A. Ketentuan /Persyaratan Penerima Bantuan Keringanan Biaya Pendidikan:
1. Rajin Hadir Belajar di sekolah
2. Mematuhi Tata Tertib dan disiplin sekolah
3. Rajin melaksanakan program sekolah, program pembinaan karakter, program kesehatan dari ekstrakurikuler yang ditentukan oleh sekolah.
A. Ketentuan /Persyaratan Penerima Bantuan Keringanan Biaya Pendidikan:
1. Rajin Hadir Belajar di sekolah
2. Mematuhi Tata Tertib dan disiplin sekolah
3. Rajin melaksanakan program sekolah, program pembinaan karakter, program kesehatan dari ekstrakurikuler yang ditentukan oleh sekolah.
A. Ketentuan /Persyaratan Penerima Bantuan Keringanan Biaya Pendidikan:
1. Rajin Hadir Belajar di sekolah
2. Mematuhi Tata Tertib dan disiplin sekolah
3. Rajin melaksanakan program sekolah, program pembinaan karakter, program kesehatan dari ekstrakurikuler yang ditentukan oleh sekolah.
A. Ketentuan /Persyaratan Penerima Bantuan Keringanan Biaya Pendidikan:
1. Rajin Hadir Belajar di sekolah
2. Mematuhi Tata Tertib dan disiplin sekolah
3. Rajin melaksanakan program sekolah, program pembinaan karakter, program kesehatan dari ekstrakurikuler yang ditentukan oleh sekolah.
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...Dwi Budiwiwaramulja
Analisis Sekolah Swasta Sebagai Organisasi Pembelajaran Di Kelurahan Pulau Brayan Darat dipublish atas izin penulisnya (Hudson Sidabutar). Artikel membahas tentang profil sekolah. Sekolah disebutnya sebagai suatu organisasi belajar yang dirancang secara khusus untuk pengajaran yang memiliki visi, misi dan tujuan. Organisasi belajar suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Kegagalan sekolah sebagai organisasi belajar karena sekolah tidak melakukan pembelajaran mandiri, orangdidalam organisasi tidak mengembangkankapasitasnya secara terus-menerus tidak mampu beradaptasi dengan tantangan kemajuan zaman. Tujuan dari tulisan ini untuk mengukur apakah sekolah yang sebagai objek sampel dari tulisan ini sudah menjadi organisasi pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan survey pada satu sekolah pada bulan April 2014. Instrument yang digunakan berupa angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt (2002:237-241), ada lima komponen yaitu (1) dinamika pembelajaran yang dilakukan, (2) transformasi organisasi (3)pemberdayaan warga sekolah (4)Manajemen (5)Pengetahuan aplikasi teknologi.
Analisis sekolah swasta sebagai organisasi pembelajaran di kelurahan pulau br...Dwi Budiwiwaramulja
Analisis Sekolah Swasta Sebagai Organisasi Pembelajaran Di Kelurahan Pulau Brayan Darat dipublish atas izin penulisnya (Hudson Sidabutar). Artikel membahas tentang profil sekolah. Sekolah disebutnya sebagai suatu organisasi belajar yang dirancang secara khusus untuk pengajaran yang memiliki visi, misi dan tujuan. Organisasi belajar suatu konsep dimana organisasi dianggap mampu untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran mandiri (self leraning) sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Kegagalan sekolah sebagai organisasi belajar karena sekolah tidak melakukan pembelajaran mandiri, orangdidalam organisasi tidak mengembangkankapasitasnya secara terus-menerus tidak mampu beradaptasi dengan tantangan kemajuan zaman. Tujuan dari tulisan ini untuk mengukur apakah sekolah yang sebagai objek sampel dari tulisan ini sudah menjadi organisasi pembelajaran. Metode penelitian dilakukan dengan survey pada satu sekolah pada bulan April 2014. Instrument yang digunakan berupa angket yang di adopsi dari buku Building the Learning Organization yang ditulis oleh Marquardt (2002:237-241), ada lima komponen yaitu (1) dinamika pembelajaran yang dilakukan, (2) transformasi organisasi (3)pemberdayaan warga sekolah (4)Manajemen (5)Pengetahuan aplikasi teknologi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. ANALISIS SWOT DALAM PENDIDIKAN
Penyusun :
1. Makhudlori
2. Dzikri Maulana
3. Maulana Fakih
4. Ana Maemunah
2. ANALISISSWOTDALAMPENDIDIKAN.
Sebagai pelaksana program pedidikan, lembaga
pendidikan adalah pemeran utama untuk
melaksanakan program tersebut. Dalam
pelaksanakan program-program serta tujuan yang
telah di sepakati oleh lembaga pendidikan tersebut
tentunya tidak bisa terlepas dengan problematika
maupun persoalan-persoalan lain yang harus di
selesaikan oleh sebuah lembaga pendidikan.
3. Persoalan-persoalan yang timbul baik berupa
faktor intern mapun ekstern.
Faktor intern misalnya terkait dengan kurikulum,
tenaga pendidik,peserta didik dan lain-lain.
Sedangkan
Faktor eksternnya adalah faktor-faktor sosial
(masyarakat), pemerintah maupun pihak-pihak
yang terkait.
4. E.Mulyasa berpendapatbahwa perkembanganyang terjadi
dewasa ini cenderung menimbulkan permasalahandan tantangan
baru yang berdampak luas terhadap tugas-tugaspendidikan.
Sebuah lembaga pendidikan tentunya harus
mengetahui problematika lembaganya, mengetahui
kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman
sehingga bisa melahirkan solusi-solusi cemerlang
dan bisa mengantarkan lembaga pendidikan pada
kedudukan yang sangat berpengaruh dalam
pergulatan keilmuan bangsa maupun dunia..
5. ANALISIS SWOT DALAM
PENDIDIKAN
Analisis SWOT itu sendiri dapat didefinisikan dengan
suatu identifikasi sebagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan Kekuatan ( strenghts ) dan Peluang
(opportunities), akan tetapi secara bersamaan dapat
meminimalkan Kelemahan (weakness) dan Ancaman (
threats).
7. Ada beberapa tahapan dan langkah yang
mesti di tempuh dalam dalam melakukan
analisis SWOT.
Identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal, globalisasi)yang
paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua komponen
pendidikan.
Identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang diperkirakan
cocok untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi
pada langkah pertama.
Lakukan analisis SWOT lanjutan setelah diketahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam konteks sistem manajemen pendidikan.
Rumuskan strategi-strategi yang direkomendasikan untuk menangani
ancaman dan kelemahan, termasuk pemecahan masalah, perbaikan dan
pengembangan lebih lanjut.
Tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman itu, dan disusun
suatu rencana tindakan untuk melaksanakan program penanganan.
8. Dengan analisis SWOT tersebut
diharapkan lembaga pendidikan dapat
melakukan langkah-langkah strategis.
Strategi adalah suatu cara dimana
organisasi atau lembaga akan mencapai
tujuannya, sesuai dengan peluang-
peluang dan ancaman-ancaman
lingkungan eksternal yang dihadapi, serta
sumber daya dan kemampuan internal.
9. Bagi sebuah lembaga pendidikan sangat penting untuk
mengenali terhadap keluatan dasar lembaga tersebut
sebagai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan
yang berbasis kualitas tinggi.
Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi adalah
sebuah langkah besar untuk menuju kemajuan bagi
lembaga pendidikan.
10. Kekuatan.
Faktor-faktor kekuatan dalam lembaga pendidikan
adalah kompetensi khusus atau keunggulan-
keunggulan lain yang berakhibat pada nilai plus atau
keunggulan komparatif lembaga pendidikan tersebut.
Kelemahan.
Segala sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal
yang wajar tetapi yang terpenting adalah bagaimana
sebagai penentu kebijakan dalam lembaga
pendidikan bisa meminimalisir kelemahan-kelemahan
tersebut atau bahkan kelemahan tersebut menjadi
satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga
pendidikan lain.
11. Peluang.
Peluang adalah suatu kondisi lingkungan eksternal
yang menguntungkan bahkan menjadi formulasi dalam
lembaga pendidikan.
Ancaman.
Ancaman merupakan kebalikan dari sebuah peluang,
ancaman meliputi faktor-faktor lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan.
12. Kesimpulan
Pengamatan dan penilaian yang dilakukan secara
simultan terhadap lingkungan eksternal dan internal
lembaga pendidikan memungkinkan para pengelola
pendidikan mampu mengidentifikasiberbagai jenis
peluang untuk merumuskan dan
mengimplementasikan rencana pendidikan.
Rancangan yang bersifat menyeluruh dapat
dilakukan melalui proses tindakan yang dikenal
sebagai manajemen strategik.