Model dan Strategi PembelajaranAktive LearningStrategi belajar dalam satu kelas penuh
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama Purworejo
2022
Model dan Strategi PembelajaranAktive LearningStrategi belajar dalam satu kelas penuh
Program Studi Pendidikan Agama Islam
Jurusan Tarbiyyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama Purworejo
2022
Pelaksana pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman (Setem...
Strategi pembelajaran.pptx
1. z
Nama : Ahmad Ma’ruf
Nim : 206208032
Prodi : PAI 4B
STRATEGI BELAJAR DALAM
SATU KELAS PENUH DAN
BELAJAR MANDIRI
2. z
DEBAT AKTIF
Debat aktif merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan akademik peserta didik. Materi ajar dipilih dan disusun
menjadi paket pro dan kontra. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok, dan
setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, peserta didik (dua
orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan
perdebatan tentang topik yang diberikan. Laporan masing-masing kelompok yang
menyangkut kedua posisi (pro dan kontra) diberikan kepada guru.
3. z
TUJUAN
debat aktif bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
orang atau pihak lain agar mereka mau percaya dan akhirnya
melaksanakan, bertindak, mengikuti atau setidaknya
mempunyai kecenderungan sesuai apa yang diinginkan dan
dikehendaki oleh pembicara atau penulis
4. z
LANGKAH-LANGKAH
1. Siapkan sebuah pernyataan yang kontroversial.
2. Guru menginformasikan masalah yang kontroversial yang akan dibahas, kemudian peserta didik
mengembangkan sebuah pernyataan yang kontroversial yang berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Membagi kelas ke dalam dua tim. Satu kelompok yang pro dan kelompok lain yang kontra, setiap
kelompok dibagi lagi menjadi 3-4 kelompok
4. Memilih salah satu anggota sebagai ketua/juru bicara.
5. Memilih salah satu peserta didik sebagai moderator untuk memimpin debat.
6. Mempersiapkan kursi untuk para juru bicara pada kelompok yang pro dan kontra, peserta didik
yang lain duduk di belakang juru bicara.
7. Memulai debat dengan para juru bicara mempresentasikan pandangan mereka, proses ini disebut
argumen pembuka.
5. z
8. Setelah mendengar argumen pembuka, peserta didik menghentikan debat dan
kembali ke kelompok masing-masing untuk mempersiapkan argumen untuk
membantah argumen pembuka dari kelompok lawan, setiap kelompok memilih juru
bicara yang baru (lain) untuk bergantian.
9. Melanjutkan kembali debat, juru bicara yang saling berhadapan diminta untuk
memberikan argumen untuk membantar argumen pembuka dari kelompok lawan.
10. Peserta yang lain dapat memberikan catatan yang berisi usulan argumen atau
bantahan untuk mendukung argumen kelompoknya.
11. Pada saat yang tepat, akhiri debat, tidak perlu menentukan kelompok mana yang
menang, memastikan bahwa kelas terintegrasi/menyatu dengan meminta mereka
duduk berdampingan dengan mereka yang berasal dari kelompok lawan.
12. Meminta kepada peserta didik untuk mengidentifikasi argumen yang paling baik
menurut mereka.
13. Menyampaikan poin-poin penting dari debat tersebut dan menghubungkannya
dengan materi pelajaran.
6. z
KELEBIHAN
1. Peserta didik menajadi lebih kritis.
2. Suasana kelas menjadi lebih bersemangat.
3. Peserta didik dapat mengungkapakan pendapatnya dalam forum.
4. Peserta didik mnjadi lebih besar hati, ketika pendapatnya tidak
sesuai dengan yang lain.
7. z
KEKURANGAN
1. Biasanya hanya peserta didik yang aktif saja yang rajin berbicara.
2. Terkadang timbul perselisihan antar-peserta didik setelah berdebat
karena tidak terima pendapatnya disanggah.
3. Biasanya timbul rasa ingin saling menjatuhkan.
4. Memakan waktu yang cukup lama.
8. z
EVALUASI METODE PEMBELAJARAN
Untuk metode debat aktif ini hanya tidak bisa digunakan untuk usia
dini atau setingkat SD. Strategi ini cocoknya jika digunakan untuk
tingkat SMP ke atas maka akan bisa berjalan
9. z
MENULIS DISINI DAN SAAT INI
Aktivitas menulis memungkinkan siswa untuk memikirkan
pengalaman yang mereka alami ( miliki ).Sebuah cara dramatis
untuk meningkatkan perenungan secara mandiri adalah dengan
meminta siswa menuliskan laporan tindakan kala ini tentang
sebuah pengalaman yang mereka miliki.
10. z
TUJUAN
1) Membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam
memahami suatu materi pokok
2) Untuk lebih memotivasi pembelajaran aktif secara individu.
3) Meningkatkan perenungan secara mandiri terhadap materi
pelajaran.
11. z
LANGKAH-LANGKAH
1) Pilihlah jenis pengalaman yang diinginkan untuk ditulis oleh siswa. Pengalaman itu bisa
berupa peristiwa di masa lampau atau yang akan datang.
2) Informasikan pada siswa tentang pengalaman yang telah dipilih untuk tujuan penulisan
reflektif Beritahulah mereka bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman
adalah dengan menghidupkannya untuk pertama kali disini dan saat ini. Cara ini akan
menimbulkan dampak yang jelas dan dramatis.
3) Perintahkan siswa untuk menulis pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk
memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka lakukan dan rasakan. Ajak
mereka untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka inginkan tentang peristiwa-peristiwa
yang terjadi dan perasaan-perasaan yang dihasilkannya.
4) Bahas pengalaman mereka dengan membacakan tentang refleksinya.
5) Diakhiri dengan mendiskusikan hasil pengalaman siswa tersebut bersama-sama dengan
siswa
12. z
KEKURANGAN
1) Dengan metode pembelajaran Writing in the here and now siswa melatih dan
mempertajam daya imajinasi mereka.
2) Metode Writing in the here and now lebih meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pesan inti materi pelajaran.
3) Metode pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas
yang besar
4) Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan sebab dalam
metode Writing in the here and now anak-anak harus mempertanggung jawabkan
segala sesuatu yang telah dikerjakan. 5) Meningkatkan kreativitas siswa.
6) Meningkatkan semangat dan kemampuan siswa dalam menulis.
13. z
KELEBIHAN
1) Melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa.
2) Meningkatkan kreativitas siswa.
3) Meningkatkan semangat dan kemampuan siswa dalam menulis.
4) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pesan inti materi pelajaran.
5) Menghubungkan materi pelajaran dengan realitas kehidupan.
14. z
EVALUASI METODE PEMBELAJARAN
Dengan metode menulis disini dan saat ini menurut saya belum
bisa digunakan untuk tingkat SD karena metode ini
menggunakan pemikiran yang kritis. Jika metote ini dipakai
untuk tingkat SMP ke atas maka cocok untuk digunakanya.