Dokumen tersebut membahas tentang diskriminasi yang dialami oleh perokok di Indonesia. Perokok sering dipandang sebelah mata dan tidak mendapat perlindungan sebagai konsumen meskipun mereka membayar cukai rokok yang cukup besar. Gerakan anti tembakau juga semakin mem-pojok-kan perokok.

1. Merokok Adalah Pilihan
Beradab, Beretika, Bermoral Adalah Keharusan
Memperjuangkan Hak Adalah Kesadaran

2.  Dengan adanya gerakan Anti Tembakau yang didukung oleh WHO melalui program FCTC, maka
perokok semakin dipojokkan dan direndahkan .
 Perokok dinilai sebagai kelompok orang tidak peduli kesehatan, tidak peduli anak dan penyebab
tingginya kematian,
 Perokok diperlakukan dengan tidak manusiawi dalam pemberian ruang khusus perokok.
 Rokok adalah produk legal yang diseharusnya Perokok / Konsumen Rokok mendapatkan perhatian
dan perlindungan dari negara pun diabaikan, bahkan lembaga konsumen terlibat aktif dalam
membatasi rokok dan perokok.
 Rakyat membayar pajak mendapatkan hak hak pelayanan publik, Perokok membayar pajak dan
membayar cukai yang tidak kecil justru mendapat perlakuan yang diskriminatif
 Perokok adalah Konsumen yang harus mendapatkan perlindungan, Perokok adalah warga negara
yang harus mendapatkan hak yang sama dengan warga negara lain dalam segala bidang layanan.
 Perokok Bijak hadir untuk menunjukkan bahwa Perokok adalah Warga Negara yang peduli bangsa
dan negara serta memiliki etika moral dan klas sosial yang tidak boleh dianggap sebagai warga
negara kelas dua