Allah adalah sumber dari segala hikmat. Dia maha bijak, adil dan baik. Terpisah dari Kristus, orang-orang paling bijaksana yang pernah hidup sekalipun tidak dapat memahami-Nya. Mereka mungkin mengaku bijaksana; mereka mungkin merasa bangga dalam pencapaian mereka; namun ilmu pengetahuan belaka, selain dari kebenaran agung yang berpusat di dalam Kristus, adalah sia-sia. ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya: ... tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.’
Mereka berada dalam satu dilema. Jika mereka memberitakan pekabaran itu, mereka mungkin akan menderita penganiayaan atau kematian (Lukas 3: 19-20). Jika mereka tidak memberitakan, maka Allah akan menghukum mereka.
Mereka memutuskan untuk melakukan pekerjaan yang Allah telah perintahkan kepada mereka meskipun ada konsekuensinya.
Mereka memberitakan pekabaran yang mereka terima dari Allah melalui mimpi, penglihatan dan wahyu. Berkat ketekunan mereka, kita dapat membaca pekabaran Tuhan pada saat ini.
Allah adalah sumber dari segala hikmat. Dia maha bijak, adil dan baik. Terpisah dari Kristus, orang-orang paling bijaksana yang pernah hidup sekalipun tidak dapat memahami-Nya. Mereka mungkin mengaku bijaksana; mereka mungkin merasa bangga dalam pencapaian mereka; namun ilmu pengetahuan belaka, selain dari kebenaran agung yang berpusat di dalam Kristus, adalah sia-sia. ‘Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya: ... tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.’
Mereka berada dalam satu dilema. Jika mereka memberitakan pekabaran itu, mereka mungkin akan menderita penganiayaan atau kematian (Lukas 3: 19-20). Jika mereka tidak memberitakan, maka Allah akan menghukum mereka.
Mereka memutuskan untuk melakukan pekerjaan yang Allah telah perintahkan kepada mereka meskipun ada konsekuensinya.
Mereka memberitakan pekabaran yang mereka terima dari Allah melalui mimpi, penglihatan dan wahyu. Berkat ketekunan mereka, kita dapat membaca pekabaran Tuhan pada saat ini.
Rancangan Tuhan bagi kita menjadi kepala bukan ekor, karena itu jadilah pelopor/pionir bukan pengikut. Karena sang pelopor akan memberi dampak dan menjadi model sesuatu yang baik dan benar.