Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah jaringan, sel, dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen dan zat asing berbahaya. Sistem ini mengenali dan membunuh patogen serta menghancurkan zat asing melalui proses yang melibatkan sel darah putih, antibodi, dan sel T. Gangguan pada sistem imun dapat berupa imunodefisiensi, autoimunitas, atau hipersensitivitas yang menyebabkan gejala seperti
Antibodi adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap antigen. Antibodi berperan mengenali dan melekat pada antigen untuk menandainya diserang sel darah putih. Terdapat beberapa jenis antibodi seperti IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Muhamad Toha
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh yang terdiri atas beberapa bab, yaitu:
1. Jenis-jenis sistem pertahanan tubuh
2. Peran antibodi dan organ-organ tertentu dalam sistem pertahanan tubuh
3. Cara tubuh memperoleh kekebalan secara alami maupun yang dapat diperoleh
Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah jaringan, sel, dan organ yang bekerja sama untuk melindungi tubuh dari patogen dan zat asing berbahaya. Sistem ini mengenali dan membunuh patogen serta menghancurkan zat asing melalui proses yang melibatkan sel darah putih, antibodi, dan sel T. Gangguan pada sistem imun dapat berupa imunodefisiensi, autoimunitas, atau hipersensitivitas yang menyebabkan gejala seperti
Antibodi adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap antigen. Antibodi berperan mengenali dan melekat pada antigen untuk menandainya diserang sel darah putih. Terdapat beberapa jenis antibodi seperti IgG, IgA, IgM, IgD, dan IgE yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi yang meliputi pengertian antibodi, antigen, jenis-jenis kekebalan, reaksi antara antigen dan antibodi, serta berbagai penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh seperti alergi dan autoimun.
Buku xi bab 10 (Sistem Pertahanan Tubuh)Muhamad Toha
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pertahanan tubuh yang terdiri atas beberapa bab, yaitu:
1. Jenis-jenis sistem pertahanan tubuh
2. Peran antibodi dan organ-organ tertentu dalam sistem pertahanan tubuh
3. Cara tubuh memperoleh kekebalan secara alami maupun yang dapat diperoleh
Antibiotik dalam Kehamilan
Beberapa golongan antibiotik seperti penisilin dan makrolid dianggap aman untuk ibu hamil, namun aminoglikosida dan tetrasiklin memerlukan perhatian khusus. Faktor seperti dosis, lamanya pemberian, dan trimester kehamilan dapat mempengaruhi toksisitas antibiotik bagi janin.
Antibiotik dalam Kehamilan
Beberapa golongan antibiotik seperti penisilin dan makrolid dianggap aman untuk ibu hamil, namun aminoglikosida dan tetrasiklin memerlukan perhatian khusus. Faktor seperti dosis, lamanya pemberian, dan trimester kehamilan dapat mempengaruhi toksisitas antibiotik bagi janin.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada ibu hamil. Ia menjelaskan definisi antibiotik, kegunaan, cara penggunaan dan penyimpanannya. Dokumen ini juga membahas kategori obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, penggunaan antibiotik yang aman dan perlu diwaspadai, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efek samping antibiotik bagi janin.
Imunisasi penting untuk perlindungan kesehatan anak dan masyarakat. Berbagai penyakit berbahaya dapat dicegah melalui program imunisasi nasional yang lengkap dan tepat waktu."
1) Dokumen membahas tentang penyakit kecacingan pada anak, termasuk prevalensi, siklus hidup, gejala, dan pengobatan cacing menggunakan obat-obatan seperti mebendazol dan prazikuantel.
2) Sekitar 60% penduduk Indonesia mengalami infeksi cacing, terutama anak usia 5-14 tahun.
3) Pengobatan cacing dilakukan dengan obat-obatan seperti mebendazol, pirantel pamoat, tiabendazol
Dokumen tersebut merangkum biodata dan aktivitas Hj. Ummu Salamah yang berprofesi sebagai hakim, dokter herbal, dan konsultan. Beliau aktif berdakwah dan menulis buku serta makalah tentang konsep kesehatan dalam Islam. Dokumen ini juga membahas tentang permasalahan imunisasi dan bahaya zat tambahan dalam vaksin.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Teks tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus atau bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Teks ini juga membahas berbagai pendapat tentang imunisasi, baik yang mendukung manfaatnya maupun yang menentang dengan alasan bahayanya.
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang resistensi antimikroba pada hewan ternak dari perspektif produksi ternak global dan korelasinya dengan penggunaan antimikroba. Isu ini menjadi permasalahan global karena dapat memengaruhi kesehatan manusia, hewan, dan pangan. Sebagian besar populasi ternak berada di Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Penggunaan antimikroba secara luas pada ternak dapat meningkatkan resistensi bakter
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
Antibiotik dalam Kehamilan
Beberapa golongan antibiotik seperti penisilin dan makrolid dianggap aman untuk ibu hamil, namun aminoglikosida dan tetrasiklin memerlukan perhatian khusus. Faktor seperti dosis, lamanya pemberian, dan trimester kehamilan dapat mempengaruhi toksisitas antibiotik bagi janin.
Antibiotik dalam Kehamilan
Beberapa golongan antibiotik seperti penisilin dan makrolid dianggap aman untuk ibu hamil, namun aminoglikosida dan tetrasiklin memerlukan perhatian khusus. Faktor seperti dosis, lamanya pemberian, dan trimester kehamilan dapat mempengaruhi toksisitas antibiotik bagi janin.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada ibu hamil. Ia menjelaskan definisi antibiotik, kegunaan, cara penggunaan dan penyimpanannya. Dokumen ini juga membahas kategori obat yang boleh dikonsumsi ibu hamil, penggunaan antibiotik yang aman dan perlu diwaspadai, serta faktor-faktor yang mempengaruhi efek samping antibiotik bagi janin.
Imunisasi penting untuk perlindungan kesehatan anak dan masyarakat. Berbagai penyakit berbahaya dapat dicegah melalui program imunisasi nasional yang lengkap dan tepat waktu."
1) Dokumen membahas tentang penyakit kecacingan pada anak, termasuk prevalensi, siklus hidup, gejala, dan pengobatan cacing menggunakan obat-obatan seperti mebendazol dan prazikuantel.
2) Sekitar 60% penduduk Indonesia mengalami infeksi cacing, terutama anak usia 5-14 tahun.
3) Pengobatan cacing dilakukan dengan obat-obatan seperti mebendazol, pirantel pamoat, tiabendazol
Dokumen tersebut merangkum biodata dan aktivitas Hj. Ummu Salamah yang berprofesi sebagai hakim, dokter herbal, dan konsultan. Beliau aktif berdakwah dan menulis buku serta makalah tentang konsep kesehatan dalam Islam. Dokumen ini juga membahas tentang permasalahan imunisasi dan bahaya zat tambahan dalam vaksin.
Dokumen tersebut membahas penggunaan antibiotik pada masa nifas. Ia menjelaskan beberapa hal penting seperti jenis-jenis antibiotik, masa nifas, dan keamanan penggunaan antibiotik bagi ibu dan janin. Dokumen ini memberikan panduan singkat tentang antibiotik yang aman dan tidak disarankan bagi ibu nifas serta cara meminimalkan efek samping antibiotik dengan mengonsumsinya terpisah dari waktu menyusui.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Secara singkat, sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus dan bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Dokumen ini juga membahas pandangan Islam tentang imunisasi, di mana terdapat pendapat pro dan kontra mengenai halal atau haramnya imunisasi, serta manfaat kurma sebagai alternatif
Teks tersebut membahas tentang sistem imun dan imunisasi. Sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh melawan antigen seperti virus atau bakteri, sedangkan imunisasi adalah proses meningkatkan kekebalan tubuh melalui vaksinasi. Teks ini juga membahas berbagai pendapat tentang imunisasi, baik yang mendukung manfaatnya maupun yang menentang dengan alasan bahayanya.
Seminar Ancaman Global Resistensi Antimikrobial - CIVAS, Jakarta, 22 Maret 2014Tata Naipospos
Dokumen tersebut membahas tentang resistensi antimikroba pada hewan ternak dari perspektif produksi ternak global dan korelasinya dengan penggunaan antimikroba. Isu ini menjadi permasalahan global karena dapat memengaruhi kesehatan manusia, hewan, dan pangan. Sebagian besar populasi ternak berada di Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Penggunaan antimikroba secara luas pada ternak dapat meningkatkan resistensi bakter
Antibiotik dapat berinteraksi dengan makanan yang dikonsumsi dan mengurangi penyerapan atau efektivitas antibiotik. Interaksi ini dapat dihindari dengan meminum antibiotik pada waktu perut kosong, menghindari makanan yang mengandung serat, kalsium, vitamin C, atau zat besi, serta menghindari minuman yang mengandung kafein.
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
Vaksin halal
1. KOMPOSISI, PROSES PEMBUATAN &
KEHALALAN VAKSIN
July 24, 2012
Oleh dr. Dirga Sakti Rambe (@dirgarambe)
Apakah Anda termasuk orangtua yang memvaksinasi anak?
Jika ya, tahukah Anda zat-zat apa saja yang terkandung di dalamnya? Lalu bagaimana fungsi
dan cara kerjanya?
Sebagaimana kita ketahui, vaksin dibuat untuk mencegah penyakit infeksi. Kandungan vaksin
terdiri dari berbagai zat, yaitu Antigen (zat yang utama) dan Aditif (zat-zat lainnya).
Antigen sebagai kandungan utama vaksin, berfungsi merangsang sistem imun tubuh, agar
tubuh kenal “Oh, si antigen X ini sudah pernah datang nih!”. Antigen ini dapat merupakan
bakteri/virus yang dilemahkan, mati total atau hasil rekayasa genetika. Setiap bakteri/virus
punya antigen yang khas. Contohnya, vaksin flu yang memiliki antigen khas utk virus
Influenza. Tidak mungkin pakai antigen Polio, misalnya.
Saat Antigen tersebut disuntikkan ke tubuh, sistem imun akan mengenali: ini dia si virus flu.
Kemudian tubuh akan mengingatnya seumur hidup.
Apa efeknya?
Ketika ada virus Influenza “beneran” yang menyerang, tubuh sudah mengenalinya. Dengan
begitu virus tersebut langsung dimusnahkan sebelum berkembang menjadi penyakit
Sementara untuk orang yang belum divaksin Flu, saat terjadi serangan virus influenza, tubuh
tidak memiliki memori tentangnya. Virus masuk dan sistem imun kerepotan menghadapinya
sehingga kalah, lalu kita pun terserang penyakit.
Prinsip umum Antigen berlaku demikian utk semua penyakit yang tersedia vaksinnya. Kasus
flu yang diangkat di atas hanyalah sekedar contoh saja.
Dari penelitian, diketahui bahwa Antigen perlu disertai oleh zat-zat lain agar kerjanya selalu
optimal, kualitasnya terjaga dan harus sempurna. Antigen rentan sekali rusak, sehingga itulah
sebabnya mengapa semua vaksin wajib disimpan dalam suhu 2-8 C (bahkan vaksin Polio -20
C). Antigen ini harus dilengkapi dengan zat-zat aditif/tambahan, seperti :
a) Adjuvants,
b) Preservatives
c) Stabilizer
Berikut ini pembahasannya satu-persatu :
2. a) Adjuvants berfungsi memaksimalkan respons sistem imun tubuh. Antigen + Adjuvant
dikenali jauh lebih cepat oleh tubuh daripada Antigen saja. Adjuvant yang paling sering
digunakan antara lain garam aluminium. Alum ini sudah dipakai lebih dari 80 tahun. Apakah
ia aman?
Dosis garam alum yang diizinkan adalah 1.14 mg/dosis vaksin (ketentuan FDA, Badan POM
Amerika). Tidak ada satupun vaksin yang alumnya lebih dari nilai ini. Bagaimana dengan
kabar yang menceritakan bahwa alum dapat merusak ginjal, otak dll?
Sekali lagi, dosis yang diizinkan itu kecil sekali dibandingkan dengan dosis yang dapat
ditoleransi tubuh. Karena isu ini berkembang terus, pada Mei 2000, FDA mengundang
ratusan ahli vaksin dari seluruh dunia, baik yang pro maupun yang kontra terhadap Alum,
untuk saling beradu data. Kesimpulan FDA (tahun 2000, hingga kini tak berubah):
Penggunaan garam aluminium pada vaksin dinyatakan aman dan efektif.
Sampai sekarang, Alum masih digunakan di mayoritas vaksin. Kita tak perlu khawatir
karena statusnya sudah dinyatakan aman oleh ratusan ahli.
b) Preservatives.
Preservatives berfungsi untuk mencegah tumbuhnya bakteri/jamur selama proses pembuatan
vaksin. Namun tidak semua vaksin menggunakan preservatives. Zat ini terutama digunakan
di kemasan vaksin multidosis untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
Saat ini, hanya ada 4 jenis Preservatives yang diizinkan digunakan. Yang paling terkenal
adalah Timerosal (turunan merkuri).
Isu aman-tidaknya Timerosal ini dimulai sejak awal 1990 di negara-negara Barat. Beberapa
ahli menduga merkuri menyebabkan autisme & ADHD. Dengan adanya isu ini maka para
ahli pun berkumpul kembali dan pada tahun 2000, badan POM dari USA mengeluarkan
rekomendasi, yakni sebisa mungkin pabrik pembuat vaksin tidak menggunakan Timerosal.
Penelitian berlanjut di tahun 2001, dan organisasi IOM menyatakan bahwa data yang ada tak
cukup kuat utk menyimpulkan apakah ada/tidak hubungan Timerosal dgn autisme.
Timerosal merupakan etil merkuri. Sifat etil merkuri SANGAT BERBEDA dengan metil
merkuri. Etil merkuri yang digunakan dalam vaksin tidak akan terakumulasi dalam tubuh
karena cepat dimetabolisme dan waktu paruhnya hanya 7 hari. Dosis yang digunakan pun
amat sangat kecil. Sedangkan merkuri berbahaya yg selama ini sering kita dengar adalah
bentuk metil merkuri, yang sifatnya berbeda dengantimerosal (etil merkuri).
Tahun 2004 IOM mengeluarkan kesimpulan final, yaitu tidak ada hubungan sebab-akibat
antara vaksin yang mengandung Timerosal dengan kejadian autisme, ADHD, dll. Namun
sejalan dengan promosi kesehatan dunia bebas merkuri pada produk apapun (kosmetik, obat,
dll), tetap dianjurkan produksi vaksin tanpa merkuri. WHO sendiri tetap memperbolehkan
penggunaan Timerosal khususnya untuk vaksin multidosis. Vaksin yang diproduksi di AS
dan Eropa saat ini bebas merkuri.
c) Stabilizer.
3. Fungsi zat ini adalah menstabilkan vaksin saat berada pada kondisi ekstrem, misalnya panas.
Dosis yang digunakan amat kecil, yaitu < 10 mikrogram. Jenis-jenis Stabilizers antara lain:
gula (sukrosa & laktosa), asam amino (glisin, asam glutamat) atau protein (albumin, gelatin).
Isu yang berkembang mengenai stabilizers adalah penggunaan stabilizer jenis protein
(terutama gelatin) dapat menyebabkan reaksi alergi. Namun hal ini dibantah dengan fakta
kejadiannya yang amat sangat jarang.
Selain Antigen dan Zat Aditif, terkadang vaksin memiliki residu yang timbul selama proses
pembuatan. Residu berupa: formaldehid, antibiotik, partikel2 mikroorganisme; yang
kadarnya amat kecil, bahkan sering tak terdeteksi.
Terkait juga dengan kandungan vaksin, terkadang kita mendengar isu, benarkah proses
pembuatan vaksin bersinggungan dengan zat dari babi?
Sebelumnya mari kita simak tahapan proses produksi vaksin :
Bibit vaksin à fermentasi à panen à inaktivasi à purifikasi à ultrafiltrasi à formulasi/kemasan
Saat proses kultur substrat untuk menumbuhkan bibit beberapa (tak semua) vaksin,
diperlukan penggunaan enzim Tripsin. Reaksi kimia tidak mungkin berjalan tanpa bantuan
Tripsin. Akibatnya proses produksi vaksin pasti gagal tanpa Tripsin. Dan saat ini, satu-
satunya tripsin yang bisa digunakan untuk proses ini bersumber dari organ pankreas babi. Di
sinilah letak perdebatannya.
Jika kita kembali pada proses produksi vaksin di atas, terdapat tahap ultrafiltrasi. Di sini
secara kimiawi, unsur tripsin babi tadi hilang karena disaring sedemikian kecilnya dengan
nanopartikel.
Namun ada sebagian pendapat yang menyatakan, “Sekali bersinggungan dengan unsur dari
babi, ya seterusnya akan tetap babi”. Bagaimana dengan ini?
Sebagian ulama menyatakan vaksin tetap halal, karena beberapa pertimbangan :
1. karena tanpa vaksin, banyak penyakit infeksi mematikan. Disini poin manfaat yang
lebih besar daripada mudharat sangat diperhatikan. Dan selayaknya kita mengingat
proses ultrafiltrasi tadi.
2. Jikapun haram, vaksin dinyatakan halal karena pengganti Tripsin babi belum
ditemukan. Ini merupakan alasan kedaruratan, dan para ulama terus menganjurkan
untuk menemukan Tripsin non-babi yang sampai saat ini masih terus diusahakan.
Perlu pula kita ketahui bahwa tidak semua vaksin menggunakan Tripsin babi. Yang
menggunakan antara lain : vaksin rotavirus (diare), beberapa merek vaksin flu, merek-merek
tertentu vaksin Meningitis (namun yg Indonesia gunakan tidak mengandung) dan MMR.
Saya sendiri berkesempatan menyaksikan langsung proes pembuatan vaksin sejak tahap
sangat awal hingga akhir. Saya katakan sangat luar biasa karena setiap tahap proses produksi
vaksin ada quality control. Dipantau ketat dan nyaris tak ada celah karena semua sudah
4. diantisipasi sedemikian rupa. Dan perlu kita ketahui bahwa proses produksi vaksin jauh lebih
ketat dari obat, dengan standar yang amat tinggi.
Kesimpulannya, vaksin memiliki profil keamanan yang sangat baik. Sudah terbukti
manfaatnya sehingga kita tidak perlu ragu.
Vaksin juga tidak bertentangan dengan ajaran Islam/agama manapun. Mayoritas ulama di
seluruh dunia, termasuk dewan ulama di negara-negara Islam, juga Arab Saudi, tidak ada
yang mengharamkan vaksinasi.
Diambil dari : https://www.facebook.com/groups/GESAMUN/doc/333865316687965/