
tidak berhasil berdasarkan
identifikasi terhadap situasi
Menghasilkan solusi
alternatif dengan
mengadaptasi berbagai
gagasan dan umpan balik
untuk menghadapi situasi dan
permasalahan
Bereksperimen dengan berbagai
pilihan secara kreatif untuk
memodifikasi gagasan sesuai dengan
perubahan situasi.
8. (Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Gotong Royong
Belum
berkembang
Mulai berkembang Berkembang sesuai harapan Sudah melebihi harapan
Kolaborasi Masih
mengunggulkan ego
masing- masing
dalam
mengemukakan
pendapat
Menyadari tentang
kebinekaragaman pendapat
dari teman sekelompok
Merhargai pendapat yang
dikemukakan oleh teman
sekelompok
Sudah menerima dan menghargai
pendapat teman sekelompok sebagai
sumbang saran yang diperhitungkan
Kepedulian Masih memiliki
rasa antipati
terhadap teman
sekelompok
Menyadari tentang setiap
individu memiliki kekurang
dan kelebihan masing-
masing.
Dapat menghargai kekurangan
dari teman sekelompok dan
tidak mengitimidasi
Fokus terhadap kelebihan dari teman
sekelompok dan mengesampingkan
kekurangan
9. Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua mata pelajaran
Literasi sangat penting diperlukan guna meningkatkan dalam kemampuan membaca dan menulis sebuah teks bagi siswa
dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Menurut UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat
memperihatinkan , hanya 0,001 % . Artinya, dari 1.000 orang Indonesia , cuman hanya 1 orang yang rajin membaca.
Kebanyakan dari mereka enggan membaca full book yang hanya berisi tulisan tanpa adanya visualisasi gambar.
Visualisasi gambar membuat orang – orang bisa membayangkan cerita dengan imajinasi mereka. Kemudian mereka bisa
merasakan perasaan apa yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerita dan gambar. Cerita dan gambar
adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sebuah media, pesan yang disampaikan lewat cerita dan gambar
biasanya jelas, runtut , tervisualisasikan dan menyenangkan.
10. Tips untuk Guru sebelum memulai projek
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu menanamkan nilai kewirausahaan dengan menjadi
entrepeneur yang baik. Dengan demikian, guru dapat membimbing siswa menjadi seorang entrepeneur di
awal projek supaya peserta didik dapat mendapat pengertian lebih mendalam dalam praktiknya.
Beberapa hal yang dapat guru lakukan :
a. Memfasilitasi diri pengetahuan macam – macam cerita fiksi atau non fiksi serta memperhatikan
struktur, teks dan unsur kebahasaanya
b. Memfasilitasi diri dengan menumbuhkan prinsip dan nilai nilai kewirausaahaan kepada peserta
didik
c. Memfasilitasi diri dengan menumbuhkan nilai kebaikan (Pas tabiqul khoirot ) dan nilai profil
pelajar pancasila
d. Memfasilitasi diri pengetahuan menggambar, macam- macam gambar, jenis- jenis menggambar dan
teknik menggambar
e. Memfasilitasi kepada pengetahuan penggunaan teknologi digital dalam menggambar
Mengaplikasikan kepada peserta didik untuk menumbuhkan nilai kebaikan (Pas tabiqul khoirot )
dan nilai profil pelajar pancasila dalam kehidupan sehari – hari
11. Kegiatan 1
Pengenalan berbagai macam – macam teks fiksi dan non fiksi serta struktur teks, fungsi sosial dan unsur kebahasaan
Tujuan Pembelajaran : Mengenalkan kepada peserta didik macam – macam teks fiksi dan non fiksi serta struktur teks, fungsi sosial dan unsur
kebahasaan
Persiapan :
Guru mengumpulkan setidaknya 4 macam teks fiksi atau non fiksi serta struktur teks, fungsi sosial dan unsur kebahasaan
Guru meminta siswa mengidentifikasi teks fiksi atau non fiksi serta struktur teks, fungsi sosial dan unsur kebahasaan
Pelaksanaan :
Guru memulai proyjek dengan sesi tanya jawan mengenai apa yang telah peserta didik ketahui mengenai macam teks fiksi atau non fiksi
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai :
a. Apa saja macam – macam teks fiksi atau non fiksi?
b. Apa saja struktur teks dan fungsi sosial dari teks fiksi atau non fiksi ?
c. Apa saja unsur kebahasaan teks fiksi atau non fiksi ?
Tugas :
Guru menganjurkan peserta didik untuk mencari referensi macam – macam teks fiksi dan non fiksi sebagai bahan referensi dalam menulis
teks fiksi atau non fiksi .
12. Refleksi awal peserta didik Assesment Formatif
Nama
Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Aku mengerti teks naratif (fiksi atau non fiksi)
Aku mengerti macam – macam teks naratif (fiksi atau non fiksi)
Aku memahami struktur teks naratif (fiksi atau non fiksi)
Aku memahami fungsi sosial teks naratif (fiksi atau non fiksi)
Aku memahami unsur kebahasaan teksnaratif (fiksi atau non fiksi)
Aku ingin belajar tentang menulis teks naratif (fiksi atau non fiksi) Hal menarik yang sudah aku pelajari sampai
saat ini
13.
14. Assesment Diagnostik
1. Apakah kamu pernah mengetahui tentang teks naratif (fiksi atau non fiksi)?
2. Apa saja macam – macam teks naratif (fiksi atau non fiksi)?
3. Apakah kamu suka menulis sebuah cerita dalam berbahasa inggris?
4. Apakah kamu suka menggambar ?
5. Apakah kamu suka membaca cerita gambar atau komik ?
6. Apakah kamu tertarik dalam pembuatan cerita gambar ?
7. Apakah kamu tertarik dalam pembuatan cerita gambar bilingual ?
15. Kegiatan 4
Pengenalan pengetahuan kewirausahaan, karakteristik wirausaha , ciri- ciri seorang wirausaha
Tujuan Pembelajaran : Mengenalkan kepada peserta didik pengetahuan kewirausahaan, karakteristik wirausaha , ciri- ciri seorang wirausaha,
menganalisa kewirausahaan cerita gambar
Persiapan :
Guru memberikan games yang berkaitan kewirausahaan
Guru mengumpulkan materi tentang kewirausahaan dengan menggunakan power point
Guru meminta peserta didik untuk menganalisa cerita gambar usaha sendiri
Pelaksanaan :
Guru memulai proyjek dengan sesi tanya jawan mengenai apa yang telah peserta didik ketahui mengenai kewirausahaan
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai :
d. Siapa pengusaha yang terkenal dan animator terkenal di indonesia?
e. Apa saja ciri- ciri wirausaha?
f. Apa yang dimaksud SWOT?
Tugas :
Guru meminta siswa untuk menganalisa cerita gambar usaha sendiri dengan menggunakan CANVA
16. Refleksi awal peserta didik Assesment Formatif
Nama
Sangat
Setuju
Setuju Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
Tidak
Setuju
Aku mengerti ciri- ciri wirausaha, syarat menjadi wirausaha yang baik
Aku mengerti SWOT dalam kewirausahaan
Aku memahami rencana anggaran
Aku memahami strategi pemasaran
Aku ingin belajar menjadi seorang wirausaha Hal menarik yang sudah aku pelajari sampai
saat ini
17. LKPD Kewirausahaan dalam aplikasi Quizziz
1. Keterampilan wirausaha dalam menyusun rencana, memahami dan menetapkan visi untuk memiliki arah yang jelas
yang disebut: Keterampilan yang disebutkan …
a. manajerial
b. Kelola waktu
c. Merumuskan masalah
d. administrasi kepegawaian
e. konseptual
2. Tidak ada pengusaha yang tidak pernah gagal. Beberapa faktor menyebabkan kegagalan kewirausahaan, dengan
pengecualian:
a. Tidak ada perencanaan
b. Saya tidak punya pengalaman
c. Lokasi salah
d. Organisasi yang dinamis
e. Tidak memiliki karyawan yang berkualitas.
3. Pengusaha adalah pemimpin. Untuk mendukung keberhasilannya, ia harus didasarkan pada manajemen yang baik.
Berikut adalah beberapa kriteria untuk sukses dalam kepemimpinan, berdasarkan pada sikap dan perilaku pengusaha itu
sendiri. paman
a. Saya memiliki kecerdasan
b. Dapat memotivasi orang lain
c. Integritas tinggi
d. Saya memiliki komitmen tingkat tinggi
e. Bakat rendah
4. Seorang wirausahawan akan berusaha melakukan segalanya berdasarkan kekuatan dan keterampilan mereka sendiri
tanpa terlebih dahulu memikirkan bantuan orang lain, mulai dari pembuatan program hingga implementasinya, adalah
contoh sikap (C5) …
a. Pikirkan baik-baik
b. Kenali potensi Anda
c. Manajemen yang baik
18. d. Mandiri.
e. Dipimpin oleh program
5. Salah satu kemampuan kreatif yang digunakan untuk menciptakan inspirasi dan peluang bisnis di antaranya. . .
a. peluang bisnis
b. Perubahan biaya hidup
c. perubahan lingkungan
d. Pikiran yang berbeda dari kebanyakan orang
e. Pikiran yang sama dengan yang lain
6. Penerapan sifat ide-ide kreatif dan inovatif dalam kewirausahaan adalah karakteristik peluang bisnis yang muncul. . .
a. Peluang bisnis yang bagus
b. Peluang bisnis kreatif
c. Peluang bisnis yang inovatif
d. Peluang bisnis yang diperluas
e. Peluang bisnis yang dinamis
7. Salah satu penggunaan kreatif dan inovatif dari barang yang disediakan oleh alam adalah …
a. Sedotan bunga
b. Membuat tembikar dari tanah seharusnya menjadi tembikar
c. Bulu menjadi hiasan / lukisan
d. Kulit telur menjadi hiasan meja
e. Tambal sulam menjadi keset
8. Penerapan sifat ide-ide kreatif dan inovatif dalam kewirausahaan adalah fitur peluang bisnis yang …
a. Peluang bisnis yang bagus
b. Peluang bisnis kreatif
c. Peluang bisnis yang inovatif
d. Peluang bisnis yang diperluas
e. Peluang bisnis yang dinamis
9. Seorang siswa yang mengatur handuk kertas dalam bentuk pisang disebut jenis kreativitas …
a. membuat
b. perubahan
19. c. menggabungkan
d. Untuk berkembang
e. Untuk menggabungkan
10. Baca empat langkah untuk menemukan inspirasi berikut:
1. Temukan sektor yang tepat untuk Anda
2. Mengevaluasi dan memperkuat kemampuan Anda untuk menjadi produk atau perusahaan
3. Tentukan di mana mencari peluang bisnis
4. Perkuat produk Anda sehingga memiliki nilai jual
Urutkan langkah-langkah ini untuk menemukan inspirasi bisnis. . .
a. 1,2,3,4
b. 1,3,4,2
c. 3,1,4,2
d. 4,1,2,3
e. 2,4,1,3
11. Salah satu faktor terpenting ketika memulai bisnis adalah …
a. formasi
b. tahu
c. lokasi bisnis
d. pinjaman
e. membangun bisnis
12. Pemberian izin tinggal kepada seseorang atau badan usaha di lokasi tertentu yang tidak menyebabkan gangguan
atau kerusakan lingkungan disebut ….
a. Amdal
b. TDP
c. NRP
d. TIN
e. SIUP
20. 13. Sebelum menerbitkan izin usaha, pengusaha harus mengirim surat kantor terdaftar ke ….
a. kelurahan
b. distrik
c. RT / RW
d. Kabupaten / kota
e. Provinsi
14. Mengikuti kegiatan strategi pemasaran adalah …
a. Analisis situasi lingkungan dan peluang pasar
b. Buat tindakan implementasi
c. Kembangkan tujuan pemasaran
d. Menetapkan strategi pemasaran
e. Kembangkan konsep pemasaran
15. Jika aset lancar adalah Rp 500.000 dan aset tetap Rp 350.000, sedangkan utang jangka pendek adalah Rp
250.000,00, rasio modal kerja terhadap total aset adalah …
a. 80%
b. 82%
c. 84%
d. 86%
e. 88%
21. Kunci Jawaban Soal Kewirausahaan Kelas 10
1. E
2. D
3. E
4. D
5. D
6. A
7. B
8. A
9. B
10.C
11.C
12.A
13.C
14.A
15.E
22. Kegiatan 5
Pengenalan pengetahuan cerita menggambar, fungsi gambar cerita ciri- ciri gambar cerita, cara membuat , jenis dan contohnya
Tujuan Pembelajaran : Mengenalkan kepada peserta didik pengetahuan cerita menggambar, fungsi gambar cerita ciri- ciri gambar cerita, , jenis ,
contohnya cerita gambar dan teknik menggambar
Persiapan :
Guru memberikan games yang berkaitan gambar
Guru mengumpulkan materi tentang cerita gambar dengan menggunakan power point
Guru meminta peserta didik untuk menganalisa jenis gambar
Pelaksanaan :
Guru memulai proyjek dengan sesi tanya jawab mengenai apa yang telah peserta didik ketahui mengenai cerita gambar
Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai :
a. Siapa animator terkenal di indonesia?
b. Apa saja buku cerita gambar yang terkenal di indonesia?
Tugas :
Guru meminta siswa untuk menganalisa jenis cerita gambar
Guru meminta siswa untuk menggambar dengan sketsa
23. Materi Cerita Menggambar
Gambar cerita adalah kombinasi dari gambar serta cerita yang banyak menarik minat anak-anak karena ilustrasi gambarnya
yang menarik. Gambar ini dinilai tidak membosankan, karena tidak hanya berisi tulisan-tulisan saja. Dengan gambar cerita, maka
anak-anak dapat mengasah sisi kreatif maupun kemampuan imajinatif sang anak ketika melihat gambar tersebut. Bisa dibilang komik
adalah salah satu contoh dari gambar cerita.
Secara umum, gambar cerita merupakan gambar yang menceritakan tentang suatu kisah atau cerita. Tentu saja, cerita tersebut
telah disusun sesuai dengan tokoh, alur, setting, maupun amanat cerita. Terutama jika gambar tersebut ditujukan untuk pendidikan
anak-anak.Karena untuk anak-anak maka amanat pesan yang disampaikan oleh gambar cerita perlu diperhatikan. Selain amanat,
penting pula untuk menentukan alur serta tema gambar cerita, agar dapat menarik anak-anak sehingga mereka tidak akan bosan serta
tetap antusias ketika membacanya. Untuk pembaca anak-anak, gambar cerita merupakan jenis bacaan yang cukup efektif. Biasanya
anak-anak relatif lebih mudah bosan ketika diberikan bacaan narasi. Dengan cerita gambar, maka anak-anak akan tertarik dengan
ilustrasi dengan warna yang cukup menarik.
Fungsi Cerita Menggambar
Setelah mengetahui pengertian gambar cerita, maka dapat diketahui bahwa gambar cerita memiliki beberapa fungsi salah
satunya adalah menarik minat baca anak-anak. Selain itu, gambar cerita memiliki fungsi yang lain. Berikut penjelasannya.
1. Lebih mudah dalam memahami cerita
Fungsi gambar cerita yang pertama adalah mempermudahkan pembaca untuk memahami cerita. Gambar atau ilustrasi
terbukti dapat membantu pembaca, terutama anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca serta memahami
kalimat.Seperti yang Grameds ketahui, bahwa anak-anak lebih senang melihat gambar-gambar yang menyenangkan dengan warna
tertentu dibandingkan melihat hal monoton.Oleh karena itu, dengan gambar atau ilustrasi yang memiliki cerita, maka anak yang
memiliki metode belajar visual akan lebih mudah memahami serta lebih menikmati proses belajar dan membaca.
24. 2. Memberikan kesan yang berbeda
Fungsi gambar cerita yang pertama adalah mempermudahkan pembaca untuk memahami cerita. Gambar atau ilustrasi
terbukti dapat membantu pembaca, terutama anak-anak yang mengalami kesulitan dalam membaca serta memahami kalimat.
Seperti yang Grameds ketahui, bahwa anak-anak lebih senang melihat gambar-gambar yang menyenangkan dengan warna
tertentu dibandingkan melihat hal monoton.Oleh karena itu, dengan gambar atau ilustrasi yang memiliki cerita, maka anak yang
memiliki metode belajar visual akan lebih mudah memahami serta lebih menikmati proses belajar dan membaca.
3. . Memberikan kesan yang berbeda
Gambar cerita berfungsi sebagai seni visual. Terutama bagi para desainer. Tentu saja tidak mudah untuk membuat karakter
tokoh tertentu dalam gambar. Seorang desainer perlu tahu betul bagaimana kesenangan atau kesukaan anak-anak terhadap
jenis karakter atau bentuk yang seperti apa.Sehingga tidak heran apabila para ilustrator rela melakukan penelitian sebelum
membuat karakter tokoh tertentu dalam gambar cerita.
4. Membangkitkan emosi para pembaca
Biasanya gambar cerita lebih menargetkan pembaca yang masih anak-anak, sehingga gambar yang dihasilkan merupakan
gambar-gambar yang mampu membangkitkan emosi anak tersebut. Ketika anak merasa tertarik maupun antusias akan buku
tersebut, maka bisa dibilang visi dari pembuat gambar cerita sukses.Selain keempat fungsi tersebut, gambar cerita juga memiliki
fungsi lain seperti menghibur pembaca, memperjelas isi cerita, memperjelas pesan atau promosi suatu barang, mengungkapkan
perasaan dari pembuat cerita tersebut.
Ada beberapa ciri-ciri atau karakteristik dari gambar cerita, di antaranya adalah 1) gambar menunjukan peristiwa dalam
sebuah cerita, 2) teks dialog atau narasi dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, 3) komposisi dari gambar lebih banyak
dibandingkan tulisan, 4) cerita ditulis menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, 5) memiliki unsur intrinsik yang disajikan
dalam tulisan, gambar serta simbol, 6) memiliki komposisi panel gambar yang proporsional, 7) teks mengandung unsur-unsur
tipografi dengan gaya serta bentuk huruf yang dapat mengekspresikan emosi para tokohnya, 8) terdapat unsur humor, 9)
memiliki balon kata untuk menunjukan dialog.
25. Ciri – ciri Cerita bergambar
1. Memiliki narasi yang singkat
Gambar cerita biasanya menggunakan narasi yang singkat atau pendek dan tidak seperti novel maupun cerpen. Karena
gambar cerita biasanya lebih dominan pada gambar atau ilustrasi untuk menjelaskan alur ceritanya dibandingkan narasi.
Meskipun narasi yang ditulis pada gambar cerita cenderung singkat, akan tetapi narasi yang ditulis tetap harus memperhatikan
unsur intrinsik dan ekstrinsiknya.
2. Menggunakan kalimat-kalimat yang sederhana
Karena narasi dalam gambar cerita harus ditulis dengan singkat, maka kalimat yang digunakan untuk menjelaskan gambar
tersebut haruslah kalimat yang sederhana. Gambar cerita memiliki kalimat pendek yang sederhana, akan tetapi tetap dapat
menjelaskan alur cerita dari gambar atau ilustrasinya. Kalimat sederhana dan narasi singkat diperlukan, agar pembaca lebih
mudah memahami alur cerita. Karena segmentasi dari gambar cerita adalah anak-anak yang biasanya baru belajar
membaca.Selain kalimat yang digunakan harus sederhana, gambar cerita juga harus menggunakan kata yang sering digunakan
dalam bahasa sehari-hari atau menggunakan diksi yang umum
3. Memiliki dialog dengan balon kata
Gambar cerita perlu memiliki sesi dialognya masing-masing. Dialog akan memudahkan pembaca untuk dapat memahami alur
cerita serta pesan atau amanat cerita, selain itu balon kata juga memudahkan illustrator untuk menggambarkan adegan gambar
yang pas serta sesuai dengan cerita yang telah dibuat oleh penulisnya.Balon kata akan memudahkan pembaca untuk fokus membaca
narasi yang ada pada gambar cerita, selain itu balon kata akan membuat lebih spesifik tokoh mana yang bercerita dan lain-lain.
Contohnya mudah seperti ketika Grameds membaca komik, ada komik yang menggunakan balok kata dan ada pula yang tidak.
Biasanya komik yang menggunakan balon kata akan lebih mudah untuk dipahami.Apabila segmentasi dari gambar cerita tersebut
adalah anak-anak maka balon kata harus dibuat lebih mendetail dan jelas lagi. Contohnya satu balon kata untuk satu tokoh yang
menceritakan percakapan dan lain sebagainya.
26. 4. Memperhatikan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsiknya
Meskipun narasi yang ditulis dalam gambar cerita harus singkat, akan tetapi gambar cerita yang baik harus tetap
memperhatikan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Unsur intrinsik dari gambar cerita meliput tokoh, tema, alur, latar, sudut pandang,
amanat dan karakteristik.Sedangkan unsur ekstrinsik dari gambar cerita adalah latar belakang penulis, latar belakang masyarakat
dan nilai.
5. Menggunakan tipografi
Ciri lain dari gambar cerita adalah menggunakan tipografi yang sangat penting dalam gambar cerita. Karena tipografi akan
memudahkan pembaca untuk memahami setiap karakter dalam cerita, seperti emosi apa yang dirasakan oleh tokoh apakah
ketakutan, sedih, marah atau takut dan lainnya.
1. Mempersiapkan alat dan bahan
Jika ingin membuat gambar cerita, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan lebih dulu.
Ketika mempersiapkan alat dan bahan, maka Grameds juga bisa menyesuaikan teknik yang akan digunakan dalam membuat gambar
cerita. Alat dan bahan yang digunakan dapat Grameds sesuaikan dengan kemampuan.Grameds bisa memulai dengan kertas dan
pensil atau buku, apabila Grameds memiliki peralatan yang lebih canggih, maka Grameds dapat mulai berlatih membuat gambar
cerita dengan menggunakan tablet dan pen tablet. Setelah alat dan bahan siap, ada beberapa teknik dalam membuat gambar cerita.
Berikut penjelasannya.
Teknik arsir, merupakan teknik membuat ilustrasi gambar yang menggunakan garis sejajar dan menyilang untuk menutup
objek gambar. Meskipun hanya mengarsir objek gambar saja, tetapi teknik ini dapat memberikan hasil gambar tiga dimensi serta
memberikan kekuatan pada kesan dimensi terang atau gradasi pada gambar ilustrasi.
27. Teknik gosok merupakan teknik yang seringkali digunakan oleh para ilustrator, teknik ini dikenal pula dengan nama teknik
dussel. Sesuai dengan namanya, teknik gosok dilakukan dengan cara menggoreskan pensil pada objek gambar. Tujuannya adalah
untuk memberikan kesan estetik pada gambar.
Teknik basah merupakan teknik yang cocok digunakan pada ilustrasi gambar bidang dua dimensi. Biasanya media yang
digunakan untuk teknik basah adalah kanvas atau kertas. Jika ingin menggunakan teknik basah, maka Grameds perlu menggunakan
cat air dan cat minyak, karena teknik basah tidak dapat dipraktikan dengan menggunakan pensil.
28. Teknik pointilis merupakan teknik gambar yang sering digunakan untuk membuat titik-titik pada media gambar. Titik tersebut
nantinya akan menumpuk kemudian membentuk sebuah objek.
2. Menentukan tema gambar cerita
Setelah mengetahui teknik yang akan digunakan untuk membuat gambar cerita, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan tema cerita yang berkaitan dengan obyek gambar.Obyek gambar biasanya bisa berupa benda hidup seperti manusia,
tumbuhan maupun hewan dan pemilihan tema gambar cerita akan menentukan gambar seperti apa yang akan dibuat. Grameds
dapat menentukan tema cerita dengan memperhatikan lingkungan sekitar atau dari pengalaman pribadi penulis.
3. Membuat sketsa
Setelah berhasil menentukan tema, maka langkah selanjutnya untuk membuat gambar cerita adalah membuat sketsa.
Pembuatan sketsa harus dikerjakan dengan baik, karena sketsa dapat menentukan gambar cerita yang dibuat apakah hasil akhir dari
gambar akan maksimal atau tidak. Ketika membuat gambar cerita, maka sebaiknya sketsa dibuat lebih dari satu, sehingga illustrator
akan memiliki banyak pilihan gambar mana yang akan ditampilkan nantinya.
4. Menyelesaikan gambar
Langkah terakhir adalah menyelesaikan gambar dengan memberikan warna atau mempertegas garis gambar. Ada dua teknik
pewarnaan yang dapat digunakan yaitu teknik basah serta teknik kering.Teknik pewarnaan basah merupakan teknik pewarnaan yang
menggunakan media cat air, tinta atau cat minyak. Sedangkan teknik pewarnaan kering merupakan teknik pewarnaan yang
menggunakan media kering seperti pensil warna atau crayon.
1. Kartun
29. Grameds tentu familiar dengan jenis gambar cerita yang pertama. Kartun bisa digambarkan dalam wujud manusia maupun
segi. Dari segi isi kontennya, kartun dapat dikemas dengan menggunakan humor maupun dongeng anak. Apabila dipelajari lebih
lanjut lagi, kartun dapat dibuat dalam bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi.
Salah satu contoh dari gambar cerita kartun adalah seri Chibi Maruko Chan. buku gambar cerita seri Chibi Maruko Chan
memiliki banyak seri, salah satunya adalah tentang peralatan sekolah dan profesi. Buku ini menyesuaikan tema yaitu menjelaskan
dan mengenalkan peralatan sekolah serta macam-macam profesi.
2. Karikatur
Jenis gambar cerita karikatur biasanya lebih menonjolkan pada karakter yang digambar dengan cara melebih-lebihkannya,
dibuat lebih lucu atau lebih unik. Karikatur juga sering kali digunakan para ilustrator untuk membuat gambar cerita yang berisi kritik
atau sindiran. Berikut contoh dari karikatur.
3. Komik
Komik merupakan kumpulan gambar yang disusun secara horizontal maupun vertikal, kemudian ditambahkan sedikit teks
sebagai dialog atau narasi ceritanya. Biasanya dialog dituliskan dengan menggunakan balon kata, karena lebih mudah dipahami.
Saat ini, gambar cerita komik adalah salah satu jenis gambar cerita yang cukup populer. Bahkan ada komik yang ditulis untuk
anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai genre. Berikut adalah contoh dari gambar cerita komik.
4. Ilustrasi karya sastra
30. Jenis gambar cerita yang keempat adalah berupa ilustrasi karya sastra yang sifatnya hanya memberi ketegasan pada cerita
yang dituliskan. Ilustrasi karya sastra biasanya dapat disebut dengan novel bergambar.Pada novel bergambar, biasanya hanya ada
satu atau dua gambar pada satu halaman. Karena fungsi gambar ini hanyalah untuk mempertegas saja. Selain itu, novel bergambar
berbeda dengan gambar cerita pada umumnya sebab narasi atau teksnya lebih banyak dibandingkan gambarnya.
5. Vignette
Jenis cerita gambar yang terakhir adalah vignette yaitu gambar cerita yang dibuat dengan bentuk dekoratif dan sering
digunakan untuk mengisi ruang kosong yang ada pada naskah, narasi maupun cerita dalam buku.Itulah penjelasan tentang gambar
cerita. Grameds bisa memulai berlatih membuat gambar cerita dengan mempelajari jenis-jenis gambar cerita lebih dulu. Apabila
masih kebingungan, Grameds bisa mencari inspirasi dengan membaca salah satu contoh gambar cerita, contohnya seperti
komik.Kemudian, Grameds hanya perlu menyesuaikan genre sesuai yang diinginkan oleh Grameds. Contohnya jika Grameds ingin
membuat gambar cerita khusus anak-anak maka sesuaikanlah genrenya, bisa tentang petualangan atau membahas informasi
khusus.
31. LKPD Menggambar
Buatlah sebuah gambar cerita yang berkaitan dengan kepahlawanan!
Aspek / Kategori /
Kriteria
4 3 2 1
Keartistikan karya
(spontanitas, keunikan)
Gagasan
(kreativitas,orisinalitas,
kedalaman isi pesan
Penyajian teknik
Total