Teks ini membahas tentang pengertian, ciri-ciri, struktur, tujuan, sifat, dan hal-hal yang harus dilakukan saat membuat laporan hasil observasi. Laporan hasil observasi bertujuan untuk memberikan informasi objektif mengenai suatu pengamatan guna pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.
Bahasa Indonesia : STRUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASIAdinda Gifary
Presentasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas X BAB I LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO) TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (X IPA 3)
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
Bahasa Indonesia : STRUKTUR LAPORAN HASIL OBSERVASIAdinda Gifary
Presentasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas X BAB I LAPORAN HASIL OBSERVASI (LHO) TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Editor oleh Adinda Gifary (X IPA 3)
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Pembelajaran mengenai Teks Ceramah yang didalamnya terdapat Pengertian, jenis-jenis, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, ciri kebahasaan, langkah menyusun, dan variasi teks ceramah.
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah) fifinfadriah
Materi Bahasa Indonesia Kelas XI (Karya Ilmiah)
- Pengertian Karya Tulis Ilmiah
- Ciri-Ciri Karya Ilmiah
- Tujuan Penulisan Karya Tulis Imiah
- Bentuk Karya Ilmiah
- Jenis-jenis karya tulis Ilmiah
- Tahap Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Ciri Kebahasaan Karya Ilmiah
- Tata Naskah Karangan Ilmiah
Pembelajaran mengenai Teks Ceramah yang didalamnya terdapat Pengertian, jenis-jenis, tujuan komunikasi, pola pengembangan, struktur, ciri kebahasaan, langkah menyusun, dan variasi teks ceramah.
Apakah mereka wanita-wanita itu masuk neraka karena kafir (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala)?”
Nabi mengatakan,”Tidak!
يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ
“Akan tetapi mereka kufur (durhaka/melawan) kepada suami mereka.”
وَيَكْفُرْنَالْإِحْسَانَ
“dan mereka mengkufuri (mengingkari) kebaikan-kebaikan (jasa-jasa) suami mereka.” (HR. al-Bukhari no. 29)
Sehingga apabila para suami berbuat baik kepada mereka, lalu mereka melihat sesuatu yang tidak berkenan pada diri kamu (para suami), maka mereka akan mengatakan, “Aku tidak melihat kebaikan pada dirimu sama sekali.”
Di dalam hadits ini Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan salah satu penyebab kaum wanita banyak menghuni neraka yaitu mereka suka kufur, mereka suka berbuat durhaka kepada suami-suami mereka. Maka dari itu, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan betapa besar hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Dalam sebuah hadits Nabi mengatakan:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ ِلأَحَدٍ َلأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Kalaulah aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain maka niscaya aku akan perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suami.” [Hadits hasan shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 1159), Ibnu Hibban (no. 1291 – al-Mawaarid) dan al-Baihaqi (VII/291), dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu. Hadits ini diriwayatkan juga dari beberapa Shahabat. Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1998)]
Tentunya tidak boleh seorang manusia sujud kepada manusia yang lain. Ini menunjukkan betapa besar hak seorang suami atas istri, hak suami yang mesti ditunaikan oleh seorang istri. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kaum wanita agar tidak mengabaikan dan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban mereka terhadap suami-suami mereka. Dalam satu hadits ada seorang wanita yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk suatu keperluan. Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memenuhi keperluannya tersebut. Setelah itu Nabi bertanya kepadanya, “Bagaimana kedudukanmu di sisi suamimu?” yaitu bagaimana muamalah-mu terhadap suamimu? Maka ia menjawab, “Aku senantiasa melayani suamiku semampu yang aku dapat lakukan.” Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan kepadanya:
انْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ ، فَإِنَّهُ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikan kedudukanmu di sisi suamimu, karena suamimu itu merupakan surga bagimu ataupun neraka bagimu.” [HR. An-Nasaai dalam As-Sunan Al-Kubro dari Hushain bin Mihshon Radhiyallaahu ’anhu, Shahihut Targhib: 1933]
Maksudnya yaitu bahwa suamimu bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam surga dan bisa menjadi penyebab engkau masuk ke dalam neraka. Maka dari itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa berpesan kepada kita semua khususnya kepada kaum wanita agar melaksanakan hak-hak terutama hak suami. Karena ketika mereka telah berumah-tangga maka tanggung jawab itu telah berpindah dari ibu bapak mereka kepada suami mereka.
Suami adalah orang yang paling bertan
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
3. PENGERTIAN TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI
Teks laporan adalah teks yang berisi penjabaran umum /
melaporkan sesuatu berupa hasil dari pengamatan
(observasi). Teks laporan (report) ini juga disebut teks
klasifikasi karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis
sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Jenis teks ini
mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau
sifat umum (general) seperti benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, atau peristiwa yang terjadi di alam
semesta kita.
4. CIRI-CIRI TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI :
1. Harus mengandung fakta
2. bersifat objektif
3. harus ditulis sempurna dan lengkap
4. tidak memasukkan hal-hal yang menyimpang, mengandung prasangka,
atau pemihakan
5. disajikan secara menarik, baik dalam hal tata bahasa yang jelas,
isinya berbobot, maupun susunan logis.
Pada umumnya teks laporan hasil observasi memiliki bentuk yang hampir
sama dengan teks deskripsi, tetapi sebenarnya sifat kedua teks tersebut
berbeda. Teks laporan menggambarkan sesuatu secara umum dan sesuai
fakta apa adanya tanpa ada opini/pendapat penulis (global dan
universal). Sedangkan teks deskripsi menggambarkan secara khusus
(individual dan unik) dan menggambarkan sesuai dengan sudut pandang
penulis.
5. STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI :
1. Pendahuluan
Di dalam pendahuluan, teks laporan hasil
obesrvasi berisikan tentang penjelasan
umum atau klarifikasi umum/definisi
umum.
2. Isi
Di dalam isi teks laporan hasil observasi
terdapat deskripsi bagian dan deskripsi
manfaat
3. Penutup
Di bagian penutup terdapat kesimpulan
6. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI:
Membuat judul laporan
yang benar sesuai dengan
pengamatan yang
dilakukan.
Menyusun kalimat
pembukaan.
Menyusun isi laporan yang
berisi gagasan-gagasan
pokok dan saran yang
disertai alasan terhadap
laporan hasil pengamatan.
Menulis kalimat penutup.
7. KAIDAH TEKS OBSERVASI:
1. Bersifat global dan universal
2. Merupakan hasil penelitian terkini
3. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
4. Objek yang dibicarakan atau yang menjadi pembahasan adalah objek
tunggal
5. Tidak ada penutup dari pengarang
8. FUNGSI TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI:
1) Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
pengamatan
2) Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan atau pemecahan masalah dalam pengamatan.
3) Merupakan sumber informasi
4) Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
9. TUJUAN PEMBUATAN TEKS LAPORAN
HASIL OBSERVASI:
1) Mengatasi suatu masalah
2) Mengambil suatu keputusan
yang lebih efektif
3) Mengetahui kemajuan dan
perkembangan suatu masalah
4) Mengadakan pengawasan dan
perbaikan
5) Menemukan teknik–teknik baru
10. SIFAT-SIFAT TEKS LAPORAN HASIL
OBSERVASI:
1) Bersifat objektif
Teks laporan hasil observasi sesuai dengan kenyataan
2) Bersifat informatif
Teks laporan hasil observasi dapat dijadikan sebagai sumber pengalaman
orang lain jika melakukan hal serupa
3) Bersifat komunikatif
Teks laporan hasil observasi dapat dijadikan sebagai sumber informasi
11. SYARAT PENYUSUNAN TEKS HASIL
OBSERVASI:
1. Lengkap
2. Informatif
3. tidak berisikan
kesimpulan
12. HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
KETIKA OBSERVASI :
1. Mencatat data yang diperlukan dan menyesuaikan
dengan tujuan dan fungsinya
2. Melakukan survey tempat dan melakukan observasi
3. Menemui narasumber untuk wawancara sebagai
bukti penguat dan referensi
4. Mencatat hasil observasi