Carlo Ancelotti menunjuk putranya, Davide Ancelotti, sebagai asisten baru di Bayern Munich. Davide sebelumnya pernah bekerja sebagai pelatih kebugaran saat ayahnya melatih Real Madrid. Di Bayern, peran Davide meliputi menemani ayahnya di latihan dan pertandingan serta membantu pelatih lain. Nepotisme semacam ini di sepakbola tidak jarang terjadi, seperti yang pernah dilakukan Zidane kepada anak-anaknya

1. RIZAL ALFIAN ACHMAD/ MPI 2B/ 1603036069 1
Ancelotti Tunjuk Putranya Jadi Asisten
Selasa, 23 Mei 2017 09.23 WIB
elatih Bayern Munich, Carlo Ancelotti,
sudah menunujuk asisten baru untuk
melengkapi barisan tim pelatih Die Roten.
Yang menarik, asisten asisten baru yang didatangkan
ancelotti ke Allianz Arena ini adalah puteranya
sendiri, David Ancelotti.
Ini bukan kali pertama Davide bekerja sama dengan sang Ayah. Pria berusia 27
tahun tersebut pernah menjabat sebagai pelatih kebugaran saat Ancelotti masih melatih
Real Madrid pada 2013 hingga 2015.
Di Bayern, peran Davide lebih
luas. Dia tidak hanya menemani Ancelotti
di fasilitas latihan, tapi juga di bench
Bayern saat pertandingan. Davide pun
bergabung dengan Paul Clement,
Hermann Gerland, serta Fulco sebagai
pakar gizi pemain.
“Saya membantu para pelatih kami, naik saat sesi latihan maupun saat persiaoan
jelang laga. Dilapangan nanti, saya akan menjelaskna pemanasan atau hanya membantu
soal bahasa,“ kata Davide.
“Ayah saya bisa
berbicara bahasa Jerman
dengan baik, tapi dia
belum memahami
semuanya. Saya suka
bahasa Jerman. Meski
susah, saya tetap nilai
menarik,” sambungnya.
Sepak bola bukan
hal baru lagi bagi
Davide, sebab, dia
pernah menjadi pemain
AC Milan level junior
dan juga untuk
Borgomanero pada 2008.
Tapi kemudian Davide memilih meniungalkan keinginannya untuk menjadi pemain
sepak bola tenar seperti ayahnya. Davide kamudian memilih jalur akademik dengan
menamatkan pendidikan sains keolahragaan.
P
Nepotisme semacam ini di dunia sepak bola bukan hal baru. Beberapa nama
seperti Brian Clough, Harry Redknapp, Steve Bruce juga pernah melakukan. Bahkan
yang paling mudah untuk dijadikan contoh adalah Zidane, yang memberikan
kesempatan kepada anak- anakmya untuk tampil di skuad utama Los Blancos.